Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan

Review Tempat Makan Buka Bersama di Ayomakan: Variatif dan Impulsif

Tidak ada komentar
Asli, bawaanya ingin review tempat makan waktu bukan bersama di Ayo makan sabtu minggu lalu. Berkesan banget karena pilihannya variatif, harga terjangkau, dan cocok buat yang tidak ingin ribet.

Sebagai Ibu dengan 3 anak, rasanya malas sekali kalau harus ikut buka puasa bersama di luar rumah. Udah kebayang bakal rempongnya. Nyiapin anak dari abis Ashar, berangkat lebih awal apalagi tempatnya jauh, belum lagi nanti pulangnya sudah larut. Harus membereskan bocah untuk tidur ditambah harus melakukan rangkaian sholat panjang. Pusing!

Ternyata tidak semua masalah saat buka puasa bersama di luar dihadapi meski punya tiga anak. Jika…

review tempat makan

Masalah saat buka puasa bersama di luar


Semakin berumur, semakin anak nambah, semakin malas pula saya buka bersama di luar. Biasanya saya baru mau buka puasa bersama jika:
  • Bersama keluarga
  • Circle dekat
  • Lokasinya di rumah sendiri

Bukan tanpa alasan kalau sekarang saya pilih-pilih undangan buka puasa bersama (selain memang sekarang tidak banyak sih hehe). Ini dia alasannya!

1. Standby dari jauh sebelum waktu berbuka

Seingat saya, dulu biasanya saya sudah ada di lokasi buka bersama sekitar jam 5 sore. Alasannya tentu tidak akan bisa datang mepet meskipun sudah reservasi karena kita harus memasukkan pesanan makanan ke restoran. Kalau mepet buka puasa, riskan makanan belum tersaji di meja makan. Kan tidak enak.

Kalau sampai di lokasi buka bersama jam 5, biasanya jam setengah 5 kurang sudah berangkat. Itu baru berangkat, belum termasuk siap-siap. Praktis sehabis shalat Ashar sudah harus langsung mempersiapkan diri.

2. Tidak dapat tempat

Buka puasa bersama di luar riskan tidak dapat tempat. Banyak restoran menerapkan kebijakan untuk reservasi terlebih dahulu. Namun, ada juga yang memberlakukan FCFS (First Come First Serve) alias cepat-cepatan datang. Untuk resto model gini jam setengah lima sudah harus nongol biar aman. Malas banget kan!

Pun, restoran bagus yang bisa direservasi untuk buka puasa bersama seringnya sudah keburu penuh karena banyak orang yang mereservasi jauh-jauh hari. Apalagi kalau kita mau reservasi untuk banyak kursi, wah jangan harap reservasi mepet-mepet deh.

Setelah banyak menghubungi resto dan berhasil mengamankan reservasi, biasanya restoran nya…..

3. Pilihan makanan tidak variatif

Restoran yang masih tersedia tempat untuk buka bersama so-so, alias mungkin suasana kurang nyaman atau bahkan pilihan makanannya yang variatif.

Buka puasa bersama biasanya dihadiri oleh banyak orang. Cuma lima orang saja pasti punya selera yang berbeda-beda. Ternyata kita cuma berhasil reservasi di tempat makan ayam penyet. Eh, tidak semua teman kamu suka ayam penyet atau makanan pedas. Ada yang ingin makan burger, sate, atau bahkan makanan berkuah.

Kumpul-kumpul sosialisasi sih dapat, tapi rasanya bakal kurang jika makanan yang disantap tidak berkenan. Jatuhnya cuma pesan cemilan seadanya dan nanti larut malam setelah buka bersama baru cari tempat makan yang sesuai selera. Tentu tidak praktis.

Lantas bagaimana solusi praktis buka bersama?

Solusi jika buka puasa bersama dan review tempat makan di Ayomakan

Buka puasa bersama keluarga, checklist!
Buka puasa bersama circle dekat, checklist!
Buka puasa bersama circle lain?

Kebetulan Ayomakan mengadakan event Ayomakan Fast, Feast, Festive di Senayan Park, Jakarta Pusat. Bakal nyesel banget deh kalau Bulan Puasa kemarin kamu tidak buka bersama di Ayomakan Fast, Feast, Festive. Kenapa? Simak review tempat makan buka bersama di Ayomakan ini!

1. Bisa datang dadakan

Kalau mau buka bersama di luar biasanya harus sudah nongol minimal banget jam lima. Apalagi koordinator buka bersama, harus minimal jam setengah lima. Lebih baik jam 4! Nah gimana solusinya kalau kamu bersama teman impulsif mau buka bersama seperti buka puasa bersama rekan-rekan blogger yang saya datangi ini?

Buka bersama di Ayomakan Fast, Feast, Festive tidak usah mikir dan takut kehabisan tempat. Buktinya, saya baru sampai di tempat pukul lima sore lewat. Masih banyak tempat duduk tersedia karena lokasinya sendiri sangat luas.

Datang mepet azan maghrib juga jangan khawatir. Kamu bisa berkeliling dahulu memesan makanan sembari mengincar tempat duduk kosong atau take away sekalian saja.

2. Bisa pilih dan pesan dari gawai

Alur buka puasa bersama di Food Court biasanya cari tempat duduk, baru kemudian berkeliling mencari makanan yang cocok untuk selera. Proses ini biasanya memakan waktu banget, setengah jam paling cepat!

Review tempat makan buka bersama di Ayomakan ini memiliki sisi positif yang cocok bagi kaum milenial. Selagi dalam perjalanan, kamu bisa berselancar melalui ujung jari kamu melalui gawai mencari makanan apa yang lagi diincar. Tinggal klik, klik, klik, beres!

Sesampainya di Ayomakan Fast, Feast, Festive, kamu tinggal mengambil makanan di stand resto pilihan kamu dan langsung menuju tempat duduk kosong. Praktis, efisien, dan hemat waktu!

3. Pilihan makanan variatif

Berbeda dengan buka bersama biasanya. Buka bersama di luar biasanya sudah di tempat yang disediakan. Biasanya pasrah saja dengan ketersediaan menu. Nah, review tempat makan buka bersama di Ayomakan yang paling saya senangi adalah pilihan makanannya yang variatif!

Bahkan saat masih di rumah, saya sudah menetapkan shortlist menu makanan apa saja yang akan saya pesan di Ayomakan Feast, Fast, Festive.

Saat itu di kepala saya cuma terbersit makan Nasi Kapau. Duh, kebayang nikmatnya.

Sayang sekali, rencana kerap kali tidak sesuai harapan. Di hari saya buka puasa bersama rekan blogger di Ayomakan, saya terkena combo radang tenggorokan dan sariawan di tenggorokan! Saya masih menggantungkan harapan beli makan di stand Nasi Kapau. Begitu saya lewati stand-nya, ulala, pilihan menunya menggoda sekali! Asli saya tergoda banget buat pesan nasi kapau dengan lauk Tambunsu.

Namun ternyata realita berkata lain, setelah berkeliling saya tergoda memesan Mie Laksa Singapore dengan toping udang dan cumi.

Stand menarik lainnya adalah burger bakar dengan tampilan stand yang dilengkapi alat smoke dan stand leliwetan. Terbukti dari laporan rekan blogger lain, semua menu di leliwetan terjual habis saat azan berkumandang.

Di Ayomakan Feast, Fast, Festive ini juga menyediakan takjil gratis yang disediakan oleh beberapa merchant disana. Saya pun mengambil sebungkus roti.

Azan berkumandang, saya pun membatalkan puasa dengan air putih dan langsung menyantap laksa. Hmm, lezat, kaldu gulai udangnya sangat gurih dipadu dengan untaian mie bihun dan dilengkapi dengan tekstur chewy empuk dari cumi. Sesaat sebelum selesai menyantap, saya memesan Souffle Pancake melalui gawai dengan menggunakan voucher. Lumayan banget loh, cuma beli 25 ribu rupiah saya bisa mendapatkan voucher 50 ribu rupiah.

Selesai menyantap, saya langsung menuju ke stand Soufle Pancake dan langsung mengambil pesanan. Ini oleh-oleh untuk anak di rumah hehe. Lumayan banget, 4 soufle Pancake cuma seharga 45 ribu rupiah karena adanya voucher!

