Review Erha Ultimate Acne Cure: Bebas Jerawat dengan Biaya Flat

28 komentar



Kamu merasa jerawat adalah hambatan dalam hidup kamu?

Sama, berarti kita sefrekuensi.

Harus bersyukur, saya diberi rezeki oleh Allah wajah yang menuntut banyak perhatian pemiliknya. Jerawat adalah teman saya sejak memasuki masa puber belasan tahun lalu sampai sekarang. Hanya permasalahannya yang berbeda. Tidak tanggung-tanggung, saya lama berteman dengan jerawat batu, beruntusan, hingga hiperpigmentasi. Untungnya dengan mengubah pola makan, masalah jerawat batu hanya muncul pada saat haid datang dan itupun tidak berlangsung lama. Beruntusan masih ada meski sudah jauh lebih sedikit dari dulu. Hiperpigmentasi?


Masih.

Masalah hiperpigmentasi ini cukup menjadi hambatan momok bagi saya. Pasalnya, luka sedikit saja di wajah langsung meninggalkan bekas kehitaman. Meski saya menerapkan instruksi tidak memegang jerawat, tetap saja muncul bekas kehitaman di wajah yang akan sangat lama menghilang.

Tidak hanya itu, jenis wajah saya yang berminyak membuat komedo putih senang sekali mampir di wajah. Katanya sih salah satu tindakan paling jitu saat sedang berkomedo adalah dengan cara Facial. Namun Facial adalah tindakan yang paling saya benci.

Mengapa?

Sudahlah rasanya sakit, setiap pulang dari klinik sehabis facial muka saya berubah menjadi sangat buruk rupa.

Betul, muka saya dipenuhi bintik area kehitaman. Jika 100 tusukan facial di wajah saya, maka pulang-pulang akan muncul 100 noda hitam di muka saya. Sedih ya.

Perkara jerawat masih menghantui saya. Namun kehadiran jerawat itu sendiri menjadi minor dan saya bisa berdamai dengan mereka. Hyperpigmentation is a big boss right now.

New Program from Erha Clinic

Review Erha Ultimate Acne Cure


Saya diberi tahu kalau Erha Clinic sekarang punya program baru, namanya Erha Ultimate Acne Cure (UAC). Wah, ketebak lah ya, kalau ada kata kunci acne berarti berurusan dengan yang namanya jerawat.

Saya agak kurang berminat mengingat permasalahan jerawat itu sendiri sekarang sudah lumayan cukup bisa ditangani. Namun, keraguan saya sirna saat saya mengetahui detil bagaimana program baru itu.

Erha Ultimate Acne Cure adalah solusi klinik untuk mengatasi permasalahan jerawat aktif maupun bekas jerawat yang dilakukan oleh skin expert dari Erha Clinic. Sudah tahu lah kalau ERHA merupakan pemain lama di ranah klinik kecantikan, sudah dari tahun 1999 lho! Jadi dapat dipastikan teknologi yang digunakan juga modern dan terkini.

Nah, disitu tertulis BEKAS JERAWAT. Maka saya pun mulai menaruh ketertarikan sama program Erha UAC ini.

Ternyata program ini personalized, jadi memang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan kulit pasien. Semakin tertarik lah saya.

Penasaran ada program apa saja di ERHA UAC?

Program ERHA UAC

ERHA UAC punya 5 program. Mulai dari kemunculan hingga peninggalan jerawat tersebut. Ini nih program ERHA UAC yang didesain sesuai untuk kulit kamu:
  1. NO ACNE NO CRY PROGRAM yang merupakan solusi untuk mengatasi masalah jerawat aktif baik yang ringan, sedang, maupun berat.
  2. ACNE FINALE ACNE SCAR PROGRAM yang merupakan solusi untuk mengatasi bekas jerawat jaringan parut atau bopeng pada wajah
  3. ACNE FINALE SKIN REDNESS PROGRAM yang merupakan solusi untuk mengatasi bekas jerawat kemerahan atau PIE
  4. ACNE FINALE DARK SPOT PROGRAM yang merupakan solusi untuk mengatasi bekas jerawat kehitaman atau PIH
  5. ACNE FINALE ULTIMATE PROGRAM yang merupakan solusi untuk mengatasi bekas jerawat kemerahan, kehitaman, dan juga jaringan parut atau bopeng

Saat mengetahui kelima program ini, saya menduga, pasti saya akan masuk ke program Acne Finale Dark Spot Program. Tepatkah dugaan saya?


Bagaimana sih alur berobat di Erha Clinic?

Reservasi

Review Erha Ultimate Acne Cure
Saya pilih untuk mendatangi Erha Clinic di Citra Gran Bekasi karena kebetulan lokasinya dekat dengan rumah orang tua saya. Jadinya saya dapat menitipkan anak-anak dan saya bisa “me-time” deh.

Sebelum kedatangan, saya sudah menghubungi via telepon untuk booking dokter agar tidak antri. Kemudian resepsionis di telepon mengarahkan saya untuk berhubungan lebih lanjut via WhatsApp. Disana saya dikirimkan Google Form pendaftaran pasien baru.

Di hari-H, saya hanya tinggal menyebutkan nama dan saya diberi map untuk kemudian langsung diarahkan ke lantai atas, yaitu ruangan konsultasi dan perawatan.

Hah, secepat, sepraktis, dan senyaman itu pendaftaran di Erha Clinic. Saya salut karena benar-benar tidak ribet. Tidak usah tulis-tulis kertas pula.

Erha bagi saya tidak sekedar klinik kecantikan saja. Saya selalu nyaman setiap berkunjung ke Erha karena desain interiornya nyaman. Ruangan dengan dinding mayoritas putih, lantai abu-abu dan lampu oranye yang sebagian menyorot ke tembok. Sebuah konsep interior yang bahkan saya tiru untuk rumah saya sendiri.

Review Erha Ultimate Acne Cure

Rasanya jika menunggu sedikit agak lama, saya tidak berkeberatan. Beruntung di hari itu saya tidak antri. Kurang dari 10 menit duduk di sofa, saya langsung dipanggil untuk konsultasi.

Konsultasi


Review Erha Ultimate Acne Cure
Saya senang konsultasi dengan dokter yang saya pilih karena beliau begitu ramah dan hangat. Selain bertanya perihal masalah kulit saya, dokter juga langsung mengecek kulit saya. Ternyata benar, dokter memberikan saya ke program Acne Finale Dark Spot.

Saya diberikan rekomendasi perawatan muka lengkap mulai dari cuci muka hingga serum disesuaikan dengan tipe kulit wajah saya yang berminyak. Untuk mendukung pemakaian produk, dokter juga menyarankan saya agar dilakukan tindakan peeling.
Treatment

Acne Peeling ini merupakan perawatan lapisan kulit dalam. Tindakan ini sangat mendukung perawatan wajah saya karena dapat mengurangi minyak berlebih. Selain itu, tindakan peeling dapat membantu melepaskan lapisan kulit mati sehingga mengoptimalkan pengobatan serta pencegahan timbulnya jerawat. Jerawat yang sedang meradang pun dapat dikurangi peradangannya. Jika kamu seperti saya tipe kulit yang mudah muncul komedo, maka tindakan peeling ini sangat dianjurkan karena dapat mengatasi penyumbatan pada pori-pori kulit.

