Resep Tart Susu, Cemilan High Protein untuk Anak

19 komentar
Sebenarnya cemilan tart susu ini saya buat untuk suami yang menjalankan diet keto. Setelah dipikir-pikir, ternyata tart susu ini juga cocok menjadi cemilan high protein untuk anak. Kenapa?

Bagi orang yang menjalani diet keto, untuk makan besar sehari-hari cukup mudah, tinggal masak makanan tanpa menggunakan karbohidrat besar dan pemanis seperti gula. Makanan utama pun tidak mesti harus menyantap masakan rumah yang dibuat agak “customize”, beli di warung makan pun bisa seperti restoran padang atau sekedar beli ayam goreng di warteg.

Tidak untuk makanan cemilan.

Merupakan wajib adanya cemilan bagi suami secara dia penyuka manis. Inginnya sehabis makan besar ya ngemil yang manis-manis. Cemilan keto yang biasa ada di rumah biasanya es krim, cheese cake, dan selai kacang yang sering ia bikin sendiri. Roti juga kalau bisa rutin ketersediaannya. Nah, kalau ini saya yang buat meski proses pembikinannya lebih rumit dan lebih lama dibandingkan roti biasa hehe.

Stok roti sudah habis, tapi saya belum punya mood dan waktu agak banyak untuk membuat cemilan keto suami karena anak kurang sehat. Harus bikin cemilan keto apa?

Akhirnya terpikirkan oleh saya untuk bikin tart susu yang resepnya pernah dibagikan oleh mertua yang rutin buat camilan tersebut di rumahnya. Resepnya cepat, gampang dan instan. Hanya butuh waktu kurang lebih 50 menit untuk menyelesaikan tanpa perlu skill khusus. Karena tujuan utamanya untuk orang dengan diet keto, maka tepung terigu diganti menjadi tepung keto dan gula menjadi Lakanto serta sukralos.


Setelah tart susu jadi, saya random berpikir, wah satu loyang saja pakai 10 telur, bisa banget kan buat cemilan tinggi protein dan tinggi kalori buat anak. Apalagi jika gula diganti menjadi lakanto, bakal menjadi cemilan tanpa gula.

Oh ya, whipping cream bisa kok diganti susu cair biasa, tapi saya merekomendasi susu UHT atau Pasteurisasi, jangan susu bubuk dicairin ya.

Resep Tart Susu

resep tart susu



Bahan:
  • 10 telur pisah kuning dan putih
  • Whipping Cream (bisa ganti susu cair) 250ml
  • Air 250ml
  • Mentega 2 sdm
  • Tepung terigu 1 sdm
  • Gula 250 gr (Lakanto 70gr sukralos 20 tetes)
  • Vanilla 1 sdt
  • Garam secukupnya
  • Cream of tartar 1 sdt

Cara membuat:
  1. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat Celcius
  2. Campur kuning telur, whipping cream atau susu, air, mentega, tepung terigu, dan gula atau pemanis, vanilla, dan garam
  3. Masak di panci sambil terus diaduk agar tidak hangus hingga timbul letupan kecil
  4. Tuang ke wadah kaca tahan panas yang sebelumnya sudah dilumuri mentega
  5. Panggang 30 menit di dalam oven
  6. Campur putih telur dengan Cream of Tartar dan kocok cepat hingga kaku
  7. Setelah 30 menit, keluarkan adonan kuning telur yang sudah dipanggang dari oven
  8. Tuang adonan putih telur yang sudah mengembang dan ratakan. Hias bagian atas dengan memberi irisan kurma atau kismis
  9. Panggang kembali selama 10 menit
  10. Biarkan tar susu yang panas hingga menjadi temperatur ruang sebelum dimasukkan ke dalam kulkas
  11. Sajikan saat dingin!

Tips!

Beberapa tips, saat memisahkan antara putih dan kuning telur, diusahakan agar putih telur tidak terkena kuning telur (yang mungkin saja ada yang pecah) dan air. Kalau terkena dua bahan tersebut ada dua kemungkinan: Putih telur kurang mengembang atau tidak mengembang sama sekali.

Adonan kuning telur juga sebenarnya bisa saja tidak usah dimasak dahulu. Namun, proses pemasakan ini mempercepat kematangan. Kalau dimasak dahulu butuh setengah jam di oven, maka dibutuhkan waktu 1 jam pemanggangan oven kalau kamu memutuskan untuk tidak memasaknya.

Mudah dan cepat bukan resep tart susu ini. Biasanya tiap ada tart susu, semua anggota keluarga alngsung tertarik termasuk anak-anak. Putih telurnya ringan dan rasa kuning telurnya yang enak membuat anak nagih minta lagi dan lagi. 

Eh jadinya ini cemilan relatif mahal ya karena pakai 10 telur, apalagi jika pakai kuning telur omega haha.

Tertarik untuk memasak ulang resep tart susu ini?

Starcrossed, Kenapa Kamu Harus Baca Novel Tentang Pasangan Beda Agama Ini

18 komentar
pasangan beda agama

Memiliki pasangan beda agama mungkin bukan terlalu momok di jaman sekarang. Dulu pasangan beda agama harus memutar otak dimana harus melangsungkan pernikahannya agar tercatat legal. Mereka biasanya lebih memilih menikah di luar negeri. Australia contohnya sebagai negara terdekat yang mencatat pernikahan antar agama secara legal.

Kini banyak pasangan beda agama yang menuntut “hak” nya agar bisa melangsungkan pernikahan beda agama di Indonesia. Pucuk ulam tiba, beberapa Pengadilan Negeri (PN) menginstruksikan agar pernikahan beda agama bisa dicatat di catatan sipil. PN Tangerang dan PN Surabaya adalah beberapa contoh PN yang setuju mencatat pernikahan beda agama ke dalam catatan sipil.

Di tengah isu hangatnya pernikahan beda agama, seorang teman saya, Reytia, melampiaskan kegelisahannya ke dalam bentuk tulisan fiksi. Maka terbitlah rangkaian tulisannya yang berjudul Starcrossed di Gramedia Writing Project (GWP). Gramedia Writing Project adalah portal menulis (calon) penulis muda yang topik dan isinya sangat terkurasi.

Starcrossed sendiri berdasarkan definisi Wikipedia adalah pasangan yang karena satu dan lain hal tidak bisa bersama-sama. Sebenarnya sudah lumayan lama saya tahu Reytia menulis Starcrossed, tapi setelah tahu ceritanya berkutat tentang apa, saya pun langsung tidak sabar membacanya. Inilah alasan yang membuat saya merasa Starcrossed ini wajib dibaca oleh (hampir) semua kalangan.