Review tempat makan buka bersama bersama yang menyenangkan

Ini bukan pertama kalinya saya menggunakan aplikasi Ayomakan. Bukan pertama kalinya juga saya menghadiri festival kuliner yang diselenggarakan oleh Ayomakan. Saya sangat puas dengan sistem pemesanan di Ayomakan ini. Anti ribet dan praktis sehingga cocok dengan saya.

Ayomakan Fast, Feast, Festive ini juga menurut saya ide yang brilian sekali karena bisa menangkis paradigma buka bersama seperti harus datang awal waktu, risiko tidak ada tempat, hingga pilihan makanan yang tidak variatif.

Pokoknya, kamu harus coba buka bersama di Ayomakan saat Bulan Ramadhan tahun depat!

Mengenal Gastronomi Molekuler: Perkawinan Sains dan Makanan

14 komentar
“Baru matang dari kompor kemudian langsung dimasukkan ke dalam oven? Oh, tampaknya Chef ingin membuat sajian tersebut dalam bentuk bubuk.” Ujar Alton Brown mengomentari salah seorang Chef dalam sebuah acara kuliner favorit saya, Iron Chef.

gastronomi molekuler

Iron Chef adalah acara reality show masak-memasak yang baru diluncurkan di Netflix. Sebenarnya, acara Iron Chef ini adalah acara reality show dari Jepang sejak tahun 1993. Namun baru belakangan ini Iron Chef diproduksi ulang sama Amerika dan jadilah Iron Chef yang dapat kamu tonton di layanan Netflix.

Iron Chef adalah salah satu reality show masak-memasak favorit saya, alasan utamanya karena saya suka cara pembawa acara mengomentari pekerjaan para Chef. Mereka memiliki pengetahuan kuliner yang terverifikasi karena bisa menebak hidangan apa yang akan disajikan oleh Chef hanya dengan mengamati dan menjelaskan teknik-teknik memasak yang mereka gunakan.

Melalui Iron Chef pula saya melihat beberapa teknik memasak yang tidak saya lihat di acara reality show masak-memasak lainnya. Wajar saja para pembawa acara memahami dunia kuliner dan tekniknya begitu mendalam. Alton Brown sudah berpengalaman menjadi pembawa acara masak-memasak dan Kristen Kish adalah seorang Chef yang merupakan pemenang acara Top Chef.

gastronomi molekuler
Sumber: People

Saya kerap memandang sebuah hidangan sebagai hasil peracikan teknis yang piawai berpadu dengan kemampuan eksplorasi palate. Sebuah pola pikir yang tidak populer tapi cukup wajar bagi saya yang lulusan teknik lingkungan ini.

Science of Cooking

gastronomi molekuler

Science of Cooking karangan Stuart Farrington yang kini bertengger di pojok rak dapur saya adalah salah satu pembelian buku terbaik saya. Untungnya, saya beli saat diskon 50% di sebuah toko buku impor. Menang banyak! Di buku ini dijelaskan sangat detil dari A hingga Z soal sains yang terjadi seputar masak. Bahkan dari pemilihan panci dan pisau, lho!

Rasa penasaran saya terhadap sains dalam memasak tidak berhenti disitu. Dua tahun lalu, saya mengambil kursus gratis berjudul “Science of Cooking” dari edx. Tanpa berpikir panjang, saya pun langsung mendaftar kursus gratis ini. Dalam jangka 3 bulan, kita harus menonton video pembelajaran, membaca bahan ajar, mengerjakan kuis, hingga mengerjakan tugas praktek.

Salah satu tugas praktek pertama yang saya ingat adalah “mengenal oven dengan lebih baik.” Intinya, kita melakukan kalibrasi oven sendiri dengan mengacu ke titik leleh gula.

Mempelajari sains dari memasak itu nyatanya bisa membuat kamu lebih paham dengan apa yang kamu masak bahkan menambah kualitas hasil masakan kamu pula. Bahkan, kamu memasak daging pun terjadi proses "penghancuran" dalam daging tersebut. 

Lho, bagaimana maksudnya?

Memasak daging: Proses penghancuran protein

Tahukah kamu kalau kalau proses memasak protein artinya telah terjadi proses penghancuran protein?

Telur mentah mengeras, artinya panas telah menghancurkan struktur protein pada telur tersebut sehingga teksturnya mengeras seiring dengan lamanya memasak. Daging berubah warna dari hitam dan melunak menjadi merah, artinya ada protein yang “dihancurkan” agar makanan tersebut lebih layak untuk dimakan. Itu baru proses fisik dan kimiawi ya, belum termasuk proses biologis yang terlibat seperti matinya bakteri yang dapat menimbulkan penyakit seperti Salmonella.

Sains menarik dalam memasak lainnya adalah sains dibalik snack buah-buahan yang dikemas dalam kemasan. Apa yang terjadi dibaliknya?

Rahasia dibalik snack durian kering dari Thailand


gastronomi molekuler

Saya sering menemui grafik fasa padat-cair-pada di atas di beberapa mata kuliah dahulu. Lucunya, saya lebih mengerti grafik tersebut sekarang ketimbang saat saya duduk di bangku kuliah.

Sebagai contoh, apakah kamu pernah kebayang kenapa bisa ada yang jual snack durian kering? Proses apa yang terjadi dari durian berukuran besar dengan daging lembek basah berubah menjadi durian berukuran kecil?

Grafik di atas adalah jawabannya. Durian yang baru dibelah berada dalam area warna ungu dimana cairan buahnya berada dalam fasa cair. Kemudian, suhu diturunkan sehingga cairan durian membeku dan fasanya berada di area oranye. Setelah itu, tekanan diturunkan secara drastis sehingga merubah cairan durian yang tadinya beku berubah menjadi gas dan menguap ke udara. Tada! Jadilah snack durian kering dimana sekarang kondisi cairannya berada di area hijau.

Jadi, durian kering yang kamu makan itu sudah hampir tidak mengandung air, makanya bisa berukuran kecil dan bisa dikemas di kantong plastik. Tidak hanya itu, makanan yang memiliki kadar air rendah bakal memiliki ketahanan (shelf life) yang jauh lebih tinggi.

Proses pengeringan makanan menjadi bentuk bubuk seperti yang dikomentari Alton Brown di acara Top Chef juga melalui cara serupa. Menggunakan oven adalah salah satu cara proses pengeringan. Caranya dengan menyetel oven dengan suhu rendah (60 derajat Celcius) ditambah dengan membuka pintu oven sedikit agar sirkulasi udara lancar. Jangan menyetel suhu lebih tinggi dari itu karena akan membuat makanan bertambah tingkat kematangannya.

Proses pengeringan makanan berdasarkan diagram di atas hanyalah salah satu partikel kecil dari ilmu kuliner yang dijelaskan secara sains. Jika kita biasanya hanya memahami proses masak-memasak hanya sebagai ketepatan meracik bumbu dan menyajikannya secara pantas (asal tidak gosong atau kematangan), maka saatnya kamu mengenal gastronomi molekuler.

Ilmu kuliner ini sangat memperhatikan segala aspek fisis dan kimiawi sebagai bentuk rekayasa. Oleh karena itu, saya menyebutnya teknik kuliner. Mari mengenal gastronomi molekuler lebih dalam!

Mengenal Gastronomi Molekuler

gastronomi molekuler



Gastronomi molekuler adalah cabang ilmu kuliner yang fokus kepada proses fisis dan kimia yang terjadi pada saat proses memasak terjadi. Proses dan interaksi ini dieksplorasi dan dimanipulasi untuk menghasilkan rasa yang maksimal hingga menghasilkan penampakan akhir yang artistik.

Istilah gastronomi molekuler ini juga pertama kali ditemukan tahun 1988 oleh dua ilmuwan yang berasal dari Oxford, Nicholas Kurti dan Hervé This. Awalnya, gastronomi molekuler merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari proses fisis dan kimia selama memasak. Namun tidak untuk sekarang.

Gastronomi molekuler ini seperti mendobrak ilmu kuliner tradisional yang berfokus pada produksi makanan dalam skala industri alias dalam skala massal. Intinya asal hasil masakan enak dan dimasak dengan benar.

gastronomi molekuler

Alat-alat yang digunakan para chef gastronomi molekuler juga layaknya ilmuwan di laboratorium. Mereka menggunakan nitrogen cair, pipet, gel, alat pembakar, dan alat-alat laboratorium lainnya.

