Pentingnya Melatih Fleksibilitas saat Hamil: Olahraga di Rumah Bersama Wardah

3 komentar
"Suamiku rajin banget larinya, tapi pas di cek ototnya keras, tegang kaya kawat begitu." ujar salah seorang teman di suatu WAG.

Semenjak huru-hara pandemi COVID-19 bulan Februari, saya mulai rutin berolahraga di rumah menggunakan kanal daring (youtube, instagram) disebabkan oleh kolam renang yang ditutup. Padahal berenang adalah olahraga andalan dan favorit saya. Saya relatif sudah mengetahui bagaimana memacu diri dan melakukan renang dengan benar, sementara untuk berolahraga di rumah, saya cenderung belum punya gambaran sama sekali. Apa saja yang harus dilatih serta bagaimana alurnya sehingga optimal dan bukan rasa sakit tubuh yang di dapat.

Saya memulai dengan rajin melakukan plank dan sit-up. Tidak tahu harus berpanduan darimana, saya mengunduh aplikasi "30-day Plank Challenge". Untuk sit-up saya lakukan sesuka hati saya. Semua ini saya lakukan tanpa melakukan pemanasan dahulu.

Semenjak suami mulai peduli untuk berolahraga juga, saya mulai berfokus melakukan latihan kekuatan otot sambil sesekali latihan kardio dengan berjalan cepat di taman. Dari semua urutan latihan, yang paling jarang saya lakukan adalah latihan fleksibilitas. Padahal, kita harus meramu latihan menjadi latihan otot, kardio, dan fleksibilitas. Latihan fleksibilitas otot begitu penting terutama saat hamil.  Saat memasuki trimester tiga, saya lebih memperbanyak porsi latihan fleksibilitas dan core serta mengurangi frekuensi latihan otot dan kardio.

Latihan fleksibilitas otot bisa didapatkan dengan cara melakukan Yoga atau jenis olahraga peregangan lain yang juga mengutamakan keseimbangan.
pentingnya fleksibilitas


Pentingnya berolahraga saat Hamil

pentingnya fleksibilitas

Keadaan hamil acap kali dijadikan pamrih untuk tidak berolahraga. Mulai dari alasan badan berat, ketakutan kelelahan, sampai kekhawatiran membahayakan janin dan tubuh. Padahal, sebagian besar bersumber dari kemalasan. Berolahraga saat hamil memiliki segudang manfaat loh! Pastikan sudah mendapat izin dari tenaga kesehatan saat hendak berolahraga di kala hamil.

Manfaat berolahraga saat hamil memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan kebugaran, mempermudah proses hamil hingga kesiapan tubuh setelah melahirkan. Jangan terlalu memaksakan tubuh. Lupakan target-target sebelum hamil terlebih dahulu karena tubuh kita sudah bekerja cukup berat untuk menghidupi janin.

Saya sendiri baru mulai olahraga kembali saat memasuki trimester kedua. Sebenarnya saya tidak begitu merasa kepayahan saat trimester pertama. Pun, banyak sekali tutorial olahraga saat trimester pertama kehamilan di berbagai kanal daring. Namun untuk berjaga-berjaga akan kondisi tubuh, saya lebih memilih memulai olahraga saat memasuki trimester kedua. Saat semuanya sudah mulai terasa siap.

Manfaat berolahraga saat hamil

pentingnya fleksibilitas

1. Meningkatkan kebugaran dan mengurangi rasa sakit

Pernah merasa badan mendadak sakit-sakitan saat hamil? Terutama saat kehamilan sudah bertambah besar. Semakin besarnya usia kehamilan, semakin besar tubuh kita harus berusaha menyeimbangkan dan mendistribusikan berat tubuh. Postur yang buruk dapat mengakibatkan berbagai keluhan hamil seperti sakit pinggang bawah, nyeri punggung, dan kram kaki.

Dengan berolahraga, kita berusaha membentuk postur tubuh yang baik. Dengan bertambah besarnya ukuran perut dan payudara seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, otot-otot tubuh kita dilatih untuk kuat menyangganya sehingga tidak terikut dengan postur tubuh salah yang menyebabkan berbagai rasa nyeri di tubuh.

2.  Mengurangi stres 

Kehamilan terkenal sebagai fase terjadi berbagai fluktuasi hormon di dalam tubuh, salah satunya hormon-hormon yang membuat ibu hamil merasa lebih tertekan bahkan stres. Ini dapat berakibat buruk terhadap kesehatan mental ibu hamil. Saat berolahraga, tubuh akan melepaskan endorfin dan serotonin yang dikenal sebagai hormon pelepas stres dan pembuat pikiran lebih tenang.

3. Mempermudah proses persalinan

Dengan berolahraga teratur, kita melatih otot panggul dan otot lainnya yang mendukung persalinan. Selain itu, kita juga melatih stamina sehingga memiliki stamina yang lebih bagus saat mengejan. Teknik bernapas juga sangat membantu saat terjadi kontraksi pembukaan. Penelitian menunjukkan perempuan yang berolahraga secara teratur saat hamil mengurangi kemungkinan melahirkan dengan forceps.

4. Mempersiapkan tubuh lebih baik setelah melahirkan

Rata-rata ibu hamil terlalu berfokus olahraga untuk membantu persalinan normal sebagai alasan untuk berolahraga. Padahal, manfaanya lebih jauh dair itu. Setelah mengemban beban yang sangat berat selama 9 bulan, banyak bagian otot-otot tubuh yang berubah akibat hamil. Manfaat pungkas berolahraga saat hamil lainnya adalah membantu tubuh setelah melahirkan karena membuat tubuh cepat pulih setelah melalui proses berat.

Pentingnya melatih fleksibilitas saat hamil

Melakukan peregangan membuat otot lebih fleksibel dan membuat kehamilan kita menjadi lebih nyaman. Saat hamil, melakukan peregangan bisa terasa sangat menyegarkkan. Pendistribusian berat saat hamil berbeda dengan saat keadaan normal. Saat hamil, postur tubuh menyeimbangkan perut dan payudara yang semakin besar dan berat. Postur tidak benar dapat menyebabkan sakit pinggang bawah, leher, dan dada. 

Tetapi harus tetap diperhatikan, saat hamil tubuh memproduksi hormon relaksin, hormon yang melonggarkan sendi-sendi di tubuh kita sebagai usaha mempemudah persalinan nantinya. Oleh karena itu berhati-hati terhadap tubuh. Latih kemampuan untuk mendengarkan tubuh. Listen to your body. Kapan kita harus mendobrak lebih jauh, kapan harus mundur, dan kapan harus istirahat. Melakukan perenggangan yang terlalu berlebihan bisa menyebabkan cidera pada sendi-sendi tubuh.

Menjaga fleksibilitas otot saat hamil membuat kita lebih mudah beradaptasi secara efektif. Fleksibilitas otot yang kurang mengurangi rentang gerakan sendi, kapasitas fungsional dari kelompok otot yang berlawanan, dan dapat menyebabkan robekan otot dan erosi sendi tulang rawan. Mungkin yang lebih penting, kelompok otot yang terlalu tegang secara kronis menarik tubuh keluar dari posisi netral. Perubahan keselarasan tulang belakang selama kehamilan menyebabkan kelompok otot tertentu menjadi terlalu tegang. Bagian otot-otot ini harus diregangkan secara teratur untuk mencegah banyak ketidaknyamanan yang umum selama kehamilan seperti nyeri sendi.


Yoga Flow bersama Lisa Namuri

pentingnya fleksibilitas

Saat membaca postingan Mom Influencer ID bekerja sama dengan Wardah mengadakan Zoom session Workout at Home bersama Lisa Namuri, saya langsung mendaftar tanpa pikir panjang. Apalagi ini tentang workout dan saya sedang getol-getolnya olahraga. Termasuk yang dilatih adalah fleksibilitas, sesuatu yang sangat diperlukan saat sedang hamil. Apalagi diadakan saat akhir pekan, permasalahan pengasuhan anak bisa diwakilkan oleh suami. Mana pada saat acara berlangsung kami sedang menginap di rumah mertua sehingga Hasan asyik bermain dengan sepupunya, tinggal memperhatikan adiknya. Acara diadakan pada hari Minggu 20 September 2020 jam 9.30 pagi.

Mbak Lisa sebagai narasumber ini keren sekali. Beliau sudah memiliki sertifikasi Pilates dan Yoga, lulusan sekolah kuliner, dan orang dibalik Waste Cycle Indonesia. Saat Mba Lisa memulai sesi, kesan pertama yang saya dapatkan adalah beliau orang yang tegas. Meski saat sesi banyak cobaan seperti turunnya hujan dan koneksi bermasalah, Mbak Lisa tetap semangat memberi arahan, begitu juga peserta yang antusiasmenya tak kalah.

Mbak Lisa mengajarkan gerakan dasar Yoga Flow, atau dikenal juga dengan Vinyasa Yoga. Pada intinya, kita melakukan gerakan peregangan yang telah diramu dengan baik sehingga menciptakan "aliran". Bagi saya, semua gerakan yang diajarkan adalah baru. Saya tidak pernah melakukan Yoga karena sedikit berhati-hati agar gerakan yang dilakukan tidak Tasyabbuh.