1. Berkisah tentang pasangan beda agama

pasangan beda agama

Di tengah tren memiliki pasangan beda agama, novel Starcrossed ini cukup krusial dibaca agar lebih mengenal identitas diri sebelum yakin melanjutkan ke jenjang berikutnya. Tentunya cocok sekali bagi yang sedang di pucuk kegalauan. Apakah lebih memilih menggadaikan agama dan berpisah dengan keluarga demi mengejar cinta.

Starcrossed bercerita tentang Nadya yang memiliki “pacar tidak resmi” beda agama dan sudah dekat sejak 5 tahun silam. Karena sebuah insiden tidak terduga, mereka terpaksa berpikir tentang pernikahan. Apakah hubungan mereka dilanjutkan? Siapakah yang harus berkorban?

Cinta kan butuh pengorbanan, but is it worthed?

2. Menceritakan betapa kuat sekaligus rapuhnya dalam satu keluarga

pasangan beda agama

Tentu saja keputusan Nadya untuk meneruskan hubungan dengan pasangan beda agama bikin huru-hara di rumahnya. Ibunya mendukung, ayahnya menolak keras, dan sang kakak diplomatis.

Reytia menggoreskan suasana penuh patah hati pada novelnya melalui betapa kecewanya Nadya terhadap sikap bapaknya yang hendak memutuskan hubungannya sebagai seorang anak padahal biasanya ia adalah Daddy’s little girl. Ayahnya sampai berbulan-bulan menghindar setiap berpapasan dengan Nadya.

Di sisi lain, sang kakak Ryoma yang sebenarnya menolak mentah-mentah atas ide “gila” adiknya berusaha lebih diplomatis dengan cara mengajak ngobrol dan menjadi pendengar setia. Saya senang sekali dengan hubungan keluarga kakak-adik yang begitu kentalnya dan bisa menjadi penengah di kala terjadi huru-hara dengan anggota keluarga lain.

3. Belajar bagaimana berkomunikasi dengan benar

pasangan beda agama

Kok bisa Ryoma yang begitu kontranya bisa menjalin hubungan akrab dengan Nadya dan menjadi tempat keluh kesah adiknya? Yuk mari kita perhatikan teknik komunikasi dengan benar yang dilakoni oleh Ryoma yang. Teknik yang juga melatih growth mindset bagi anak.

Teknik komunikasi dasar yang dilakukan Ryoma di hampir semua interaksinya adalah penerimaan dan validasi. Reaksi sang ayah yang “melukai” Nadya malah membangun tembok begitu besar diantara mereka. Mau nasehat seperti apapun tidak akan masuk ke Nadya yang sudah terlanjur berada dalam mode defensif.

Ryoma selalu berkomunikasi dengan santun. Memvalidasi perasaan adiknya sehingga adiknya mau bercerita banyak. Dengan penerimaan yang dilakukan sang kakak, Nadya membuka besar-besar pintu hatinya sehingga segala nasihat yang diutarakan Ryoma didengarkan meski yah,, hatinya masih kebas.

Setidaknya Ryoma membuat Nadya berfikir kembali soal keputusan yang telah dibuatnya.

4. Cocok dibaca (hampir) semua kalangan


“Kok masuknya ke kategori Religi, bukan Romansa?” Tanya saya heran kepada sang penulis begitu melihat kolom kategori.

Setelah saya baca, baru saya tahu alasannya. Memang sebenarnya buku ini lebih cocok dibaca oleh penganut agama yang dibahas di buku ini meski tidak menutup kemungkinan yang beragama di luar itu ikutan baca.

Dari sini, maka kalangan yang cocok membaca Starcrossed adalah:
  • Kalangan yang sedang menghadapi dilemma melanjutkan atau memutuskan untuk ke jenjang berikutnya bersama pasangan beda agama.
  • Kalangan yang awam agama
  • Kalangan yang familiar dengan pemahaman agama yang dituliskan

Tidak boleh disangkal, buku ini harus harus dibaca bagi yang memiliki pasangan beda agama. Dengan membacanya membuat kamu lebih arif berpikir dalam memutuskan apa yang akan dilakukan.

Bagi kalangan yang awam agama juga sangat direkomendasikan untuk membaca Starcrossed karena banyak hal yang luput dan tidak diketahui padahal hal-hal tersebut adalah dasar dan pondasi dalam beragama.

Tidak menutup kemungkinan bagi kalangan yang familiar dengan pemahaman agama tersebut. Membaca Starcrossed bagaikan pengingat dan membuat kita merasa lebih cinta dan ingin belajar agama lebih lanjut.

5. Belajar menerima konsekuensi dibalik suatu pilihan

Keputusan Nadya untuk pindah agama mengikuti pilihan calon pasangan hidupnya bukan bukan dengan konsekuensi, bahkan konsekuensi yang sangat besar seperti kehilangan keluarga dan agama.

Nadya dan pasangannya, Dirga, sepakat untuk saling berjuang maksimal agar pernikahan mereka bisa berlangsung. Namun kemudian Ryoma berusaha untuk menyentil otak Nadya sehingga lambat laun ia juga berpikir,

“Is it worthed?”

6. Menemukan makna hidup

pasangan beda agama

Merasa hidup tidak artinya dan mengejar mati-matian kefanaan adalah fenomena yang sering kita lihat di masyarakat. Melalui bacaan ringan berjudul Starcrossed ini, kita diajak belajar lebih dalam mengenai makna hidup. Apa sih tujuan hidup? Untuk apa kita diciptakan ke dunia?

Setelah mati terus apa? Worthed kah apa yang dijalani hidup selama ini?


Saya menamatkan Starcrossed ini hanya dalam waktu sehari sembari macet-macetan menjemput anak hingga menunggui mereka tidur. Gaya bahasa penulis yang lugas beserta selentingan-selentingannya yang tepat membuat saya penasaran di setiap babnya.

Starcrossed ini sangat cocok dibaca oleh kamu yang menginginkan bacaan ringan tanpa harus memiliki komitmen banyak waktu untuk menyelesaikannya. Buku ini juga cocok dibaca bagi yang sedang mengalami reading slump karena membuat kamu mencintai kembali membaca buku.

Traveliving, Traveling Cara Aku Eksplorasi dan Hidup dalam Sebulan

23 komentar
“Kok orang bule kayaknya sekali liburan bisa ngilang sebulan ya, berapa tuh duitnya. Biasanya kan kita liburan paling lama sekitar 2 minggu.” Pikir saya bertahun-tahun lalu.

Tidak disangka, ternyata kami sekeluarga bisa juga liburan menghilang sebulan. Tidak cuma sekali, tapi hingga empat kali dalam satu tahun.

traveling cara aku

Saya bukanlah orang yang tergesa-gesa. Kalau ada liburan bersama atau lihat liburan orang lain dengan segudang itinerary (rencana perjalanan), rasanya kok bakal “capek” ya. Yah namanya juga liburan pasti waktunya terbatas, pasti kita maunya memaksimalkan pengalaman agar biaya besar yang sudah kita gelontorkan tidak sia-sia.

