Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan

5 Rekomendasi Restoran Halal Paris yang Wajib Kamu Ketahui

26 komentar
Sebagai kota terbesar di Prancis, mana saja rekomendasi restoran halal Paris?

restoran halal paris

Berhubung kami hanya menghabiskan waktu 3 hari 2 malam di Paris dari total 1 bulan di Prancis, mohon dimaafkan kalau hanya sedikit restoran halal Paris yang kami coba. Berhubung di Prancis sertifikasi halal belum jamak, banyak restoran yang mengklaim sendiri bahwa makanan yang dijual halal. Kalau kamu ingin mencari restoran halal di Paris yang lebih variatif dan lebih anti mainstream, kamu bisa baca tips mencari restoran halal Prancis yang sudah saya unggah sebelumnya.


Beberapa kriteria kritis dalam menentukan restoran halal adalah restoran tersebut menggunakan daging halal dan tidak menjual daging babi. Sayang sekali bagi kamu pecinta makanan Indonesia, saya tidak mencantumkan satu pun restoran Indonesia halal di Prancis karena berdasarkan penelusuran di Google Map, saya tidak menemukan keterangan penggunaan daging halal.

Tapi jangan khawatir, sebagai kota metropolitan, di Paris banyak restoran-restoran seru kok! Yuk langsung cek sana list di bawah!

Restoran Halal Prancis yang Sudah Kami Coba

restoran halal paris

Buat kamu yang mungkin baru pertama kali ke Perancis, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat ingin makan di restoran.

Yang pertama adalah perhatikan jam buka restoran. Mayoritas restoran di Perancis tidak buka sepanjang hari. Tidak buka setiap hari juga TERUTAMA MINGGU. Jadi kamu wajib CEK GOOGLE MAP. Pastikan jadwal buka sesuai dengan rencana kunjunganmu.


Yang kedua adalah lakukan reservasi. Booking restoran di Perancis adalah KEHARUSAN. Di Perancis, restoran biasanya ukurannya kecil-kecil. Memang tidak semua restoran harus reservasi, tapi lebih baik lakukan reservasi dibandingkan manyun ditolak di depan pintu restoran. Apalagi restoran yang beken, wah itu bisa waiting list panjang hehe. Siapin mental juga kalau reservasi kamu ditolak.

Makanya aku bikin rekomendasi restoran halal Paris supaya kamu tidak bingung cari alternatif ke mana kalau reservasi ditolak 😜. Untuk restoran yang lebih ke comfort food alias warteg sih tidak perlu dilakukan reservasi.

Bikin reservasi gampang kok, bisa telepon, direct web, atau third party seperti aplikasi Deliveroo atau The Fork. Berhubung Bahasa Inggris orang Perancis agak diragukan, pasti kamu juga menghindari booking via telepon kan. Makanya bikin reservasi via direct web sangat dianjurkan.

Apa saja rekomendasi restoran halal di Paris?

1. Le Jumeyrah

restoran halal paris

Sudah di Prancis, rugi tidak mencoba Restoran Perancis HALAL. Ya karena tidak lain dan tidak bukan, hampir tidak ada restoran restoran Perancis Halal di Indonesia. Setau saya baru Cafe d’aurelie di Bintaro saja. Meski di Lyon kami sudah cukup banyak mencoba restoran Perancis halal, tetap sayang melewatkan makan makanan Perancis halal di Paris.

Pilihan pertama jatuh di Le Jumeyrah yang merupakan restoran yang mengusung masakan French-Mediteran. Berhubung sore itu hujan deras membasahi kota Paris dan lokasinya yang cukup dekat dengan penginapan, kami pergi menggunakan Grab XL karena kami berjumlah 6 orang. Perlu diingat, peraturan lalu lintas Perancis cukup ketat ya, jadi kalau rombongan kamu berjumlah lebih dari 3 orang, pesan Grab family/XL! Kalau kamu nekat ujung-ujungnya ditolak oleh supir Grab.

Le Jumeyrah berlokasi di pinggir jalan Rue-Saint Maur yang ber-elevasi. Layaknya restoran Perancis lainnya, restoran ini tidak luas. Nuansanya kalem dengan interior warna gelap. Entah kenapa saya jadi merasa agak remang-remang haha.

Kita mulai dengan makanan pembuka, kami memesan Toast with Foie Gras dan Beef Carpaccio. Kalau kamu sudah di Perancis, rugi tidak pesan Foie Gras. Kayak, mau cari dimana di Indonesia Foie Gras halal??? Nah Foie Gras itu standarnya disajikan setengah dingin dengan roti panggang dan selai buah tin. Sisanya bebas, tergantung kreasi chef restoran. Di Le Jumeirah pakai roti rye panggang dan plating biji delima dan saus honey soy. Kebayang tidak, jadi rasa “telur asin-nutty” Foie gras setengah dingin bercampur dengan rasa manis selai, dipadukan dengan hangatnya roti panggang dan dilengkapi dengan rasa crunchy asam delima dan diberi sensasi asin soy sauce. Duh, benar-benar kedalaman cita rasa yang komplit 😰.

Foie gras le jumeyra

Kami pesan Beef Carpaccio karena penasaran dan belum pernah pesan di restoran-restoran lain. Standar sih persaladan dedaunan, dipadu dengan parmesan kasar, tomat cherry, dan diberi nuansa protein dari beef slice. Tidak lupa dibalut dengan rasa asam balsamic vinegar.

