Kalau Aku Bekerja maka Anakku...

Tidak ada komentar
Sejak Hasan lahir hingga hari ini hingga berusia 5 bulan, saya masih berstatus menjabat stay-at-home mom. But I was a "santai" working woman. Kalau ditanya pengen kerja ga dalam waktu dekat ini sih, jawabannya enggak. Nanti ga bisa bikin kurikulum bayi lagi. Hahaha. Tapi kadang-kadang sering berandai-andai, kalau saya kerja, anak bagaimana?

Sawan Bayi dan pesta pernikahan

Tidak ada komentar
"Umurnya berapa bulan? Wah hebatnya tenang, ga nangis sama sekali"

Mommies War Series: Upload Foto

2 komentar
Memasuki usia sekarang ini, setiap saya membuka FB kebanyakan adalah newsfeed yang isinya hanya berkisar kepada kategori pernikahan, anak, dan kerja. Yah,, ternyata saya sudah tua juga ya. Topik yang akan saya soroti pada tulisan kali ini adalah tentang anak. Tidak, bukan hanya anak, tetapi satu kesatuan yang lain, yaitu motherhood.

Story of Hasan: Anomali Pola Tidur Hasan

Tidak ada komentar
Saat sedang membuka-buka newsfeed Facebook, seorang teman SMA saya mengepos mengenai perkembangan tidur normal batita. Website tersebut adalah keluaran IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Artinya, rujukan tersebut bisa dinilai "sahih" keresmiannya. Jika saya harus meringkas, berikut beberapa hal yang saya dapatkan.

Tidur memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Dalam tidur terjadi banyak aktivasi sel otak yang berperan besar dalam perkembangan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan. Tidur juga memiliki sifat restoratif yang terkait dengan pemeliharaan daya tahan tubuh dan pertumbuhan fisik, menghilangkan kelelahan, serta memperbaiki fokus dan konsentrasi.

Bayi yang Berbeda

Tidak ada komentar

"Bayi A masa katanya sudah tumbuh gigi tidak lama setelah lahir."
"Bayi saya. B baru tumbuh gigi pertama setelah 1 tahun 3 bulan. Lucu deh jalan dulu baru tumbuh gigi." 

The Perks of "Beli Barang dari Anak ITB"

Tidak ada komentar
Dalam membeli suatu barang melalui dunia maya, kepercayaan terhadap lawan jual beli adalah hal nomor satu. Baik pembayaran dengan cara COD ataupun bertemu langsung. Disini saya akan sedikit bercerita mengenai transaksi jual beli dengan rekan sesama kampus ITB. Baik yang masih mahasiswa atau sudah alumni. Entah kenapa, label mahasiswa/alumni ITB sudah punya nilai kepercayaan sendiri yang berbuah kenyamanan dalam bertransaksi. Entahlah, mungkin karena sama-sama dari ITB, jika terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya barang mengecewakan atau penipuan, sang lawan transaksi dengan mudah dilacak. Entah melalui mutual friend ataupun dari NIM. Dan alhamdulillah, sejauh ini bertransi dengan anak ITB aman-aman saja. Lawan transaksi saya biasanya saya temukan di grup FB Forum Jual Beli (FJB) ITB, ITBMotherhood, ataupun rekan ITB lainnya yang bukan merupakan dari dua grup itu. Berikut beberapa testimonial saya mengenai kenyamanan berbelanja dengan rekan-rekan ITB.

Bercerai dengan Musik

4 komentar
I can't live without music
Setidaknya itulah slogan yang santer digaung-gaungkan oleh media massa atau berbagai orang di social media.

Tapi benarkah begitu?