Sebenarnya liburan itu bikin capek atau bikin santai sih?

Kemudian sampai lah saya kepada titik yang menyimpulkan bahwa liburan itu ada 2 jenis: capek atau santai. Liburan capek itu travelling dengan memaksimalkan rencana perjalanan di waktu yang terbatas. Liburan santai itu murni pergi ke suatu tempat dan memesan tempat menginap yang sudah komplit disana sehingga bisa leyeh-leyeh menikmati hidup tanpa memikirkan beban hidup.

Berarti tidak ada ya liburan yang tidak capek tapi bisa melaksanakan banyak rencana perjalanan?

Ada donk, sini saya kenalkan Traveliving. Liburan santai sekaligus melakukan banyak rencana perjalanan.

Bagaimana tips dan trik agar bisa liburan satu bulan? Kebayangnya bakalan makan banyak duit ya, padahal tidak sepenuhnya seperti itu. Sini saya cerita sedikit mengenai Traveliving, siapa tahu kamu jadi ikut terinspirasi.

Traveliving 1.0

traveling cara aku

Salah satu momen traveling yang paling berkesan adalah saat Traveliving tahun 2018. Saya jamin, 90% pasti bertanya-tanya apa sih traveliving ini.

Traveliving adalah gabungan dari kata Travel dan Living. Dengan kata lain, saat Traveliving kami melakukan kehidupan biasa layaknya di rumah sendiri seperti belanja bulanan, belanja mingguan, ke pasar, hingga main sama anak di “rumah”. Namun, selain berkehidupan seperti biasa, kami juga melakukan rencana perjalanan panjang seperti hendak traveling pada umumnya.

Loh kok kami bisa Travel dan Living secara bersamaan? Tentu saja, karena traveliving minimal dilakukan selama satu bulan! Alias traveling selama sebulan. Kebayang kan, rencana perjalanan travelling yang biasanya dilakukan dalam 5 hari tapi bisa dilakukan dalam sebulan.

Tentu saja karena rentang waktu sebulan artinya kami bisa mengeksplor tempat wisata dan kuliner lebih dalam dibanding orang-orang lain yang hanya travelling cuma seminggu atau bahkan hitungan hari. Bahkan kami bisa mengamati hal-hal yang sulit teramati bagaikan warga lokal. Meski traveliving makan waktu sebulan, biaya yang dikeluarkan tidak sebesar itu kok karena kami juga belanja dan masak sendiri.

traveling cara aku

Kami berkesempatan Traveliving selama 4 kali di sepanjang tahun 2018. Januari di Purwokerto, Juni di Jombang, Juli di Yogyakarta, dan Oktober di Chiang Mai Thailand.



Perlu saya perjelas, sebenarnya kami berada satu bulan penuh di luar kota bukan dalam rangka murni liburan, tapi ikut suami yang sedang stase luar kota di masa Residensi Bedah Tulangnya. Pada saat itu kami sudah bertiga, yakni bersama si sulung yang berusia tiga tahun. Oleh karena itu, Traveliving bersama balita juga bagian dari babeh-workcation, alias kami yang ikut vacation disaat babeh work 😛.

traveling cara aku

Bukankah ini artinya rejeki bagi kami juga karena bisa berkesempatan mengeksplorasi luar kota lebih lama dengan santai?

Wisata kuliner, sejarah, dan taman

traveling cara aku
Baturaden, Purwokerto. 2018

Saya kurang suka hingar bingar kota megapolitan seperti Jakarta. Beruntung selama Traveliving ini kami berkesempatan travelling ke kota kecil yang penuh sejarah dan tidak hiruk pikuk. Saya juga selalu senang mengeksplor sejarah suatu kota dan peradaban melalui kunjungan museum.

Pucuk ulam dinanti, kami mendapat lokasi Traveliving di kota yang memenuhi kriteria di atas. Sebut saja Yogyakarta, Kota besar namun tetap tenang sekaligus sarat akan momentum historis. Begitu juga Chiang Mai, kota terbesar kedua Thailand yang tenang dan penuh dengan filosofis sejarahnya.

Maka kegiatan autopilot saya menyiapkan rencana traveliving adalah mendata museum, tempat makan populer, hingga taman. Betapa beruntungnya kami bisa mengeksplorasi hampir belasan museum selama di Yogyakarta. Bahkan ada yang sampai dua kali saking seru dan luasnya. Tidak hanya museum dan tempat historis populer, saya juga mengunjungi museum anti-mainstream yang saya jamin 90% tidak menemukannya sebagai rekokmendasi tempat wisata di daftar Google Search.

traveling cara aku
Museum Sandi, Yogyakarta. 2018

Kami (terutama saya dan si sulung) bahkan sampai melakukan komparasi satu jenis makanan di beberapa tempat terkenal sebagai bagian dari wisata kuliner tradisional. Sebut saja Kami mencoba 6 gudeg hanya dalam satu bulan, atau beberapa jenis Sroto di Purwokerto dimana salah satu tempat makan Sroto sampai kami kunjungi empat kali dalam sebulan karena saking cocoknya.

traveling cara aku
Aneka Sroto dan Bakso Purwokerto

Kunjungan lain yang tak boleh kami lewatkan mengingat kami sudah memiliki anak adalah kunjungan taman. Kunjungan taman mungkin sering dilewatkan oleh banyak orang. Apalagi jika hanya travelling beberapa hari. Ngapain melakukan kunjungan taman, toh taman gitu-gitu aja.

Namun saat traveliving apalagi bersama anak, taman kota menjadi suatu tempat yang tak boleh dilewatkan. Apalagi Alun-alun mengingat bahwa Alun-alun adalah simbol pusat kegiatan masyarakat di Pulau Jawa. Memang tidak semua taman kota dan alun-alun yang kami kunjungi “hidup”, tapi dari semua kunjungan itu saya banyak belajar beberapa hal.

traveling cara aku
Alun-alun Jombang, 2018

Saya jadi belajar kalau besarnya sebuah kota berbanding terbalik dengan besarnya riak kehidupan di Alun-alun. Kemeriahan Alun-alun juga berhubungan dengan berapa besar tarif main sepuasnya. Contohnya, alun-alun di Jombang jauh lebih meriah dibandingkan alun-alun di Yogyakarta.

“Lagi main di mal-nya Jombang ya?” Ujar penginap lain di rumah yang kami tumpangi inap saat suami bertugas residensi di RSUD Jombang.