Ilmu sains yang dipelajari di gastronomi molekuler biasanya berkutat pada transfer panas, interaksi makanan tiap fasanya, kestabilan aroma, masalah kelarutan suatu zat, hingga hubungan tekstur-aroma. Kalau kamu hobi nonton acara masak-memasak seperti Masterchef, Top Chef, Hell's Kitchen, dan lain-lain, pasti kamu akan familiar dengan komentar yang mengomentari hubungan tekstur-aroma sebuah hindangan dan bagaimana bisa menghancurkan satu sama lain jika tidak diramu dengan cermat.

Sekarang mulai bermunculan restoran-restoranyang fokus pada gastronomi molekuler. Saya menganggapnya restoran yang menyajikan penipuan.

Bukan, bukan penipuan dalam arti negatif, tapi dari arti positif haha. Banyak restoran gastronomi molekuler yang memiliki visi sebagai fun dining dengan mengoptimasi seluruh indera di tubuh demi menikmati makanan secara maksimal. Bahkan, terkadang Chef dari restoran fun dining tersebut menyediakan makanan yang secara bentuk berlawanan 180 derajat dengan rasanya.

Contoh molekular gastronomi adalah kamu dihadapkan dengan sebuah apel di atas piring namun nyatanya makanan itu memiliki rasa seperti steak. Persepsi kamu terkecoh dengan indra kamu sendiri. Inilah yang menyebabkan menyantap hidangan di resto gastronomi molekuler menjadi sangat menyenangkan.

You prepare to be surprised!

Pekan lalu, saya dan suami berkesempatan menikmati sepaket sajian hidangan dan hiburan di sebuah restoran molekuler gastronomi di bilangan Jakarta Selatan. Sejujurnya, saya tidak pernah membayangkan akhirnya bisa duduk di salah satu kursi restoran ini mengingat harga sekali makan disana yang cukup tidak masuk akal.

Honestly, I'm dying to writing the full review for the food and experience. But unfortunately, please wait until the end of this year since I don't want to ruin the fun and the food that planning to be served. I'm not that viral FOMO ike people in Tiktok.

"Kok bapaknya tahu ini makanan apa, habis lihat di TikTok ya?" Duga sang pelayan menanggapi tanggapan tebakan suami saya.
Jadi saya cuma bisa kasih sneak peak saja ya, supaya semakin penasaran haha. Lebih baik lagi kalau langsung cuss ke restorannya (saya rasa sih sebagian besar yang baca ini sudah tahu restoran apa).

Contohnya ini. Menurut kalian ini makanan apa?

gastronomi molekuler

Apa yang kamu harapkan jika yang disediakan "cuma" seperti ini?

gastronomi molekuler

 clue: coba berpikir out of the box

Stelah saya dan suami melakukan fun dining disana, persepsi saya terhadap mahalnya makan di restoran gastronomi molekuler mahal berubah. Harga tersebut SANGAT MASUK AKAL.

“Aku makan bukan fine dining cuma dapat four course di Prancis aja harganya setengah dari restoran ini yang menyajikan 17 menu. Kata temanku juga makan sebanyak itu dijamin kenyang”. Ujar suami tempo hari.


Setelah mengenal gastronomi molekuler, tertarik mencoba fun dining di restoran gastronomi molekuler?

5 Masakan Indonesia Warisan Kolonial

18 komentar
Jika kamu terbiasa menyantap sarapan berupa roti dengan olesan selai kacang dan meises, artinya tanpa sadar kamu sudah mengikuti gaya makanan Indonesia Belanda meski Indonesia sudah merdeka sejak 70 tahun lalu. Selai kacang dikenal dengan nama pindaakas di Belanda. Meises pun tidak akan kamu temui dimanapun selain di Belanda dan negara jajahannya. Bahkan sesimpel menyebrang ke Singapura, kamu juga tetap sulit menemukannya.

masakan indonesia belanda

3.5 abad lalu, warga Belanda dan keluarganya melalui kongsi dagang VOC datang ke Indonesia. Masakan khas Belanda pun dimasak di Indonesia dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di Indonesia.

Lahirlah akulturasi kuliner yang bernama hidangan Indonesia Belanda atau pendeknya hidangan Indo-Belanda. Tidak hanya mempengaruhi masakan nusantara, tetapi juga jajanan Indonesia. Bahan masakan yang digunakan pada masakan Indo-Belanda biasanya adalah bahan premium dengan harga mahal. Itulah sebabnya masakan Indonesia-Belanda baru disajikan pada momen-momen spesial seperti acara ulang tahun dan perayaan keagamaan.

Bagaimana sejarah dan versi awal dari berbagai makanan Indonesia Belanda ini?

1. Selat solo


masakan indonesia belanda
Selat Solo Bu Lies

Hidangan Indonesia pertama yang merupakan warisan kolonial adalah Selat Solo. Kalau bertandang ke Solo, pasti Selat Solo menjadi salah satu kuliner Solo yang tidak boleh dilewatkan. Pada dasarnya masakan Indonesia Belanda ini merupakan hasil akulturasi dari Steak dan Salad yang diadopsi dengan kearifan lokal.

Katanya, Selat Solo adalah hasil akulturasi kuliner dari perjanjian yang dilakukan oleh Kasunanan Surakarta bersama Belanda di Benteng Vastenburg. Pihak Belanda menginginkan daging-dagingan yang ditemani dengan Salad berupa selada, wortel, dan timun. Namun, sebongkah daging besar bukanlah kebiasaan makan raja yang biasanya makan nasi sayuran dalam jumlah besar.

Perbedaan Selat Solo dan steak-salad terlihat dari komposisi daging dan sayurannya. Daging setengah masak dengan berat minimal 200 gr yang biasa dihidangkan pada makanan steak berubah menjadi seporsi kecil daging matang penuh. Daging yang biasanya dilumuri saus pada hidangan Steak, kini dilumuri oleh campuran kecap asin, bawang putih, cuka, asem, pala, merica dan rempah lain menyerupai rasa kuah pempek. Begitu juga dengan porsi sayuran dan kentang yang biasanya sebagai pelengkap di hidangan steak, pada Selat Solo porsinya menjadi dominan.

Jika komponennya lebih mirip steak, kenapa masakan Indonesia Belanda ini disebut Selat Solo ketimbang Bistik (Biefstuk)?

Bagi orang Belanda, hidangan dengan komposisi daging minimalis belum pantas disebut dengan bistik. Komponen sayur-mayur yang berupa selada, wortel, timun, tomat, dan buncis yang mendominasi membuat kuliner ini disebut Salad yang pada kemudian berubah menjadi Selat untuk menyesuaikan serapan bahasanya. Tidak hanya daging, telur kecap pun acapkali menjadi pengganti daging di Selat Solo agar harganya lebih ekonomis.

2. Semur


masakan indonesia belanda
Sumber: Kompas.com

Tidak hanya dua, ternyata Hidangan Indonesia semur adalah hasil akulturasi hidangan 3 negara: Indonesia, China, dan Belanda. Smoor dalam bahasa Belanda berarti masakan tersebut direbus dengan teknik braising (merebus dengan waktu lama menggunakan api kecil agar daging empuk) dengan menggunakan tomat dan bawang. Semur adalah masakan di dapur kaum peranakan Eropa di Hindia Belanda menurut resep masakan Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbit pada tahun 1902.

Sejarawan JJ Rizal juga mengungkapkan bahwa nama semur berasal dari bahasa Belanda, yaitu Stomerij (kukusan). Di era penjajahan, mayoritas orang Belanda terutama yang beraktivitas di Hindia Belanda memiliki banyak pekerja orang Indonesia.

“Ayo bikin Stomerij sebagai menu hari ini!”

Nah di kuping orang Indonesia lama-kelamaan stomerij terdengar menjadi smoor dan akhirnya menjadi semur.

Pada resep aslinya, masakan semur ini tidak menggunakan kecap sama sekali. Kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh penggunaan aneka kecap yang merupakan unsur Tionghoa membuat pada akhirnya tomat pada resep asli smoor diubah menjadi kecap manis. Inilah yang membuat Masakan Indonesia Belanda ini sangat otentik.

Perlu diketahui bahwa kecap manis yang biasanya mudah kita temui ini hanya ada di Indonesia. Kecap manis dengan konsistensi tebal seperti yang kita miliki tidak ada di negeri Indocina lainnya. Inilah yang membuat ciri khas semur Indonesia.

