Nia, seorang Ibu rumah tangga yang sudah lama hengkang dari dunia kantoran selama 5 tahun kini kembali lagi menapaki kakinya di dunia karir. Pernahkah terbayangkan olehmu untuk memperoleh karir kembali setelah lama absen dari dunia kerja? Hal serupa juga bahkan dirasakan oleh Nia. Tidak tanggung-tanggung, yang mempekerjakan dia adalah sebuah perusahaan multinasional dari Swiss yang bergerak di bisnis yang berbasiskan perubahan iklim.
Hasil kerja keras mengikuti Bootcamp menjadi seorang data scientist terbayar lunas.
Mendadak ngetren sekarang, banyak perusahaan bisnis menyadari kebutuhan data scientist sebagai landasan pengambilan kebijakan di perusahaan. Data scientist di dalam tim akan menganalisis sekumpulan big data yang nantinya dapat menghasilkan arah keputusan bisnis.
Pekerjaan menjadi seorang data scientist kerap identik dengan aktivitas coding. Seperti yang kita tahu, aktivitas coding juga membutuhkan kemampuan komputer yang mumpuni serta laptop pendukung yang menjaga kerahasiaan data agar tercegah dari kebocoran.
Mari kita mengenal profesi data scientist ini lebih dalam!
Data scientist, sebuah peran vital dalam perkembangan bisnis
Jika ada sebuah peran yang berjasa dalam pengembangan strategis kebijakan perusahaan, maka data scientist lah peran tersebut. Sebuah perusahaan kerap memiliki data dalam jumlah yang masif sebagai hasil dari market pasar. Namun, perusahaan kerap bingung mentransformasikan data tersebut agar menjadi sebuah informasi yang vital dan krusial bagi perkembangan arah kebijakan perusahaan nantinya.
Seorang data scientist di perusahaan dibutuhkan di berbagai sektor bisnis mulai dari bisnis teknologi, manufaktur, finansial, hingga kesehatan. Berbagai angka dan data akan diracik menjadi kebijakan strategis di tangan tim data saintis.
Seiring dengan perkembangan zaman, sebuah bisnis semakin memiliki ketergantungan terhadap data. Sekumpulan big data di perusahaan bisnis menjadi sangat berharga sehingga perusahaan berusaha dengan segala cara agar data tersebut tersimpan dengan baik.
Berbagai sektor bisnis butuh orang yang memiliki kemampuan di bidang statistik dan pemodelan data untuk menyulap nilai data mentah yang terdiri dari berbagai sumber seperti dari sosial media, dokumen internal maupun survei pengguna.
Melalui big data yang diolah oleh data scientist, perusahaan bisnis bisa mengetahui gambaran yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki keamanan jaringan, proses rekrutmen, tingkat produktivitas karyawan, dan banyak lagi.
Nantinya, seorang data scientist akan mempresentasikan hasil temuannya dari olahan data melalui gambar atau tulisan yang akan sangat mempengaruhi kebijakan bisnis.
Tahukah kamu bahwa hadirnya data scientist dapat meningkatkan keuntungan perusahaan sampai jutaan dolar?
Pentingnya laptop yang tangguh untuk seorang Data Scientist
Dengan peran yang begitu krusial di perusahaan, seorang data scientist wajib memiliki laptop tangguh yang dapat bekerja secara cepat, mudah dibawa kemana-mana, serta jaminan data tidak bocor.
Lantas mengapa ExpertBook B5 series adalah laptop yang cocok bagi seorang data scientist?
1. Mendukung performa komputasi yang berat
“Minimal butuh processor i5 atau spek
laptop gaming, kalau ga panas banget laptop.” ujar Nia
Dalam melakukan komputasi big data, ada 3 hal yang harus dipenuhi: kapasitas RAM besar agar laptop tidak “panas”, kapasitas penyimpanan besar, dan prosesor yang mendukung semuanya dengan baik.
ASUS ExpertBook B5 series sudah tervalidasi Intel EVO yang artinya sudah memenuhi standarisasi dari Intel mulai dari performa yang tinggi dan efisien dalam penggunaan daya hingga mampu bertahan lama dalam keadaan tidak dicas.