Tentu saja Kota Jombang sebuah kota kecil dan relatif jauh dari Kota Surabaya membuat penghuninya “menggantungkan” hiburannya di Alun-alun yang berada di puncak keaktifan di malam hari. Berbeda dengan alun-alun di Yogyakarta yang banyak hiburan seru lainnya seperti mall dan puluhan kafe kekinian. Kehidupan Alun-alun ini juga berbanding setara dengan harga sekali main. Tarif Alun-alun Jombang hanya Rp 5.000 sementara di Yogyakarta bisa Rp 15.000.

traveling cara aku
Taman Kebon Ratu, Jombang. 2018

Taman kota di Kota Kecil juga berpotensi juga akan sangat menarik dengan karakteristik luas, bersih, dan terutama “hidup”, meski tidak semua kota kecil begitu. Sebut saja Taman Kebon Rojo dan Kebon Ratu yang cukup membuat saya terhenyak, tidak percaya taman seperti itu berada di Kota kecil. Sekali lagi, sedikit banyak ini berhubungan dengan betapa masyarakat di kota kecil menggantungkan hiburannya di tempat-tempat seperti ini: Taman dan Alun-alun.

Tidak cuma berwisata, tapi..

traveling cara aku
Malioboro, Yogyakarta. 2018

Ada hal yang sulit disadari jika kita traveling hanya berburu melaksanakan rencana perjalanan saja, yakni teramatinya kebiasan dan pola sendi kehidupan masyarakat. Sebagai seorang yang senang (diam-diam) mengobservasi (dan menyimpulkan), hal-hal kecil seperti ini penting dan akan melengkapi kepingan puzzle dalam kenikmatan travelling.

Dengan berjalan santai di sekitaran Malioboro, saya jadi tahu bahwa dari gang-gang kecil sekitar sana tumbuh menjadi tempat penginapan bagi turis backpacker. Dari pengamatan jarak jauh, saya jadi bisa menarik kesimpulan bahwa salah satu Gudeg di bilangan Malioboro menetapkan harga seporsi Gudeg berdasarkan kemampuan berbahasa Jawa dan ramainya pengunjung.

Tidak mengejar itinerary travelling secara terburu-buru selama Traveliving membuat saya yang Penggemar Transportasi ini menginventarisasi seluruh moda transportasi di kota tersebut dan menantang diri sendiri untuk merasakan semua moda tersebut. Dari eksplorasi tranportasi saja saya banyak mendapatkan sangat banyak hal.

traveling cara aku
Bus RTC Chiang Mai

Misalnya para supir bus TransJogja yang memiliki kecenderungan memutar dangdut pop koplo populer hingga sistem transportasi umum di Chiang Mai yang sangat jarang dan masih dikuasai oleh “preman setempat”. Pengalaman menggunakan Songthaew selama di Chiang Mai pun menjadi pengalaman begitu berkesan karena supir sana tidak punya rute dan gawatnya lagi tidak bisa berbahasa Inggris.

Dengan Traveliving saya bisa travelling sekaligus menempatkan posisi bagaimana hidup sebagai warga lokal disana sesuatu yang jarang didapatkan jika traveling hanya berburu rencana jalan saja.

Traveliving 2.0

traveling cara aku
Kami relatif tidak terlalu kemana-mana setelah Traveliving di tahun 2018. Apalagi saat pandemi menyerang. Paling kami hanya travelling tipis-tipis ke kota sebelah semacam Puncak, Bogor, dan Anyer. Begitu pandemi mulai surut, baru lah kami merasakan traveling agak lama ke Solo. Sebenarnya bukan murni niat traveling sih, tapi lebih tepat Babeh-workcation.

Barulah di pertengahan tahun 2023 nanti, Insya Allah kami merencanakan Traveliving kembali. Ini tidak mendadak, sejujurnya kami sudah merencanakannya dari setahun sebelumnya.

Traveliving 2.0 ini tetap bagian dari Babeh-workcation. Yang terasa berbeda adalah jika saat traveliving 1.0 kami hanya bertiga, kini kami berlima, dengan tambahan 2 balita. Jika dulu suami melakukan stase luar residensi bedah tulang, sekarang ia melakukan fellowship sub-speialisnya.

How world sometimes different but still same, though!

Wow, bakal seru dan menantang banget bukan? Bagaimana cara kami menghadapinya?

Packing yang tepat

traveling cara aku
Bawaan Jombang - Yogyakarta via Kereta Api

Traveliving 1.0 dengan teknik mengemas barang paling menantang adalah pada saat ke Chiang Mai, Thailand. Berbeda dengan sekadar traveling membawa baju, kami juga harus turut membawa beberapa mainan dan buku bacaan anak. Tidak hanya itu, kami juga harus membawa beberapa peralatan masak dan bumbu. Tidak tanggung-tanggung, kami juga membawa peralatan dapur seperti kompor listrik dan Happy Call. Barang sebanyak itu harus muat dengan total bagasi 60 kg karena kami naik Low Cost Carrier Airlines. Alhamdulillah dengan metode yang tepat, kami berhasil membawa seluruh barang tersebut hanya dengan 1 koper ukuran besar, 1 koper ukuran sedang, dan 1 koper kecil (kabin).

traveling cara aku

Karena statusnya kami bukan murni liburan, otomatis kami hanya harus adaptasi seperti mengikuti dimana suami akan tinggal. Suami harus tinggal di dormitory kampus dimana tidak ada dapur. Terjawab kan kenapa saya sampai membawa peralatan masak segitu hebohnya. Kami harus bikin dapur mini di pojokan kamar. Bahkan saya memotong makanan basah seperti daging dan ikan mentah di wastafel kamar mandi hehe.

Kalau 3 orang saja butuh koper segitu, bagaimana dengan kebutuhan 5 orang?

“Kami batasi cuma bawa 2 koper Large dan 2 koper kabin. Pengalaman naik kereta cepat berlima, ga boleh bawa barang terlalu banyak.” Jelas seorang teman yang sering travelling bersama 3 orang anaknya yang masih kecil-kecil.

Betul juga, saya cuma kepikirannya dengan 5 orang menggunakan pesawat, kami bisa memaksimalkan membawa 5 koper 30 kg, belum termasuk kabin. Namun ternyata tidak begitu, kami lupa mengkalkulasi perihal mobilisasi. Apalagi kami harus mendorong stroller kembar yang diduduki dua balita.

Akhirnya kami mengkalkulasi hanya membawa 1 koper besar, 2 koper sedang, dan 2 koper kecil. Berbeda dengan perjalanan teman saya, kami kan harus membawa mainan dan buku serta beberapa peralatan dapur karena kami bakal “hidup” sebulan disana sehingga pastinya butuh koper lebih banyak. Mobilisasi koper banyak diselesaikan dengan menggunakan taksi dari/ke bandara.

Berbeda dengan saat Traveliving 1.0, si sulung kini sudah bisa diminta bantuan untuk membantu barang bawaan dan menertibkan adiknya. Rencananya si sulung turut mendorong 1 koper kabin di bandara.