Namun, ternyata semur di Indonesia ada yang tidak menggunakan unsur kecap lho! Sebut saja semur Ternate yang menggunakan cuka.

Semur sebagai masakan Indonesia Belanda yang diadaptasi di Indonesia menitikberatkan ke kekayaan rempah khas Indonesia seperti menggunakan cengkeh, pala, kemiri, ketumbar, kayu manis, dan jinten. Di Indonesia sendiri terdiri banyak variasi semur disesuaikan dengan selera lokal. Sebagai contoh ada semur malbi khas Palembang, Semur ikan khas Purwokerto, semur daging ala aceh dan semur jengkol khas betawi.

3. Brenebon


masakan indonesia belanda
sumber: inatonreport

Sup Brenebon atau sup kacang merah merupakan masakan Indonesia Belanda yang merupakan ciri khas Minahasa. Nama Brenebon merupakan lafal Manado dari masakan Belanda yang bernama Bruine bonen. Bruine berarti coklat dan bonen adalah kacang, jadi Bruine bonen berarti kacang merah.

Sup kacang merah ini sebenarnya adalah makanan khas Belanda yang populer dinikmati saat musim dingin. Setelah masuk ke Indonesia saat masa penjajahan, sup Brenebon diadopsi dan diperkaya dengan rempah khas Indonesia seperti pala, cengkeh, dan kayu manis sehingga rasanya pun lebih kaya.

Sup kacang merah di Minahasa umumnya menggunakan daging babi berlemak dan sosis. Namun sup ini juga populer di bagian lain Indonesia sehingga sering menggunakan daging sapi berlemak seperti bagian sandung lamur dan buntut.

Sup Brenebon, sup buntut, dan sup sosis adalah contoh makanan Indonesia Belanda yang menggunakan teknik masak ala barat.

4. Macaroni Schotel


masakan indonesia belanda
sumber: resepistimewa

Populer dengan Mac n Cheese? Macaroni Schotel adalah Mac n cheese edisi Belanda.

Schotel berasal dari bahasa Belanda yang artinya hidangan. Jadi Macaroni Schotel berarti hidangan yang mengandung makaroni.

Saat masa penjajahan, Macaroni Schotel disajikan hanya pada momen-momen tertentu mengingat komposisi daging cincang dan telur merupakan bahan makanan eksklusif yang mahal. Hidangan pasta makaroni yang dipanggang ini favorit disajikan pada pesta ulang tahun anak-anak.

Kini, masakan Indonesia Belanda ini menjadi hidangan kasual yang sering dimasak dan dinikmati bersama dengan keluarga.

5. Pastel tutup


masakan indonesia belanda

Kalau Inggris punya hidangan khas bernama Shepherd's Pie, maka Indonesia punya pastel tutup.

Cara penyajian masakan Indonesia Belanda ini sama persis, namun pastel tutup disajikan dengan rempah khas Indonesia. Jika adonan daging cincang pada Shepherd’s Pie dimasak dengan menggunakan kecap Inggris, thyme, rosemary, dan parsley, maka pastel tutup dimasak dengan ketumbar, pala, dan bahkan menggunakan sambal!

Tidak hanya itu, kita juga sering menemukan pastel tutup dengan isian soun yang mana merupakan warisan kuliner Tionghoa.


Beberapa masakan Indonesia Belanda di atas tetap berkembang di Belanda dan Amerika meski Hindia Belanda sudah tidak ada lagi. Peta kuliner Belanda berubah signifikan setelah perang dunia ke-2, ditandai dengan berakhirnya masa penjajahan Belanda di Indonesia. Mirisnya, para warga Belanda yang kembali dari Indonesia tersebut banyak yang membawa kembali resep fusion Indo-Belanda sebagai kuliner khas Belanda seperti yang dilansir dari buku karangan Jeff Keasberry, Indo Dutch Kitchen Secrets—Stories and Favorite Family Recipes from Stroopwafel to Rijsttafel.

“They indonized it”, ujar Keasberry.

Indonesia dan Belanda menjalin sejarah bersama selama 3.5 abad. Meski yang dilalui adalah sejarah yang getir, tidak bisa ditampik kalau banyak Masakan Indonesia Belanda yang merupakan warisan kuliner bersama yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

“It belongs to both countries”, tutur Keasberry

5 Jajanan Indonesia Warisan Kolonial

39 komentar

Berbicara soal jajanan Indonesia, saya teringat pikiran random saya tempo lalu. 

“Kok di Vietnam yang negeri Beras bisa-bisanya ada makanan khas berupa Baguette dengan isian acar sayur?”, ujar saya dalam hati sembari mengunyah dan memandang Banh Mi di tangan saya.

jajanan indonesia

Banh Mi adalah hasil dari sejarah modern Vietnam. Makanan (khas asli Vietnam) yang mendunia ini ternyata adalah bukanlah kreasi asli masyarakat Vietnam. Banh mi terdiri dari roti Baguette yang berisi acar sayuran dan dilengkapi dengan daging ayam atau sapi.

Baguette sendiri adalah roti berukuran panjang layaknya roti Hot Dog yang sering menjadi santapan orang bule, lebih tepatnya Prancis.

Tahukah kamu kalau Banh mi sendiri adalah hasil dari arogansi superioritas Prancis sebagai negara penjajah Vietnam? Masyarakat Vietnam didoktrin untuk tidak mengubah makanan Prancis hanya karena mereka tidak cukup layak untuk menyantap makanan yang sama dengan majikannya.

Ternyata, Indonesia pun memiliki problematika serupa. Banyak jajanan tradisional yang merupakan serapan dari makanan khas penjajahnya, yaitu Belanda. Tidak hanya masakan, tetapi juga camilan. Adalah mustahil rasanya jika tidak ada akulturasi makanan terjadi setelah selama tiga setengah abad Belanda bercokol di Indonesia. Masa penjajahan Belanda membawa pengaruh dalam budaya dan kuliner Indonesia sehingga tidak mengherankan bahwa ada jajanan Indonesia yang lekat dengan keseharian kita ternyata adalah hasil akulturasi dengan makanan penjajah.

Pada perjalanannya, sebuah kuliner dapat berubah dari resep aslinya karena menyesuaikan dengan kondisi, ketersediaan bahan, lidah, dan kebiasaan.

Bagaimana sejarah jajanan khas Indonesia yang ternyata merupakan akulturasi antara penjajah dan yang dijajah?

1. Kroket

jajanan indonesia

Setiap saya menonton acara masak-masak di TV, saya suka berkata di dalam hati, “wah, kok sering banget ya kontestan masak kroket?”

Kroket merupakan jajanan Indonesia yang sering ditemui di jalanan. Cemilan berupa kentang yang dihaluskan dan diisi dengan aneka sayuran, ragout, dan daging cincang ini ternyata juga bukan cemilan khas Indonesia. Cemilan Indonesia ini hasil akulturasi makanan dari Belanda. Layaknya di Indonesia, Kroket di Negara kincir angin juga merupakan jajanan pasar.

Namun, ternyata kroket pun juga bukan asli Belanda, lho! Jadi bagaimana sejarah jajanan Indonesia ini?

Resep kroket di Perancis sudah muncul sejak tahun 1691, sementara resep kroket di Belanda baru muncul pada tahun 1830-an.

Semua bermula dari seorang koki mencoba menyajikan sajian yang sekarang dikenal kroket itu kepada Raja Louis XIV. Ternyata raja malah menyukainya! Kroket berasal dari bahasa Prancis croquer yang artinya renyah. Resep asli kroket di Prancis menggunakan isian ragut seperti truffle, krim keju dan daging. Kemudian, kroket dibawa ke berbagai negara Eropa sehingga kroket juga terkenal di Belanda. Awalnya, kroket di Belanda terbuat dari ragout daging mengenyangkan sehingga disajikan sebagai lauk utama. Namun, terjadi kelangkaan makanan terutama daging saat perang dunia ke-2 meletus. Pada saat itu komoditas yang banyak tersedia adalah kentang sehinga kroket dikreasikan menjadi makanan ringan dengan komposisi paling banyak kentang dan sedikit daging.

Kini kroket menjadi makanan yang banyak ditemui di seluruh penjuru dunia dengan berbagai versi masing-masing negara. Bahkan ada juga versi nusantara yang menjadi jajanan Indonesia.