Ada 3 set aliran gerakan. Set 1 relatif ringan, set 2 mulai menantang dan set 3 sangat menantang. Yoga flow ini cukup menantang menurut saya. Ada perasaan-perasaan yang hadir yang belum pernah saya rasakan saat berohlaraga biasanya. Tubuh yang meregang dan core yang dilatih untuk menyeimbangkan tubuh. Selain itu, Yoga juga membantu kita untuk latihan bernapas secara teratur. Saya baru sadar, ternyata Yoga adalah olahraga yang cukup berkeringat tanpa harus menaikkan denyut jantung terlalu tinggi.

Pengetahuan baru bagi saya, ternyata dalam yoga ada berbagai pose dan semua pose memiliki nama. Misal child pose, downward dog, raising-up warrior pose  dan lain-lain. Saya mulai fokus latihan fleksibilitas belakangan ini karena saya sadar sekali semakin mendekati kelahiran, semakin butuh kekuatan fleksibilitas, core dan keseimbangan. Untuk ketiganya, biasanya saya melakukan bird-dog. Semakin besar usia kehamilan, terasa sekali semakin sulit untuk melakukan bird-dog. Kemampuan core dan keseimbangan tubuh semakin ditantang.

Sunscreen Wardah, cocok untuk beraktivitas

pentingnya fleksibilitas

Menurut saya, pemilihan sunscreen itu cukup menantang, apalagi dengan keadaan wajah saya yang berminyak. Saya kerap kali berganti-ganti sunscreen karena ingin menemukan sunscreen yang enak dipakai dan tidak menimbulkan masalah di kulit. Pasalnya, sunscreen yang terlalu berat malah menyebabkan wajah makin berminyak dan menyumbat pori-pori kulit. Efeknya? tentu saja jerawatan. Kebanyakan sunscreen yang dijual di pasaran juga memiliki kandungan yang tidak cocok dengan kondisi kulit fungal acne yang merupakan jerawat langganan saya.

Wardah baru mengeluarkan 2 varian sunscreen terbarunya loh, UV Shield Aqua Fresh Essence dan UV Shield Active Protection. Kemasanannya plastik kecil lucu dengan warna oranye dan biru terang sehingga praktis masuk tas. Keduanya diklaim berbahan dasar air dan mampu memberikan efek rasa dingin pada wajah yang dihasilkan oleh zat Bisabolol. Harga yang dibanderol juga ramah di kantong, hanya berkisar 45-65 ribu rupiah!

Kedua sunscreen ini mengandung PA+++ yang dapat melindungi kulit dari sinar UVA yang dapat menyebabkan penuaan dini dan SPF yang dapat menangkal paparan sinar UVB sehingga kulit tidak terbakar. Bagi kulit sensitif juga jangan khawatir, tabir surya ini tidak mengandung alkohol sehingga cukup aman. Tidak menyumbat pori-pori non-comedogenic. Keduanya juga diklaim bisa melindungi kulit dari sinar blue light. Sinar blue light adalah sinar yang dipancarkan dari benda digital seperti gawai dan televisi. Ternyata blue light juga dapat membahayakan kulit loh!

1. UV Shield Aqua Fresh Essence

Konsistensinya seperti losion. Sunscreen ini berbentuk botol tube plastik 30 ml dengan tutup flip-top. Pada sunscreen terdapat kandungan watery hidration dengan aqua technology yang mampu melepaskan kandungan air secara perlahan di dalam kulit. Sunscreen ini cocok untuk pemilik kulit kering karena kulit bisa tetap terhidrasi. Produk ini juga dilengkapi dengan pollution protection yang diklaim bisa melindungi kulit dari polusi, jadi yang sering berkegiatan di luar dan menggunakan transportasi umum cocok nih!

2. UV Shield Active Protection

Konsistensinya seperti air layaknya serum. Sunscreen ini berbentuk botol plastik kecil 35 ml dengan tutup putar. Karena diklaim water-based, serum ini cukup ringan di kulit. Hebatnya lagi karena anti-air, serum ini cocok dipakai untuk berolahraga seperti berlari hingga berenang.  Karena cukup ringan dan berbahan dasar air, varian ini cenderung tidak menyebabkan white cast. Apalagi kalau menunggu terlebih dahulu setelah diaplikasikan ke wajah.

Jangan lupa berolahraga, jangan lupa memakai sunscreen

Berolahraga itu penting. Berolahraga saat hamil juga tidak kalah penting. Pemakaian sunscreen disinyallir mengandung banyak manfaat karena dapat melindungi kulit kita dari sinar UVA dan UVB. Jadi, pastikan untuk mengoleskan sunscreen saat kita berolahraga, apalagi kalau berolahraga di luar ruangan. Sunscreen dari Wardah bisa menjadi pilihan yang tepat buatmu!

Let's Read: Berpetualang Tanpa Harus Berpelesir ala Karl May

17 komentar

Saya pernah ke Amerika di era Wild West loh bertemu suku Indian Apache!

Begitu juga dengan Karl May, penulis berkebangsaan Jerman yang menulis serial buku Winnetou. Meski berlatar belakang Amerika jaman Wild West, Karl May tidak pernah menjejakkan kakinya sama sekali di Amerika saat proses pembuatan buku. 

Winnetou adalah seorang tokoh fiksi yang menjadi kepala suku Indian Mescalero Apache setelah ayahnya Intschu-tschuna dan adeknya Nscho-tschi dibunuh oleh bandit. Setelah kejadian yang cukup dramatis, Winnetou bersahabat dengan seorang insinyur kereta api "kulit-pucat" (Bangsa Eropa) berkebangsaan Jerman yang nantinya dikenal dengan nama Old Shatterhand.

lets read budaya membaca

Mengenal Karl May dan Budaya Membacanya

budaya membaca lets read

Karl May (1842-1912) adalah penulis berkebangsaan Jerman yang membesut tokoh terkenal Winnetou dan Old Shatterhand. Ia didaulat sebagai Penulis Jerman yang karyanya paling banyak dibaca. Menulis sekitar 70 buku yang telah terjual lebih dari 200 juta kopi di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa. Karakter-karakternya se-terkenal Harry Potter-nya JK Rowling atau Luke Skywalker-nya Star Wars. 

Kehidupan pribadi Karl May cukup misteri karena ia hidup lebih dari 180 tahun yang lalu dan kisah hidupnya tidak terekam dengan baik. Karl May muda sering keluar-masuk penjara untuk kejahatan-kejahatan kecil. Pada tahun 1870, ia menghabiskan 4 tahun di penjara, waktu terlamanya.

Berbeda dengan yang lain, Karl May malah memanfaatkan waktunya selama di penjara, waktu yang tidak pernah ia dapat saat ia berada di luar penjara. Ia menjadikan penjara sebagai perpustakaan, membaca sebanyak mungkin, riset mendetil terutama soal geografis yang mana menyiapkan dirinya untuk menulis buku petualangan dan mengantarkannya menuju kesuksesan.

Uniknya, semua novel fiksi fenomenalnya tercipta di penjara, bukan melalui perjalanan yang eksotik. Perjalanan mengelilingi dunia hanya terjadi di ruang imajinasinya. Ia mencurahkan waktunya melakukan riset yang teliti pada buku geografik, catatan perjalanan hingga novel-novel petualangan klasik. 

Tenggelam dalam Petualangan Old Shatterhand dan Winnetou

budaya membaca lets read

Usia yang labil dan sarat penjajakan diri.

Saya ingat sekali, pertama membaca karya-karyanya Karl May pada saat duduk di bangku SMA, mungkin usia 14 tahun. Bahkan saking sukanya saya dengan tokoh Old Shatterhand, saya sampai mencari nama beken di dunia maya semacam Old Shatterhand. Old, bukan menunjukkan bahwa si penyandang gelar tua, tapi menunjukkan kalau ia disegani dan ahli. Shatterhand, kaena karakter utamanya memiliki tangan yang handal. Akhirnya saya sampai kepada kesimpulan Young Shatterbrain. Memakai Young karena saya masih muda dan tidak populer penyandangan "old/tua" untuk orang yang ahli atau disegani. Shatterbrain, karena cuma otak saja yang (agak) bisa diandalkan, tangan saya cenderung biasa-biasa saja, tidak handal. Tapi pada akhirnya itu hanya berakhir hilang di otak saya saja karena Young Shatterbrain terdengar sangat aneh 😜.

Budaya membaca yang sudah ditanamkan kepada saya dan abang saya sejak kecil membuat Gramedia sebagai tempat rekreatif bagi kami. Saya ingat betul, kalau tidak salah kami ada jatah untuk membeli buku. Jika buku itu mahal dan membeli buku dalam jarak dekat, saya sampai bela-bela menabung.