Beef carpaccio le jumeyra

Untuk menu utama, kami pesan Duck breast (Canard confit), beef tenderloin, dan salmon steak. Kalau kamu ke Le Jumeyrah, WAJIB PESAN DUCK BREAST. Ada 2 alasan kenapa aku pesan duck breast. Yang pertama karena merasa dikecewakan oleh duck breast L’authentique, Lyon. Yang kedua, karena karbohidrat pendampingnya alih-alih mashed potato, malah dapat puree ubi oren!! Sebagai budak ubi, yha jelas aku terjual. Ini dada bebek yang dimasak lambat jadi bisa super lembut. Dada bebek dengan saus manis asin dipadukan dengan rasa manis ubi oranye. Enak banget sih, fix ini duck confit terfavorit di seantero Prancis.

Duck breast le jumeyra

Untuk menu utama lainnya seperti steak salmon cenderung so-so. salmonnya tebal tapi tetap juicy dan lembut. Sudah beberapa kali pesan salmon steak, tidak ada yang failed. Padahal Salmon itu kalau kematangan tidak enak dan kalau terlalu mentah juga kurang sip. Salmon potongan tebal juga rentan luarnya kekeringan dan dalamnya semi mentah. Kayaknya chef di Perancis jago mengolah salmon. Sayangnya, pelengkapnya cuma berupa tumisan buncis-kentang-wortel yang terlalu kering dan kurang berkesan. Berbeda dengan Salmon steak di La Belle Colombe, Lyon, tumisan di resto ini berupa terong, kentang goreng, jamur kancing yang ditambah dengan saus wortel creamy yang pecah banget!

Salmon steak le jumeyra

Untuk beef tenderloin standar sih, daging lembut dipadu dengan saus gravy dan mashed potato. Setelah berkali-kali pesan daging sapi, entah kenapa masakan daging sapi ala Perancis tidak ada yang istimewa. Anak-anak pesan kids meal, standar sih, makan kering ala bule haha. Jadi burger ditemani dengan kentang goreng. Kentang goreng di Prancis masih ada kulit yang menyangkut ya, jadi jangan heran.

beef tenderloin le jumeyra

Karena kami belum makan macaron sama sekali setelah hampir sebulan di Perancis, akhirnya kami memesan macaron vanilla untuk hidangan penutup. Eh yang datang macaron besar banget yang di bagian dalamnya ada es krim vanilla dan strawberry. Sejujurnya kemanisan sih, but that’s macaron, ain’t it? Dilengkapi dengan selai strawberry juga di plating sehingga memberikan rasa asam untuk menetralisir rasa manis macaron.

macaron le jumeyra

2. Le Confidentiel

restoran halal paris

Meski sudah banyak restoran Perancis halal yang kami coba, Le Confidentiel ini bisa dibilang cukup unik. Kenapa? Bisa dibilang ini restoran yang menjual makanan Perancis yang disesuaikan untuk orang Asia.

Ehm, kok bisa?

Berlokasi di belakang Champs-Élysées, rasa-rasanya hampir tidak ada alasan orang Indonesia untuk tidak mengunjungi restoran Perancis halal ini. Yah, siapa sih turis yang tidak mampir ke Champs-Élysées kalau ke Paris, hehe.

Lokasinya benar-benar di ujung jalan. Confidentiel banget ga tuh? Restorannya relatif luas dibandingkan restoran Perancis lainnya. Nuansanya perpaduan hitam dan ungu. Di dalam banyak orang berwajah India makan.

Saat kami buka menu, baru akhirnya mengerti kenapa ini restoran Perancis sangat Asia. Restoran Prancis mana coba yang menyediakan karbohidrat pengantar berupa nasi. NASI, bukan kentang atau pun roti. Tidak hanya itu, saya menemukan banyak tulisan thaï, tom yum, bahkan ada gingembre (jahe), yang merupakan rempah khas Asia.

Untuk starter, kami pesan Carpaccio de Boeuf du Limousin. Iya Carpaccio lagi padahal kemarin baru pesan Carpaccio haha. Memang hobi daging potongan dingin sih ya. Penyajiannya relatif sama, cuma ditambah buah zaitun dan tomat ceri. Porsinya lebih besar dibandingkan Carpaccio di Le Jumeyrah.

Carpaccio le confidential

“Aku menunggu waktu yang tepat memesan Souris D’Agneau”, ujar suami.

Souris D’Agneau adalah kuliner khas perancis yang merupakan kaki kambing di masak lambat selama 5 jam sehingga menghasilkan daging yang super empuk. Tinggal di geser pakai sendok aja sudah potek itu daging. Bumbunya kayak bumbu stew gitu ya, jadi kaldu daging plus saus tomat serta bumbu pelengkap lain. Suami yang sudah berkali-kali besan Souris D’Agneau cukup puas dengan versi di Le Confidential.

Lamb shank le confidential

Nah aku pesan Wok de Filet de Boeuf. Aku kira apa, ternyata yang datang tumis daging wok ala Asia banget HAHA. Tidak cuma perkara tumis di wok, tapi bumbunya juga kayak tumisan masakan Thailand. Pakai saus tiram, kecap ikan, serta printilan-printilan “jorok” seperti potongan tomat dan paprika. Tidak ketinggalan hiasan serehnya. Pokoknya kalau merem kayak makan di resto Thailand deh. Sayang, menurutku agak keasinan kalau makannya udah kebanyakan. Oh ya, ini disajikan pakai nasi juga, jadi benar-benar Asia sekali.