Tindakan Acne Peeling sangat simpel, kulit wajah dibersihkan, kemudian oleh dokter dioleskan krim BHA Peeling ke seluruh wajah saya dan didiamkan selama 30 menit. Ada rasa sedikit perih di wajah, namun sangat dapat saya abaikan. Setelah 30 menit berlalu, wajah dibersihkan dan muncul rasa perih-gatal yang lebih kentara dibandingkan saat proses peeling. Namun tidak berlangsung lama, hanya 3 menit saja!

Seperti yang dokter katakan pada saat sesi konsultasi, setelah peeling tidak boleh panas-panasan dan berkeringat berlebih selama 3 hari karena terjadi pengelupasan kulit lama dan pertumbuhan kulit baru. Selain itu, ada beberapa krim yang tidak diperbolehkan digunakan dahulu akibat proses pengelupasan kulit tersebut.

Oh ya, tindakan yang dianjurkan dokter tidak selalu harus Acne Peeling. Karena program ini terkustomisasi, jadi sudah pasti disesuaikan dengan keadaan kulit kamu. Selain Acne Peeling, tindakan yang lain adalah Skin Redness Fade Away by IPL.

Skin Redness Fadeaway by IPL merupakan Tindakan yang cocok buat kamu yang memiliki masalah kulit kemerahan yang ditimbulkan oleh bekas jerawat. Tindakan dengan teknologi Intensed Pulsed Light yang dikombinasikan dengan pengaplikasian serum bermanfaat untuk meredakan peradangan pada jerawat aktif, membunuh bakteri yang menyebabkan jerawat, serta menormalkan kondisi kulit berminyak.

Kelebihan dari tindakan ini adalah minimal efek samping, minimal downtime dan durasinya juga sangat singkat, cuma 20 menit saja.

Pemakaian produk

Review Erha Ultimate Acne Cure

Dokter meresepkan saya satu set rangkaian perawatan muka berupa pencuci muka scrub, krim pelembab pagi, sunscreen, krim pelembab malam, krim serum, dan krim totol jerawat. 3 hari pasca peeling saya dilarang untuk memakai krim serum karena kulit sedang mengalami pengelupasan.

Butiran pencuci mukanya sangat halus, cocok digunakan setiap hari. Jadi ini bukan tipe pencuci muka eksfoliasi fisik ya. Setelah wajah kering, saya tinggal mengoleskan krim pelembab pagi dan dilanjutkan dengan sunscreen. Selesai. Simpel bukan? Saya doyan nih yang begini, ga ribet. Ga kebanyakan produk di muka.

Untuk malam hari, setelah cuci muka saya tinggal mengoleskan krim pelembab malam dan dilanjutkan dengan krim serum tipis-tipis saja. Selesai.

Namun, saat mengoleskan krim serum harus hati-hati, jangan sampai mengenai area sensitif seperti sekitar mata. Selain itu jangan terlalu banyak mengoleskan krim. Jika ini dilakukan nanti pengelupasan kulit bekerja ekstra dan akan membuat wajahmu perih.

Review Erha Ultimate Acne Cure

Setelah menggunakan produk selama 2 minggu, saya merasa bekas wajah saya memudar dan wajah saya lebih cerah. Dengan penggunaan produk perawatan yang tidak ribet, saya mendapatkan hasil yang maksimal.

Sistem langganan layaknya bayar Netflix

Sekarang ini kayaknya emang trennya bayar langganan per-bulan ya. Nah, di program Erha Ultimate Acne Cure ini, kamu bisa bayar per-bulan dengan biaya flat. Harga langganan disesuaikan dengan kondisi kulit serta program apa yang kamu pilih. Jadi kamu tidak usah takut dengan saat berhadapan dengan kasir karena harga program kamu sudah bisa diperkirakan dari awal dan berlaku per-bulannya sesuai dengan rentang perawatan.

Review Erha Ultimate Acne Cure

Bagaimana, tertarik dengan Erha Ultimate Acne Cure? Yuk, segera buktikan dengan mendatangi klinik Erha terdekat. Apalagi klinik Erha sudah banyak sekali cabangnya.

Jika mau tau info lebih lanjut terkait ERHA Ultimate Acne Cure bisa cek instagram atau TikToknya di @erha_ultimateacnecure atau kunjungi websitenya di ultimatecure.erha.co.id.

Bosan main Sudoku yang Itu-itu Aja? Kamu Harus Coba Ini!

27 komentar
Kalau kamu hobi bermain Sudoku dan merasa Sudoku terlalu mudah bagimu, kamu harus coba 5 alternatif game sudoku ini!

Sudoku hanya pakai angka? Basi. Pernah kebayang tidak main sudoku dengan melibatkan operasi matematika, emotikon, dan alfabet, dan tanda panah?

Sudoku memang terkenal sebagai permainan asah otak yang menarik. Namun bagi kamu pecinta tantangan, mari tantang diri kamu untuk mencoba variasi dari Sudoku yang menarik ini!

main sudoku

Apa itu Sudoku?

Ingat tidak kalau dulu di majalah ataupun koran sering muncul rubrik asah otak seperti TTS dan sudoku? Mungkin sebagian dari kamu hobi bermain sudoku dan rutin mengirimkan jawabannya ke penerbit. Cara mainnya sederhana, cukup mengisi kolom dengan angka dimana tidak ada pengulangan angka dalam 1 baris vertikal dan horizontal. Semakin sulit tingkat permainan sudoku, semakin sedikit pula bonus angka yang sudah tertulis di set sudoku. Artinya, pemain membutuhkan pemikiran ekstra untuk memecahkan teka-teki sudoku menggunakkan kombinasi angka yang memungkinkan.

Sudah ketebak kan kira-kira Sudoku melatih apa?

Sudoku untuk kesehatan otak

Sudoku identik dengan permainan untuk mengisi waktu luang layaknya Teka Teki Silang (TTS). Namun, banyak juga yang kecanduan bermain sudoku, malah sampai mahir sekali memainkannya.

Ternyata Hobi main sudoku bisa meningkatkan kesehatan otak, lho! Bahkan, lansia di atas 50 tahun yang banyak bermain sudoku dan TTS memiliki fungsi otak lebih baik menurut studi yang dilansir dari Journal of Geriartric Psychiatry

Orang-orang yang hobi bermain puzzle memiliki fungsi otak 10 tahun lebih muda dari usia yang sebenarnya. Dr. Anne Corbet yang merupakan dosen dari University of Exeter Medical School menyatakan bahwa rutin bermain puzzle bisa membuat otak bekerja lebih baik dan lebih lama.

Bermain sudoku dan puzzle lainnya dikategorikan sebagai kegiatan stimulasi kognitif. Orang yang rutin melakukan stimulasi kognitif dapat meningkatkan rentang perhatian serta kemampuan berpikir dan mengambil keputusan.

Kita wajib melatih kemampuan otak kita secara terus-menerus. Salah satu yang dapat kamu lakukan adalah bermain puzzle seperti sudoku. Sudoku merupakan salah satu kegiatan otak yang menyenangkan. Jika dulu kamu harus menunggu koran harian atau membeli buku kumpulan puzzle sudoku terlebih dahulu, sekarang kamu dapat bermain sudoku secara rutin hanya semudah sentuhan jari.