Saya dan Buku Winnetou seperti layaknya orang yang baru bertemu dan seketika itu memiliki "chemistry". Terpampang jelas di sudut rak Gramedia, sebuah buku berwarna merah marun dengan gambar patung kepala suku Indian. Penasaran gerangan buku apakah itu, saya pun mengambilnya dan melihat sampul belakang berharap mendapatkan jawaban tentang apa buku tersebut. Alih-alih berisi resensi buku, Winnetou I hanya berisi cuplikan tulisan di buku dan komentar para tokoh literasi Indonesia. Menurut saya sampulnya tidak menarik. Pun, tidak ada petunjuk seperti apa keseruan buku ini bagi saya. Saya juga bukan pecandu kisah-kisah tentang Indian. Tapi entah kenapa hati saya tergerak untuk menaruh buku ini di keranjang belanjaan.

budaya membaca lets read

Merah, biru, hijau. Buku ini adalah trilogi. Winnetou IV dicetak sedikit belakangan, menceritakan kisah paska wafatnya Winnetou. Ternyata, Winnetou pernah dicetak sebelumnya oleh Penerbit Pradnya Paramitha pada tahun 80-an. Namun, yang dicetak adalah edisi resensi, makanya bukunya pun tipis-tipis. Berbeda dengan Winnetou baru terbitan Pustaka Primatama yang 1 buku bisa sekitar 400-500 halaman. Ternyata, penggagas sekaligus pemilik penerbit tersebut itu adalah ayahnya (rahimahullah) seorang teman dimana baru berkenalan baik ayahnya ataupun anaknya di beberapa komunitas saat saya kuliah.

Serial Harry Potter mulai booming saat itu. Namun, ternyata saya lebih menikmati keseruan membaca Winnetou. Jika suatu buku tidak begitu menarik, saya kerap sekali menghitung berapa lembar lagi tersisa sampai bab berakhir. Anehnya, ini tidak berlaku pada buku serial Winnetou. Padahal untuk buku setebal ini hanya terdiri dari tiga bab saja! Pun, di dalamnya terdiri dari sub-bab yang tiap sub-bab terdiri dari puluhan lembar. Harusnya saya bosan kan membaca buku semacam ini? Namun tidak sekalipun saya menghitung berapa lembar yang tersisa. Saya hanyut di dalam jalinan ceritanya. Di dalam kisah heroik dan penuh tragedi Old Shatterhand dan Winnetou.

Betapa nyatanya gambaran geografis yang "dilukiskan" oleh Karl May. Tentang perjalanan mereka, sifat dan ciri khas tiap suku kulit merah (Indian) dan kulit pucat (Bangsa Eropa penjajah). Tentang situasi mencekam penyerangan dan perang suku. Suku Indian sebagai suku asli juga memiliki teknik-teknik "GPS" untuk bertahan di alam bebas. Semisal dengan merunduk, "mencium" jejak, dan "membaca" bentang alam. Semuanya terasa nyata. Siapa yang menyangka, ini semua ditulis oleh orang yang belum pernah menjejakkan kaki di Wild West Amerika, tapi di penjara suatu benua nun jauh disana.

Saking "jatuh cintanya" saya pada buku ini, sampai-sampai saya mencari serial yang lain. Pustaka Primatama juga menerbitkan buku Karl May lainnya, seperti serial Kara Ben Nemsi yang dikenal sebagai Winnetou di jazirah Arab. Begitu juga cerita-cerita pendek lainnya yang di kurasi pada buku berjudul "Kumpulan Cerita Gurun & Prairie". Tidak sampai disitu, saya juga sampai memburu buku-buku karangan Karl May yang diterbitkan oleh penerbit terdahulu, Pradnya Paramitha. Buku-buku dengan ilustrasi jadul tapi tetap menarik di mata saya. Jangan ditanya bagaimana saya mendapatkan buku tersebut, saya juga lupa 😏.

lets read budaya membaca

Namun, sekarang saya sudah tidak tahu dimana rimba koleksi buku Karl May saya akibat terlalu sering berpindah-pindah. Saya harus pindah karena kuliah di kota yang berbeda. Sejak itu saya tidak pernah menyentuh buku-buku saya yang tersimpan di rumah.

Budaya membaca untuk melatih imajinasi dan kreativitas anak

lets read budaya membaca

Rasanya sulit membayangkan saya dan banyak penggemar Karl May di seluruh dunia bisa hanyut di dunia petualangan yang dikarang oleh seseorang dalam penjara tanpa pernah mengunjungi tempat-tempat tersebut. Sebegitunya efek membaca dalam menumbuhkan imajinasi dan kreativitas.

Begitu juga untuk anak.

Sangat penting melatih imajinasi anak sejak usia dini karena dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan anak untuk menganalisis hingga memecahkan masalah. Mengasah imajinasi anak melalui buku cerita adalah salah satu cara yang jitu. Melalui bacaan, anak tak hanya fokus dalam alur cerita, tapi juga berimajinasi seolah terlibat di dalamnya. Menurut Eugene Schwartz, orang tua juga memegang andil penting dalam menumbuhkan imainasi anak saat mebacakan buku. Misalnya membaca degan intonasi yang menarik dan menghubungkan bacaan kepada kejadian-kejadian di sekitar.

Saat membaca novel, proses yang terjadi di otak berbeda dengan saat membaca buku pelajaran dan koran. Ketika membaca novel dan buku cerita, kita sedang melatih otak kanan karena berperan dalam kemampuan kreatifitas, imajinasi, dan fantasi. Selain berimajinasi, kita juga melibatkan otak kiri untuk menganalisis dan melogikakan jalan cerita. 

Para dokter di Klink Cleveland merekomendasikan para orang tua untuk membacakan anak-anak buku sejak dari bayi hingga usia sekolah dasar. Membaca buku bersama anak membuat anak memandang buku sebagai sumber atmosfer hangat dan menyenangkan. Ini dapat meningkatkan kesukaan anak-anak untuk membaca buku di kemudian hari. Selain itu, ternyata kesenangan membaca di rumah dapat meningkatkan performa di sekolah loh. Dapat menambah kosa kata, meningkatkan tingkat kepercayaan diri, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, dan memperkuat fungsi otak.

Manfaat membacakan buku untuk anak

lets read budaya membaca

1. Melatih imajinasi anak

Proses pembentukan kreativitas tidak hanya melalui deretan kalimat pada novel. Untuk anak berusia dini bisa menggunakan komik atau buku bergambar. Buku bergambar ini juga turut membantu anak untuk bisa membaca sendiri karena anak terlatih mengaitkan gambar dan tulisan. Imajinasi anak akan terus terangsang saat menyimak tokoh-tokoh dan cerita yang menarik.

2. Meningkatkan pemahanan dan daya ingat

Saat membaca, anak juga berlatih untuk memahami bacaan dan meningkatkan daya ingatnya. Sebagai contoh, anak bisa menceritakan kembali cerita yang pernah ia baca atau diceritakan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita juga bisa melatih pemahaman dan daya ingat anak dengan cara menanyakan kembali cerita yang sudah dibacakan hingga meminta anak untuk menceritakan kembali.

3. Memperluas kosa kata

Kosa kata yang digunakan saat percakapan jauh lebih sedikit dan simpel ketimbang kosa kata yang ada di dalam buku. Dengan membaca, kita memperluas kosa kata kita dengan kosa kata yang lebih kompleks dan memiliki kedalaman yang berbeda. Ini akan meningkatkan kemampuan berbicara dan literatur anak.

Mari Membangun Budaya Membaca

Dengan semakinnya berkembangnya zaman, semakin bertambah pula kemudahan untuk membaca buku. Sebagai contoh sekarang sudah hadir aplikasi  Let's Read yang bisa diunduh melalui gawai pula. Namun sayang, aplikasi ini baru tersedia di Play Store. Karena saya pengguna iOS, maka saya biasa membacakan anak melalui versi daring.
lets read budaya membaca

Aplikasi Let's Read ini sangat menarik karena bisa mengelompokkan buku digital sesuai kelompok umur atau kemampuan membaca anak. Selain itu, koleksinya banyak sekali yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa termasuk Indonesia. Let's Read juga memiliki tim relawan sendiri yang bertugas menerjemahka dan menyunting buku digital. Jika kamu bersemangat membangun budaya membaca anak-anak Indonesia, kamu bisa daftar menjadi tim relawan loh!

Jika anak sangat tertarik untuk membaca, kita tidak perlu pusing lagi untuk membawa buku fisik terutama saat berpelesir. Kita bisa mengakses Let's Read melalui gawai atau untuk lebih gampangnya kita bisa mengunduh dahulu sehingga buku digital tetap bisa dibaca meski ketiadaan koneksi internet, sebagai contoh di atas pesawat.

Anak masih setia dengan buku fisik? Jangan khawatir, jika tetap ingin membaca koleksi buku digital dari Let's Read, kita bisa juga mencetaknya di kertas untuk kemudian di bundel rapi.

Nah, apa lagi alasan kita sebagai orang tua? Mari kita bangun bersama budaya membaca di Indonesia! Perkenalkan buku, budayakan membaca, mari berpetualang!

Saya telah berbicara, howgh! - Winnetou

4 Aktivitas Olahraga untuk Ibu-Ibu Beranak Tanpa ART

8 komentar

"Aku tidak punya waktu untuk olahraga, harus mengurus anak-anakku soalnya."

"Aku tidak sempat, kalau aku olahraga siapa yang jagain anak-anakku."

Banyak orang yang tidak terbiasa berolahraga berusaha untuk rutin berolahraga. Sayangnya, jika tidak diikuti dengan komitmen dan motivasi diri yang kuat, keinginan untuk rutin berolahraga hanya akan menjadi angan-angan belaka. Selalu banyak alasan yang digunakan untuk terus menunda olahraga. Terutama adanya anak tanpa asisten rumah tangga.