Beef wok le confidential

Kita pesan pasta buat anak-anak perempuan. Linguine Poulet sauce Forestière. Intinya pasta linguine pakai ayam dan saus Forestière. Bagi yang belum tahu, Forèstiere itu saus khas Perancis, kayak Alfredo di Itali. Forestière ini saus yang dibuat dari kaldu dan crème fraîche, jadi bukan dari susu ya. Nah Crème fraiche ini bahan masakan khas Perancis. Rasanya tidak se-asam dan teksturnya tidak setebal yoghurt tapi lebih berat dari susu. Unik kan? Nah aku bikin resep saus forestière ini instagramku, cocok buat kamu yang sudah bosan masak pasta itu-itu saja.

Pasta le confidential

Pesan pasta saus forestière dengan harapan seenak seperti yang di restoran La Belle Colombe, Lyon. Sayangnya kami agak kecewa, Saus Forestière agak kering dan rasanya lebih dangkal. Parutan parmesannya agak lebih menghibur dari tekstur rasanya.

Nah untuk désert kita pesan Mi-Cuit au Chocolat au Cœur Coulant Noisette et Sa Creme l’Anglaise. Singkat kata, lava cake biasa kok haha. Ini lava cake yang bolunya pakai cokelat Valrhona, merek kebanggan Prancis. Isian lava cake ada ganache cokelat hazelnut. Nah di cup terpisah disediakan creme l’anglaise yang lebih menyerupai fla vanilla. Yummy banget ini, coklatnya meleleh di mulut. Meskipun double isian begini, kombinasinya tidak kemanisan.

Fondant cake le confidential

Oh ya, maaf ya kasih nama menunya Bahasa Prancis, ternyata ada menu Bahasa Inggrisnya yang baru saya temukan saat baru mau pulang, haha.

3. Le Oulala

restoran halal paris

Sebuah hidden gem restoran halal Paris!

Hidden gem baik dari masakannya hingga lokasinya yang kayaknya jarang dibagikan oleh traveller Indonesia di Paris. Heran kenapa restoran yang menjual makanan khas Italia ini kurang terkenal, padahal ini adalah restoran halal Paris pertama di Paris, sudah berdiri sejak tahun 2006!

Kami menemukan ini juga tidak sengaja. Setelah berkeliling Grand mosquée di siang hari, kami memutuskan untuk mencari makanan halal di sekitar masjid. Setelah patroli Google Map, kami menemukan restoran ini, sayangnya baru buka malam hari. Akhirnya kami makan di restoran kebab terdekat.

Saat malam tiba dan kami sudah berkeliling kian kemari di Kota Paris, entah kenapa hati tergerak untuk melihat ulang restoran Le Oulala di Google Maps. Eh ternyata buka! Langsung lah melipir ke sana padahal area terakhir kami tidak dekat-dekat amat.

Rue Mouffetard di musim panas Prancis malam hari ternyata sangat ramai! Sangat ramai dengan orang makan dan nongkrong di patio. Berhubung kami sudah makan kebab (porsi) banyak da late lunch, kami berpikiran untuk pesan makanan ringan saja. Kami pesan 2 loyang pizza: Quattro formaggi dan Campione dan dessert berupa Tiramisu.

Quattro formagginya juara! Kalau di Indo edisi 4 kejunya berupa mozarella, parmesan, cheddar, dan gorgonzola, kalau di restoran ini cheddar-nya diganti jadi chèvre, keju khas Perancis yang terbuat dari susu kambing. Nah chèvre ini memiliki tekstur rasa tangy di upper base dan sweet di lower base. Memberikan tuning ambiance rasa yang komplit saat digabung dengan rasa gurih parmesan-gorgonzola dan soft hint di mozzarella.

Pizza le oulala

Nah Campione-nya juga juara. Pizza dengan base renyah tipis ini disajikan dengan telur mata sapi di tengah loyang serta ditaburi tumisan steak haché (daging cincang) dan jamur kancing. Saya belum pernah nemu pizza telur yang nyambung kayak di Le Oulala ini. Entah pakai jenis keju apa, tapi blending keju-telur-daging-saus tomat di satu loyang ini harmonis banget.

Pizza le oulala

Untuk penutup, kami pesan Tiramisu au Nutella et Spéculos. Cantik banget disajikan bersusun di gelas bening. Sudah memperkirakan rasanya bakal manis banget karena krim tiramisu ketemu nutella ketemu speculaas. Eh ternyata rasa manisnya pas, tidak ada yang overpower.

Tiramisu le oulala

Oh ya, setelah berkali-kali liat menu mocktail sex on the beach, akhirnya suami pesan dan puas banget!!! Ternyata kata teman yang bartender ini emang enak banget. Di restoran halal Perancis banyak keluar menu ini dan sudah diadaptasi jadi versi mocktail. Rekomen untuk dipesan!

Restoran Halal Paris Lainnya (yang Tidak Kami Coba)

Namun sudah dicoba oleh suami dan ia puas! Kami hanya 3 hari di Perancis jadi tidak sempat ke restoran di bawah ini. Penasaran ada restoran halal di Paris apa saja?

