Karena setelah 32 tahun hidup dan tidak pernah mengalami Demam Berdarah, saya merasa nol sekali pengetahuan tentang Demam Berdarah. Berbeda dengan Covid yang memiliki masa pandemi dan sudah berakhir (meski penyakitnya masih ada), Demam Berdarah adalah penyakit tropis yang akan terus ada setiap tahun.
Berbekal ketidaktahuan itu, makanya saya merasa sangat tercerahkan setelah menghadiri acara Bincang Santai tentang Demam Berdarah yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada hari Minggu, 14 Mei 2023 di St. Regis Hotel. Dimoderasi oleh dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A(K), acara ini dihadiri oleh pakar dr. Fita Moeslichan, Sp.A, psikolog Tika Bisono, dan keluarga Ringgo Agus Rahman & Sabai Morscheck.
Hal-hal yang saya ketahui soal Demam Berdarah hanya berkisar demam tinggi, siklus pelana kuda, dan efek pendarahan yang disebabkan oleh Demam Berdarah. Mertua saya pernah bercerita kalau beliau merasakan efek tidak enak di bagian hatinya setelah sembuh dari Demam Berdarah. Virus Demam Berdarah sudah hilang, tapi efek penyakitnya masih ada.
Demam Berdarah, penyakit tahunan yang tidak dapat disepelekan
Tahukah kamu kalau Indonesia menempati urutan keempat kasus Demam Berdarah tertinggi di dunia di tahun 2022?
Ada sebanyak 103.303 kasus dan 73.518 kasus Demam Berdarah di tahun 2020 dan 2021 menurut Kementerian Kesehatan. Angka kematian Demam Berdarah juga cukup besar, contohnya sebanyak 705 kasus di sepanjang tahun 2021. Demam Berdarah merupakan penyakit yang umum ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Asia Tenggara.
Seseorang terjangkit penyakit DBD disebabkan oleh dua hal:
- Virus Dengue yang dibawa oleh Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
- Imunitas orang tersebut
Jika saya selama 32 tahun ini belum pernah terjangkit DBD, bukan berarti nyamuk Aedes yang membawa virus Dengue tidak ada di sekitar saja. Tapi bisa saja ketika nyamuk pembawa virus ada, kebetulan alhamdulillah kekebalan tubuh saya lagi kuat.
Tidak ada genangan air kotor = bebas nyamuk Aedes?
Paradigma yang kita miliki soal nyamuk Demam Berdarah adalah jentik-jentik nyamuk Demam Berdarah senang berada di genangan air kotor. Jangan salah, nyamuk Demam Berdarah senang bertelur di semua jenis genangan termasuk genangan air bersih. Contohnya genangan air di vas bunga, bak mandi, ban bekas, hingga penampung air di dispenser.
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus juga senang berada di tempat gelap seperti daerah yang kurang terkena cahaya, di kolong, di balik gantungan baju, hingga di pakaian berwarna hitam.
Biasanya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus menggigit mangsanya di bawah jam 9 pagi dan di atas jam 5 sore hari. Kalau melihat waktu jam aktif nyamuk menggigit, berarti mereka menggigit di area rumah atau sekolah/kantor.
Gejala Demam Berdarah
Tidak semua Virus Dengue yang sukses menginfeksi melalui gigitan nyamuk menyebab penyakit Demam Berdarah. Ada yang tidak terinfeksi karena sedang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, ada yang hanya mengalami demam berdarah dengan gejala ringan, sementara demam berdarah parah, diikuti dengan gejala yang berat dan membutuhkan perawatan rumah sakit.
Menukil dari situs IDAI, gejala utama Demam berdarah meliputi:
Fase demam, ditandai dengan demam yang mendadak tinggi terus menerus, disertai nyeri kepala, nyeri otot seluruh badan, nyeri sendi, kemerahan pada kulit, khususnya kulit wajah (flushing). Gejala lain seperti nafsu makan bekurang, mual, dan muntah.