Sebentar, jangan terburu-buru. Apakah olahraga harus meninggalkan anak? Apakah menginvestasikan waktu untuk kesehatan diri sendiri disebut egois? Apakah melatih diri agar lebih kuat menjalani hari dan bermain kejar-kejaran dengan anak bukan merupakan bentuk cinta kita kepada mereka? 

Setiap orang memiliki prioritas, tetapi alangkah baiknya jika olahraga menjadi salah satu prioritas kita. Tidak usah lama-lama, 20 menit juga sudah mumpuni. Bahkan, tanpa meninggalkan anak-anak pun kita juga bisa berolahraga. Apa saja olahraga kongkrit yang bisa dilakukan oleh ibu-ibu beranak tanpa ART?

Pertama-tama, mulai dari niat, berangkat ke komitmen dan mulailah meski hanya 15 menit. Secara umum, orang dewasa berusia 19-64 tahun membutuhkan dua jenis olahraga, yakni latihan kardio dan kekuatan otot.

aktivitas olahraga tanpa art

Baca juga: 4 Tips Memulai Rutin Berolahraga

Manfaat Aktivitas Olahraga

Berolahraga memiliki segudang manfaat yang bisa dirasakan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Manfaat berolahraga meliputi mengurangi resiko penyakit semacam diabetes, obesitas, jantung,dan stroke. Selain itu, dengan memiliki usia tubuh lebih muda dibanding usia aktual, kita juga bisa menunda keterbatasan fisik saat tua, menurunkan risiko osteoporosis dan mengoptimalkan otot-otot tubuh sehingga terhindar dari berbagai nyeri otot di tubuh.

Selain untuk kesehatan tubuh, olahraga bisa juga untuk meningkatkan kualitas hidup. Sebagai contoh, saat berolaharaga tubuh kita mengeluarkan hormon endorfin yang terkenal sebagai hormon penghilang stres dan pereda rasa sakit. Susah tidur malam? Bisa juga mencoba untuk rutin berolahraga, asal tidak dilakukan mendekati waktu tidur karena olahraga meningkatkan temperatur tubuh sehingga lebih sulit tidur jika dilakukan berdekatan dengan waktu tidur.

Olahraga untuk ibu-ibu beranak tanpa ART

1. Berjalan

aktivitas olahraga tanpa art

Berjalan kaki adalah aktivitas kardio yang tidak terlalu menguras tenaga dan tidak membutuhkan peralatan. Selain itu, kita bisa membawa ikut serta anak-anak kita loh, jadi tidak usah khawatir perkara meninggalkan anak. Jika bersama balita, kita bisa mengajak mereka ikut serta berjalan, sembari memperhatikan kemampuan fisik mereka. Apabila mereka terlihat letih, kita bisa mengurangi kecepatan berjalan atau berhenti sejenak untuk duduk dan minum. Jika memiliki bayi, kita bisa membawa mereka menggunakan kereta dorong. Jika bayi belum merasa nyaman dibawa menggunakan kereta dorong, jangan khawatir, kita bisa membawanya menggunakan alat gendong. Selain aktivitas fisik, berjalan di luar rumah bisa sekalian berjemur. Tahukah kamu meski kita tinggal di wilayah tropis tetapi banyak yang mengalami defisiensi vitamin D?

Baca juga: Sinar Matahari: Harta yang disia-siakan Masyarakat Tropis

Menggendong bayi atau balita layaknyaberjalan dengan membawa beban. Beban yang dibawa juga tidak main-main, bisa tujuh sampai belasan kilogram. Jadi pilih gendongan yang nyaman ya! Know your body and your limit, selalu dengar kata tubuh. Apakah terlalu berat, apakah enak di pundak, bagaimana kekuatan gendong. Karena ini pekerjaan berat, jadi gunakan alas kaki yang nyaman. Disarankan menggunakan sepatu olahraga yang ergonomis ketimbang sendal ataupun sepatu teplek. Salah satu penggagas berjalan sambil menggendong yang cukup menginspirasi adalah Mba Wiena Pratasik, seorang konsultan menggendong.

aktivitas olahraga tanpa art

Di masa pandemi ini harus diperhatikan soal pemakaian masker saat berjalan di luar ruangan. Jadi pastikan batas kenyamanan kita karena penggunaan masker terlalu lama sambil membawa beban berat sedikit menyusahkan karena keterbatasan dalam menghirup udara. Apalagi jika denyut nadi meningkat.

Saat ini saya memiliki balita dan bayi berusia 5 dan 1,5 tahun. Sebelum sang bayi nyaman berada di kereta dorong dalam waktu lama, saya memilih menggendong sang bayi menggunakan alat gendong dan berjalan cepat bersama balita saya. Tipe gendongan SSC (Soft Structured Carrier) menjadi pilihan saya karena beban disangga menggunakan dua pundak. Sebelumnya, saya memang tidak meragukan kemampuan fisik si balita, karena pada usia 3 tahun pun ia sudah mampu berjalan sampai 1,2 km sekali jalan. Untuk berjalan selama setengah jam, dibutuhkan jarak sekitar 1,7 km berdasarkan perhitungan jam aktivitas Fitbit saya. Berhubung saya berjalan di taman komplek apartemen dimana treknya melingkar pendek, saya mengingatkan Hasan agar ia duduk sejenak menunggu saya jalan berputar apabila ia kecapekan. Suatu keberuntungan apabila saat itu ada temannya Hasan yang sedang berjemur juga, saya bisa menitipkan Hasan agar ia bermain bersama.

aktivitas olahraga tanpa art

Baca juga:  4 Manfaat Memiliki Fitbit Inspire HR


2. Berlari

aktivitas olahraga tanpa art

Berlari adalah aktivitas kardio yang bisa dilakukan baik dalam ruangan maupun luar ruangan. Berlari di dalam ruangan dapat dilakukan menggunakan alat Treadmil. Jika berlari di luar ruangan, dapat menggunakan kereta dorong untuk berlari.

Tidak usah mengkhawatirkan soal meninggalkan anak jika memilih berlari menggunakan Treadmil. Saat kita berlari tetap perhatikan keselamatan anak dalam rumah agar selagi kita absen, mereka tidak mengalami cidera. Namun, tidak masalah jika tidak memiliki Treadmil. Kita bisa mengambil manfaat matahari untuk sekalian berjemur.

Tetapi harus diperhatikan, gunakan kereta dorong yang memiliki spesifikasi untuk dibawa berlari. Sayangnya, 95% kereta dorong yang dipasarkan di Indonesia tidak didesain untuk berlari. Mungkin ini disebabkan karena berlari sambil mendorong kereta dorong bukanlah kebiasaan umum gaya hidup ibu-ibu di Indonesia. Padahal, di Amerika dan di Eropa banyak sekali jenis dan variasi kereta dorong untuk berlari yang bisa dipilih berdasarkan anggaran dan selera. Memang harga kereta doron untuk berlari dibanderol lebih mahal ketimbang stroller standar lainnya mengingat banyaknya fitur yang disediakan.

Kereta dorong yang bisa digunakan untuk berlari memiliki spesifikasi roda besar berisi angin layaknya roda sepeda. Selain itu, semua kaki-kaki kereta dorong dilengkapi oleh suspensi. Hal ini bertujuan agar bayi tetap aman dan nyaman dari guncangan yang dihasilkan oleh medan jalan saat berlari mengingat struktur tubuh bayi yang masih sangat lunak. Sebagai contoh, Andien Aisyah pernah mengunggah foto Kawa menggunakan jogging Stroller merk Tike Tech All Terrain X3 di halaman instagramnya @andienaisyah.

aktivitas berolahraga tanpa art

3. Latihan Menggunakan Daring

aktivitas olahraga tanpa art

Sebelum saya mulai rutin berolahraga via youtube/instagram, saya terlebih dahulu membaca buku Strong Curves: A Woman's guide to building a better butt and body karangannya Bret Contreras atas anjuran suami. Buku ini benar-benar membuka mata saya dan merehabilitasi motivasi saya untuk terus dan tetap berolahraga. Untuk menyiapkan fisik lebih kuat saat melaksanakan aktivitas sehari-hari dan bisa lebih aktif saat ikut bermain fisik bersama anak. Bret orang yang menyenangkan, dia menulis dengan humor serta tidak kaku karena benar-benar membebaskan pilihan olahraga kepada individu. Di buku ini tertulis juga panduan olahraga di rumah tanpa menggunakan peralatan gym. Hanya barbel dan furnitur rumah lainnya seperti pintu, meja, dan kursi. Selain itu, saya juga rutin olahraga core seperti planking.

Lama kelamaan, saya tertarik untuk mengikuti panduan gerakan dari Instagram. Saya selalu berpedoman kepada instruktur yang memang sudah tersertifikasi. Favorit saya di Instagram seperti Adianti Reksoprodjo (@adianti) dan Salsa Vinandita (@salasalivefit). Untuk channel youtube luar negeri favorit saya FIT by Larie dan nourishmovelove.

Kita bisa menentukan berbagai jenis olahraga saat di rumah. Bisa kardio dan beban otot. Yang ingin dilatih juga bervariasi. Apakah tubuh bagian atas, bagian bawah, core, ataupun fleksibilitas. Tinggal pilih saja di youtube ataupun aplikasi gawai. Gratis ataupun berbayar. Perlengkapan olahraga di rumah sangatlah minim, hanya barbel, alas, resistance band dan bisa ditambahkan gym ball.