4. Les Grands Enfant

restoran halal paris

Kalau googling, restoran ini muncul di urutan-urutan awal restoran halal Paris. Restoran ini mengusung makanan tradisional Perancis versi halal. Salah satu khasnya adalah makan di trotoar, cocok bagi kamu yang mengunjungi Paris di musim panas. Lokasinya ada di ujung timur Paris, lebih tepatnya dekat Bagnolet (Bekasi-nya Paris?).

Kalau mau makan disini, pastikan sudah booking jauh-jauh hari! Salah satu alasan kami tidak kesini ya karena tidak dapat reservasi hehe.

Menu andalannya (lagi-lagi) Souris d’Agneau yang dimasak lambat selama 7 hari, Jadi jelas kan kenapa kamu harus mencoba kuliner ini kalau ke Prancis?

5. Afrik ‘n ‘Fusion

restoran halal paris

Tips kuliner di luar negeri: Mencoba makanan yang tidak ada di Indonesia! Salah satunya adalah asal makanan yang imigrannya tidak ada di Indonesia.

Misalnya masakan Afrika. Afrik ‘n ‘Fusion ini adalah restoran halal Paris yang mengusung masakan khas Afrika Barat. Kami pernah mencoba restoran Senegal di Lyon dan menu-menu khas seperti bumbu Yassa, Dibi, Thieb, dan Mafé juga disajikan di restoran ini. Menurutku, orang Indonesia yang sudah terlalu bosan makan masakan Perancis WAJIB mencoba masakan Afrika karena palate-nya mirip sama masakan Indonesia.

Sebut saja, saus Mafé merupakan saus kacang-tomat. Makan ayam mafé seperti makan ayam panggang pakai bumbu sate. Hampir pasti cocok deh lidah Indonesia.

Restoran ini banyak cabangnya, salah satunya di area Pyrénées yang sangat dekat dengan lokasi Airbnb kami. Karena alasan yang sama, ketiadaan waktu, membuat kami tidak menjajal restoran ini. Pun, cukup lah kami sudah pernah mencoba cita rasa Afrika selagi saat berada di Lyon.

Haruskah coba semua?

restoran halal paris

Paris itu besar. BESAR BANGET megapolitan-nya. Tidak harus dicoba semua, tapi sesuaikan saja dengan area tempat tinggal dan itinerary kamu. Cukup banyak kok restoran halal Paris. Mentok-mentok ya makan kebab turki haha.

Jadi bagaimana? Penasaran mencoba restoran-restoran di atas? Semoga list ini bermanfaat bagi kamu yang sedang merencanakan pelesir ke Paris.

Wisata Kuliner dan Kota 2 Hari 1 Malam di Palembang

17 komentar
Awal Januari kemarin kami berkesempatan berpelesir 2 hari 1 malam di Palembang. Dalam waktu sesingkat itu, Wisata kuliner dan kota apa saja yang bisa dilakukan?

2 hari 1 malam di palembang

Berhubung suami mendapat panggilan operasi dan saya belum pernah ke Palembang dengan sengaja, saya pun minta ikut mengintili. Saya pun mencoba melempar pertanyaan ke lapak WAG soal apa saja yang bisa dilakukan di Palembang.

“Ah, Palembang tidak seru mom”, ujar seorang anggota grup WA.

Berhubung menjelajahi kota adalah spesialisasi travelling saya, maka saya pun terpacu mengorek tempat wisata di Palembang melalui Google Maps serta menghubungi beberapa teman (yang pernah) tinggal di Palembang untuk “mencari ilmu” soal wisata kuliner Palembang.

Jadi, dapat apa saja 2 hari 1 malam di Palembang? Bisa dapat banyak banget, mulai dari wisata kuliner, sejarah, dan kota.


Pencarian tempat Menginap

2 hari 1 malam di palembang

Meski berangkat cuma berdua, kami tidak ingin menghabiskan uang terlalu banyak untuk “liburan” kali ini karena di tengah tahun kami ada rencana liburan yang agak besar. Oleh karena itu, saya menetapkan agar biaya menginap semalam tidak lebih dari 700 ribu rupiah.

Rencananya saya akan berkeliling Kota Palembang sendirian di hari Sabtu sembari menunggu suami operasi sehingga ditetapkan agar lokasi menginap berada di pusat kota dengan akses jalan kaki dekat ke stasiun LRT.

Pilihan jatuh ke hotel Batiqa. Harganya terjangkau, lokasi di dekat Palembang Icon Mall, kamarnya (berdasarkan foto) cukup oke dan reviewnya juga bagus. Sayangnya, hotel ini malah tidak dekat-dekat amat ke stasiun LRT terdekat, yakni sekitar 1 km.

Namun, ternyata jarak “lumayan” ke stasiun LRT ini tidak masalah karena…

Wisata Budaya dan Sejarah 2 Hari 1 Malam di Palembang

2 hari 1 malam di palembang

Saya mendapat kabar bahwa saya ditawari untuk ditemani oleh istri dokter yang mengundang suami operasi untuk berjalan-jalan. Tentunya pakai mobil dan ada supir. Ada rasa campur aduk di hati saya. Dalam hati saya sudah menyiapkan mental untuk bersoliter, eh harus nambah manifestasi berkomunikasi dengan orang baru dimana ini sedikit momok bagi orang introvert macam saya.

“Kamu jadi mau ditemani atau ga? Kalau gamau juga gapapa, nanti aku bilangin kalau kamu pengen sendiri.” Tanya suami meyakinkan saya.