Jika menurut pengalaman Nia, dibutuhkan spek minimal Processor Intel i5, seri Laptop bisnis ASUS ExpertBook B5 sudah diperkuat oleh Processor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics, lebih tepatnya menggunakan Processor Intel® Core™ i7-1165G7 dengan clock speed sampai 2.8GHz. Seorang data scientist juga dituntut untuk menyajikan pengolahan grafis yang cukup memadai untuk mempresentasikan hasil big data yang sudah diproses. ASUS ExpertBook B5 dapat menyajikan presentasi data yang mumpuni karena sudah dilengkapi dengan sistem grafis Intel Iris Xᵉ Graphics.
Dalam pemrosesan big data tidak bisa menggunakan RAM standar seperti yang dimiliki oleh laptop biasa. Namun, para data scientist cocok menggunakan ASUS ExpertBook B5 karena sudah menggunakan RAM 3200Hz DDR4 berkapasitas 16GB! Jika dirasa perlu, RAM bisa diupgrade hingga kapasitas 48GB.
Seperti namanya, Big Data adalah data dengan jumlah yang besar. Seorang data scientist yang bekerja di dalam tim mengolah satu set big data dan data tersebut bisa disimpan di ASUS ExpertBook B5. Jenis penyimpanan data yang digunakan adalah M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 x 4 SSD dengan kapasitas maksimal hingga 2 TB. Jadi, akan ada 2 SSD yang masing-masing memiliki kapasitas maksimal 1 TB. Di era jaman sekarang, penyimpanan data dalam bentuk SSD adalah keharusan untuk mendukung kecepatan pengaksesan internal hard drive sehingga proses pengerjaan komputasi pun menjadi lebih gesit.
Namun, sering kali storage yang besar membuat dalam prosesnya terjadi bottleneck bagi CPU yang ngebut. Jangan khawatir, jenis penyimpanan yang digunakan dapat menembus kecepatan hingga 3500 mb/detik.
2. Meminimalisir risiko kehilangan data
Kehilangan data dalam sebuah bisnis baik skala kecil maupun besar merupakan sebuah malapetaka. Kehilangan data sama artinya dengan kehilangan waktu dan uang yang cukup besar, baik untuk mengembalikan informasi yang penting bagi bisnis ataupun atau demi menghasilkan keputusan strategis bisnis di kemudian hari.
Kalaupun perusahan berusaha mengembalikan data yang hilang, biasanya data yang didapatkan tidak akan selengkap data yang awalnya dimiliki. Tahukah kamu bahwa kehilangan data dalam sebuah bisnis dapat berpengaruh pada berkurangnya pelanggan?
Saking berbahayanya data yang hilang dalam suatu bisnis, inilah yang dapat terjadi pada perusahaan menurut Consolidated Technologies, Inc:
- 94% perusahaan yang kehilangan data tidak berhasil mendapatkannya kembali
- 51% dari perusahaan-perusahaan ini tutup dalam 2 tahun setelah kehilangan data
- 43% dari perusahaan-perusahan yang tutup ini tidak buka kembali
- 70% dari firma-firma kecil menutup bisnisnya setelah setahun terjadinya kehilangan data
Lantas, apa penyebab sebuah bisnis kehilangan datanya? Menurut David M. Smith, Ph.D dari Pepperdine University, penyebab sebuah bisnis kehilangan data meliputi:
- 40% dari kerusakan hardware
- 29% dari kesalahan manusia
- 13% dari software yang gagal berfungsi
- 9% dari pencurian data
- 6% dari virus komputer
- 3% dari hardware yang dirusak
Semua jenis bisnis baik dari skala besar hingga kecil memiliki risiko kehilangan data. Oleh karena itu, berbagai usaha pun dilakukan untuk memperkecil risiko kehilangan data tersebut.
Salah satu usaha tersebut adalah penggunaan komputer yang memiliki teknologi mumpuni dalam melindungi data.
Kini risiko kehilangan data dapat diminimalisir jika perusahaan menggunakan teknologi RAID (Redundant Array of Independent Disks) yang berguna untuk memaksimalkan potensi penyimpanan data jika dipasangkan dua keping SSD sekaligus. Ada 2 mode RAID yang digunakan oleh seri ASUS ExpertBook B5 series ini:
- Raid 0 yang menggabungkan kedua kapasitas SSD. Semua data disimpan secara merata di antara kedua SSD tersebut sehingga kecepatan pengoperasian SSD bisa lebih cepat. Ini cocok digunakan jika seorang data scientist jika ingin mengkomputasi big data secara cepat dan efisien.