Salah satu tantangan terbesar melakukan olahraga di rumah adalah melakukan postur dan dan gerakan dengan benar. Dalam berolahrga, yang menjadi fokus adalah melakukan yang benar, bukan target repetisi. Saat badan kita sudah tidak sanggup lagi melakukan gerakan yang benar, artinya repetisi yang kita mampu hanya segitu. Bertahap. Repetisi dan beban gerakan ditambah sesuai kemampuan tubuh. Melakukan gerakan dengan postur yang benar sebegitu penting karena jika melakukan dalam postur yang salah, alih-alih bertambah fit adanya badan kita sakit karena salah kerja otot. 

"If your body feel ache, then you're doing it wrong" - Bret Contreras

aktivitas olahraga tanpa art

Sebagai contoh, saat melakukan gerakan Glute Bridges, seharusnya yang terasa kencang adalah bagian bokong dan paha karena bagian inilah yang seharusnya bersinergi bekerja. Jika malah pinggang yang terasa sakit artinya kita belum tepat melakukannya. Lakukan gerakan yang benar secara berulang-ulang sehinga terbentuk "logika" tubuh. Untuk berikutnya tubuh otomatis melakukan gerakan yang benar.

Karena sepenting itu postur tubuh yang benar, saya sangat amat menyarankan untuk paling tidak sekali berolahraga di studio gym dengan bantuan pelatih. Mereka akan memperhatikan dan membenahi secara detil gerakan kita. Masih dirasa tidak punya waktu untuk datang ke studio gym? Mungkin kita bisa setidaknya sekali menggunakan pelatih secara daring. Biasanya pelatih akan meminta kita untuk merekam gerakan untuk dikoreksi.

Merekam gerakan saat melakukan olahraga seharusnya rutin dilakukan karena kita bisa melihat kembali gerakan kita melalui rekaman, apakah gerakan kita benar atau malah aneh. Jika kita memiliki partner olahraga di rumah, kita bisa meminta untuk diperhatikan. Saat sedang melakukan gerakan terkadang kita tidak konsen dengan postur tubuh. Acap kali suami mengkoreksi gerakan olahraga saya. "Sumo squatnya kurang tegak tuh punggungnya.", ujar suami.

Selain itu olahraga bisa dilakukan di depan cermin sehingga kita bisa melihat langsung gerakan-gerakan yang kita lakukan.

Olahraga bersama anak dan suami

aktivitas olahraga tanpa art

Apakah anak-anak cenderung rewel saat kita berolaraga di rumah? Sepanjang pengalaman saya, alhamdulillah mereka cukup kooperatif. Saya sering menyetel youtube di televisi ruang tamu. Biasanya anak-anak saya ikut menonton dan malah sesekali mencontohnya. Children immitate their parents. Lucu sekali melihat tingkah mereka. Atau jika mereka sangat aktif, kita bisa memberikan akses lebih semisal silahkan keluarkan mainan-mainan dan bermainlah. Asal jangan lupa himbau mereka untuk membereskan kembali ya 😊!

Kita bisa juga mengajak anak kita berolahraga di rumah bareng loh! Bisa dengan senam ataupun lompat tali. Berolahraga bersama anak dapat meningkatkan hubungan emosional dan fisik antara ibu dan anak. Jangan khawatir jika anak masih bayi. Kita bisa ikut serta melibatkan mereka.

Seperti yang dilansir popmama, ada 10 gerakan yang bisa dilakukan meliputi:
  • Straight curled up
  • Reverse baby curl
  • Stretching
  • Plie squat
  • Stroller lunge
  • Baby crawl
  • Plank
  • Glute lift
  • Snake Stretch
  • Menari bersama bayi
Jika memilih untuk menggendong bayi, banyak juga alternatif gerakan yang bisa dilakukan, seperti yang ada di instagram @fitmumnbub

Jangan lupa juga ajak suami ikut serta ya! Bisa dengan membuat couple goals agar lebih semangat. Selain meningkatkan kedekatan bersama suami, berolahraga bersama suami juga bisa meningkatkan motivasi untuk terus bersemangat. Saat kita sedang rendah motivasi, kita terangkat lagi saat melihat suami. Begitu juga sebaliknya, menghasilkan hubungan yang sinergis. Selain itu suami juga bisa diminta tolong sebagai orang yang mengkoreksi gerakan kita saat salah.

4. Berenang

aktivitas olahraga tanpa art

Berenang dikenald sebagai aktivitas kardio yang paling minim cidera. Dahulu saya sedikit merasa iri dengan yang memiliki alat Treadmil di rumah. Wah, enak banget ya bisa lari tanpa mengkhawatirkan anak harus siapa yang jaga. Namun lama-kelamaan saya mulai berpikiran dewasa. Ketimbang menyesali kekurangan, saya lebih melihat potensi apa yang ada. Voila, saya tinggal di apartemen yang memiliki kolam renang di tiap gedungnya. Artinya saya bisa sering-sering berenang. Malah tidak usah repot mempersiapkan perlengkapan renang karena biasanya saya hanya berganti baju renang, pakai rompi handuk, bawa air minum dan pakai kacamata renang. Persiapannya juga minim, sehingga meninggalkan anak relatif tidak terlalu lama. Kemudian saya sadar, satu-satunya olahraga kardio yang saya senangi adalah berenang. Saya malah tidak (belum) bisa menikmati berlari. 

Perlu digarisbawahi, saya tidak pernah meninggalkan anak sendiri di unit apartemen. Dulu sempat ada ART yang menginap, jadi jadwal saya renang saat anak tidur siang dan saya titipi ke ART. Saat tidak ada ART lagi, biasanya saya berenang pagi dan menitipkan anak pada suami. Sesuaikan saja dengan jadwal. Kalau waktu lowong saat suami pulang kerja sore, bisa berenang sore. Atau malah ada yang hobi berenang malam?

Apa mau dikata, Sejak pandemi Covid-19 melanda, saya tidak pernah berenang lagi karena kolam ditutup. Sempat kalang kabut saya karena bingung saya harus olahraga apa. Untung suami sudah mulai rutin berolahraga beban sehingga saya pun tidak mau kalah untuk ikutan berolahraga kembali.

Jika pandemi sudah beres dan kolam renang sudah dibuka kembali, renang sangat cocok bagi ibu-ibu beranak tanpa ART yang tinggal di apartemen yang memiliki kolam renang. Yuk renang!

Yuk mulai rutin berolahraga!

Setelah baca di atas, apakah menyisihkan waktu olahraga masih menjadi sebuah kesulitan? If you good to your body, your body will be good to you. Anggap saja olahraga merupakan suatu bentuk investasi kepada tubuh sendiri. DImulai dari 15 menit juga tidak masalah. Yang penting konkrit. Harus dimulai dari niat dan komitmen. Jangan lupa ya ajak orang-orang terdekatmu untuk ikut olahraga bersama agar aktivitas olahraga bertambah menjadi lebih seru!

Jual Rumah saat Pandemi bersama Jual Rumah Jakarta

1 komentar
Siapa yang bisa menyangka bahwa di tahun 2020 ini terjadi peristiwa besar berupa Pandemi Covid-19? Sejak awal tahun 2020 hingga sampai tengah tahun belum terlihat keadaan yang membaik di Indonesia.
Berbagai macam sektor ekonomi terpuruk, dari kalangan bawah, menengah bahkan sampai kalangan atas. Banyak pegawai yang dirumahkan. Pemilik usaha juga kelimpungan karena harus membayar gaji pegawai padahal omset drastis menurun. 
jual-rumah-jakarta

Pandemi dan Tren Jual Rumah

Pandemi kali ini bagaikan duri dalam daging pada pasar jual-beli rumah di Jabodetabek. Baik rumah baru maupun rumah seken.

Seorang teman yang bergerak di bidang kontraktor rumah baru pernah bercerita, pasar jual beli rumah masa pandemi ini memang tidak sebagus saat sebelum pandemi. Calon pembeli yang janjian untuk survei rumah juga menurun. Ada, tapi tidak banyak. Di sisi lain, saat dia sedang berkeliling untuk mencari tanah kosong di jual untuk dibangun proyeknya mendadak banyak sekali. Tidak cuma itu, banyak yang menjual dengan harga murah dibawah harga rata-rata. Tampaknya banyak orang yang mulai membebaskan asetnya satu-persatu karena dalam keadaan butuh uang.

Yang sedang dalam cicilan KPR dan kendaraan bermotor harus putar otak keras karena pemotongan gaji atau bahkan pemutusan hubugan kerja. Bank juga banyak menolak pengajuan KPR di situasi serba tak pasti ini. Mereka kalut jika nasabah tidak bisa membayar cicilan. Selain membatasi pemberian KPR, bank juga menaikkan biaya cicilan perbulan agar mereka tidak merugi. Banyak juga kasus rumah yang sudah lama terjual dan dalam proses cicilan awalan KPR mendadak dibatalkan dan rumah tersebut dijual kembali oleh kontraktor yang menjualnya.