Fase kritis, biasanya terjadi paling sering pada hari ke-4-6 (bisa terjadi lebih awal atau lebih lambat) sejak dari mulai sakit dan demam. Pada fase ini terjadi peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler sehingga akan terjadi perembesan plasma yang menyebabkan pengentalan darah. Jika tidak mendapatkan cairan memadai, bisa menyebabkan syok hingga kematian.
Fase pemulihan, berlangsung dalam waktu 48 - 72 jam yang ditandai oleh perbaikan keadaan umum seperti nafsu makan pulih, anak tampak lebih ceria, dan kencing yang cukup atau lebih banyak dari biasanya.
Suhu tubuh meningkat tiba-tiba sampai diatas 39 derajat Celcius selama 2-3 hari. Badan terasa menggigil, badan nyeri, kulit perih, muncul bintik merah di kulit, kepala terasa pusing, di bagian belakang mata terasa kedutan yang menyakitkan, mimisan, hingga sulit menelan makanan dan minuman. Fase ini disebut fase kritis. Pada fase ini, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan lainnya agar segera mendapatkan penanganan demam berdarah yang tepat.
Salah satu tes mudah yang bisa dilakukan pada fase ini adalah jika kulit ditekan dan tidak langsung kembali dalam 3 detik warnanya tidak kembali, kemungkinan terinfeksi demam berdarah. Tes lain yang bisa dilakukan adalah tes tonikat dimana pasien ditensi dan dilihat apakah ada bintik-bintik di kulitnya.
Jika diduga menderita Demam Berdarah, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan, dokter akan menentukan pengujian yang diperlukan seperti tes NS di laboratorium pada fase ini. Kenapa harus buru-buru?
Setelah melewati 3 hari, tubuh mendadak mengalami penurunan suhu layaknya suhu normal. Tangan dan kaki terasa dingin. Banyak yang menyepelekan dan menganggap yang baru saja terjadi adalah demam akibat infeksi biasa. Padahal sedang berada di fase kritis atau Dengue Shock Syndrome (DSS) yang dapat mengancam jiwa.
Cara mencegah Demam Berdarah
Demam Berdarah bisa terjadi berulang. Seseorang yang pernah mengalami Demam Berdarah tidak ada jaminan untuk tidak terinfeksi Demam Berdarah kembali. Oleh karena itu ada beberapa cara mencegah demam berdarah yang bisa kita lakukan baik kolektif maupun pribadi.
1. Melakukan Fogging
Cara mencegah Demam Berdarah bisa secara kolektif seperti dikoordinasi oleh Kepala Kecamatan atau Kelurahan. Fogging dilakukan harus sebanyak 3 kali agar efektif dengan seminggu untuk jarak antar fogging. Masing-masing fogging memiliki fungsi:
- Fogging pertama: Membunuh nyamuk dewasa yang siap menggigit
- Fogging kedua: Membunuh nyamuk setengah dewasa
- Fogging ketiga: Membunuh nyamuk dewasa siap menggigit yang berasal dari jentik nyamuk
Jika fogging tidak dilakukan secara disiplin, ada potensi pemberantasan nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue tidak tuntas dan masih ada yang hidup siap menggigit.
2. Menerapkan 3M
3M adalah jargon utama dalam pencegahan Demam Berdarah. Mari kenal lebih jauh jargon 3M ini!
- Menguras. Jika kita memiliki bak mandi, jangan malas untuk menguras karena di air bersih pun nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus tetap senang bertelur. Jangan sampai ada jentik nyamuk di bak mandi kita.
- Menutup. Jangan lupa untuk menutup bak mandi agar menutup kemungkinan nyamuk vektor demam berdarah bertelur
- Mendaur ulang. Sebisa mungkin menggunakan ulang bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Selain itu, barang tidak terpakai tersebut bisa didaur ulang untuk mengurangi potensi tumpukan barang tak terpakai dan menjadi tempat genangan air
3. Melakukan Vaksinasi
Kabar baiknya, kini sekarang ada vaksin yang membantu ikhtiar kita untuk meningkatkan pertahanan diri dan keluarga terhadap Demam berdarah. Sejauh ini pencegahan infeksi demam berdarah hanya seputar 3M yang berupa pengendalian vektor penyebab penyakit. Faktanya, dari tahun ke tahun jumlah kasus demam berdarah terus meningkat sehingga muncullah opsi vaksinasi.