Kroket isian apa yang menjadi favoritmu?


2. Perkedel

jajanan indonesia

Semua masyarakat Indonesia tidak asing dengan perkedel. Bagaimanakah sejarah jajanan khas Indonesia ini?

Perkedel juga termasuk cemilan khas Indonesia yang tidak asing ditemui sebagai sampingan berbagai masakan daerah, misalnya pada sop, soto, tumpeng. Tidak hanya disediakan berdampingan dengan lauk utama, perkedel juga kerap disajikan sendirian sebagai cemilan utama jajanan Indonesia

Perkedel yang kita kenal adalah kentang matang yang dipadatkan dan kemudian dibalut telur sebelum digoreng. Jika kentang adalah bahan utama perkedel di Indonesia, ternyata bahan utama perkedel aslinya adalah daging cincang tanpa kentang sama sekali!

Perkedel berasal dari Bahasa Belanda, yaitu Frikadel. Pada Perang Dunia ke-2, warga Belanda mengalami kesulitan pangan termasuk mahalnya harga daging. Karena kentang melimpah, akhirnya muncullah Frikadel versi kentang dengan komposisi daging dan kentang hampir sebanding.

Mirip dengan yang Belanda alami, Saat resep perkedel dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonialisme, masyarakat Indonesia memodifikasi perkedel dengan menambah kentang yang dihaluskan akibat harga daging sapi dan babi yang sangat mahal. Pada perkembangannya, kentang justru menjadi bahan dominan karena merupakan bahan makanan yang mudah ditemukan dan ekonomis. Malah, sebagian besar perkedel yang kita temui sebagai cemilan khas Indonesia ini hanya terdiri dari kentang tanpa daging.

Sekarang jelas kan, isu bahwa perkedel merupakan kepanjangan persatuan kentang dan telur murni karangan ya! :D


3. Risoles

jajanan indonesia

Siapa yang tiap buka kotak cemilan makanan di acara selalu berharap menemukan risoles di dalamnya?

Jajanan Indonesia ini merupakan adonan dadar campuran tepung terigu, kuning telur, mentega, air, dan susu. Di Indonesia, jajanan tradisional ini memiliki dua jenis risoles, yaitu risoles berbentuk persegi panjang yang berisi campuran sayuran dan tumisan daging serta risoles berbentuk segitiga yang berisi ragut. Selain itu, ada risoles jenis ketiga di jajanan Indonesia ini, yaitu risoles yang berisi isian mayones dicampur dengan daging asap dan potongan telur rebus. Risoles yang memiliki bentuk persegi panjang yang lebih lebar ini dikenal dengan nama American risoles.

Risoles berasal dari bahasa Belanda, rissole. Meski begitu, ternyata risoles juga bukan asli dari Belanda karena rissole sendiri merupakan serapan bahasa latin, russeolus yang artinya berwarna kemerahan.

Pada abad ke-13, risol dikenal sebagai hidangan sejenis panekuk yang digoreng tanpa isian. Kemudian pada perkembangannya lah risoles diisi dengan berbagai isian dan dibalur dahulu dengan tepung roti sebelum digoreng. Risoles sebagai jajanan khas Indonesia ini tidak jauh berbeda dengan versi yang dapat ditemui di negara kincir angin.

4. Nastar

jajanan indonesia
Sumber: The Jakarta Post

Nastar identik sebagai jajanan Indonesia berupa kue kering yang kehadirannya selalu muncul di momen intim seperti lebaran. Ternyata, nama nastar merupakan gabungan dari 2 kata dalam Bahasa Belanda,  nanas dan taartjes (tart) sehingga disingkat menjadi nastaart.

Resep nastar pun awalnya bukan seperti yang kita kenal yaitu berupa adonan tepung berbentuk bulat diisi dengan selai nanas. Nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda yang dibuat dalam loyang besar dan diisi dengan selai yang terbuat dari apel, bluberi dan stroberi.

Hasil akulturasi kuliner dimulai saat Belanda ingin membuat pie buah namun kesulitan untuk menemukan buah-buahan tersebut yang memiliki tekstur dan konsistensi seperti yang dihasilkan oleh buah di Belanda. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menggunakan buah nanas yang banyak ditemui di Indonesia serta memiliki tekstur dan rasa asam manis yang mewakili cita rasa buah stroberi dan bluberi.

Dinilai bentuk pie di loyang besar kurang ekonomis, pada perjalanannya cemilan Indonesia ini berubah menjadi cemilan kecil sekali suap yang digemari oleh masyarakat.


5. Lapis legit

jajanan indonesia

Saya memang hobi masak dan bikin kue. Tapi kayaknya tidak pernah terpikirkan di benak untuk masak lapis legit. Menguras waktu dan tenaga kak! Haha.

Berbeda dari 4 cemilan Indonesia sebelumnya, lapis legit adalah perkawinan silang budaya memasak Belanda dan Indonesia yang begitu indah. Resep Lapis legit atau yang dikenal dengan spekkoek (spiku) telah lama muncul di buku resep Belanda seperti yang ditulis oleh Gaitri Pagrach-Chandra di buku Het Nederlands Bakboek. Spekkoek berasal dari kata spek (bacon) dan koek (kue). Secara harfiah spekkoek berarti kue bacon. Terdengar aneh bukan? Mungkin ini disebabkan oleh lapisan spekkoek yang terlihat seperti bacon.

Tidak ada yang tahu apakah lapis legit merupakan resep asli Belanda yang dimodifikasi selama mereka menjajah Indonesia atau resep asli Indonesia yang menyesuaikan lidah kompeni. Ada juga yang beropini bahwa lapis legit adalah hasil resep tradisional milik Belanda dengan menggunakan kekayaan alam Indonesia termasuk rempah. Sekilas, lapis legit mirip Baumkuchen khas Jerman.

Lapis legit yang banyak menggunakan kuning telur menghasilkan citra rasa padat namun tetap gurih dan manis sehingga jajanan tradisional ini bisa dinikmati bersama dengan teh. Biasanya lapis legit terdiri dari 18 belas lapisan. Tiap lapisan mengalami pemanggangan selama sekitar 3 menit. Artinya, hampir sejam harus nangkring di depan oven! Tidak heran kan harga seloyang kue spekkoek mahal sekali?

Pada perjalanannya, kue spekkoek yang rumit pembuatannya ini disederhanakan dan muncullah kue lain seperti lapis Surabaya yang terdiri dari 3 lapisan saja. Tidak hanya itu, jika spekkoek merupakan adonan yang didominasi kuning telur, kalau lapis Surabaya berupa adonan campuran putih dan kuning telur layaknya kue sponge.

Menarik bukan transformasi sejarah jajanan Indonesia?



BONUS!!!!!

Meses

jajanan indonesia

Saya sempat kesulitan menemukan meses di supermarket terdekat saat sempat berdomisili sementara di Chiang Mai, Thailand, selama sebulan. Kok susah ya, padahal Thailand posisinya masih sangat dekat di Indonesia.


Jangankan Thailand, mungkin di Singapura dan Malaysia pun sangat sulit menemukan meses. Mengapa?

Meses merupakan pelengkap camilan masyarakat Belanda. Disana meses lebih dikenal dengan nama haagelslag.

Meses awalnya berupa serpihan biji adas manis yang dibalut dengan gula dan pewarna serta kemudian ditaburkan di roti pada tahun 1400-an. Pada perjalanannya, taburan manis warna-warni itu dikomersilkan dengan nama muisjes. Penemunya adalah B.E Dieperink menurut Arsip kota Amsterdam.

Meses yang tidak lepas dari hidup orang Belanda dibawa ke Indonesia dan juga dinikmati oleh masyarakat Indonesia, terutama sebagai teman makan roti. Itulah kenapa kamu hanya bisa menemukan meses di negara Belanda atau negara bekas jajahannya. Selebihnya, jika kamu penggemar meses dan hendak berlibur ke luar negeri, mending bawa stok meses yang banyak deh!


Saya selalu tertarik dengan transformasi perjalanan suatu makanan. Dalam keadaan seperti apa makanan itu muncul, bagaimana perubahan makanan tersebut akibat dari suatu kondisi, bagaimana makanan tersebut dapat dikenali di wilayah lain, serta seperti apa adaptasi makanan tersebut terhadap lidah yang baru dan ketersediaan bahannya.