Selain problematika membeli rumah, di kondisi pandemi kali ini tidak sedikit yang terpaksa membebaskan aset. Mendadak banyak yang memasarkan properti seken. Harga yang dipasarkan banyak yang jauh dibawah rata-rata harga jual untuk spek tertentu karena banyak yang menjual dalam keadaan BU atau Butuh Uang. Daya beli masyarakat sedang menurun, tak banyak yang menurunkan harga jual rumah gila-gilaan.

Keadaan yang menguntungkan bagi sebagian orang

Dalam keadaan seperti ini, para kaum pemilik ekonomi yang tidak terdampak menjadi sangat beruntung. Kaum ekonomi tidak atau kurang terdampak ini biasanya yang bekerja di bidang yang justru tumbuh subur saat pandemi ini, seperti perusahaan kurir dan pemengaruh (influencer). Kondisi seperti ini sangat menguntungkan bagi yang ingin membeli rumah karena bisa mendapatkan spek rumah yang lebih bagus untuk harga yang disanggupi ketimbang saat sebelum pandemi. Untuk rumah-rumah baru hanya bisa sedikit saja turun harganya. Sementara jika berniat membeli rumah seken, inilah saatnya karena bisa mendapatkan rumah dengan harga sangat miring. Bahkan, banyak rumah seken yang ditawarkan masih dalam keadaan sangat prima.

Dimana Mencarinya?

jual rumah jakarta


Sudah banyak situs daring yang memfasilitasi untuk jual-beli rumah. Jika tak kunjung laku-laku, mungkin bisa mencoba di Jual Rumah Jakarta. Terdiri dari ratusan hingga ribuan entri iklan properti se-Indonesia. Jadi jangan khawatir, dengan lalu lintas daring yang tinggi, banyak calon pembeli yang mencari iklan melalui Jual Rumah Jakarta. 

Memiliki properti daerah Tangerang? Jangan khawatir! Calon pembeli dan penjual bisa memasang iklan di Jual Rumah Tangerang. Berbagai iklan rumah dari berbagai jangkauan harga ada!.

Meski situasi sedang terpuruk seperti ini, tetap lumayan banyak yang mencari rumah. Jadi jangan khawatir. Bagi calon pembeli properti, sekaranglah waktu yang tepat untuk membeli karena harga sedang turun-turunnya. 

Agar Produk UKM Kue Kering Anda Naik Kelas, Segera Coba Cara Ini

1 komentar
Usaha kecil menengah di Indonesia jumlahnya memang banyak sekali dan terdiri dari berbagai sektor. Salah satu yang cukup membludak adalah pada sektor kuliner, karena memang tidak dapat dipungkiri jika seandainya bisnis di bidang yang satu ini memang paling menggiurkan, ditambah lagi tak membutuhkan modal yang terlalu besar dan dapat dikerjakan oleh siapa saja. Mulai diantaranya adalah ibu rumah tangga sampai dengan karyawan kantoran sebagai usaha sampingan.

Apalagi di masa pandemi ini. Banyak karyawan kantoran yang mengalami pemotongan gaji, hingga pemutusan hubungan kerja. Di tengah suasana carut-marut begini, tidak heran muncul banyak usaha kecil menengah, terutama di sektor kuliner. Mulai dari bahan pokok, makanan kekinian, roti, kue basah, hingga kue kering. Jika diseriusi, usaha kuliner ini bisa cukup bonafid loh sebagai usaha utama. Apalagi dengan tumbuh suburnya media sosial.
ukm kue kering

Namun kerap kali dianggap remeh karena hanya usaha kecil-kecilan, padahal sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan yang besar juga. Agar produk kue kering Anda tersebut bisa naik kelas dengan harga jual lebih tinggi atau mahal tentunya harus menggunakan bahan dasar premium, contohnya terbuat dari mentega tawar berkualitas. 

Tips Meingkatkan Penjualan

Maka berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan, yaitu:
  1. Buatlah inovasi, agaknya jangan monoton membuat kue kering yang itu-itu saja, coba berinovasi dengan menambahkan varian rasa baru ataupun juga tampilan yang lebih kekinian. Sebut saja kue nastar yang dulunya hanya kue dengan isi selai nanas, sekarang ini hadir dengan jenis yang lebih beragam, sehingga konsumen juga tertarik untuk mencobanya.
  2. Gunakan packaging yang lebih menarik, selain itu tampilan luar, khususnya adalah packaging juga sangat mempengaruhi minat konsumen untuk membelinya, jika dibungkus dalam kemasan biasa sudah pasti harga jualnya juga murah. Namun berbeda jika Anda membungkusnya dalam wadah toples yang lebih menarik dan cantik, sudah pasti akan meningkatkan harga jualnya bukan.
  3. Pasarkan juga ke supermarket, Anda bisa bekerjasama dan memasarkan produk kue kering tersebut ke minimarket ataupun supermarket, biasanya mereka tahu bagaimana cara mendisplay agar terlihat lebih menarik, sehingga nantinya juga mempengaruhi nilai jual produknya.
  4. Pasarkan juga ke media sosial. Jaman sekarang betapa berpengaruhnya pemasaran menggunakan media sosial. Bisa menggunakan jasa pemengaruh atau membayar posting sponsor.
Itulah beberapa langkah mudah yang bisa Anda terapkan jika seandainya ingin produk yang dijual tersebut naik kelas. Seiring dengan meningkatnya produk-produk kue kering UKM di era pandemi ini, kita harus berusaha eksklusif dengan cara mempertahankan rasa berkualitas dibantu dengan pemasaran yang mumpuni. Tetap utamakan pada segi rasanya. Pemasaran yang bagus hanya meningkatkan penjualan pada awal-awal saja. Memiliki rasa yang berkualitas adalah kontrol agar pelanggan kembali dan memesan ulang produk yang kita jual. Gunakan merk mentega berkualitas dan bahan utama lainnya jika ingin dapatkan rasa yang nikmat. Diantaranya adalah Anda bisa membeli bahan tersebut dari TokoWahab.

Stragegi-strategi lain yang bisa diterapkan dengan cara memberikan sampel ke rekan dan pemengaruh, hingga melakukan promo bundling sehingga calon pelanggan tertarik untuk mencoba produk-produk lainnya. Bisa juga dengan berkolaborasi dengan brand yang lebih besar sehingga orang yang belum tahu produk kita bisa mencoba dan menentukan apakah tertarik dengan produk yang kita jual. Disinilah bagaimana kualitas produk kita berpengaruh terhadap citra penjualan.

Apakah kamu punya tips meningkatkan kelas produk kue kering bagi UKM? Silahkan tulis di kolom komentar ya!

Tips Ngemil Bijak: Cukup Tidur

14 komentar

Pernahkan kamu melihat "tidur yang cukup" ada dalam tips diet dan mengurangi berat badan?

Dulu saya mengira itu hanyalah bualan semata, atau setidaknya hanya melengkapi tips yang ada tanpa efek signifikan. Setelah saya membaca buku Why We Sleep: Unlocking the Power of Sleep and Dreams oleh Matthew Walker, paradigma saya soal tidur sangatlah berubah drastis. Ternyata saran untuk tidur cukup untuk diet itu sangatlah krusial karena berhubungan dengan metabolisme tubuh. Tidak heran mengapa berbagai teori kesehatan mengutarakan bahwa tidur yang cukup merupakan pondasi paling bawah dalam pondasi kesehatan.

Semakin sedikit kita tidur, semakin besar kecenderungan kita untuk ingin terus makan. Bahkan, badan tidak dapat mengelola kalori dengan efektif, terutama konsentrasi gula dalam darah. Dari 2 faktor ini, tidur yang kurang dari 7 hingga 8 jam akan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan, berat badan berlebih, obesitas dan diabetes tipe 2.

Bagaimana tips #NgemilBijak dari saya? Cuma satu: Tidur yang cukup!

ngemil bijak

Mengenal Leptin dan Ghrelin, si Kenyang dan si Lapar

Sehabis makan besar kita kenyang, tapi tidak lama kemudian kita lapar. Darimana perasaan ini muncul?

Ada 2 hormon yang mengatur nafsu makan: leptin dan ghrelin. Anggap saja leptin, si kenyang karena memberi sinyal ke otak kita untuk berhenti makan dan ghrelin, si lapar, karena memberi sinyal ke otak kita untuk terus makan. Betul, leptin dan ghrelin berhubungan dengan nafsu makan. Ketidakstabilan dua hormon ini dapat menyebabkan perasaan ingin ngemil terus bahkan kenaikan berat badan.

Apakah kamu tahu kurangnya kuantitas dan kualitas tidur dapat menyebabkan ketidakstabilan antara si lapar dan si kenyang?

Selama 30 tahun terakhir, Dr. Eve Van Cauter dari University of Chicago telah melakukan penelitian berkali-kali untuk mendapatkan hubungan antara tidur dan nafsu makan. Kelompok pertama dan kedua hanya tidur 8,5 jam dan 4-5 jam. Ternyata, kelompok kedua menunjukkan nafsu makan yang menggebu-gebu sejak dari hari ke-2 kekurangan tidur. Kekurangan tidur menyebabkan si kenyang berkurang dan si lapar bertambah!