Vaksin demam berdarah juga sudah melalui berbagai uji klinis untuk memastikan keamanan dan manfaat vaksin dan sudah dibuktikan aman tanpa efek samping. Vaksin demam berdarah dapat diberikan pada anak usia 6 hingga 45 tahun.
Mengingat vaksin Demam Berdarah ini masih baru, wajar jika kamu tidak yakin terhadap vaksin ini, contohnya apakah kamu memenuhi prasyarat untuk mendapatkan vaksin Demam Berdarah. Jangan khawatir, kamu bisa segera berkonsultasi ke dokter perihal pemberian vaksin demam berdarah. Sementara ini ketersediaan vaksin demam berdarah hanya ada di Rumah Sakit Swasta saja.
Kita doakan semoga distribusi vaksin Demam Berdarah semakin luas ya sehingga bisa menjangkau siapapun!
Cara mengobati Demam Berdarah
Setelah kita berusaha melakukan pencegahan Demam Berdarah namun qadarullah masih terinfeksi demam berdarah, jangan panik!
Karena demam berdarah merupakan infeksi virus, obatnya cuma satu: Meningkatkan daya tahan tubuh dan minum yang banyak. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh bisa dengan cara mengkonsumsi makanan sehat, memperbanyak asupan vitamin atau herbal, dan istirahat yang cukup.
Menurut dr. Fita Moeslichan, saat tubuh demam tinggi artinya asupan air juga harus lebih banyak dari biasanya. Setiap suhu tubuh naik 1 derajat Celcius, maka kebutuhan air pun meningkat sebanyak 12-20% dari biasanya. Jangan sampai kita mengalami dehidrasi karena kurang asupan air. Cairan mengurangi terjadinya pengentalan darah. Nilai hematokrit juga tidak boleh tinggi.
Jika mengkhawatirkan, orang yang terinfeksi demam berdarah dengue bisa rawat inap di rumah sakit agar dapat dipantau dan menghindari terjadinya kemungkinan terburuk sehingga tidak sampai ke tahap shock syndrome.
Demam berdarah? Siapa takut!
Jujur saya menjadi sedikit gentar terhadap demam berdarah dengue mengingat bahwa saya dan keluarga kecil saya belum pernah terinfeksi Demam Berdarah. Namun, tidak ada gunanya khawatir berlebihan. Setidaknya kami bisa ikhtiar dengan cara melakukan berbagai pencegahan Demam Berdarah mulai dari melakukan fogging, melakukan 3M hingga rencana melakukan vaksin.
Selain itu, kami juga punya senjata unggulan untuk mencegah Demam Berdarah, yakni doa kepada Allah Subhanawata’ala agar keluarga kecil kami selalu dilindungi. Namun, apabila qadarullah salah satu dari kami terinfeksi Demam berdarah, kami siap menghadapinya dengan mengaplikasikan edukasi perihal demam berdarah yang sudah kami ketahui.
Berbeda dengan Covid 19 yang setelah 2 tahun lebih berlalu, status pandeminya sudah dihapus. Infeksi demam berdarah dengue adalah penyakit khas daerah tropis dengan grafik stabil dan cenderung naik tiap tahunnya.
Waspada boleh, panik jangan.
Mari bersama-sama melindungi diri sendiri dan keluarga serta ikut berpartisipasi mengurangi angka demam berdarah tiap tahunnya dengan cara melihat informasi di Instagram dengan akun @cegahdbd atau langsung membaca selengkapnya di
https://cegahdbd.com.
Kamu siap berperang melawan Demam berdarah?
C-ANPROM?ID/QDE/0114 | Aug 2023