Perencanaan yang matang

traveling cara aku

Lantas akan kemana kami di rencana Traveliving 2.0 yang akan datang? I hate to spill this since it is still 6 months to go. Agak aneh aja ya. Yang jelas Traveliving 2.0 perlu perencanaan yang lebih matang ketimbang Traveliving 1.0. Dimulai dari anggota keluarga yang lebih banyak hingga persiapan perjalanan yang lebih panjang dan rumit.

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan jauh-jauh hari untuk mempersiapkan dokumen aplikasi visa, contohnya kami sudah harus mempersiapkan tempat tinggal dan tiket pesawat sejak akhir tahun 2022. Rencanakan liburan di Traveloka adalah salah satu ikhtiar kami mempersiapkan perjalan sesiap dan sedini mungkin. Portal aplikasi Traveloka sangat lengkap sehingga sangat membantu perjalanan kami dari A hingga Z.

1. Hunting tiket pesawat

traveling cara aku

Tahap yang paling mudah sekaligus paling menyerap biaya tapi harus dilakukan sejak awal demi verifikasi dokumen visa adalah adalah hunting tiket pesawat. Ada banyak pilihan berbagai maskapai dengan opsi round trip yang bisa dipilih berdasarkan harga, jarak tempuh, dan jam penerbangan. Pemesanan tiket pesawat via Traveloka cukup mudah dan bertabur promo, apalagi untuk penerbangan internasional.

2. Hunting tempat menginap

Karena kami menginap selama sebulan penuh, mencari sewaan apartemen selama sebulan adalah opsi terbaik. Menyewa langsung ke agen apartemen di negara bersangkutan sangat tidak dianjurkan jika hanya ingin menyewa selama sebulan diakibatkan peraturan setempat yang rumit serta keharusan untuk memberikan uang deposit yang cukup besar.

Pada Traveliving 2.0 ini, kami tidak hanya tinggal di satu tempat selama sebulan, tetapi juga merencanakan untuk melakukan roadtrip serta menginap di beberapa kota. Mencari penginapan melalui Traveloka adalah cara yang paling tepat dan mudah karena tersedia cukup banyak data penginapan .

3. Hunting asuransi perjalanan

traveling cara aku


Tahap terakhir yang harus dipersiapkan sesegera mungkin untuk persiapan pembuatan Visa adalah asuransi perjalanan. Pemesanan asuransi perjalanan ternyata sangat mudah dilakukan di Traveloka, bahkan pilihan asuransi untuk sebulan penuh (30 hari) juga ada dengan harga sangat terjangkau.

4. Hunting experience

traveling cara aku


Apa saja yang akan dilakukan selama Traveliving? Hunting experience berupa taman, wisata kuliner, taman, hingga hiburan memang bisa dipesan belakangan, tapi surveinya bisa memakan waktu berbulan-bulan sebelumnya.

Di aplikasi Traveloka terdapat menu Attractions yang menawarkan berbagai Xperience. Salah satunya saya bisa menemukan tiket masuk Disneyland yang jauh lebih murah ketimbang mengeceknya di situs resmi. Karena beberapa kunjungan sangat singkat, jadi kami merasa memesan Hop on bus terasa lebih ekonomis untuk kami sekeluarga karena jadi bisa mengunjungi banyak tempat tanpa harus naik turun metro.

5. Hunting internet roaming

traveling cara aku


Fasilitas internet adalah hal yang tidak kalah pentingnya yang harus dipersiapkan saat hendak melakukan perjalanan ke luar negeri. Apalagi jika perjalanan sampai sebulan seperti Traveliving kami.

Sebenarnya saya selalu bingung dalam memilih apakah sebaiknya membeli nomor baru di bandara tujuan atau menggunakan nomor Indonesia dan membeli paket internet roaming. Akhirnya saya memutuskan untuk memilih paket roaming Telkomsel Internet Roamax via menu International Data Plans. Opsi ini lebih mudah dibandingkan jika saya harus bongkar pasang SIM.

Traveliving with Traveloka: Mountain to Beach, City to Suburb

traveling cara aku

Kami berencana memulai rangkaian perjalanan Traveliving 2.0 setelah merayakan Idul Adha bersama dengan keluarga. Berhubung keberangkatan hari Kamis, Insya Allah kami sudah ada di lokasi tujuan pada hari Jumat sehingga kami bisa menikmati akhir pekan bersama. Akan ada 5 akhir pekan selama kami berada di negara tujuan. Tentunya ini harus kami maksimalkan mengingat suami harus bekerja sehingga tidak bisa jalan-jalan bersama.

Alasan mayor lainnya mengapa kami melakukan Traveliving di Bulan Juli adalah karena bertepatan dengan summer break suami di negara tujuan. Padahal kalau dipikir-pikir, ngapain ikut-ikutan musim panas padahal di Indonesia kita merasakan musim panas sepanjang tahun. Lumayan kan kami bisa melakukan perjalanan darat dan berkelana keluar kota bersama di saat suami summer break.

Alasan melakukan perjalanan musim panas lainnya yang belakangan saya temukan adalah ternyata musim panas adalah salah satu dari dua waktu diadakannya sale besar-besaran di seantero toko di negara yang kami tuju. Wah, keputusan yang tepat bukan 😁.

Kota tujuan utama Traveliving 2.0 adalah kota terbesar ketiga di negara tersebut yang juga dinobatkan sebagai World Heritage City oleh UNESCO. Lagi, saya merasa bersyukur kepada Allah karena kebetulan dapat kota yang demikian cocoknya untuk kami untuk berpetualang serta berkehidupan.

Mungkin terdengar lebay, tapi saya sudah hilir mudik melakukan survei via browser dan Google Map untuk berbagai wisata kuliner halal, taman, supermarket, hingga wisata sejarah.

Selain menetap, kami juga berencana melakukan perjalanan darat (road trip) lintas negara. Dari pegunungan hingga pantai, dari kota megapolitan hingga desa pinggiran di 10 hari terakhir sebelum kepulangan saya dan anak-anak (suami masih harus 2 bulan menetap di sana).

traveling cara aku

Kami rencana 2 hari menginap di Ibu kota dengan menggunakan kereta cepat pulang pergi. Kemudian kami akan menyewa mobil untuk melakukan perjalanan darat selama 5 hari. Di mulai dengan mampir singkat ke negara sebelah dimana berdiri markas pusat nuklir dunia. Kemudian kami mengingap sehari di salah satu desa dimana terdapat kereta gantung tertinggi di negara tersebut. Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan menembus salah satu gunung tertinggi dan menginap 2 malam di negara tetangga yang terkenal akan klub sepakbolanya. Terakhir, kami sisiri pinggir laut dan menginap 2 malam di kota pinggir pantai sembari sebelumnya mampir di salah satu negara termahal di dunia.

Perjalanan darat pun berakhir dan kami menginap semalam di kota asal untuk mempersiapkan perjalanan pulang ke Indonesia keesokan malamnya.