Berhubung profesi suami ini mementingkan relasi, saya memutuskan untuk menyanggupinya. Lagian,  apa salahnya memiliki kenalan baru. Ternyata itu adalah keputusan yang sangat jitu. Salah satunya adalah saya jadi bisa mengunjungi banyak tempat-tempat menarik 2 hari 1 malam di Palembang sembari mendengar cerita dan pendapat orang lokal yang menunjang khazanah wisata budaya dan sejarah di Palembang

Sisi yang tidak akan saya dengar jika hanya sendirian berkeliling kota Palembang sendiri.

Kemana saja kami selama 2 hari 1 malam di Palembang?


1. Museum Balaputradewa

2 hari 1 malam di palembang

Museum Balaputradewa adalah museum di Kota Palembang yang menyimpan benda sejak zaman prasejarah hingga zaman kolonial Belanda. Malah, banyak benda asli (bukan replika) disana termasuk beberapa prasasti dan patung Budha. Museum Balaputradewa banyak menyimpan cerita masa kedigdayaan Kerajaan Sriwijaya.

“Arkeolog masih banyak PR-nya di Sumatera Selatan ini. Masih banyak cerita tentang Kerajaan Sriwijaya yang belum terungkap.” ujar supir yang menemani kami keliling museum.

2 hari 1 malam di palembang

Beberapa barang asli Museum Balaputradewa sering kali dipinjam oleh Museum Nasional Jakarta untuk dipamerkan. Bahkan, Museum Balaputradewa juga merupakan sister museum dengan sebuah museum di Melaka Malaysia.

“Kerajaan Sriwijaya itu induknya sama dengan Kerajaan Melayu yang ada di Malaysia.” Ujar sang supir kembali.

Di dalam Komplek Balaputradewa juga terdapat Rumah Limas ASLI yang sudah beberapa kali dipindahkan melalui sistem "knocked down"-nya. Rumah Limas ini rumah tradisional khas masyarakat Palembang yang pernah diabadikan di uang Rp 10.000 lama. Rumah Limas dibikin berundak, menandakan struktur keluarga dan tamu undangan. Misal diadakan acara hajat di rumah limas. Maka tamu umum berada di undakan paling bawah, keluarga ada di undakan atasnya, dan kepala keluarga ada di undakan paling atas.

Wow feodal sekali yaa *eh*

Rumah Limas juga identik dengan rumah pinggitan karena memiliki jendela yang berbentuk jeruji dimana orang dari dalam bisa melihat ke luar tapi orang dari luar tidak bisa melihat ke dalam.

2. Bayt Al Quran

2 hari 1 malam di palembang

Kami menyusuri pinggir Sungai Musi ke arah barat saat hendak menuju Bayt Al-Quran.

“Daerah sini kalau bukan orang lokal jangan berani-berani lewat deh!”, celetuk sang supir

Bayt Al Quran terkenal dengan (katanya) seluruh halaman Al Quran yang dicetak di lempengan logam besar dan dipajang di seluruh dinding ruangan. Bangunannya berupa komplek pesantren dimana sebelum pintu masuk banyak terdapat warung jual makanan ataupun oleh-oleh.

Sayangnya, banyak lantai yang becek dan area yang lembab. Bagi kamu warga kota besar dan tidak ada mobil yang mengantarkan selama di Palembang, tidak saya anjurkan untuk datang kesini karena,,, 

Karena takutnya kecewa.

“Awalnya Bayt Al Quran cuma koleksi pribadi saja. Terus kok orang banyak yang tertarik dan datang, makanya dibuka untuk umum. Gedungnya sendiri pun dibandung bertahap kalau pas ada uang lebih aja.” Jelas sang supir.

3. Masjid Cheng Ho

2 hari 1 malam di palembang

Awalnya saya merasa Masjid Cheng Ho hanya gimmick semata. Maksudnya masjid biasa yang dibangun oleh komunitas biasa dan sengaja dirancang berbentuk oriental agar menarik wisatawan.

Ternyata tidak.

Masjid Cheng Ho adalah masjid yang dibangun oleh komunitas Muslim Tionghoa di Palembang. Sebagai keturunan Tionghoa Muslim, mereka percaya Laksamana Cheng Ho yang merupakan Laksamana Muslim berpengaruh di dunia pernah singgah dan ikut menyebarkan Islam di Palembang.

Masjid Cheng Ho didominasi warna merah dengan bentuk arsitektur mesjid dan gapura khas Tiongkok. Lokasinya sendiri berada dalam komplek perumahan sehingga kamu butuh menggunakan mobil jika ingin kesini karena jarak stasiun LRT terdekat tergolong masih cukup jauh.

2 hari 1 malam di palembang

4. Jakabaring Sport Center

2 hari 1 malam di palembang

Siapa yang tidak kenal dengan Jakabaring Sport Center yang dibangun untuk menyambut event internasional Asian Games 2018?

Meski lokasinya bukan di pusat kota, sayang jika kamu melewatkan kunjungan ke Jakabaring Sport Center yang luasnya jauh lebih besar dibanding Gelora Bung Karno (GBK). Di dalam komplek terdapat danau buatan, tempat diadakannya lomba rowing dan kapal naga saat perhelatan internasional kemarin.

Sayang, Jakabaring Sport Center yang masif ini kini terlantar. Tanpa sokongan dana dari pemerintah pusat, rasanya sulit untuk mengelola tempat ini menjadi tetap rapi dan terawat. Saat kami kesana, saya melihat genangan air di mana-mana. Belum termasuk rumput liar tumbuh di berbagai sudut. Di pinggir danau tampak muda-mudi dan keluarga dengan anak duduk menikmati pemandangan danau (buatan) yang sudah penuh gulma itu.