Selera orang memang berbeda-beda, di negara, bahkan kota yang sama, pasti resep jajanan khas nusantara ini juga dapat berbeda-beda.

Berani berbagi resep Jajanan Indonesia warisan kolonial yang menjadi favoritmu?

Derajat Tertinggi Liburan: Liburan Santai

3 komentar
Liburan macam apa yang menjadi favoritmu?

Liburan santai. Menurut saya.
Ini kami alami saat (liburan) di Yogya selama sebulan Juni 2018 silam.

Loh, memang ada liburan tidak santai?

liburan santai

Ada banyak sekali alasan yang mendasari saat merencanakan liburan. liburan keluarga atau liburan solo. Liburan mewah atau liburan hemat. Tiap jenis liburan memiliki motivasi masing-masing dibaliknya. Liburan keluarga, fokus mempererat ikatan antara keluarga. Liburan solo, fokus  mencari jati diri sembari mengeksplorasi beragam tempat dan pengalaman baru. Liburan mewah, fokus bersantai, perawatan diri dan menikmati hidup. Liburan hemat, fokus memperbanyak pengalaman dengan konsekuensi sedikit bersusah payah. Tiap individu membutuhkan satu atau beberapa dari jenis liburan itu. Sekarang butuh liburan keluarga, mungkin berikutnya hendak liburan solo. Sekarang butuh liburan mewah, tahun depan mungkin butuhnya liburan irit. Pilihan ada di tanganmu.

Bagi saya, derajat tertinggi liburan adalah liburan santai. Kenapa? Karena untuk mendapatkan liburan ini butuh beberapa kondisi dasar:

  1. Waktu menetap lama
  2. Kunjungan kesekian ke kota tersebut
  3. Bukan musim puncak liburan

Liburan Santai: Prasyarat

Waktu Menetap Lama

liburan santai

Mungkin tidak jika dari awal merencanakan liburan keluar kota selama sebulan? Mungkin sih, tapi bagi standar kebanyakan orang Indonesia rasanya hampir mustahil. Biasanya dibutuhkan 2-4 hari untuk dalam negeri dan 1-2 minggu untuk luar negeri.

Kami berkesempatan tinggal sebulan di Yogya. Hanya fokus di satu kota dan memiliki banyak waktu membuat saya mempunyai kebebasan untuk mengunjungi banyak tempat tanpa terburu-terburu. Tempat tersebut tidak hanya objek-objek favorit wisata. Tetapi juga kerumunan, pasar, taman dan tempat kuliner. Tempat terkenal sampai tempat anti-mainstream yang banyak orang tidak tahu.

Berhubung suami harus masuk kerja di hari kerja, seringnya saya jalan-jalan hanya berdua bersama balita yang pada saat itu berusia 3 tahun kurang. Biasanya kami jalan-jalan keluar 3 hari dari 5 hari kerja. Pagi habis sarapan dan mandi berangkat, kemudian sudah makan siang dirumah. Sisanya ya seperti hari-hari biasa. Tidur siang kemudian beberes sembari menunggu suami pulang. Meski waktu masih panjang tapi tetap harus efektif dan efisien kan. Hampir tiap malam saat menemani Hasan tidur, saya menghabiskan waktu untuk gugling dan gugling map lokasi wisata yang ingin dikunjungi. Tidak hanya tempat wisata, wisata kuliner juga. Biasanya saya mencari wisata kuliner yang makanannya suami tidak terlalu suka. Yang suami suka mending nunggu suami dan pergi makan bersama. Sehari bisa mengunjungi 2-3 tempat, oleh karena itu saya selalu mencocokkan tempat-tempat tersebut di Google Map.

Kami biasanya berdua melancong di Yogyakarta menggunakan mobil atau transportasi umum. Jika hendak menggunakan mobil, pagi-pagi saya antar suami dulu di RSUD Klaten, nanti pas pulang saya jemput atau ia pulang bersama temannya. Sementara kalau bawa mobil sendiri relatif lebih fleksibel. Apabila menggunakan transportasi umum, maka saya harus riset Google dan Google Map lebih lama. Riset tempat, lokasi, antar lokasi harus berjalan kaki atau bis Transjogja, dan nanti naik Transjogja apa. Rumit sih, tapi ini yang sangat saya nikmati :).

Sebagai contoh, tujuan tempat wisata kami adalah jalan-jalan di Malioboro. Kami berjalan kaki menuju halte bis Transjogja terdekat, kemudian naik bis sampai halte paling selatan di Malioboro, jalan kaki di sepanjang jalan, mampir beli Gudeg Mbah Lindu, menyeruput kopi di Wanderlust Coffee, kemudian ke Istana Paku Alaman menggunakan Transjogja.

Jarak tempat wisata pun bukan masalah. Di hari-hari terakhir tinggal di Yogya, saya masih sempat mengunjungi Museum H.M Soeharto yang terletak di Wates, sebelah barat Yogya, padahal kami tinggal di timur Yogya. Tidak lupa kami mampir ke Bakpia Kemusuk, yang mana merupakan bakpia klasik langganan keluarga Cendana.

Kunjungan Kesekian ke Kota Tersebut

liburan santai

"Gw kayaknya bawa anak kali ini ke Tokyo pengen santai-santai aja. Ke taman, people watching, cafe hopping. Pokoknya santai."

Itu adalah pernyataan dari seorang teman yang hendak ke Jepang untuk ke-tiga kalinya.

Siapa sih yang mau ke tempat baru untuk pertama kalinya cuma untuk hilir mudik di kota tanpa agenda ambisius? Mahal-mahal beli tiket pesawat dan akomodasi, cuma untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang kurang lebih sama dengan di tempat asal.

Oleh karena itu, salah satu prasyarat tercapainya liburan santai adalah sudah berkali-kali ke kota tersebut. Sudah pernah mengunjungi lokasi favorit wisatawan. Sudah pernah mencoba tempat hip. Kini saatnya santai, menikmati momen. Mengamati sekitar, memperhatikan tingkah laku masyarakat. Makan di kafe, berbicara dengan orang asing, bertemu teman lama.

"Ada yang komentar, yang gw lakuin itu sama aja kayak di tempat tinggal, bukan liburan dong namanya."

Saya kembali menanggapi, tentu itu liburan. Pada hakekatnya liburan adalah memecah mata rantai dari rutinitas harian. Biasanya yang harus pagi-pagi berangkat kerja dan sibuk mengurusi urusan rumah tangga, sekarang bisa bersantai untuk sejenak di lingkungan yang berbeda dari tempat tinggal. Memecah kejenuhan, memulai rutinitas dengan semangat yang terbaharukan nantinya.

Bukan Puncak Musim Liburan

liburan santai

Sejujurnya saya tipe wisatawan urban yang ingin menikmati wahana tanpa harus terlalu bersinggungan dengan hiruk pikuk manusia, bahkan untuk kegiatan harian saya. Alih-alih belanja bulanan dengan dibantu suami mengingat anak sudah dua, saya lebih memilih berbelanja bersama si adik
disaat abangnya sekolah. Lebih memlih mendorong troli sendiri dan mengangkat belanjaan sendiri ke lantai 21 apartemen kami. Semuanya dilakukan agar saya bisa menikmati momen belanja. Menikmati melihat dan memilih barang belanjaan.

Suami pun kebetulan tipe yang sama. Itulah mengapa kami jarang berwisata di hari dan musim puncak liburan. Macet, berdesak-desakan, menghabiskan waktu untuk mengantri. Uh, rasanya menjadi terkekang. Alhasil biasanya kami berwisata karena kesempatan. Ke Bandung karena harus berobat gigi. Ke Banda Aceh untuk seminar suami. Ke Medan karena mudik.