Penasaran akan kemana saja kami dan bagaimana perjalanan kami menembus gunung hingga pantai serta menyelusuri kota megapolitan hingga dengan membawa 3 anak? Saksikan terus tulisan-tulisan Traveliving kami di blog ini!

“Net, gw pernah 3 minggu bosan dengan wisata yang itu-itu saja disana. Gw saranin lo mulai bikin itinerary dari sekarang dan variasikan wisata supaya ga bosan kayak gw.” Ujar seorang teman mengingatkan.

Let's #LifeYourWay! Traveling tidak harus memilih bukan?

Resep Spaghetti Aglio Olio Mudah untuk Anak

17 komentar
Penasaran resep spaghetti aglio olio mudah yang rasanya gurih mendekati buatan chef Italia asli?

resep spaghetti aglio olio

Saat memeriksa lemari penyimpanan makanan kering, saya menemukan sisa spaghetti kering yang sudah lama tidak tersentuh. Langsung terpikirkan untuk membuat sarapan untuk anak dengan bahan dasar spaghetti. Masak apa ya? Saat itu di pikiran saya hanya ada 3 berdasarkan ketersediaan bahan: Aglio Olio, Carbonara, Bolognaise.

Bikin Bolognaise rada bosan ya, Carbonara agak segmented mengingat kuning telur yang tidak matang rentan tidak disukai anak. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat Aglio Olio saja karena sangat simpel anti ribet.

Resep Spaghetti Aglio Olio memang banyak beredar di jagat maya. Masing-masing memiliki karakteristik masing-masing. Tapi ada satu hal tahap yang menurut saya sangat krusial dan kebanyakan resep Spaghetti Aglio Olio di Indonesia tidak lakukan.

Apakah tahap krusial resep Sphagetti Aglio Olio yang sangat sering terlewatkan oleh warga Indonesia? Tak lain dan tak bukan adalah memasukkan air rebusan pasta pada tahap saucing. Kebanyakan resep Spaghetti Aglio Olio di Indonesia hanya masak spaghetti dengan tumisan bawang putih saja. Padahal filosofi memasak dari air rebusan pasta yang memiliki karakteristik kental dan “berasa” akan memberikan warna serta mencampurkan rasa dari berbagai elemen “sederhana” pada Spaghetti Aglio Olio.

Simak Resep Spaghetti Aglio Olio anti ribet dan bakal disukai oleh anak ini!

RESEP SPAGHETTI AGLIO OLIO

resep spaghetti aglio olio


Bahan:
  • Spaghetti secukupnya
  • Bawang putih 4, dicacah kecil
  • Cabe bubuk
  • Garam
  • Lada
  • Minyak zaitun
  • Parmesan
  • Semprotan minyak truffle
  • Butter
Cara memasak:
  1. Panaskan air satu panci hingga mendidih. Masukkan Spaghetti kering. Masukkan juga garam dalam jumlah lumayan pasta dan air rebusannya berasa.
  2. Tumis bawang putih dengan menggunakan minyak zaitun di wajan lain. Jika senang sedikit rasa pedas, bisa tambahkan cabe bubuk sesuai selera saat bawang putih sudah harum
  3. Masukkan spaghetti yang sudah matang ke panci. Aduk hingga rata
  4. Masukkan 3-5 sendok air bekas rebusan pasta. Jangan lewatkan tahap ini
  5. Koreksi rasa dengan menambahkan garam dan lada
  6. Sajikan ke piring. Parut keju parmesan di atasnya. Bisa juga semprotkan truffle infused agar terlihat lebih menggugah selera. Bisa juga tambahkan sesendok kecil butter di atasnya untuk menambah sensasi “lemak”

Saya tinggal menambahkan dadar telur sebagai asupan protein untuk anak. Tertarik untuk mencoba resep Spaghetti Aglio Olio ini?

Masak Seru Bareng Ibu Bikin Lumpia Keju

18 komentar
“Mama, Hasan mau jualan makanan, biar uangnya cepat nambah buat beli kartu Pokemon.”

masak seru bareng ibu

Seminggu belakangan ini Hasan sibuk berpikir mau jualan apa di kelasnya sejak merasakan nikmatnya menabung dan mengeluarkan uang sendiri dari dompet lalu menyerahkannya ke pegawai toko mainan untuk ditukarkan dengan Kartu Pokemon.

“Jualan donat gimana? Pasti teman kamu banyak yang suka. Bawa 10 biji dulu buat tes selera.” Tawar saya.

“Masa donat? Ga mau ah!” Tentang si sulung.

“Yah terserah aja sih, pikir aja dulu mau jualan apa.”

Si sulung pun bingung seminggu lebih cuma memikirkan makanan apa yang dijual. Tiba-tiba saja saya ingat pernah membeli kulit lumpia saat belanja bulanan. Lalu, saya teringat cemilan yang cukup sukses jaman saya kuliah dulu sebagai bagian dari usaha danus jurusan saya. Wow cemilan apakah itu?

Cemilan simpel tapi enak 

“Kamu mau bikin sesuatu cemilan ga daripada nganggur nunggu adik-adik kamu bangun? Yuk!” Ajak saya.

Hasan yang tidak senang tidur siang itu langsung beranjak dari sofa dan kemudian menuju dapur sambil penasaran dengan cemilan apa yang hendak dibuat. Saya mengeluarkan kulit lumpia dan keju dari kulkas dan kemudian menuangkan gula ke piring. Keju saya potong berbentuk kotak panjang, kemudian saya balurkan gula. Saya sisipkan keju bersalut gula tersebut ke dalam kulit lumpia yang saya lipat.

“Ini namanya Lumpia Keju. Dulu pas mama kuliah, cemilan ini dibuat sama teman-teman mama kemudian dijual buat nambah biaya kegiatan.” Terang saya.

masak seru bareng ibu

Hasan lalu mengangguk dan kemudian ia langsung bersemangat mengerjakan lumpia keju tersebut mulai dari memotong keju, membalurkan gula, hingga melipat kulit lumpia. Semuanya kami lakukan bersama-sama. Tidak terasa, dalam 5 menit telah tersedia lumpia keju yang siap digoreng. Anak sulung saya itu dari kecil memang sangat baik motorik halusnya. Tak heran cuma diajarkan melalui visual saja dia sudah bisa melakukannya dengan baik.

masak seru bareng ibu

Karena belum memperbolehkan Hasan menggoreng, maka saya pun yang melakukannya. Hanya dalam waktu singkat, lumpia keju goreng pun sudah tersusun cantik di piring. Hasan pun tak sabar untuk segera menggigitnya.

masak seru bareng ibu

“Hmm enak banget, bikinnya juga gampang, Hasan mau coba jualin ini ah ke teman-teman!”