Kacaunya metabolisme menyebabkan hilangnya kemampuan mengontrol rasa lapar. Yang terjadi adalah pesan kimia yang dipancarkan ke otak yang bertugas mengatur si kenyang dan si lapar telah dimatikan. Bahkan, kita tetap merasa lapar meskipun sehabis makan besar. Tubuh yang kekurangan tidur akan dengan naif sekali mengemis kelaparan di tengah asupan makan yang besar.

Efek Kurang Tidur

1. Bikin ngemil makanan tidak berfaedah

ngemil bijak

Eksperimen Van Cauter lainnya juga tak kalah mengejutkan! Saat kedua kelompok dihidangkan makanan ala buffet, kelompok kedua yang kurang tidur malah mengambil aneka cemilan seperti kue, cokelat batang, dan keripik setelah melakukan makan besar. Ini menyebabkan mereka menambah asupan sebanyak 330 kalori dibandingkan kelompok yang cukup tidur.

Kalori ekstra yang kita idam-idamkan saat kurang tidur adalah makanan-makanan tidak berfaedah seperti makanan yang manis-manis (kue, cokelat, dan es krim), karbohidrat kompleks (roti dan pasta), dan cemilan asin (keripik kentang). Keinginan ngemil seperti ini meningkat 30 sampai 49 persen saat kurang tidur. Keinginan untuk makan semacam makanan tinggi protein (daging dan ikan), produk susu (yoghurt dan keju) serta makanan berlemak hanya meningkat sebesar 10-15 persen.

Kenapa kita malah ingin ngemil makanan penuh gula dan karbohidrat kompleks saat kurang tidur? Ternyata ada gangguan di wilayah kendali impuls yang cukup selektif memilih mana makanan baik dan mana yang tidak berfaedah. Pasti sudah pada kenal dengan Prefrontal cortex (PFC), bukan? PFC yang merupakan bagian pengawasan pengambilan keputusan secara sadar telah dibungkam saat kita kurang tidur. Sebaliknya, bagian otak primal kita yang menginginkan kebutuhan untuk terus makan malah semakin menjadi-jadi. Ini mengakibatkan pemilihan makanan cemilan tidak berfaedah kita semakin tidak terkendali. Makanan berkalori tinggi menjadi semakin menarik jika kita kurang tidur. Ekstra kalori yang dimakan oleh orang-orang kurang tidur bisa sebesar 600 kalori dari yang seharusnya loh!

Dengan tidur yang cukup, jalur komunikasi antara area otak dalam yang melepaskan keinginan makan makanan tidak berfaedah dengan bagian otak yang mengontrol kesadaran memilih makanan yang lebih baik dapat diperbaiki. Semacam jika tidur cukup, rem keinginan makan berlebih dan tidak berfaedah bisa bekerja aktif.

Saya sendiri sebenarnya cukup tertarik membuktikan teori ini. Saat saya tidur cukup dan dan skor tidur saya bagus menurut jam pelacak aktifitas saya, terbukti saya tidak ingin ngemilmakanan yang aneh-aneh alias makanan tidak berfaedah. Bahkan saat saya menulis artikel ini, tidak terbersit untuk menyantap seblak, padahal saya penggemar berat seblak dan lagi ada stok seblak di lemari! Tapi saat tidur saya kacau, wah, rasanya ingin menyantap yang manis-manis.

Baca juga: 4 Manfaat Memiliki Fitbit Inspire HR

2. Meningkatkan efek ingin terus ngemil

ngemil bijak

Tidak sampai disitu, ternyata kalau kita kurang tidur, tubuh akan meningkatkan sirkulasi endocannabinoid. Bisa menebak ini apa? 

Betul sekali, efeknya terhadap tubuh mirip dengan efek ganja. Seperti penggunaan mariyuana, zat kimia ini menstimulasikan nafsu makan dan meningkatkan keinginan untuk terus ngemil. Kira-kira apa yang akan terjadi dengan meningkatnya endocannabinoid diertai kombo perubahan pada si kenyang dan si lapar yang disebabkan oleh kurangnya tidur? Tidak terbayangkan, otomatis sinyal kimia yang dikirimkan hanya satu: makan berlebih!

Benarkah dengan kita kurang tidur artinya semakin besar kalori yang akan terbakar? Sayang sekali ini hanyalah mitos. Dari dua kelompok diatas, tidak ada perbedaan pengeluaran kalori. Selain itu, kalori ekstra yang dimakan oleh kelompok kurang tidur jauh lebih banyak ketimbang energi ekstra yang dibakar saat masih melek. Saat kita dalam keadaan mengantuk apakah kita semakin merasa produktif?Adanya semakin sedikit kita tidur, semakin tidak produktif kita. Maka jadilah resep sempurna obesitas: konsumsi kalori lebih banyak, pengeluaran kalori lebih sedikit.

3. Berkurangnya massa otot

ngemil bijak
Katakanlah kamu sedang melakukan diet kalori rendah yang ketat selama 2 minggu dengan harapan mengurangi lemak dan ingin badan lebih berbentuk.

Sebuah penelitian melakukan diet kalori rendah kepada kelompok yang tidur 5,5 jam dan 8,5 jam. Bagaiaman hasilnya? Kedua kelompok sama-sama berkurang berat badannya, TAPI sebesar 70% berat yang turun pada kelompok tidur 5,5 jam bukanlah lemak yang hilang, tapi OTOT. Sementara untuk kelompok yang tidur 8,5 jam lebih dari 50% berat yang hilang adalah lemak. Saat kita kurang tidur, tubuh akan rewel untuk mengurangi lemak, yang ada malah massa otot yang dikurangi sementara lemak tetap ada. Kalau ingin berotot dan berbentuk, tidurlah yang cukup! Kecuali kamu ingin mengurangi massa otot, mungkin bisa melakukan hal sebaliknya. 

4. Memperbaiki Pencernaan

ngemil bijak

Tidur yang cukup ternyata juga membuat usus lebih bahagia loh. Tidur memiliki peran untuk menyeimbangkan sistem syaraf tubuh dan memperbaiki bakteri mikrobiom usus. Saat kita kurang tidur dan badan dalam keadaan stres, kortisol dilepaskan secara berlebihan sehingga "bakteri buruk" semakin subur. Dengan kata lain, kurang tidur akan mencegah penyerapan maksimal dari nutrien makan sehingga menyebabkan masalah pencernaan.

Kesimpulan

ngemil bijak


Bagaimana? Masih ingin sering-sering bergadang nonton drakor, main game dan nongkrong?

Mau diet? percuma! Mau pembentukan otot? Percuma! 
Kurang tidur hanya akan meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk makan, berkompromi dengan kontrol impuls di otak, meningkatkan konsumsi makanan (terutama makanan berkalori tinggi), mengurangi kepuasan setelah makan, dan mencegah keefektifan dalam mengurangi berat badan saat melakukan diet. Semua tips #NgemilBijak seperti mengatur porsi, mengenali sinyal tubuh, dan mengetahui nafsu atau kebutuhan akan sia-sia kalau pondasinya lemah, alias kurang tidur.

Jadi, selamat menimati tidurmu, have a nice sleep!

Baca juga Sleep Series lainnya:






4 Tips Memulai Rutin Berolahraga. Kenapa harus Terpaksa?

4 komentar

"Aku mau beli Resistance Band!", ujar suami suatu hari. Suatu ujaran yang tidak pernah terbayangkan sama sekali oleh saya berasal dari suami sendiri.

Sebelum menikah, sebenarnya saya sempat agak rutin berolahraga. Saat saya berkuliah di Bandung, hampir tiap akhir pekan saya sepedaan sampai ke komplek tetangga. Yang seperti kita tahu, Kota Bandung bagian pinggiran atas memiliki kontur naik turun ala perbukitan. Bersepeda menempuh jalur komplek saja cukup menguras keringat sekaligus kardio yang efektif. Setelah pindah ke Jakarta, frekuensi olahraga saya lebih sering. 3 hari di hari kerja saya lari pagi di komplek sebelum berangkat kerja. Saat hari Senin dan Kamis saya mencuci mobil karena saya puasa saat itu. Akhir pekan jalan pagi acak tergantung suasana hati.

Setelah Saya menikah, saya rutin berenang 3-5 kali dalam seminggu. Kebetulan kami tinggal di rumah yang ada kolam renang di 1,5 tahun pertama pernikahan kami. Saat anak pertama kami berusia sebulan,  kami pindah ke apartemen yang ada fasilitas kolam renangnya. Alhasil akses untuk berenang mudah sekali. Meski keadaan hamil dan punya anak, saya selalu menyempatkan diri untuk renang. Kebetulan kami memiliki asisten rumah tangga sehingga saya bisa menitipkan Hasan yang tidur siang selagi saya pergi berenang ke bawah.

Hamil trimester pertama, punya bayi baru lahir, hamil lagi, tidak ada ART. Ulang lagi. Bahkan sekarang ditambah pandemi yang menyebabkan kolam renang tutup. Berkali-kali saya harus berhenti olahraga karena keadaan, alhamdulillah berkali-kali pula saya bisa kembali rutin berolahraga. Bagaimana tips dan triknya?

4 tips rutin berolahraga
4 Tips Rutin Berolahraga

1. Komitmen = Pemaksaan Diri

4 tips rutin berolahraga
Apa yang paling sulit dalam memiliki suatu kebiasaan?
Memulai!