Portal game online ini disebut Solitaire.org

main sudoku
Kabar baiknya, sekarang sudah ada website game online berisi ratusan game yang dapat kamu pilih. Begitu kamu masuk ke halaman utama, kamu langsung disuguhkan permainan kartu sesuai dengan nama websitenya, yaitu Solitaire.

Kalau kamu familiar dengan game flash 10 tahun yang lalu, maka game-game di Solitaire.org kurang lebih semacam itu. Solitaire.org menyediakan berbagai game ringan dengan interface sederhana dan tidak memakan banyak memori sehingga kamu bisa mengakses berbagai game ini dari mana saja dengan cepat, termasuk melalui telepon genggam. Ini cocok bagi kamu yang ingin jadi gamer iseng namun tidak mau berkomitmen dengan membeli game serta menginstalnya di laptop atau ponsel.

Meski memiliki nama web Solitaire, kamu tidak hanya menemukan game kartu saja di website ini, tapi juga beraneka macam game logika lain, salah satunya adalah Sudoku. Tidak main-main, Sudoku yang dapat kamu mainkan di situs ini juga beraneka ragam. Ada 5 variasi Sudoku yang harus kamu coba jika kamu ingin menantang kemampuan kamu dalam bermain sudoku lebih jauh.

Interface dari semua game di situs ini relatif serupa sehingga pemain tidak perlu terlalu lama adaptasi untuk mengetahui fitur game apa saja di tiap pilihan permainan.


Kalau kamu dulu hobi menunggu koran harian demi mengisi rubrik asah otak, sekarang kamu tinggal mengecek Solitaire.org karena bakal ada puzzle harian yang siap kamu pecahkan.

Kamu malas mengerjakan di komputer atau ponsel? Tenang saja, semua puzzle di Solitaire.org dapat kamu cetak loh dengan menggunakan printer. Kamu bisa mengasah otak kamu sambi jadi tim rebahan.

Meski game-game di Solitaire.org terlihat ringan, jangan remehkan kinerjanya! Situs ini dapat membaca cookies browser kamu sehingga seluruh waktu penyelesaian di semua game yang kamu kerjakan tercatat rapi lho, asalkan kamu selalu bermain dari satu gawai atau laptop saja.

Waktu penyelesaian yang tercata rapi dapat membuat kamu menantang diri kamu untuk menyelesaikan Sudoku lebih cepat dari hari ke hari. Kamu pun juga dapat membandingkan waktu penyelesaian kamu antar jenis game sudoku satu dengan jenis sudoku lainnya.

Sebentar, sudoku jenis lainnya itu seperti apa ya?

Tidak sekedar sudoku biasa

Jika kamu menganggap Sudoku terlalu gampang atau bahkan kamu sendiri bosan dan ingin cari variasi lain, kamu wajib mencoba kelima game di Solitaire.org ini!

1. Sudoku

main sudoku

Jika kamu sedang ingin bermain Sudoku biasa, kamu juga dapat langsung meluncur ke solitaire.org. Disini kamu dapat memilih 4 tingkat kesulitan, yakni Easy, Medium, Hard, dan Expert.

Terdapat kotak berukuran 9x9 yang harus kamu lengkapi. Peraturannya seperti yang kamu ketahui, hanya diperbolehkan keluar satu angka untuk setiap baris dan kolom. Nantinya akan ada petunjuk berupa angka yang sudah diberi tahu. Semakin rumit tingkat kesulitan, semakin sedikit petunjuk angka yang diberi tahu.

Buat kamu yang sudah handal bermain sudoku, berapa menit kamu menyelesaikan asah otak ini?

2. Calcudoku

main sudoku

Calcudoku adalah gabungan dari permainan sudoku dan hitung-hitungan menggunakan operator tambah, kurang, kali, dan bagi. Pada game ini kamu diberikan pilihan kotak mulai dari 4x4, 5x5, 6x6, hingga 8x8. Semakin banyak kotak, maka semakin rumit pula permainan.

Caranya sederhana saja. Kamu akan mendapati kotak yang benar-benar kosong. Layaknya aturan di sudoku, tidak boleh ada angka yang sama pada 1 baris dan 1 kolom. Pilihan angka tergantung dari besar kotak. Jika kamu main dengan kotak 4x4, artinya kamu harus meletakkan angka 1 hingga 4 di dalam kotak.

Kamu akan menemukan angka dan operasinya di kiri atas garis batas tegas. Jika kamu mendapati ‘3-’, itu artinya semua angka yang berada di dalam garis batas tegas jika dikurangi akan menghasilkan angka 3. Adanya garis batas ini membuat eliminasi kemungkinan angka dipengaruhi oleh dua hal: angka yang tidak boleh berulang pada tiap baris/kolom dan angka yang memungkinkan pada hasil operasi tersebut.


Semakin besar kotak maka semakin banyak pula angka yang harus diletakkan dan semakin banyak pula kemungkinan angka yang dapat diletakkan pada satu kotak tertentu.

Tertarik mencoba?

3. Shinro

main sudoku

Shinro adalah game asah otak dari Jepang. Game ini menggunakan gabungan konsep sudoku dan game lawas minesweeper.

Kamu dihadapi dengan kotak berukuran 8x8. Pada kotak-kotak tersebut tersembunyi 12 permata yang harus kamu temukan. Kamu akan diberi petunjuk berupa:
  1. Banyak permata yang tersimpan dalam 1 baris. Kamu akan lihat angka tersebut di baris paling atas
  2. Banyak permata yang tersimpan dalam 1 kolom. Kamu akan melihat angka tersebut di kolom paling kiri
  3. Tanda panah yang menandakan bahwa akan ada permata di salah satu kotak yang ditunjukkan tanda panah tersebut.

Namun kamu harus ingat, tidak semua permata selalu ada petunjuk berupa panah.

Shinro menjadi game asah otak yang menarik karena game ini mengedepankan proses eliminasi. Sebagai contoh, kamu bisa menandakan kotak dengan tanda silang pada baris yang memiliki petunjuk angka 0. Artinya di baris tersebut tidak terdapat permata. Begitu juga jika kamu sudah menemukan permata di kotak yang ditunjukkan. Maka otomatis kotak-kotak sepanjang baris/kolom yang ditunjukkan oleh panah tersebut bisa kamu beri tanda silang sebagai bentuk eliminasi kemungkinan.

Ada 2 level kesulitan yang dapat kamu pilih, Easy dan Hard. Semakin susah level, semakin banyak kemungkinan posisi permata yang artinya semakin membutuhkan keterampilan berpikir.

Penasaran untuk mencoba?

4. Wordoku

main sudoku

Jika sudoku biasanya menggunakan angka. Maka wordoku menggunakan alfabet!

Lantas apakah ke-26 alfabet digunakan? Tentu tidak.

Seperti Sudoku biasa, Wordoku terdiri dari kotak berukuran 9x9 yang harus kamu isi dengan menggunakan alfabet. Dengan demikian, hanya 9 dari 26 alfabet yang dapat diisikan ke kotak. Ke-9 alfabet itu dapat dilihat di kolom bagian samping.