- Raid 1 yang membuat salinan otomatis pada masing-masing keping SSD. Fungsi ini sangat efisien jika bekerja pada data-data yang bersifat sangat rahasia dan sangat penting. Jika data di salah satu keping SSD rusak karena satu dan lain hal, masih ada salinan data di keping SSD lainnya.
Fitur 2 mode RAID ini menurut saya adalah fitur strategis yang dimiliki oleh ASUS ExpertBook B5 Series yang tidak dimiliki oleh laptop biasa karena karena selain dapat melindungi data, pengguna juga dapat merubah modenya menjadi mode komputasi cepat jika dibutuhkan untuk menjalankan coding.
Karena ASUS ExpertBook B5 series fokus pada penggunaan level bisnis dan korporasi, makanya seri laptop ASUS ini tentu memberikan perhatian lebih dari sisi keamanan.
Seperti yang dibahas di atas, 9% dari kasus kehilangan data adalah akibat pencurian data. Ini belum termasuk penyadapan data yang tidak berdampak pada kehilangan data, jumlahnya tentu akan berlipat ganda.
Untuk menjawab keresahan tersebut, ASUS ExpertBook B5 hadir dengan chip TPM (Trusted Platform Module) yang berguna melindungi berbagai data dan informasi krusial bagi bisnis. Chip TPM 2.0 tersebut akan mengenkripsi baik data mentah big data hingga proses coding yang dilakukan oleh data scientist. Diharapkan para penyadap data ini tidak dapat mencuri data mentah ataupun memata-matai proses pengolahan data yang dilakukan data scientist dan seluruh timnya.
Keunggulan ASUS ExpertBook B5 yang sudah ditanam chip TPM 2.0 adalah jika laptop dicuri, dan dikeluarkan kepingan SSD untuk dibaca di komputer lainnya, maka sang pencuri data tidak dapat membaca data yang ada. Jadi, antara kepingan SSD dan laptop menjalin hubungan unik dimana data hanya dapat dibaca di satu perangkat saja, yaitu ASUS ExpertBook B5 yang digunakan tersebut.
Fitur TPM pada pada laptop ini dimaksimalkan dengan hadirnya Windows Hello. Apa yang istimewa dari Windows Hello ini?
Jika biasanya password login disimpan pada penyimpan SSD atau HDD sehingga rentan diretas, namun pada ASUS ExpertBook B5 ini password akan disimpan pada chip TPM. Ya betul sesuai tebakan, password kamu akan dienkripsi pada chip TPM tersebut. Tentu saja kemungkinan untuk meretas laptop hampir mendekati nol.
Selain fitur password yang dilindungi oleh chip TPM, sistem login Windows Hello juga dilengkapi dengan sensor pemindai jari tangan yang menyatu pada tombol power. Selain mempercepat proses login, sensor pemindai jari tangan ini meningkatkan keamanan berdasarkan keunikan peta sidik jari yang dimiliki oleh pengguna.
Jangan khawatir terhadap pencurian gambar langsung karena terdapat Webcam Shield yang bisa ditutup untuk menghindari peretasan jaringan sehingga peretas tidak dapat mengintip pengguna dan segala aktivitasnya.
Agar lebih maksimal lagi, Kensington Lock juga dapat digunakan untuk mengunci laptop untuk menghindari pencurian data secara fisik seperti dengan cara menggunakan USB drive.
3. Mendukung ketangguhan laptop secara fisik
Nia adalah seorang data scientist di sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perubahan iklim. Meski Nia adalah seorang data scientist yang bekerja secara remote, bukan tidak mungkin anggota tim data scientist lainnya harus bekerja di area ekstrim seperti kutub utara untuk mendapatkan data terkait perubahan suhu, ketebalan es, dan ketinggian muka air yang nantinya berimplikasi pada arah kebijakan bisnis serta kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena itu, menggunakan laptop yang tangguh secara fisik wajib dimiliki oleh sebuah bisnis, tidak terkecuali untuk anggota data scientist.