Ah, aku mulai olahraga besok aja deh, hari ini sibuk. Kamudian besok pakai alasan yang sama lagi.
Aku seingin itu olahraga rutin, tapi ga sempat ih, harus ngurus anak dan kerjaan rumah bejibun.

Pernahkah kita memiliki alasan serupa sebagai dalih untuk tidak melakukan pekerjaan? Baik pekerjaan profesional atau pekerjaan rumah. Tentu tidak. Kita berkomitmen mengerjakan pekerjaan kantor karena kita sudah dibayar oleh perusahan. Kita berkomitmen mengerjakan pekerjaan rumah karena itu adalah ladang ibadah kita untuk berkeluarga dengan imbalan pahala. Berkomitmen artinya berjanji kepada diri sendiri untuk melakukannya apapun yang terjadi selama tidak ada kendala berarti.

Rachel Hollis dalam bukunya Girl Wash your Face menuturkan bagaimana ia bisa memulai olahraga secara rutin di salah satu babnya. Pada suatu hari, ia berkomitmen akan berolahraga pada esok harinya. Ternyata esoknya ia sangat sibuk beraktifitas. Bahkan, ia baru pulang ke rumah saat matahari sudah terbenam. Namun karena ia sudah berkomitmen pada dirinya sendiri bahwa hari itu ia HARUS berolahraga, malam-malam setelah pulang kerja itu juga ia langsung menuju basement dan berlari di treadmill. Tidak lama, hanya sekitar 15 menit. Meski hanya sebentar, maknanya sangat dalam. Itu artinya ia menghormati komitmen yang telah ia buat dengan cara mati-matian mewujudkan janji komitmennya menjadi nyata. Esok harinya ia kembali memiliki pola pikir yang sama sampai berolahraga menjadi aktifitas rutin yang tidak bisa ia tinggalkan.

Berkomitmen ada hubungannya dengan prioritas. Komitmen berhubungan dengan mengalokasikan waktu. Jika pasangan kita mengajak pergi makan bersama, akankah kita menolaknya dengan alasan sibuk? Tentu tidak. Karena pasangan kita adalah prioritas, kita akan berusaha mengalokasikan waktu untuk bisa memenuhi keinginan pasangan. Begitu juga dengan olahraga. Jika kita menganggapnya sebagai prioritas, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikannya bagian dari diri kita, bagian yang akan terasa pincang jika kita tidak melakukannya. Percayalah, jika sudah dilakukan berulang-ulang kali dan sudah mencapai level rutin, kita malah menjadi "tantrum" jika sekali saja tidak melakukannya.

2. Cari Motivasi yang Paling Krusial

4 tips rutin berolahraga
Apa motivasi kamu untuk bisa rutin berolahraga? Ingin sehat? Ingin kurus? Ingin memiliki body goal

Apapun motivasi yang melatar belakanginya, sebaiknya merupakan motivasi dasar yang cukup kuat, bukan impulsif. Ingin sehat karena barusan melihat hasil medical check up yang amburadul. Ingin kurus karena barusan dikomentari oleh lingkungan. Ingin punya body goal karena barusan melihat Instagram selebmom. Hampir bisa dipastikan bahwa motivasi yang berbau impulsif tidak akan cukup kuat dan akan memudar seiring dengan jalannya waktu. Carilah motivasi jangka panjang. Misalkan jika ingin sehat, kita membayangkan masa tua yang masih bugar dan bisa main dengan cucu. Jika ingin kurus kita membayangkan betapa dengan berat badan lebih ideal membuat kita lebih mudah menjalani kehidupan sehari-hari. Jika ingin memiliki body goal, kita bisa membayangkan betapa menyenangkan menjadi lebih cantik untuk diri sendiri dan pasangan.

Motivasi saya untuk rutin berolahraga sedikit berubah sejak saya membaca buku Strong Curves: A Woman's Guide to Building a Better Butt and Body oleh Brett Contreras. Brett menjelaskan soal postur tubuh. Bagaimana otot dorman yang kurang aktif membuat otot bagian tubuh lain kerja ekstra melebihi kapasitasnya. Ini akan menyebabkan keluhan-keluhan klasik semacam sakit pinggang. Brett juga memberi gambaran, betapa bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari apabila rutin berolahraga. Misalnya lebih kuat mengangkat belanjaan, berlari-lari mengajak anak main, bahkan sampai semakin meningkatkan kehidupan intim bersama pasangan.

Memiliki postur yang baik dan memudahkan kehidupan sehari-hari. 2 alasan tersebut adalah pondasi motivasi terbesar saya untuk rutin berolahraga. Disaat saya dihadapkan pada keadaan harus berhenti olahraga dahulu seperti memasuki hamil trimester pertama, 2 motivasi itu yang akan kembali membawa saya untuk kembali berolahraga di saat sudah bugar saat memasuki trimester kedua. Motivasi dasar itu pada saat hamil akan berkembang menjadi memiliki postur baik sehingga minimalisir keluhan-keluhan fisik saat hamil besar dan membantu serta memudahkan persalinan karena terbiasa memiliki stamina lebih baik.

3. Ajak Anggota Keluarga

4 tips rutin berolahraga

Ketimbang sendiri, mungkin kita akan lebih bersemangat jika di sekeliling kita ada yang ikut memiliki komitmen yang sama. Namanya juga manusia, iman saja ada naik turun, apalagi motivasi. Ini sangat membantu saat mulai banyak godaan menerpa seperti malas. 

Saya memiliki suami yang beratnya memasuki 1 kuintal saat kami menikah. Sekarang beratnya sudah turun hampir 30kg dan cenderung stabil sampai saat ini. Anehnya, kondisi badan yang lebih baik membuat suami jauh bersemangat untuk urusan olahraga. Dahulu, disuruh untuk bersepeda ke kantor mengingat jarak kantor yang dekat saja ia ogah. Dahulu, disuruh renang ke bawah saja susahnya bukan main. Sekarang rutin sepedaan ke kantor. Terkadang meski lebih ideal naik mobil, malah dibela-belain bersepeda. Sekarang, sebelum pergi atau setelah pulang kerja malah rutin olahraga yang bersifat calisthenic. Sekarang, malah dia yang beli Resistance Band.

Suami yang di depan mata saya berulang kali berolahraga itu benar-benar membuat saya iri dan ingin bela-belain untuk latihan. Berasa tidak adil saja, suami semakin sehat, bugar, dan fit, masa saya loyo dan tidak bugar begini. Suami saya benar-benar seperti layaknya kapal terakhir yang akan ikut membawa saya dikala motivasi untuk berolahraga sedang turun. 

4. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

4 tips rutin berolahraga

Mungkin faktor adanya anggota keluarga yang ikut berkomitmen berolahraga merupakan salah satu lingkungan mendukung. Usaha lain untuk membuat lingkungan yang mendukung adalah dengan mencari support group. Bisa dengan berkomunitas atau bergabung dengan grup daring. Sebagai contoh, tiba-tiba saya diseret oleh seorang teman untuk turut bergabung di WAG COYMFitMum. Ini berawal dari WAG Circle of Young Mom (CoYM) yang kemudian beberapa orang bertekad untuk mencari sparing group bersama agar semakin terpacu untuk hidup lebih sehat. Banyaknya postingan ambisius dan postingan makanan benar-benar membuat anggota grup lain terpacu loh! Ditambah dengan bersama-sama menggunakan personal coach untuk membuat lingkungan "terpaksa". Terpaksa yang membawa ke efek positif.

Cara yang lain adalah dengan cara mengikuti kelas berbayar. Mungkin kalau hanya mengikuti zoom excercise gratisan, tidak ada komitmen yang mengikat untuk terus mengikutinya. Dengan mengikuti kelas berbayar apalagi harga yang lumayan, membuat rasa komitmen kita muncul. Tidak mau dong kita menggelontorkan uang dengan percuma. Mengeluarkan sejumlah uang merupakan salah satu menciptakan lingkungan "terpaksa".

Cara remeh temeh berikutnya yang bisa membuat terpacu adalah membeli peralatan elektronik yang mendukung. Bisa dengan membeli smart watch dan timbangan skala. Asli, semenjak saja (di)beli(kan) smart band, saya menjadi seantusias itu untuk tidur lebih baik dan berolahraga rutin. Ada fitur pelacakan tidur dan mengkonversikannya menjadi nilai sehingga saya terpacu untuk memiliki skor tidur yang bagus. Ada berbagai mode olahraga seperti workout, interval workout, running, swimming, sampai cycling yang membuat kita bersemangat melihat hasil dari olahraga kita.

Baca: 4 Manfaat Memiliki Fitbit HR

Memulai = komitmen = terpaksa!

Terkadang kita butuh kondisi keterpaksaan untuk mencapai suatu kondisi yang lebih baik. Terpaksa jatuh untuk bisa bangkit lagi. Terpaksa kekurangan untuk lebih cerdik mencari akal. Terpaksa berkomitmen agar rutin berolahraga. Keterpaksaan menghasilkan komitmen. Komitmen harus dilakukan mau tidak mau kecuali halangan mendesak.

Kalau kamu, apa tips untuk rutin mulai berolahraga? Pernahkah kamu merasa "terpaksa" tapi malah memberikan dampak positif bagi hidupmu?