Sebenarnya kesulitan bermain ini sama seperti Sudoku. Namun, yang bikin Wordoku jauh menguras otak adalah kita harus menghafalkan ke-9 alfabet acak ini. Berbeda dengan sudoku yang hanya mengisi angka dari 1-9. Di alam bawah sadar kita sudah sangat tertanam sehingga sangat mudah mengeja angka saat melakukan proses eliminasi kemungkinan angka.


Game yang sangat menguras tenaga otak ini menghabiskan waktu saya selama 20 menit untuk menyelesaikan level easy pada percobaan pertama.

5. Kaodoku

main sudoku

Ini adalah varian sudoku yang paling susah di solitaire.org menurut saya. Bayangkan, kamu harus melengkapi kotak berukuran 9x9 dengan menggunakan gabungan bentuk dan emoji!

Masalahnya, emoji tersebut terdiri dari kombinasi 3 bentuk, yaitu persegi, lingkaran, dan segitiga, dengan 3 emoji, yaitu senang, datar, dan cemberut.

Tentunya akan lebih banyak petunjuk bentuk dan emoji yang sudah disediakan. Petunjuk yang diberi tahu hanya sebagian saja, yaitu bentuk tanpa emoji atau emoji tanpa bentuk Tiap baris dan kolom hanya dapat diisi 1 kombinasi bentuk dan emoji saja layaknya permainan sudoku biasa.

Meski begitu, ini adalah tipe sudoku yang paling lama saya kerjakan ketimbang 4 jenis sudoku lainnya. Jika jenis sudoku yang lain saya menghabiskan waktu dibawah 25 menit untuk level easy pada percobaan pertama, pada Kaodoku saya menghabiskan waktu 40 menit!

Ada 4 level kesulitan Kaodoku yang dapat kamu coba, yaitu Easy, Medium, Hard, dan Expert. Jika Easy saja saya menghabiskan waktu setengah jam, berapa lama tuh yang Expert?


Setelah saya mengeksplor solitaire.org, saya baru menyadari ternyata banyak sekali variasi sudoku jika kita merasa bosan dengan sudoku yang begitu-begitu saja. Setiap saya mengerjakan draft tulisan ini, setiap itu juga tulisan saya lama majunya disebabkan saya terjebak lama penasaran menyelesaikan tiap permainan.

Apakah kamu akan begitu juga?

5 Jajanan Indonesia Warisan Kolonial

39 komentar

Berbicara soal jajanan Indonesia, saya teringat pikiran random saya tempo lalu. 

“Kok di Vietnam yang negeri Beras bisa-bisanya ada makanan khas berupa Baguette dengan isian acar sayur?”, ujar saya dalam hati sembari mengunyah dan memandang Banh Mi di tangan saya.

jajanan indonesia

Banh Mi adalah hasil dari sejarah modern Vietnam. Makanan (khas asli Vietnam) yang mendunia ini ternyata adalah bukanlah kreasi asli masyarakat Vietnam. Banh mi terdiri dari roti Baguette yang berisi acar sayuran dan dilengkapi dengan daging ayam atau sapi.

Baguette sendiri adalah roti berukuran panjang layaknya roti Hot Dog yang sering menjadi santapan orang bule, lebih tepatnya Prancis.

Tahukah kamu kalau Banh mi sendiri adalah hasil dari arogansi superioritas Prancis sebagai negara penjajah Vietnam? Masyarakat Vietnam didoktrin untuk tidak mengubah makanan Prancis hanya karena mereka tidak cukup layak untuk menyantap makanan yang sama dengan majikannya.

Ternyata, Indonesia pun memiliki problematika serupa. Banyak jajanan tradisional yang merupakan serapan dari makanan khas penjajahnya, yaitu Belanda. Tidak hanya masakan, tetapi juga camilan. Adalah mustahil rasanya jika tidak ada akulturasi makanan terjadi setelah selama tiga setengah abad Belanda bercokol di Indonesia. Masa penjajahan Belanda membawa pengaruh dalam budaya dan kuliner Indonesia sehingga tidak mengherankan bahwa ada jajanan Indonesia yang lekat dengan keseharian kita ternyata adalah hasil akulturasi dengan makanan penjajah.

Pada perjalanannya, sebuah kuliner dapat berubah dari resep aslinya karena menyesuaikan dengan kondisi, ketersediaan bahan, lidah, dan kebiasaan.

Bagaimana sejarah jajanan khas Indonesia yang ternyata merupakan akulturasi antara penjajah dan yang dijajah?

1. Kroket

jajanan indonesia

Setiap saya menonton acara masak-masak di TV, saya suka berkata di dalam hati, “wah, kok sering banget ya kontestan masak kroket?”

Kroket merupakan jajanan Indonesia yang sering ditemui di jalanan. Cemilan berupa kentang yang dihaluskan dan diisi dengan aneka sayuran, ragout, dan daging cincang ini ternyata juga bukan cemilan khas Indonesia. Cemilan Indonesia ini hasil akulturasi makanan dari Belanda. Layaknya di Indonesia, Kroket di Negara kincir angin juga merupakan jajanan pasar.

Namun, ternyata kroket pun juga bukan asli Belanda, lho! Jadi bagaimana sejarah jajanan Indonesia ini?

Resep kroket di Perancis sudah muncul sejak tahun 1691, sementara resep kroket di Belanda baru muncul pada tahun 1830-an.

Semua bermula dari seorang koki mencoba menyajikan sajian yang sekarang dikenal kroket itu kepada Raja Louis XIV. Ternyata raja malah menyukainya! Kroket berasal dari bahasa Prancis croquer yang artinya renyah. Resep asli kroket di Prancis menggunakan isian ragut seperti truffle, krim keju dan daging. Kemudian, kroket dibawa ke berbagai negara Eropa sehingga kroket juga terkenal di Belanda. Awalnya, kroket di Belanda terbuat dari ragout daging mengenyangkan sehingga disajikan sebagai lauk utama. Namun, terjadi kelangkaan makanan terutama daging saat perang dunia ke-2 meletus. Pada saat itu komoditas yang banyak tersedia adalah kentang sehinga kroket dikreasikan menjadi makanan ringan dengan komposisi paling banyak kentang dan sedikit daging.

Kini kroket menjadi makanan yang banyak ditemui di seluruh penjuru dunia dengan berbagai versi masing-masing negara. Bahkan ada juga versi nusantara yang menjadi jajanan Indonesia.

Kroket isian apa yang menjadi favoritmu?


2. Perkedel

jajanan indonesia

Semua masyarakat Indonesia tidak asing dengan perkedel. Bagaimanakah sejarah jajanan khas Indonesia ini?

Perkedel juga termasuk cemilan khas Indonesia yang tidak asing ditemui sebagai sampingan berbagai masakan daerah, misalnya pada sop, soto, tumpeng. Tidak hanya disediakan berdampingan dengan lauk utama, perkedel juga kerap disajikan sendirian sebagai cemilan utama jajanan Indonesia

Perkedel yang kita kenal adalah kentang matang yang dipadatkan dan kemudian dibalut telur sebelum digoreng. Jika kentang adalah bahan utama perkedel di Indonesia, ternyata bahan utama perkedel aslinya adalah daging cincang tanpa kentang sama sekali!

Perkedel berasal dari Bahasa Belanda, yaitu Frikadel. Pada Perang Dunia ke-2, warga Belanda mengalami kesulitan pangan termasuk mahalnya harga daging. Karena kentang melimpah, akhirnya muncullah Frikadel versi kentang dengan komposisi daging dan kentang hampir sebanding.