Tak lama berselang, terdengar suara tangisan dari kamar tamu. Ternyata adik-adik Hasan sudah pada bangun! Melihat abang mereka mengunyah sesuatu, sontak mereka juga ikut meminta. Mereka nambah dan nambah terus. Cuma dalam waktu singkat, 25 buah lumpia keju ludes dan hanya tinggal sisa 2 buah.

masak seru bareng ibu

Terlihat semburat wajah bahagia di wajah Hasan. Senang karena masak seru bareng Ibu dan senang karena adik-adiknya senang cemilan buatannya.

Pentingnya masak bareng Ibu

Sebagai keluarga yang senang masak bareng, saya dan suami melihat bahwa sepenting itu melibatkan anak untuk masak bareng. Ketiga anak kami memang senang nimbrung saat kami sedang masak, namun mereka tampak lebih bahagia jika dilibatkan untuk masak bersama. Hasan sendiri mengingat usianya yang 7 tahun sudah berkali-kali masak bersama saya ataupun suami. Mulai dari menggiling adonan pizza, memecahkan dan mengupas telur, membuat puding, hingga kini membuat lumpia keju.

Masak bareng Ibu dan Babeh adalah momen bonding bagi kami sekeluarga. Kami tidak hanya masak, tapi juga bercengkerama. Ada komunikasi saat orangtua mengajar dan anak menyerap. Ada perkembangakan kemampuan yang diasah saat dia masak bareng Ibu dan Babeh mulai dari motorik halus, visual, hingga daya konsentrasi.

Masak seru bareng Ibu harus didukung dengan peralatan masak jitu

Sayangnya, sebagian keluarga menganggap bahwa anak masak adalah hal yang tabu. Aktifitas memasak hanya dilakukan orang dewasa dan anak-anak tinggal mengkonsumsinya. Melihat isu seperti ini, Miyako dan Rinnai berkolaborasi dengan tajuk Miyako x Rinnai dengan tema “Masak Seru Bareng Ibu”. Miyako dan Rinnai sendiri merupakan brand yang sudah terkenal di tanah air dan digunakan oleh jutaan rumah tangga. Masifnya penggunaan produk Miyako dan Rinnai disebabkan oleh harganya yang terjangkau namun didukung dengan kualitasnya yang premium dan bukan main-main sehingga cocok menjadi teman wajib anda.

masak seru bareng ibu

Dimulai dari Rinnai yang merupakan pemain lama di dunia kompor. Kompor Rinnai dikenal sebagai kompor dengan harga bersahabat dan awet. Keluarga saya sendiri cukup familiar dengan Kompor Rinnai. Misalnya kompor yang dimiliki oleh Ibu saya. Sebenarnya Ibu saya memiliki 2 kompor, Rinnai Grande dan freestanding oven merk lain. Ibu saya lebih senang memasak menggunakan Rinnai Grande karena lebih simpel, tidak mudah jorok, dan apinya besar. Kompor Rinnai 2 tungku ini sangat awet, terbukti umurnya lebih lama dari usia saya nikah, yakni 8 tahun.

Produk dari Miyako juga tidak kalah populernya, terutama Rice Cooker Miyako yang sudah melegenda. Ingat Rice Cooker ini?

masak seru bareng ibu

Saking awetnya, akun @biasalahanakmuda di IG mengatakan bingung kapan bisa ganti Rice Cooker karena Rice Cooker Miyako biru itu tidak rusak-rusak. Saya yakin Rice Cooker Miyako biru itu tidak hanya dimiliki oleh @biasalahanakmuda, tapi juga jutaan rumah tangga lainnya.

Termasuk saya.

Rice Cooker Miyako biru itu adalah Rice cooker yang saya miliki dari awal nikah sampai beranak tiga karena saya harus mengganti dengan Rice cooker baru dengan kapasitas lebih besar. Kapasitasnya yang hanya 1,2 liter cukup simpel dalam segi ukuran dan bisa mengisi mulut hingga 4 orang dalam sekali masak. Tidak cuma saya, Rice Cooker Miyako biru juga digunakan oleh Ibu saya hingga sekarang.

Seperti yang dikutip dari Silvia Putri sebagai Head of Digital Miyako. Kompetisi foto Miyako x Rinnai juga menjadi ajang kreativitas para Ibu mengabadikan momen masak bersama sang buah hati. Wow, apalagi kalau masaknya didukung oleh produk Miyako dan Rinnai ya!

Yuk, ikuti kompetisinya dan tonton Live Cooking-nya!

Selain mengadakan kompetisi foto, Miyako x Rinnai juga akan mengadakan LIVE cooking Demo di Instagram pada tanggal 23 Desember 2022. Semua Ibu yang berkompetisi dapat mengikuti LIVE Cooking Demo tanpa registrasi ulang. Selain itu, akan banyak hadiah menarik yang akan dibagikan selama acara berlangsung.

LIVE Cooking Demo berlangsung sebanyak 2 kali yakni pukul 09.00 - 10.00 WIB di Instagram Rinnai (@rinnai_indonesia) dan pukul 14.00-15.00 WIB di Instagram Miyako (@miyako_indonesia).

Ada alasan lainnya kenapa Ibu harus totalitas dalam mengikuti foto kompetisi. Pemenang kompetisi “Masak Seru Bareng Ibu” akan mendapatkan kesempatan masak bersama Chef Norman Ismail salama LIVE Cooking Demo berlangsung! Wow, bakal ditonton jutaan Ibu di seluruh Indonesia, lho! Info lebih lanjut tentang kompetisi ini langsung cek https://bit.ly/Miyakoxrinnai1

Tunggu apa lagi, segera ajak si kecil masak dan siapkan konten terbaikmu. Selamat bersenang-senang bersama si kecil!

Kuliner dan Tempat Makan Anti Ribet dengan Ayomakan!

12 komentar
“Kamu udah booking restorannya buat makan siang belum? Soalnya yang mau makan rame. Dibanding udah capek-capek datang eh penuh.” Ujar suami beberapa waktu lalu menuju jam kami sekeluarga hendak makan siang di luar.
“Duh bentar ribet, ini lagi cari nomor teleponnya di Google Maps dulu baru nelpon.”
tempat makan

Kemudian saat menelpon restoran kemungkinan langsung diangkatnya juga tidak 100%. Reservasi tempat makan di Indonesia mungkin stigmanya diperuntukan untuk restoran menengah ke atas, apalagi restoran yang ada di hotel. Restoran yang biasa di mall atau bahkan di pinggir jalan? Jangan harap deh. Padahal kita juga butuh kepastian saat makan di restoran kasual. Apalagi jika restoran tersebut terkenal dan banyak pelanggan. Biasanya kita harus datang agak di awal waktu agar dapat tempat duduk atau telat dan antri panjang.

Padahal tidak semua orang yang ingin makan di restoran pilihannya punya waktu yang relatif luang.

Jangan khawatir, kini kekhawatiran soal reservasi tempat di restoran pilihan tidak akan terulang lagi. Ada website yang akan membantumu untuk mencari tempat makan anti ribet.

