Pengalaman Refunding oleh E-commerce

1 komentar
Ada bermacam alasan mengapa dana kita dikembalikan oleh sebuah e-commerce atau online shop. Tidak tersedianya stok, kendala transfer ataupun pesanan kita tidak ditanggapi oleh penjual. Now I'm gonna pour it down my refunding story which happened twice in a week.

The Key as a Lucider Dream

Tidak ada komentar
Lucid dream: any dream during which the dreamer is aware that they are dreaming. During lucid dreaming, the dreamer may allegedly be able to exert some degree of control over the dream characters, narrative, and environment. - Wikipedia.com



Buy.. Packed.. Sent!

Tidak ada komentar
Jujur, mungkin ini pertama kali saya menerima jasa titip buku untuk event Big Bad Wolf pada hari Rabu. Awalnya memang sedikit agak galau. Pertimbangannya, kalau menerima jasa titip lumayan bisa subsidi beberapa buku Hasan, selain itu saya juga sudah menempuh jarak sangat jauh. Kalau saya tidak menerima jasa titipan asik bisa konsentrasi me (our) time ngider-ngider ICE BSD sambil konsentrasi menelisik dan memilih buku. Pada akhirnya saya menerima jasa titip buku. Saya iklankan lah di grup ITBMh dengan biaya jasa titip 10% harga buku. Sesungguhnya biaya ini sangat murah sekali mengingat saya pernah melihat beberapa akun IG mengenakan biaya bisa sampai 1 buku 35 ribu! Cukup 1 grup saja. Consequence takes its toll!

Dan kira-kira inilah semua buku yang siap dibungkus dan dikirim via JNE.

Buku titipan

Tiket ke Jepang yang Tertunda: Research Project

Tidak ada komentar
Pagi ini, di sebuah grup WA sedang membahas mengenai sebuah acara yang sedang berlangsung di JCC Senayan, yakni Garuda Travel Fair (GATF) 2016. Seperti yang saya diduga, ribuan orang yang ingin berlibur dengan harga murah riuh rendah akan berdesakan di arena JCC. Padahal, untuk mengantri saja bisa habis waktu total 2-3 jam. Kabarnya, seorang teman juga menyatakan ada yang sampai menginap di JCC demi mendapatkan tiket! Dia sendiri datang jam 10 dan antrian sudah sangat membludak. 40 menit antri tiket masuk. 1 jam antri travel. 1 jam antri bayar. 20 menit antri tiket dikeluarkan. Luar biasa bukan!

Antri GATF di pintu masuk

Panggilan Senioritas

Tidak ada komentar
Kapankah saya memanggil seseorang dengan prefix kak/mas/teh/bang/dsb?


Angkatan


Usia saya 2 tahun lebih muda dibanding rata-rata teman seangkatan saya karena dahulu saya masuk SD saat 5 tahun dan sempat aksel saat SMP. Tetapi, sepanjang sejarah tidak pernah ada tuh teman seangkatan yang dipanggil "kak". Jadi tentu saja, teman yang saya panggilan dengan awalan "kak" pastinya ada di angkatan yang lebih tua dari saya


Keakraban


Tetapi ternyata tidak semua kakak kelas saya yang saya panggil dengan awalan "kak". Ada beberapa yang ya, ada beberapa yang langsung nama. Kategori kakak kelas di bagian ini adalah 1-3 angkatan diatas saya. Diatas itu sudah pasti pakai awalan, jauh bedanya, lebih dari 6 tahun hehe.


Ternyata yang mempengaruhi apakah saya memanggil orang tersebut memakai awalan "kak" adalah keakraban. Untuk orang yang baru pertama kali kenal sudah pasti saya memakai awalan. Mereka masuk ke kategori acquaintance, alias kenalan. Awal "kak" (and "teh" mostly nowadays) sebagai bukti rasa segan dan respek yang mana masih sangat dijunjung di negara ini, Namun kalau yang bersangkutan orang yang akrab? Oh, langsung panggil nama saja meski dia 5 tahun lebih tua dari saya hehe.

Dalam sebuah rentang skala dimana sisi paling kiri adalah kenalan dan sisi paling kanan adalah teman akrab, sisi tengah atau sisi diantara adalah sisi yang paling tidak konsisten. Ya, rekan-rekan yang berada di sisi ini dalam rentang keakraban versi saya panggilannya bervariasi. Ada yang memakai awalan, ada juga yang lanngsung nama saja

(Not) A Fairy Tale

Tidak ada komentar
Alkisah pada suatu hari, seorang teman membalas salah satu plurk saya dengan balasan yang sama sekali tidak relevan dengan status plurk yang saya gaungkan.

"Net, nanti gw mau japri lo ya. Ada mau nanya-nanya sesuatu."
"Oke, shoot!", balas saya.

Fenomena Fanatik

Tidak ada komentar
Belakangan ini, di FB santer kritik terhadap status FB (yang katanya) seorang ustad. Di statusnya, beliau menyatakan bahwa ruqyah bisa membantu melahirkan melalui vagina padahal sang istri sudah divonis dokter sebaiknya melahirkan melalui SC.
Ada beberapa hal yang membuat status ini dikritik keras di pelbagai elemen masyarakat.