Mirip dengan yang Belanda alami, Saat resep perkedel dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonialisme, masyarakat Indonesia memodifikasi perkedel dengan menambah kentang yang dihaluskan akibat harga daging sapi dan babi yang sangat mahal. Pada perkembangannya, kentang justru menjadi bahan dominan karena merupakan bahan makanan yang mudah ditemukan dan ekonomis. Malah, sebagian besar perkedel yang kita temui sebagai cemilan khas Indonesia ini hanya terdiri dari kentang tanpa daging.

Sekarang jelas kan, isu bahwa perkedel merupakan kepanjangan persatuan kentang dan telur murni karangan ya! :D


3. Risoles

jajanan indonesia

Siapa yang tiap buka kotak cemilan makanan di acara selalu berharap menemukan risoles di dalamnya?

Jajanan Indonesia ini merupakan adonan dadar campuran tepung terigu, kuning telur, mentega, air, dan susu. Di Indonesia, jajanan tradisional ini memiliki dua jenis risoles, yaitu risoles berbentuk persegi panjang yang berisi campuran sayuran dan tumisan daging serta risoles berbentuk segitiga yang berisi ragut. Selain itu, ada risoles jenis ketiga di jajanan Indonesia ini, yaitu risoles yang berisi isian mayones dicampur dengan daging asap dan potongan telur rebus. Risoles yang memiliki bentuk persegi panjang yang lebih lebar ini dikenal dengan nama American risoles.

Risoles berasal dari bahasa Belanda, rissole. Meski begitu, ternyata risoles juga bukan asli dari Belanda karena rissole sendiri merupakan serapan bahasa latin, russeolus yang artinya berwarna kemerahan.

Pada abad ke-13, risol dikenal sebagai hidangan sejenis panekuk yang digoreng tanpa isian. Kemudian pada perkembangannya lah risoles diisi dengan berbagai isian dan dibalur dahulu dengan tepung roti sebelum digoreng. Risoles sebagai jajanan khas Indonesia ini tidak jauh berbeda dengan versi yang dapat ditemui di negara kincir angin.

4. Nastar

jajanan indonesia
Sumber: The Jakarta Post

Nastar identik sebagai jajanan Indonesia berupa kue kering yang kehadirannya selalu muncul di momen intim seperti lebaran. Ternyata, nama nastar merupakan gabungan dari 2 kata dalam Bahasa Belanda,  nanas dan taartjes (tart) sehingga disingkat menjadi nastaart.

Resep nastar pun awalnya bukan seperti yang kita kenal yaitu berupa adonan tepung berbentuk bulat diisi dengan selai nanas. Nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda yang dibuat dalam loyang besar dan diisi dengan selai yang terbuat dari apel, bluberi dan stroberi.

Hasil akulturasi kuliner dimulai saat Belanda ingin membuat pie buah namun kesulitan untuk menemukan buah-buahan tersebut yang memiliki tekstur dan konsistensi seperti yang dihasilkan oleh buah di Belanda. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menggunakan buah nanas yang banyak ditemui di Indonesia serta memiliki tekstur dan rasa asam manis yang mewakili cita rasa buah stroberi dan bluberi.

Dinilai bentuk pie di loyang besar kurang ekonomis, pada perjalanannya cemilan Indonesia ini berubah menjadi cemilan kecil sekali suap yang digemari oleh masyarakat.


5. Lapis legit

jajanan indonesia

Saya memang hobi masak dan bikin kue. Tapi kayaknya tidak pernah terpikirkan di benak untuk masak lapis legit. Menguras waktu dan tenaga kak! Haha.

Berbeda dari 4 cemilan Indonesia sebelumnya, lapis legit adalah perkawinan silang budaya memasak Belanda dan Indonesia yang begitu indah. Resep Lapis legit atau yang dikenal dengan spekkoek (spiku) telah lama muncul di buku resep Belanda seperti yang ditulis oleh Gaitri Pagrach-Chandra di buku Het Nederlands Bakboek. Spekkoek berasal dari kata spek (bacon) dan koek (kue). Secara harfiah spekkoek berarti kue bacon. Terdengar aneh bukan? Mungkin ini disebabkan oleh lapisan spekkoek yang terlihat seperti bacon.

Tidak ada yang tahu apakah lapis legit merupakan resep asli Belanda yang dimodifikasi selama mereka menjajah Indonesia atau resep asli Indonesia yang menyesuaikan lidah kompeni. Ada juga yang beropini bahwa lapis legit adalah hasil resep tradisional milik Belanda dengan menggunakan kekayaan alam Indonesia termasuk rempah. Sekilas, lapis legit mirip Baumkuchen khas Jerman.

Lapis legit yang banyak menggunakan kuning telur menghasilkan citra rasa padat namun tetap gurih dan manis sehingga jajanan tradisional ini bisa dinikmati bersama dengan teh. Biasanya lapis legit terdiri dari 18 belas lapisan. Tiap lapisan mengalami pemanggangan selama sekitar 3 menit. Artinya, hampir sejam harus nangkring di depan oven! Tidak heran kan harga seloyang kue spekkoek mahal sekali?

Pada perjalanannya, kue spekkoek yang rumit pembuatannya ini disederhanakan dan muncullah kue lain seperti lapis Surabaya yang terdiri dari 3 lapisan saja. Tidak hanya itu, jika spekkoek merupakan adonan yang didominasi kuning telur, kalau lapis Surabaya berupa adonan campuran putih dan kuning telur layaknya kue sponge.

Menarik bukan transformasi sejarah jajanan Indonesia?



BONUS!!!!!

Meses

jajanan indonesia

Saya sempat kesulitan menemukan meses di supermarket terdekat saat sempat berdomisili sementara di Chiang Mai, Thailand, selama sebulan. Kok susah ya, padahal Thailand posisinya masih sangat dekat di Indonesia.


Jangankan Thailand, mungkin di Singapura dan Malaysia pun sangat sulit menemukan meses. Mengapa?

Meses merupakan pelengkap camilan masyarakat Belanda. Disana meses lebih dikenal dengan nama haagelslag.

Meses awalnya berupa serpihan biji adas manis yang dibalut dengan gula dan pewarna serta kemudian ditaburkan di roti pada tahun 1400-an. Pada perjalanannya, taburan manis warna-warni itu dikomersilkan dengan nama muisjes. Penemunya adalah B.E Dieperink menurut Arsip kota Amsterdam.

Meses yang tidak lepas dari hidup orang Belanda dibawa ke Indonesia dan juga dinikmati oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai teman makan roti. Itulah kenapa kamu hanya bisa menemukan meses di negara Belanda atau negara bekas jajahannya. Selebihnya, jika kamu penggemar meses dan hendak berlibur ke luar negeri, mending bawa stok meses yang banyak deh!


Saya selalu tertarik dengan transformasi perjalanan suatu makanan. Dalam keadaan seperti apa makanan itu muncul, bagaimana perubahan makanan tersebut akibat dari suatu kondisi, bagaimana makanan tersebut dapat dikenali di wilayah lain, serta seperti apa adaptasi makanan tersebut terhadap lidah yang baru dan ketersediaan bahannya.