Saya pun bertanya-tanya apa fasilitas olahraga di Jakabaring Sport Center ini masih digunakan.

“Masih kok, masih suka latihan rutin beberapa cabor disini. Sayang, Sriwijaya FC sekarang sudah degradasi ke kelas 2. Mubazir banget stadion sebesar ini.” Nyinyir sang supir.

5. Kampung Arab Al Munawar

2 hari 1 malam di palembang

Ada dua pemukiman terkenal di pinggiran badan Sungai Musi yang sering menjadi tempat wisata: Kampung Arab dan Kampung Cina. Kebetulan kami hanya mengunjungi Kampung Arab saja.

Di Kampung Arab berjejer rumah dengan desain jaman kolonial dengan perpaduan warna menarik dan tulisan arab bertengger di sana-sini. Di jalanan kecil berbatu, sering terlihat anak laki-laki mengenakan gamis. Beberapa rumah sudah terbengkalai dan beberapa masih ditinggali. Rata-rata penghuni asli Kampung Arab ini sudah merantau ke Pulau Jawa. Yang masih bisa berbahasa Arab juga hanya penduduk yang sudah berusia lanjut.

Karena di pinggir sungai, sering sekali air pasang dan masuk ke rumah-rumah. Kampung Arab rutin direstorasi oleh pemerintah pusat meski kerap ada pertentangan.

"Tiap tahun ada kerjasama dengan pabrik cat untuk restorasi rumah-rumah di Kampung Arab. Namun lama-lama terjadi penolakan. Jadilah sekarang kurang terurus." Terang sang supir

6. Jembatan Ampera dan sekitarnya

2 hari 1 malam di palembang

Jembatan Ampera adalah Jembatan ikonik Kota Palembang sepanjang 1,1 km yang berdiri di atas Sungai Musi dan menghubungkan Ulu dan Ilir. Sungai Musi besarnya sangat masif, bahkan kapal perdagangan PT Pusri (Pupuk Sriwijaya) sering hilir mudik. Sungai musi juga digunakan sebagai jalur persebaran agama Budha serta jalur perkembangan kerajaan Sriwijaya. Di masa penjajahan, sungai Musi digunakan sebagai jalur perdagangan, terlihat dari banyak gudang-gudang yang berada di pinggir sungai Musi.

2 hari 1 malam di palembang

Sayang, kini Jembatan Musi sudah tidak bisa dinaikkan dan diturunkan lagi. Selain karena Jembatan Ampera merupakan jembatan utama penghubung Ulu dan Ilir sehingga akan ada kemacetan hebat jika jembatan dinaik-turunkan, kabarnya banyak spare part Jembatan Ampera yang “dicuri” sehingga tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi naik-turun.

Disekitar Sungai Musi terdapat jalan lebar dimana wisatawan bisa berjalan-jalan santai menikmati Sungai Musi. Ada patung ikan Belida yang sekarang statusnya dilindungi dan tidak boleh dijadikan bahan baku pempek lagi. Banyak terdapat warung apung juga di daerah pasar. Cocok bagi yang ingin menikmati sensasi makan warung sembari merasakan goyangan ombak akibat ada kapal lain hilir mudik melintas.

7. Museum Mahmud Badaruddin II

2 hari 1 malam di palembang

Di dekat Patung Belida, terdapat Benteng Kuto Besak yang sekarang menjadi markas Kodam Sriwijaya. Persis disampingnya, terdapat Museum Mahmud Badaruddin II yang dibangun pada tahun 1823 - 1825. Awalnya merupakan rumah dinas Residen Belanda di Palembang.

Mahmud Badaruddin I adalah Sultan kerajaan Palembang Darussalam yang asalnya dari Kerajaan Majapahit Palembang yang kemudian masuk Islam dan melarikan diri ke Sumatera. Penerusnya Sultan Mahmud Badaruddin II berjasa bagi Palembang Darussalam dan sempat ditangkap Belanda untuk setelahnya diasingkan ke Batavia dan Ambon.

Museum Mahmud Badaruddin II menyimpan barang-barang pribadi kesultanan Palembang Darussalam dan penjelasan persebaran Islam di area Sumatera Selatan.


8. Naik LRT

2 hari 1 malam di palembang

Dibangun dalam rangka menyambut perhelatan internasional Asian Games 2018, LRT Kota Palembang terdiri dari 13 stasiun, membentang dari Bandara hingga stasiun Opi. Sebagai penggemar transportasi publik, sayang rasanya melewatkan salah satu dari dua LRT yang ada di Indonesia selain di Jakarta.

“Wah, sepi bu LRT sini.”, ujar sang supir.

Wajar saja, LRT Kota Palembang dibangun dalam rangka mempermudah pergerakan turis dalam cakupan bandara, hotel, dan Jakabaring Sport Center. Setelah perhelatan Asian Games usai, warga Palembang dan sekitar belum melihat urgensi mengapa harus lebih memilih menggunakan LRT sebagai pilihan transportasi sehari-hari. LRT pun berakhir sepi dan hanya digunakan turis lokal untuk sekadar “merasakan” dan melihat-lihat saja, bukan untuk kehidupan commuting sehari-hari.