Kesempatan. Suatu rejeki yang harus disyukuri. Kami yang tinggal sebulan di Yogya karena rotasi stase suami dan teman saya yang ke Tokyo untuk ke-tiga kalinya karena sekalian mengikuti suaminya rapat. Karena kesempatan semacam itu, kami jadi bisa menikmati liburan santai di Kota. Ada yang karena pekerjaannya membuat berpindah-pindah sehingga bisa berliburan santai tanpa beban, ada pula yang karena mendapat beasiswa keluar negeri membuat dirinya bisa melancong kesana kemari. Kesempatan adalah sesuatu yang harus dihargai dan digunakan semaksimal mungkin. Tahun ini dapat kesempatan, belum tentu tahun depan akan bertaburan tawaran yang sama.


liburan santai

Tempat Wisata Historis:
  • Benteng Vredeburg
  • Museum Perjuangan
  • Museum Nasional Jogja Kembali (Monjali)
  • Museum Sandi
  • Museum Biologi
  • Museum Sasmitaloka Sudirman
  • Keraton
  • Museum TNI AU
  • Ullen Sentalu
  • Museum Merapi
  • Taman Sari
  • Museum Sonobudoyo
  • Museum Soeharto

Tempat Wisata Lainnya:

  • Kebun Binatang Gembira Loka
  • Malioboro
  • Taman Pelangi
  • Sindhu Kusuma Edupark (SKE)
  • Alun-alun Lor dan Kidul
  • Pasar Beringharjo
  • Punthuk Setumbu
  • Taman Gardhu Pandang Kaliurang

Wisata Kuliner:

  • Gudeg Djuminten
  • Gudeg Yu Djum
  • Gudeg Sagan
  • Gudeg Pawon
  • Gudeg Tekluk
  • Gudeg Mbah Lindu
  • Sate Klathak Pak Pong
  • Sate Klathak Pak Bari
  • Bakmi Djowo Mbah Mo
  • Bakmi Djowo Mbah Gito
  • Soto Kadipiro
  • Jejamuran
  • Sate Bathok Mbah Katro
  • Mie Ayam Tumini
  • Angkringan
  • Raminten
  • Tempo Gelato
  • Nanamia
  • Roemi Ice Cream
  • Silol Cafe
  • Simetri Cafe
  • Wanderlust Cafe
  • Roaster and Bear Cafe

2 Hari di Solo: Dapat Apa?

2 komentar
Yogyakarta dan Solo adalah 2 kota besar yang hanya terpisahkan oleh jarak 60-an kilometer saja. 2 kota yang berbeda provinsi dengan kota Klaten diantaranya. Jika lancar, hanya memakan waktu 1.5 jam untuk menempuh perjalanan antar pusat kota.
2 hari di solo

Pada bulan Juli 2018, suami mendapatkan stase jaga RSUD Klaten. Saya dan Hasan turut dibopong. Sedari awal kami sudah menentukan untuk tinggal di sekitaran Yogya agar lebih ada "kehidupan". Saya pun memilih kosan yang berada di sebelah timur kota Yogya agar jarak tempuh ke Klaten semakin memendek. Sudah mendapatkan kesempatan tinggal di Yogya, rasanya sayang kan untuk melewatkan kesempatan ke Kota Solo?

Kami berwacana hendak ke Solo pada akhir pekan ke-3 Bulan Juli. Cuma bisa menginap semalam karena hari kerja biasa suami harus rutin masuk RSUD. Yah, tidak apa-apa. Mari dimaksimalkan mungkin kesempatan yang sudah ada!

2 Hari di Solo: Transportasi Umum

Prambanan Express

Kami tinggal tidak jauh dari Bandara Adi Sutjipto. Bandara ini cukup unik. Terletak sangat dekat dengan kota (masuk Kab. Sleman), berukuran relatif kecil dan terintegrasi dengan stasiun kereta Maguwo. Penasaran tentunya saya soal kereta apa saja yang berhenti pada stasiun tersebut. Ternyata hanya Prambanan Express (Prameks) lah kereta tersebut. Prameks ini adalah kereta bertipe komuter (kurang lebih seperti KRL Jabodetabek lah) tanpa tiket tempat duduk dengan rute Solo Balapan hingga Kutoarjo. Praktisnya, masyarakat Kota Purworejo dan Solo bisa bekerja di Yogya dengan menaiki kereta ini. Hanya ada harga tunggal untuk kereta Prameks, yaitu Rp 10.000 dan Rp 15.000 untuk rute Solo-Jogja dan Solo-Kutoarjo. Jadwal lengkap Prameks bisa dilihat disini. Saya pun menjadi sangat penasaran untuk menjajal kereta ini.

Akhirnya kesampaian!

Ternyata, suami harus masuk dulu ke RS di hari Sabtu disaat rencana pelesir ke Solo. Saya pun mengusulkan agar saya dan Hasan duluan ke Solo menggunakan Prameks baru kemudian suami menyusul sekaligus membawa barang bawaan menggunakan mobil  setelah beres urusan rumah sakit. Saya berniat membeli tiket sehari sebelumnya di Stasiun Maguwo. Apa daya, rasanya malas keluar pesan Grab cuma untuk membeli tiket. Tertunda, tertunda, tertunda. Malam pun tiba, saya meminta izin ke suami untuk pergi sebentar pakai mobil ke Stasiun Maguwo.

"Udahlah, besok aja sekalian belinya. Ngapain malam-malam keluar."

Saya pun manut. Memang setengah malas juga sih untuk pergi keluar.

Keesokan harinya,  1.5 jam setelah suami berangkat ke rumah sakit, saya dan Hasan pergi menuju Stasiun Maguwo. Ah, benar dugaan saya, tiket Prameks ke Solo untuk jam terdekat sudah habis! Akhirnya saya membeli 1 tiket (Hasan masih gratis) untuk jadwal setelahnya. Masih sekitar 1.5 jam nih, akhirnya kami memilih untuk berjalan-jalan di Bandara Adi Sutjipto dan kemudian makan donat di Dunkin Donuts.
2 hari di solo

Perlu menyeberang rel kereta untuk mencapai peron kereta yang menuju Solo. Calon penumpang sudah berbaris. Alhamdulillah, ada salah seorang calon penumpang yang memberikan tempat duduk di kursi tunggu karena melihat saya membawa anak kecil. Orang tersebut tampaknya baru mendarat di Adi Sutjipto, terlihat dari koper dengan tag bandara yang masih hangat.

Kereta pun datang. Sesuai dugaan saya, kereta penuh! Tentu saja, soalnya Stasiun Maguwo adalah stasiun Yogya terakhir sebelum menuju Klaten dan Solo. Penumpang berjejal, masuk saja macet. Akhirnya saya dan Hasan berdiri. Selamat datang Hasan di dunia Proletar 😝!

Tidak lama sebelum mencapai stasiun Klaten, tiba-tiba Hasan minta duduk. Saya pun sembari agak berjongkok mendudukkan Hasan di pangkuan saya. Melihat yang saya lakukan, seorang bapak menawarkan tempat duduknya kepada saya dan Hasan.

"Tidak apa-apa pak, nanti anaknya mau duduk.", jawab saya sembari melihat ke arah anaknya yang sejak awal tidak duduk dan gelendotan di kursi ibunya.

Bapak tersebut berpergian membawa istri dan seorang anaknya yang kira-kira kelas 5-6 SD. Alhamdulillah, akhirnya saya dapat duduk dengan Hasan dipangku hingga Stasiun Purwosari. Stasiun ini merupakan 1 stasiun sebelum stasiun besar Solo Balapan. Kami memutuskan turun disitu karena dekat dengan Museum Radya Pustaka, Musem Pers, dan tempat penginapan kami.
Halo Solo!

Batik Trans Solo (BST)

2 hari di solo

Jarak dari Museum Pers Nasional ke Paragon Mall HANYA 950m tapi saya memutuskan untuk menggunakan moda transportasi Batik Trans Solo demi sebuah pengalaman. Padahal jarak segitu adalah jarak santai dan menyenangkan untuk berjalan kaki.

Batik Trans Solo (BST) bisa dibilang sejenis Trans Jakarta dan Trans Jogja. Sebelum melakukan perjalanan ke Jogja, saya sudah menelisik Google Map jalur mana yang dalam rencana saya akan saya lewati sekaligus merupakan jalur BST. Akhirnya terpilih lah jalur Museum Pers - Paragon Mall meski hanya 950m. 

Mengingat frekuensi Trans Jogja yang relatif sedikit, saya tidak berharap banyak untuk langsung bisa naik BST. Halte BST pun lebih kecil dari Trans Jogja yang bahkan jauh lebih simpel dari halte Trans Jakarta. Halte BST hanya seperti platform ukuran 1mx4m dengan dudukan besi yang kurang nyaman.
2 hari di solo
Sempat sedikit putus asa karena bis yang tak kunjung datang. Saya menetapkan waktu terakhir yang apabila bis tidak datang, kami akan berjalan kaki saja. Akhirnya, setelah menunggu hampir setengah jam datang juga bis berwarna biru dengan corak batik di sisi samping-nya. Interiornya kurang lebih serupa dengan Trans Jogja dan Trans Jakarta. Entah karena belum jam sibuk atau bukan jalur favorit, bis ini relatif lowong dan kami dengan mudahnya mendapatkan tempat duduk. Harga yang dipatok adalah Rp 4.500 per-orang (Hasan belum bayar). Pembayarannya dengan cara membayar sejumlah uang kepada petugas bus dan nanti akan diberikan lembaran kecil berupa karcis.