Selera orang memang berbeda-beda, di negara, bahkan kota yang sama, pasti resep jajanan khas nusantara ini juga dapat berbeda-beda.

Berani berbagi resep Jajanan Indonesia warisan kolonial yang menjadi favoritmu?

4 Rekomendasi Kafe di Chiang Mai: Bagaimana Kedai Kopi Berjuang Memajukan Petani Lokal

30 komentar

Saat menulis rekomendasi kafe di Chiang Mai ini, saya teringat perkataan dari Tejo Pramono, salah sorang pendiri Kedai Kopi Ranin yang terletak di bilangan Kota Bogor. 

“Petani kita menjadi tak berdaya, hasil panen kopi kita habis direguk oleh tengkulak. Tengkulak semakin kaya raya, petani tidak mendapatkan apa-apa.”
rekomendasi kafe di chiang mai

Beberapa tahun lalu, saya dan rekan saya berkunjung ke sebuah kedai kopi di bilangan Bogor bernama Kopi Ranin. Kabarnya, sang pendiri adalah mantan aktivis kampus.

Pak Tejo sang pendiri pun berkisah bagaimana ia mulai merintis usaha Kopi Ranin tersebut. Ia berkisah kalau salah satu tujuan mendirikan Kopi Ranin ini adalah untuk membantu mensejahterakan petani-petani kopi agar tidak selalu serta-merta “dijajah” oleh tengkulak.

Jiwa saya menjadi sedikit bergejolak setelah mendengarkan cerita tersebut. Paradigma saya soal kedai kopi pun berubah. Saya pun menjadi semakin selektif saat memutuskan akan menyambangi kedai kopi mana. Apakah kedai kopi budak kapitalis, atau kedai kopi yang merupakan “teman” yang sama-sama berjuang untuk kesejahteraan petani.

Ini juga mindset yang saya bawa saat menjajal kafe Chiang Mai saat kami sekeluarga tinggal disana selama sebulan.

Kamu akan tahu perbedaan nuansanya dan “jiwa” yang dibawa oleh pemilik kafe di Chiang Mai setelah menyimak cerita napak tilas saya di pelbagai kafe Chiang Mai.

Selamat datang di Chiang Mai


rekomendasi kafe di chiang mai

Chiang Mai adalah Kota terbesar kedua di Thailand yang terletak di sebelah utara Thailand dan berada di dekat gunung Suthep dan Inthanon. Kurang lebih Chiang Mai kayak Bandung lah. Udaranya juga lebih enak daripada di Bangkok (katanya).

Chiang Mai adalah kota yang kental unsur budayanya, jadi semacam Yogyakarta-nya Thailand. Bentuk kotanya juga unik. Jadi, ada area yang benar-benar berbentuk kotak dan dikelilingi oleh parit buatan. Ini merupakan denah kota Chiang Mai asli sejak jaman dulu. Alasan mereka membuat kota semacam ini adalah untuk mempertegas benteng Kerajaan Lanna. Betul, berbeda dengan Thailand yang di bawah kerajaan Siam, Chiang Mai berada dibawah Kerajaan Lanna. Kerajaan Siam dan Lanna pun punya hubungan persahabatan dan konflik masing-masing.

Tidak hanya kota yang sarat nilai historis, Chiang Mai juga dikenal dengan kultur kopinya yang terkenal. Seperti apakah kultur kopi Chiang Mai hingga sampai dikejar oleh turis mancanegara? Apa sajakah rekomendasi Kafe di Chiang Mai?

Rekomendasi Kafe di Chiang Mai

1. Graph Cafe

Alamat: 25/1 Ratvithi 1, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Graph Cafe adalah tempat persinggahan kopi pertama saya dan Hasan selama di Chiang Mai sekaligus menjadi rekomendasi kafe di Chiang Mai pertama.

Di hari itu, saya dan Hasan memiliki rencana prioritas mengunjungi museum Lanna Folklife. Karena tidak ingin rugi dalam sekali perjalanan, saya juga mencari rekomendasi kafe Chiang Mai yang dapat dicapai hanya dengan berjalan kaki dari museum tersebut. Pilihan pun jatuh pada Graph Cafe.

Kami berangkat dari penginapan menggunakan songthaew sampai di depan museum. Selesai kunjungan museum, kami pun berjalan kaki menuju Graph Cafe.

Graph Cafe berlokasi di sebuah gang yang tenang dan damai di tengah hiruk pikuk arus turis yang berlalu lalang. Hampir kesulitan mencari, akhirnya saya menemukan kafe ini di pinggir gang dengan plang kecil yang menonjol. Wajar kafe ini agak sulit dicari. Kamar saya bahkan lebih luas dari Graph Cafe. Luas kafe Chiang Mai ini hanya 2,5 x 4 m saja mungkin?

Kami pun segera memasuki ruangan kecil itu. Tampak 2 pegawai kafe yang hadir. Satu bertindak sebagai barista, satu lagi di kasir atau melayani pelanggan. Di meja barista terdapat beberapa mesin khas kedai kopi seperti mesin Espresso. Terlihat juga jejeran brownies yang dibungkus plastik beserta setoples kaca berisi kukis. Di dalam kafe hanya ada beberapa meja kotak dan kursi bulat untuk pelanggan karena besar ruangan yang terbatas.

Di sisi seberang meja kopi, terdapat nakas kayu jati yang berisikan jejeran kamera analog, timbangan manual dan mesin penggiling kayu. Nuansa ruangan ini mengingatkan saya kepada laboratorium air Teknik Lingkungan ITB yang berada di gedung lama dan memiliki nuansa Belanda yang khas.

rekomendasi kafe di chiang mai

Untung saya dan Hasan mendapatkan tempat duduk meski tempat duduk amat terbatas. Di depan kami duduk seorang pria pirang paruh baya dengan seorang anak laki-laki yang berusia belasan tahun.

Setelah melihat-lihat menu, akhirnya saya memesan Sompetch yang merupakan minuman dingin dengan campuran jeruk segar, coklat, susu, dan espresso. Di bagian pusat rasa terasa espresso dengan note berry. Campuran jeruk segarnya memperkaya rasa asidik dari espresso tersebut. Kemudian, jalinan rasa tersebut dilembutkan oleh rasa creamy susu dan dipertegas oleh rasa coklat. Bold, sour, sweet, dan soft dalam satu regukan.

rekomendasi kafe di chiang mai


Saya memang membawa botol minum milik Hasan, tapi saya juga membelikan ia sepotong kue brownies yang kemudian dipertanyakan status kehalalannya oleh suami sesampainya kami di rumah.

“Is this the first time you here?”, ujar sang pria di depan saya membuka pembicaraan.

Kami pun akhirnya banyak berbincang. Ternyata pria di depan saya berasal dari Australia yang sedang berlibur panjang bersama anak laki-lakinya yang sedang duduk disampingnya. Mereka melakukan perjalanan menyusuri Sungai Mekong dengan mengunjungi kota-kota sekitarnya. Setelah perjalanan menyusuri Sungai Mekong tersebut, mereka akan kembali dahulu ke Melbourne, Australia selama beberapa bulan untuk kemudian tinggal sebulan di Bali.

“Hah, kok orang bule tajir-tajir ya, liburan bisa sampai sebulan begitu. Kita aja perasaan semingguan aja engap uangnya”, pikir saya dalam hati.