Namun, saat saya naik LRT di hari minggu pagi, LRT cukup penuh. Memang betul, sebagian besar terdiri dari warga Palembang dan sekitar yang memang memiliki niat untuk khusus berwisata melihat LRT. Pun, bisa saja dengan adanya mikro moda seperti angkot yang menghubungkan area urban pemukiman ke stasiun LRT meningkatkan geliat penggunaan LRT.

Stasiun LRT Palembang secara garis besar tidak jauh berbeda dengan stasiun LRT Jakarta. Apalagi penggunanya masih sedikit sehingga masih rapi dan terawat.

Wisata Kuliner 2 Hari 1 Malam di Palembang

Ke Palembang rasanya tidak lengkap jika tidak wisata kuliner. Meski saya orang Sumatera, lahir dan tumbuh cukup lama di Aceh, saya merasa rona wisata kuliner Palembang cukup berbeda dibandingkan bagian Sumatera yang lain. Apa saja wisata kuliner 2 hari 1 malam di Palembang?

1. Mie Celor

2 hari 1 malam di palembang

Mendarat pagi di Bumi Sriwijaya, kami langsung sarapan Mie Celor 26 yang melegenda itu. Dari sekian banyak cabang, kami dibawa ke cabang pertama Mie Celor 26 yang berada di tengah pasar Radial.

"Awalnya ini cuma warung mie celor biasa di tengah pasar, karena dari mulut ke mulut terkenal enak, akhirnya makin banyak buka cabang. Oh ya bu, dijaga ya tasnya supaya taruh di depan badan."

Pasar Radial di pagi hari ramai sekali. Saya tidak begitu kaget dengan kalimat terakhir sang supir. Pasalnya, seminggu sebelum saya ke Palembang, beberapa kali saya mendengar dari warga lokal Palembang kalau Palembang hmmm,, rasa "memilikinya" besar. Faham kan maksud saya? Haha.

Mie celor sendiri adalah mie kuah seafood yang kental dengan badan mie yang tebal dan kenyal. Sedap sekali menyantap mie celor hangat di pagi hari. Rasa kaldunya meresap dan gurih di ujung lidah. Oh ya disajikan juga bersama dengan telur.

2 hari 1 malam di palembang


2. RM Pondok Kelapa

2 hari 1 malam di palembang


Pindang Patin pertama kami selama 2 hari 1 malam di Palembang adalah makan siang di RM Pondok Kelapa. Rumah Makan ini bernuansa kayu dan bambu yang cocok untuk makan bersama keluarga. Selain Pindang patin, saya juga mencoba brengkes tempoyak untuk pertama kali seumur hidup.

Tempoyak sendiri adalah durian yang di fermentasi. Berhubung saya pecinta durian, tentu saya tidak akan melewatkan menu ini. Ternyata patin tempoyak yang dibungkus dengan daun pisang itu benar gurih dan enak!

2 hari 1 malam di palembang

Ikan Patin Sungai Musi tergolong memiliki tubuh cukup besar sehingga cukup kenyanglah disantap oleh satu orang bersama dengan nasi dan lauk lainnya. Harga 1 potong (badan atau kepala) ikan patin seharga Rp 40.000.

3. RM Musi Rawas

2 hari 1 malam di palembang

Pindang patin kedua kami selama 2 hari 1 malam di Palembang adalah di RM Musi Rawas. Musi Rawas ini sendiri sebenarnya nama daerah di Sumatera Selatan. Gaya pindangnya juga sedikit berbeda dari pindang pegagan dan meranjat.

Selain pindang patinnya, kamu harus mencoba ikan seluak dan udang sambal petenya, juara! Dari bentuknya saja sudah terlihat bahwa udang sambal petenya menggiurkan. Ternyata benar, udang yang juicy dibalut dengan rasa pedas (sedikit) manis serta disempurnakan dengan sensasi pete.

Dibandingkan Pindang patin sebelumnya, saya dan suami lebih cocok pindang patin di RM Musi Rawas ini. Untuk Harga seporsi pindang patin sama-sama dibanderol Rp 40.000.

4. Martabak Har

2 hari 1 malam di palembang

Sama seperti Mie Celor 26, Martabak Har juga bermulai dari warung kecil di bawah ruko Jalan Jend. Sudirman. Karena banyak yang suka dan testimonial dari mulut ke mulut, warung martabak ini perlahan membesar (sekarang menempati ruko) dan memiliki banyak cabang. Yang kami singgahi adalah cabang pertama Martabak Har.

Martabak Har sendiri adalah martabak dengan gaya martabak Mesir. Pengunjung bisa memilih apakah menggunakan telur ayam atau telur bebek. Penyajiannya juga sangat cepat, tidak sampai 5 menit menunggu!

Martabak Mesir ini kemudian disiram kuah kari di atasnya. Gurih dan hangat. Dagingnya tebal namun tampaknya kurang cocok untuk saya dan suami karena saya tidak merasakan antara rasa daging martabak dan kuah kari membentuk satu kesatuan.

5. Pempek Vico

2 hari 1 malam di palembang

Setelah puas berkeliling Museum Balaputradewa di hari pertama di Palembang, saya diajak istri dokter yang mengundang suami saya operasi untuk ngemil di Pempek Vico cabang terbaru. Cabang terbaru ini memiliki interior modern chic yang dipercantik dengan meja marmer. Kami memesan bermacam jenis pempek termasuk es kacang merahnya yang terkenal.