ASUS ExpertBook B5 series dirancang dengan durabilitas kelas militer yang terbukti teruji dengan sertifikasi MIL-STD 810H. Tidak main-main untuk mendapatkan sertifikasi ini. Penasaran dengan uji apa yang dilakukan?
- Sukses beroperasi di temperatur tinggi (32°C ~ 49°C) selama 3 hari
- Sukses beroperasi di temperatur rendah (-21°C ~ -32°C) selama 3 hari
- Sukses beroperasi di temperatur ekstrim (-51°C ~ 71°C) dengan transisi perubahan suhu hanya 1 menit
- Sukses beroperasi di ketinggian hingga 15.000 kaki (5°C ~ -40°C)
- Sukses beroperasi di lingkungan dengan kelembaban tinggi (30°C ~ 60°C di kelembaban 95%) selama 10 hari
- Sukses dalam keadaan menyala saat dijatuhkan (drop test) dari ketinggian 120cm
- Sukses melalui uji getaran selama satu jam dari semua arah dengan frekuensi getaran 10 - 500Hz
Dengan standar laptop kelas militer, ASUS ExpertBook B5 cocok digunakan bagi data scientist yang bekerja di lapangan dengan kondisi ekstrim. Bahkan, laptop ini juga anti ketumpahan cairan hingga 66cc karena memiliki fitur spill-resistant.
Dibalik ketangguhan laptop ini, pengguna juga tidak usah khawatir karena engsel laptop sukses melalui siklus buka-tutup hingga 50.000 kali. Begitu juga dengan ketangguhan port yang dimiliki yang sukses melalui siklus 15.000 kali cabut-pasang.
4. Praktis untuk dibawa bepergian
Sebuah persoalan yang menjadi momok banyak orang termasuk seorang data scientist adalah bobot laptop yang berat. Bagi pelaku bisnis dan seorang data scientist, laptop yang mudah dibawa kemana-mana adalah prioritas.
Jangan tertipu dengan bobot ASUS ExpertBook B5yang hanya 1,11 kg saja, laptop ini tetap tangguh karena materialnya menggunakan \magnesium-alumunium alloy pada bagian cover dan bawah laptop.
Dimensi laptop ini juga cukup tipis, yakni hanya 1,69 cm saja, sehingga mudah dibawa kemana-mana bahkan dalam keadaan tas yang penuh sekalipun.
Bagi seorang data scientist yang bekerja di lapangan untuk mengumpulkan dan memproses data, pilihan menggunakan ASUS ExpertBook B5 sangatlah tepat karena laptop ini dapat bertahan hingga 14 jam saat digunakan dalam penggunaan ringan karena kemampuan baterai 4-cell berkapasitas 66WH.
5. Layar ASUS OLED yang menjaga kesehatan mata
Pekerjaan menjadi seorang data scientist adalah pekerjaan yang mengharuskan pengerjaan pada laptop secara intens. Mata akan cepat lelah jika terus-menerus melihat layar laptop, apalagi seorang data scientist akan sangat sering melihat data dalam ukuran kecil dan melakukan coding dengan tulisan yang kecil pula.
Namun jangan khawatir, layar ASUS OLED yang digunakan pada ASUS ExpertBook B5 menggunakan layar yang membuat mata tidak cepat lelah karena menggeser sinar birunya sehingga lebih nyaman di mata. Saya pernah membahas soal
pentingnya layar OLED dan implikasinya terhadap tidur.
Saat hendak menghadirkan presentasi hasil olahan data, seorang data scientist akan diuntungkan dengan layar ASUS OLED yang memiliki tingkat reproduksi hingga 100% DCI-P3 pada layar tersebut. Layar OLED Ini juga sudah tersertifikasi seperti:
- Pantone validated yang memastikan bahwa warna yang dihasilkan laptop sangat akurat
- Sertifikasi TUV Rheinland berupa low blue light dan anti-flicker yang membuat pengguna merasakan kenyamanan pada mata saat harus memandangi layar dalam waktu lama
- VESA DisplayHDR TrueBlack yang memastikan layar ditampilkan memiliki kontras rasio yang baik sehingga gambar untuk presentasi data pun akan terlihat jelas
Bagi seorang data scientist yang bekerja di lapangan akan sangat diuntungkan dengan lapisan anti-glare yang dimiliki oleh ASUS ExpertBook B5 karena dapat meminimalisir efek silau pada layar akibat pantulan cahaya di luar ruangan.