Belakangan saya baru tahu kalau biaya hidup yang sangat rendah di negara ASEAN termasuk Indonesia  membuat warga negara Australia yang memiliki living cost lebih tinggi pasti merasa duitnya tidak habis-habis dengan hidup di negara-negara ASEAN.

“This is the second time we are coming to Graph Cafe, but not this branch.”, timpal seorang gadis berusia tiga puluhan yang duduk di belakang saya. Ia duduk berdua dengan seorang rekan perempuannya yang berusia sama. Mereka berasal dari Singapura dan pada hari itu juga mereka langsung menuju Bandara Internasional Chiang Mai untuk melanjutkan perjalanan ke negara berikutnya,

Ternyata ada 2 cabang Graph Cafe di Chiang Mai. Satu di Ravithi 1, tempat yang saya kunjungi ini, dan satu lagi di Nimmanhaemin yang ternyata dekat sekali dari tempat kami menginap. Saya kira cabang di Nimmanhaemin lebih luas, ternyata kurang lebih sama saja.

Di Graph Cafe, ini kali pertamanya saya merasakan suasana ngopi yang “intim” dimana para orang asing bertegur sapa bahkan tak jarang membagikan ceritanya. Berbeda sekali dengan kedai kopi terkenal punya nama bernuansa modern yang sarat nuansa kapitalis yang biasa saya rasakan di tengah kota Jakarta.

Graph Cafe yang berukuran kecil tidak menawarkan koneksi wifi dan tidak ramah “laptop” selayaknya kebanyakan imej kedai kopi. Kafe ini memiliki value yang hangat, bersahaja, dan akrab.

2. Ristr8to

Alamat: 15/3 Nimmanahaeminda Road, Tambon Su Thep, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Chiang Mai University yang menempati lahan seluas 14 kilometer persegi dan terletak tepat di depan gunung Suthep (Doi Suthep) membuat universitas ini memiliki pemandangan yang mengagumkan. Di jantung kampus terdapat Reservoir Ang Kaew \yang memiliki pemandangan menakjubkan.

Tepat dugaan saya, ternyata Chiang Mai University menawarkan tur dalam kampus dengan menggunakan mobil listrik. Pintu timur kampus hanya berjarak 1 kilometer lebih dari tempat penginapan. Saya pun memutuskan untuk melakukan tur kampus bersama Hasan. Tidak lupa saya mencari rekomendasi kafe di Chiang Mai yang berlokasi di sekitar kampus. Pilihan pun jatuh pada Ristr8to.

Apes, ternyata saya kurang riset. Portal untuk naik mobil listrik tur kampus ada di sebelah utara kampus sementara saya memasuki kampus dari sisi timur. Alhasil saya pun harus berjalan sejauh 2.5 kilometer sembari mendorong stroller demi menuju reservoir. Sisi baiknya, saya jadi lebih menikmati suasana kampus sambil sesekali mengambil foto.

rekomendasi kafe di chiang mai

Setelah sampai di reservoir dan menikmati suasana, saya pun memutuskan menggunakan jasa GrabCar meski jarak ke Ristr8to tidak jauh-jauh amat.

Kenapa saya pilih Ristr8to sebagai rekomendasi kafe di Chiang Mai persinggahan kami? Ternyata Ristr8to seterkenal itu pada jamannya karena sang barista yang juga sekaligus pemilik kafe memenangkan berbagai kontes barista. Tidak cuma di Chiang Mai saja, Ristr8to terkenal satu Thailand! Tidak heran kafe ini ramai sekali baik di tempat duduk luar ataupun dalam ruangan. Nimmanhamnida ini adalah lokasi turis dimana banyak berlokasi puluhan resto dan kafe. Kurang lebih seperti Kemang di Jakarta.

Di bagian eksterior, tampak plang jalan berwarna hitam yang menunjukkan arah berbagai asal biji kopi yang digunakan di kafe ini. Pemilik kafe juga dengan bangganya mencantumkan Australia Latte Art Champion dan World Champion Coffee Bean di plangnya. Ternyata tidak hanya kafe, tapi Ristr8to juga menjual biji kopinya serta mengadakan sekolah barista. Pantas saja kalau Ristr8tto menjadi rekomendasi kafe di Chiang Mai oleh banyak orang.

rekomendasi kafe di chiang mai

Eksterior yang menarik, membuat saya tertarik lebih melangkah untuk membuktikan klaimnya.

Interior Ristr8to memiliki nuansa industrial hitam dengan aksen kayu. Saya suka guratan kapur di dinding interior yang berwarna hitam berisi informasi dan infografik seputar proses kopi, jenis biji kopi, hingga daftar menu. Pelayan dan barista juga menggunakan kaos bebas berwarna hitam.

rekomendasi kafe di chiang mai

Menu kopi yang dijual oleh Ristr8to sangat lengkap. Mulai dari menu klasik seperti espresso dan cappucino, kreasi kopi yang diikutsertakan dalam kontes barista, hingga coffee liquor. Saya memesan segelas Dopper yang diklaim pernah menang di kejuaraan.

rekomendasi kafe di chiang mai

Menariknya, di halaman daftar menu kopi juga ada daftar 10 kedai kopi yang disarankan untuk Ristr8to agar disambangi juga. See? They empowered each other. This is the priceless coffee culture in Chiang Mai!

Tidak lama kemudian, pelayan datang membawakan segelas Dopper dengan gelas beling yang beralaskan tatakan kayu. Lucunya, tatakan kayu ini terdapat guratan identitas dari kopi tersebut. Tampak kolom dengan tulisan Acidity, Saltiness, Sweetness, Bitterness yang diberi ceklis oleh barista dengan pensil tingkat lemah atau kuatnya.

rekomendasi kafe di chiang mai

Konsep yang sungguh menarik. Sebelum menyeruput kopi, pelanggan mendapatkan gambaran visual kira-kira apa yang akan dirasakna oleh indra pengecap.

Dopper ini cukup unik, pada penjelasanyang tertulis di menu menunjukkan bahwa cara terbaik menikmatinya adalah dengan langsung menghirup selagi panas!

3. Omnia Cafe & Roastery

Alamat: 181/272 Photharam Rd, Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50300, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Sejujurnya saya juga tidak menyangka bahwa Omnia Cafe ini berada di daftar rekomendasi kafe di Chiang Mai. Kenapa?

Karena letaknya.

Bertepatan dengan libur panjang akhir pekan di Chiang Mai, suami pergi ke luar kota (baca: Phuket) untuk mengikuti sebuah seminar disana. Benar-benar libur panjang karena akhir pekan ditambah dengan 2 tanggal merah memperingati kematian Bhumibol Adulyadej atau dikenal dengan Rama IX. Rakyat Thailand tampaknya sangat mencintai sosok ini. Lihat saja, liburnya sampai dua hari.

Tinggallah saya dan Hasan hanya berdua selama 3 hari. Dibanding bengong di penginapan, saya memutuskan untuk menyusun jadwal berpelesir selagi ditinggal suami.

Salah satu tujuan saya adalah The Highland People Discovery Museum. Saya sengaja merencanakan kunjungan museum ini di akhir-akhir minggu tinggal di Chiang Mai. Soalnya museum ini terletak sedikit jauh ke luar kota. Museum ini menampilkan sejarah suku asli yang awalnya menempati Chiang Mai. Kenapa disebut Highland People? Karena suku-suku ini menempati di area pegunungan.