Cari tempat makan, rekomendasi, dan reservasi dalam satu website

tempat makan
Mendekati jam makan siang dan malam biasanya krusial. Buka aplikasi, scroll, scroll, cek rekomendasi di Google Maps dan website, scroll, scroll, balik lagi ke aplikasi, scroll, scroll, close.

Tidak jadi pesan makanan atau makan di luar. 80% persen berakhir seperti itu. Bagi saya, pesan makanan melalui aplikasi atau datang langsung ke restorannya hanya diperuntukkan bagi orang yang punya ketetapan diri yang kuat karena dia tahu apa yang dia mau, yang mana sebagian besar orang tidak ada yang seperti ini.

Orang rata-rata cuma punya niat “pengen makan di luar” ataupun “pengen pesan antar makan” saja tanpa tahu jenis makanan apa yang dimau dan pilihan mana yang cocok buatnya. Makanya orang akan banyak menghabiskan waktu di scrolling dan googling saja tanpa menghasilkan pilihan akhir.

Meskipun akhirnya sudah menetapkan pilihan, sudah terlalu banyak waktu terbuang dan sudah masuk jam makan siang atau malam. Mau pesan antar bakal lama banget karena sudah rame. Begitu pula jika datang langsung ke tempat makan, kemungkinan besar antri.

Begitu saya diperkenalkan dengan aplikasi tempat makan Ayomakan!, saya merasa tercerahkan banget. Tinggal cari jenis makanan yang diingini maka akan muncul daftar restoran berdasarkan lokasi terdekat. Nanti kita akan disodorkan pilihan apakah hendak reservasi, pesan antar, atau ambil. Jika memutuskan pesan antar atau ambil, nanti kita diarahkan ke pilihan menu restoran. Kita tinggal pilih dan masukkan ke keranjang. Setelah menentukan metode pembayaran, maka pembayaran bisa diselesaikan dan makanan siap diambil atau diantar.

Mau reservasi restoran juga anti ribet. Tinggal pilih menu reservasi dan kita bisa santai berangkat ke tempat makan bersama keluarga ataupun teman tanpa harus dihadapkan kemungkinan mengantri atau pulang dengan sia-sia. Tidak ada lagi keribetan reservasi restoran dengan cara mencari nomor telepon via Google dan membuang pulsa telepon.

Mungkin beberapa ada yang heran kenapa di cuma website di jaman serba digital begini. Tentu saja jawabannya karena Ayomakan! sayang sama memori gawai kamu. Lah, buka Twitter, Facebook, bahkan Email saja saya lakukan via web gawai supaya saat mengambil video tidak terputus mendadak.

Ayomakan! Foodball Festival, ajang perkenalan sekaligus jajal kuliner

tempat makan

Untuk menjawab keresahan sebagian dari kita, Ayomakan! Melakukan Grand Launching websitenya dengan mengadakan Ayomakan! Foodball Festival di Senayan Park tanggal 16-18 Desember lalu. Momen Grand Launching ini bertepatan dengan Final Piala Dunia 2022. Apakah dibalik kebetulan ini?

Ayomakan! Foodball Festival diselenggarakan sebagai ajang uji coba pertama untuk merasakan pengalaman menggunakan website Ayomakan! Pertama kali dan merasakan fitur-fiturnya. Ayomakan! Sendiri merupakan besutan PT Esensi Solusi Buana (ESB) yang merupakan perusahaan pengembang teknologi software terintegrasi yang dirancang khusus untuk bisnis makan dan minuman.

Acara diadakan di halaman Senayan Park. Dengan hanya menunjukkan tiket voucher hasil mendaftar di web, kita bisa langsung masuh setelah tangan dicap dengan UV stamp. Langsung terlihat jejeran tempat makanan dan minuman. Beberapa Merchant tersebut adalah Kimukatsu, Pepper Lunch, Pempek Sriwijaya, Tuan Tanah, Salad Point, Sushi Kaiyo, Beef Mafia, Pisgor Srikaya, Izakayo, Jack & John, Melt Down, Penyetan Cok dan masih banyak lagi.

tempat makan

Bagian tengah lapangan diisi jejeran bangku dan kursi untuk makan. Di sisi bagian yang menempel dengan gedung Senayan Park terdapat panggung besar dengan warna identitas merah khas Ayomakan! Karena saya datang jam 12 siang, belum ada acara digelar dan saya pun langsung keliling survei incaran makanan. Akhirnya saya memesan Bakso Rusuk Bozz mama dan Kopi Susu Koba untuk makan serta Croissant Bakerzin untuk bekal oleh-oleh untuk anak.

tempat makan

Sistem pembayaran Ayomakan! Cukup unik. Kita tinggal memesan makanan via website di menu Foodball, pilih merchant untuk menu pickup, dan tinggal masukkan makanan serta minuman yang kita ingini. Metode pembayaran cukup variasi, tinggal kita pilih dan tidak lama kemudian makanan bisa kita ambil di tempat makan yang kita pilih. Sangat praktis, pesan makanan bisa duduk-duduk saja, cocok saat cuaca mendung seperti hari itu.

Minusnya, pemesanan dan pembayaran cuma bisa per satu merchant saja. Namun, kamu bisa memasukkan berbagai vocer yang kamu punya untuk satu merchant.

Sambil menyisip kuah bakso dan menyeruput kopi, sayup-sayup saya mendengar suara sapaan MC yang mengajak pengunjung seru-seruan.

tempat makan

Tidak hanya datang pesan makanan dan makan saja, tapi juga banyak aktivitas seru lainnya di Ayomakan! Foodball Festival. Salah satu kompetisi Dart Footbal dan Foosball di jam-jam yang sudah ditentukan. Untuk hari Sabtu, 17 Desember dan Minggu, 18 Desember juga ada nonton bareng sampai dini hari! Seru banget kan? Jadi terjawab mengapa Ayomakan! Foodball diadakan bertepatan dengan Final Pialan Dunia 2022.

tempat makan

Yang tidak kalah menariknya, panitia Ayomakan! Juga sangat detil seperti memperhatikan kebersihan dan kenyamanan pengunjung. Terlihat dari banyaknya tong sampah dan wastafel. Panitia Ayomakan! Juga banyak yang patroli, siap bertanya dan membantu apabila menemukan muka pengunjung yang kebingungan.

tempat makan

Website atau Aplikasi? Reservasi Klik atau Telepon?

Mencari rekomendasi, memilih menu, hingga melakukan reservasi restoran kini semudah menjentikkan jari. Ayomakan! Sendiri dengan percaya diri melakukan terobosan dengan website all in one-nya alih-alih aplikasi yang lebih populer sekarang.

Kalau kamu setuju tidak dengan website Ayomakan! Aku sih suka asal semakin diperbaharui secara berkala sehingga minim glitch.