Fitur tambahan ASUS ExpertBook B5 untuk produktivitas seorang data scientist
ASUS ExpertBook B5 juga dilengkapi dengan aplikasi MyASUS yang fungsinya tidak sekadar mengecek garansi saja. Melalui fitur Link to MyASUS, seorang data scientist dapat menghubungkan antara gawai dan laptop sehingga dapat mengontrol arus data diantara keduanya dengan mudah.
Seorang data scientist juga dengan mudah melakukan akses data jarak jauh dengan menggunakan remote file access sehingga memungkinkan mereka untuk memberikan hasil olahan big data kepada rekan data scientist lainnya meski dalam keadaan tidak membawa laptop.
ASUS ExpertBook B5 juga memiliki fitur two way AI noise-cancelling yang dapat menyaring suara yang tak diinginkan saat sedang melangsungkan teleconference dengan rekan tim data scientist lainya. Fitur ini juga bekerja secara dua arah, lho! Jadi suara bising dari kita tidak terdengar ke pengguna lain dan suara bising dari pengguna lain tidak terdengar ke kita.
Fitur menarik lainnya adalah hadirnya NumberPad 2.0 pada touchpad yang mempermudah mengetik codingan yang menggunakan angka. Uniknya, touchpad cukup pintar membedakan mana input yang dimaksud dan mana yang hanya tidak sengaja tersentuh. Touchpad juga masih tetap dapat digunakan kok meskipun fitur numberPad diaktifkan.
Untuk layanan garansi, laptop segmen bisnis seperti ASUS ExpertBook series berbeda dengan laptop konsumer lainnya. ASUS memberikan penawaran garansi tidak hanya 2 tahun, tetapi perusahaan dapat mengajukan perpanjangan garansi sesuai yang diharapkan. ASUS juga memberikan ADP (Accidental Damage Protection) selama satu tahun sehingga pengguna dapat mengklaim kerusakan akibat kecelakaan tanpa tambahan biaya lagi. Layanan ini bisa diklaim sebanyak satu kali saja dalam jangka masa berlaku.
Saya ingat salah satu kelengkapan mengajukan klaim adalan menyertakan penyimpanan SSD saat service. Namun bagi seri ASUS ExpertBook B5 ini, pengguna bisa tidak menyertakan penyimpanan saat servis sehingga menjaga keamanan data agar tidak dibaca orang lain.
Data Scientist, sebuah pekerjaan yang harus dipersenjatai dengan perangkat yang tepat
ASUS ExpertBook B5 series dibanderol dengan harga yang cukup mahal dibandingkan varian ASUS lainnya seperti
ASUS Vivobook,
ASUS Chromebook, ataupun ASUS Zenbook. Harga
ASUS ExpertBook B5 dibanderol mulai dari 19 jutaan rupiah dan
Asus ExpertBook B5 Flip mulai dari 17 jutaan rupiah. meskipun begitu, harga ini tidak akan mahal mengingat fitur dan kemampuannya yang dapat membantu meningkatkan kinerja seorang data scientist serta melindungi data-data krusial yang sedang diolah. Harga ini tidak sebanding dengan fungsi dan manfaat yang akan diperoleh dari sebuah bisnis!
Seorang data scientist yang terjun langsung ke lapangan pun lebih tidak khawatir karena ASUS ExpertBook B5 ini sudah teruji ketangguhannya.
Laptop yang cepat saat proses komputasi serta data vital yang aman. Sebuah pilihan yang bijak bukan menetapkan bahwa ASUS ExpertBook B5 merupakan laptop yang tepat bagi seorang data scientist? Termasuk bagi Nia, sang Ibu Rumah Tangga yang sudah lama absen di dunia kerja dan kini memulai kiprahnya dengan lembaran karir baru di perusahaan multinasional sebagai seorang data scientist.
Spesifikasi Lengkap ASUS ExpertBook B5
Spesifikasi lengka ASUS ExpertBook B5 Flip