Seperti biasa, saya mencari rekomendasi kafe yang berlokasi di sekitar sana. Ketemu! Pilihan saya jatuh kepada Omnia Cafe yang dapat ditempuh sekitar 1,2 km dengan jalan kaki. Jadi, mulailah perjalanan saya menggunakan Grab sampai ke museum dan kemudian berjalan kaki ke Kafe Omnia.

Kami menempuh perjalanan dengan sinar matahari yang menyengat, dan hawa panas yang kering. Lokasinya benar-benar tampak sudah di luar kota. Saya bahkan bagaikan menyebrang jalan protokol pantura. Setelah berpeluh keringat, akhirnya tampak juga kafe mungil dengan plang bertulisan “Omnia Cafe & Roastery”.

rekomendasi kafe di chiang mai

Kafe mungil dengan nuansa rumahan ini tampak hangat. Saya disambut dengan satu orang perempuan yang tampaknya pelayan dan satu orang pria yang merupakan baristanya. Setelah memarkir stroller di luar, saya dan Hasan memilih tempat duduk. Lebih tepatnya bebas memilih tempat duduk karena kami satu-satunya (dua) pelanggan di saat itu!

Sembari santai, saya memilih menu kopi yang ditawarkan dari daftar menu yang menggunakan kertas coklat daur ulang tebal dan dijepit dengan papan jalan. Ya mirip papan kalau mau ujian namun lebih estetik.

rekomendasi kafe di chiang mai


Meski habis bermandi peluh, saya urung memesan kopi dingin. Akhirnya pilihan jatuh pada Cappuccino (saja).

Tidak lama kemudian, pelayan datang dengan membawa secangkir hitam Cappuccino dengan 2 gelas air minum dingin bertatakan nampan kayu. How thoughtful! Pelayan membawa dua gelas karena menghitung juga pelanggan kecil yang datang aka Hasan.

rekomendasi kafe di chiang mai

4. Akha Ama Coffee (La Fattoria)

Alamat: 175/1 Rachadamnoen, Tambon Si Phum Mueang Chiang Mai District, Chiang Mai 50200, Thailand

rekomendasi kafe di chiang mai

Bisa dibilang, ini adalah kedai kopi terfavorit saya di daftar rekomendasi kafe di Chiang Mai yang saya buat ini.

Tidak terasa, sudah memasuki minggu terakhir saya dan sekeluarga di Chiang Mai. Saya sangat ingat itu adalah hari Jumat karena saya janji ketemuan dengan suami sehabis ia salat Jumat di masjid area Chang Khlan yang merupakan wilayah pemukiman yang banyak dihuni oleh Muslim.

Berdasarkan jarak dormitori dan Masjid Chang Khlan, kedai kopi yang berada di tengah-tengah adalah Akha Ama Coffee. Akha Ama Coffee sendiri seperti Ristr8tto dan Graph Coffee, memiliki beberapa cabang. Namun yang saya datangi adalah cabang yang berada di Kota Tua. Jarak dari dormitori ke Akha Ama La Fattoria kurang dari 2 km. Oleh karena itu, saya memutuskan berjalan kaki saja sambil mendorong Hasan di stroller. Saya selalu senang berjalan kaki karena dengan berjalan kaki, saya dapat menikmati dan mengamati berbagai hal serta melakukan street photography. Apalagi kurang dari seminggu lagi kami akan meninggalkan Chiang Mai kembali ke tanah air.

Selama perjalanan, saya baru menyadari bahwa di depan Rumah Sakit Maharaj Nakorn terdapat jajaran kedai makan kaki lima. Saya mencium bau babi yang diolah menjadi berbagai makanan dimana bau seperti ini tidak pernah saya hirup selama tinggal di Jakarta.

rekomendasi kafe di chiang mai
Rumah Sakit Maharaj Nakorn

Penampakan saya yang tidak warga lokal banget membuat seorang turis asing menghentikan sepedanya.

“Do you know where Wat Suan Dok is?”

1 bulan kami di Chiang Mai, 1 bulan pula kami tidak pernah mengunjungi kuil. Tapi saya tahu kami tinggal di area Suan Dok. Pun, saya yang hobi “berjalan-jalan” via Google Map pun dengan mudah menemukan dimana Wat Suan Dok.

“Just keep straight and you can turn left in front of the University Dentistry building.”

Setengah jam berlalu, saya dan Hasan pun sampai di depan Akha Ama La Fattoria. Posisinya mudah ditemukan. Banyak turis yang sedang bercengkrama sembari menyesap kopi di teras. Kami pun masuk. Beruntung kami langsung mendapat tempat duduk sembari memesan Cafe Latte.

rekomendasi kafe di chiang mai

Bagi saya, Akha Ama bagaikan gerai kopi Indie idealis. Pendiri Akha Ama Coffee adalah Lee Ayu Chuepa yang merupakan anak “desa” suku Akha Suku Akha sendiri adalah suku asli Thailand utara. Ia termasuk orang pertama di kampungnya pada saat itu yang mengecap pendidikan perguruan tinggi.

Ia pernah bercerita di TEDx Talks bahwa petani kopi di kampungnya sama sekali tidak pernah menikmati kopi. Mereka hanya bertani untuk menjaga roda perekonomian kampungnya. Lee Ayu pun tergerak untuk membuat kedai kopi yang benar-benar memberdayakan petani lokal. Tersirat dari motto Akha Ama Coffee: Socially. Empowered. Enterprise.

Di sudut kiri tempat saya dan Hasan duduk terlihat rak yang sebagian besar berisikan bijih kopi yang berasal dari berbagai ladang kopi di Thailand. Ada juga beberapa bungkus bijih kopi impor. Selain itu, saya juga melihat buku resep makanan Thailand vegetarian yang dikarang oleh orang Thailand juga.

rekomendasi kafe di chiang mai

Akha Ama Coffee La Fattoria sungguh terasa hangat. Pelayannya ramah juga diimbangi dengan rasa kopi berkualitas yang disajikan.

rekomendasi kafe di chiang mai

Saya perhatikan, sebagian besar kedai kopi lokal di Chiang Mai didesain bukan untuk bekerja, tetapi lebih untuk bersosialisasi. Terlihat dari ukuran yang tidak terlalu besar, meja yang kecil, dan jarak antar tempat duduk yang dekat.

Saya merasa sangat beruntung diberi kesempatan untuk ke Chiang Mai selama sebulan, termasuk melakukan perjalanan dari kedai kopi ke kedai kopi lainnya di kota yang kental akan budayanya serta terkenal akan kedai kopinya. Makanya, saya merasa butuh menulis daftar rekomendasi kafe di Chiang Mai ini.

Kedai kopi yang saling mendukung satu sama lain, ruangan kedai kopi yang ramah dan cuaca yang menyenangkan. Pantas saja kultur kopi di Chiang Mai menjadi incaran banyak turis.

Jadi sekarang kamu sudah mulai tahu kan pesona Chiang Mai? Ayo kunjungi Chiang Mai dan pastikan mengunjungi salah satu rekomendasi kafe di Chiang Mai di atas!