2 hari 1 malam di palembang

Jenis pempek yang menjadi buah bibir di pempek Vico adalah pempek kulit. Setelah mencoba berbagai macam pempek di Palembang, pempek kulit Vico adalah pemenang mutlak terenak sejagad pempek. Kulitnya sangat terasa lemak, garing, dan tidak amis. Beberapa pempek kulit lain yang saya rasakan entah lebih lembek, kurang garing, atau malah agak amis.

2 hari 1 malam di palembang

Suami yang saya bawakan pempek kulit dalam keadaan sudah dingin saja masih mengklaim bahwa pempek kulit Vico terbaik dibandingkan pempek kulit merk lainnya.

2 hari 1 malam di palembang

Es kacang merah Vico juga terkenal, rasanya benar enak dan tidak kalah dengan yang terkenal di pinggiran jalan. Bonusnya, es kacang merahnya lebih higienis. Kalau kamu tidak punya banyak waktu di Palembang bisa mampir ke Vico saja karena bisa mendapatkan es kacang merah dan pempek enak sekaligus. Porsi es kacang merahnya juga cukup besar sehingga bagi saya lebih ideal satu porsi dikonsumsi oleh dua orang.

6. Pempek Saga Sudi Mampir

2 hari 1 malam di palembang

Pempek Saga Sudi Mampir terkenal dengan pempek bakarnya Berbeda dengan pempek biasa yang menggunakan ikan tenggiri atau belida sebagai bahan baku utama, pempek bakar harus menggunakan bahan dasar ikan gabus karena jika menggunakan ikan tenggiri akan lengket di panggangan.

Untuk rasa sendiri lebih ringan dibandingkan pempek berbahan dasar tenggiri. Saya sendiri kurang cocok dengan jenis pempek bakar karena merasa timbre rasa “terbakar” di luar seperti kurang bersatu dengan rasa inti di dalam gigitan pempek bakar.

Namun selera orang beda-beda ya, contohnya teman saya malah merasa pempek bakar Saga sebagai pempek terbaiknya.

7. Pempek Beringin

2 hari 1 malam di palembang

Pempek beringin adalah menu camilan kami di hari kedua berada di Kota Palembang. Pempek Beringin merupakan salah satu jajaran pempek terkenal di Kota Palembang dengan tekstur rasa tenggiri yang lebih ringan dibandingkan Vico. Menariknya, Pempek Beringin menyediakan pempek frozen yang sudah dibungkus. Cocok untuk menjadi pilihan oleh-oleh. Pengunjung tinggal mengambil di freezer dan langsung membayarnya di kasir tanpa harus menunggu pempek untuk disiapkan dibawa pulang.

Cabang yang kami datangi adalah cabang terbaru dengan interior modern chic. Luas, bersih dan cukup nyaman sehingga enak untuk nongkrong.

8. Pempek Candy

2 hari 1 malam di palembang


Pempek Candy adalah destinasi pempek terakhir kami dalam perjalanan 2 hari 1 malam di Palembang. Sebenarnya kami membeli pempek ini dengan tujuan untuk oleh-oleh. Kami mendatangi toko Pempek Candy yang letaknya paling dekat dengan bandara. Benar-benar strategi bisnis menjaring pelanggan yang mencari oleh-oleh pempek last minute!

Namun, sayang rasanya melewatkan untuk mencicip jenis pempek lain fresh langsung dari toko, mumpung kami sudah berentetan merasakan berbagai jenis pempek.

Harga Pempek Candy termasuk paling murah dibandingkan jajaran pempek terkenal lainnya. Rasa cukonya juga pas dan tidak terlalu pedas dan sangit.

9. Pempek Taman Kenten

2 hari 1 malam di palembang

Kami sejujurnya tidak mencoba langsung pempek ini di tempat karena kami dibawakan sebagai oleh-oleh. Menurut pengakuan sang supir, majikannya rutin memberikan pempek ini kepada para tamu. Keberadaan pempek ini tidak banyak yang tahu, bahkan warga lokal Palembang pun tidak semuanya tahu. Kabarnya sih lokasinya ada di jalan kecil

Pempek Taman Kenten ini terkenal dengan pempek ikan Belida-nya. Saya juga tidak tahu persis apakah yang dibawakan untuk kami murni pempek belida atau campuran ikan belida dan tenggiri. Yang jelas, meski dibawakan berupa pempek frozen, rasa pempeknya krispi, garing, dan lembut di tengah tanpa meninggalkan kesan amis.

Cukupkah 2 hari 1 malam di Palembang?

Cukup, lebih dari cukup malah jika kamu dari pagi sudah sampai dan pulang di sore hari keesokan harinya. Dengan catatan, kami melancong hanya berdua saja (tanpa anak-anak) dan mobilisasi menggunkana mobil yang sudah disupiri. Jadi, meski tempat yang kami kunjungi terkesan banyak, bisa dibilang perjalanan kami saat itu tergolong santai dan tidak terkesan "ambisius".

Saya tidak yakin andai kami di Palembang bersama anak-anak. Mungkin semua tempat yang kami datangi itu baru selesai dilakukan jika menginap 3 hari 2 malam.

Puaskah kami dengan perjalanan 2 hari 1 malam di Palembang? Sangat puas. Lain kali ingin rasanya ke Palembang lagi jalan darat bersama anak-anak sembari mengunjungi lokasi di luar Palembang seperti Pagar Alam.