Akhirnya kami turun di halte yang tepat berada di depan Paragon Mall.

2 Hari di Solo: Penginapan

Rumah Turi

Alamat: Jl. Srigading II no. 12, Surakarta
2 hari di solo

Saya sudah mulai mencari-cari penginapan semenjak 2 minggu sebelum keberangkatan dari solo. Berbekal dengan semua aplikasi pemesanan hotel di gawai, akhirnya pilihan antara sebuah budget hotel yang berlokasi di pinggir jalan utama Slamet Riyadi dan eco-hotel  yang berlokasi di dekat Paragon Mall. Harga keduanya mirip. Setelah menimbang-nimbang,  akhirnya pilihan jatuh pada eco-hotel yang bernama "Rumah Turi". Penginapan ini ternyata pernah memenangkan perlombaan dengan kategori eco-hotel.

Kesan pertama yang saya dapat saat menginjakkan kaki di halaman penginapan adalah, "wah, ada ya rumah dengan suasana desa beserta burung berkicauan di tengah kota?". Betul, Rumah Turi berkesan asri serta memiliki banyak sekali pepohonan dan tanaman. Tanaman rambatan, hias sampai tanaman gantung. Interiornya seperti suasana rumahan dan banyak didominasi oleh kayu. Kamar-kamar dirancang mengelilingi taman yang berada di tengah bangunan. Bangunan ini terdiri dari 2 lantai. Pada lantai bawah terdiri resepsionis, kamar-kamar serta restoran. Pada lantai atas terdiri dari kamar-kamar, aula santai dan jembatan yang menghubungkan antara koridor kamar dan aula santai tersebut. Aula santai tersebut berlantaikan kayu dan memiliki langit-langit atap yang tinggi. Di dalamnya banyak instrumen musik tradisional seperti gamelan dan kendang.
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo

Salah satu pertanyaan besar yang terbesit di benak saya soal Rumah Turi ini adalah bagaimana mereka mendapatkan sumber air untuk menyiram sebegitu banyak tanaman disana? Ternyata mereka menggunakan air kuning (yellow water) dari bekas air mandi atau air siraman toilet. Wow. Ternyata ada level penginapan juga yang mengaplikasikan ini. Kamarnya berlantaikan kayu dan sangat bersih. Rumah Turi cocok menyandang predikat sebagai eco-hotel.

2 Hari di Solo: Tempat Historis

Museum Radya Pustaka

Alamat: Jl. Slamet Riyadi no. 275, Surakarta
2 hari di solo

Museum ini adalah pemberhentian pertama saya dan Hasan setelah turun di Stasiun Purwosari. Karena jarak yang ditempuh lebih dari 2km, saya memutuskan untuk menggunakan Grab Car.

Museum Radya Pustaka adalah salah satu museum tertua di Pulau Jawa, lebih tua daripada museum Sonobudoyo di Yogya. Didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwana IX. Sebenarnya lokasi museum yang sekarang ini adalah lokasi yang sudah dipindahkan ke kediaman seorang Belanda, Johannes Buselaar.
2 hari di solo

Koleksi Museum Radya Pustaka adalah berbagai barang-barang kuno seperti meriam zaman VOC, arca-arca Hindu-Buddha, pusaka adat, keris, wayang kulit dan buku-buku kuno. Museum ini relatif bersih meski agak tidak terawat, terlihat dari cat dinding yang terkelupas. Di teras depan terdapat meriam zaman VOC beserta arca-arca Hindu-Budha. Di ruang depan (bekas ruang tamu terdapat patung dada Rangga Warsita yang merupakan pujangga keraton Surakarta. Aneka keris dipajang di ruangan sebelah kanan dan kiri. Di Ruang tengah, terdapat panggung dengan berbagai macam alat musik tradisional. Di sekelilingnya terpajang berbagai macam wayang dengan berbagai cerita. Ruang belakang relatif kosong dan ada beberapa miniatur pendopo. Keluar dari pintu belakang, kami meleawati berbagai arca-arca di sepanjang koridor.
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo

Museum Pers Nasional

Alamat: Jl. Gajahmada  no. 76, Surakarta
2 hari di solo

Kami berjalan kaki menuju museum Pers Nasional setelah menyelesaikan tur museum Radya Pustaka karena jaraknya kurang dari 2km. Jalan Slamet Riyadi yang juga merupakan lokasi diadakannya Car Free Day (CFD) memiliki trotoar yang sangat luas. Hasan sangat senang lari-larian disana.

Museum Pers Nasional terletak di perempatan bundaran Gajahmada-Yosodipuro. Yang saya masuki pertama kali adalah Gedung Sasana Soeka yang merupakan gedung lama. Di pelataran depan terdapat patung dada tokoh-tokoh kunci pers Indonesia seperti Tirto Adhi Soerjo, Djamaluddin Adinegoro, Sam Ratulangi, dan Douwes Dekker. Kita juga disajikan 6 diorama yang menceritakan sejarah pers di Indonesia. Diorama pertama menceritakan bentuk komunikasi di Indonesia jaman pra-kolonial. Diorama kedua memperlihatkan pers era kolonial. Diorama ketiga menggambarkan pers pada masa pendudukan Jepang. Diorama keempat menunjukkan pers pada masa Revolusi Nasional. Diorama kelima menceritakan pengekangan pers pada masa orde baru dan Diorama keenam menunjukkan kondisi pers era Reformasi.
2 hari di solo
2 hari di solo

Di bagian dalam terdapat contoh-contoh alat pers dari masa pra kolonial termasuk kamera dan mesin ketik. Selain itu juga terdapat koran cetak mulai masa pra-kolonial hingga masa reformasi.
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo

Puro Mangkunagaran

Alamat: Jl. Ronggowarsito no. 83, Surakarta
2 hari di solo

Puro Mangkunegaran atau yang dikenal dengan Istana Mangkunegaran merupakan tempat kediaman resmi trah Mangkunegaran. Layaknya Yogya, Solo pada awalnya terdapat dua trah penguasa besar, yaitu Mangkunagaran dan Paku Buwono. Berbeda dengan Yogya yang kedua pemimpin menjadi penguasa setempat, Mangkunegaran dan dan Paku Buwono hanya menjadi pemimpin simbolik di Solo.

Puro Mangkunagaran menempati lahan yang amat luas. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok. Saat memasuki bangunan bagian depan, terdapat semacam resepsionis. Kita akan disambut oleh petugas. Dengan biaya Rp 10.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 20.000 untuk wisatawan asing, kita sudah dapat mengelilingi dan menjelajahi areal istana. Namun, berkeliling didalamnya wajib didampingi oleh pemandu karena keluarga Mangkunegaran masih tinggal di dalam istana. Untuk pemandu tidak dikenai tarif tambahan, tetapi diharapkan untuk memberikan tips seikhlasnya. Saya dipandu oleh salah seorang siswi SMK yang sedang bekerja paruh waktu menjadi pemandu.

Bangunan pertama yang kami temui adalah Pendopo Ageng yang merupakan Pendopo terbesar di Indonesia karena dapat menampung lima sampai sepuluh ribu orang. Seluruh bangunan dibangun tanpa menggunakan paku. Di langit-langit pendopo, tampak ornamen otentik yang ternyata merupakan perlambangan astrologi Hindu-Jawa yang dipermanis dengan deretan lampu gantung antik yang dipesan langsung dari Belanda. Pendopo Ageng ini mengalami banyak pemugaran dan perubahan, seperti terdapat beberapa dekorasi ala Eropa yang tampak di berbagai sudut Pendopo, sebagai contoh, terdapat patung anak dan simbol ala Eropa pada atap depan pendopo.
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo

Dibelakang Pendopo, terdapat beranda terbuka yang bernama Pringgitan yang memiliki tangga menuju Dalem Ageng, yakni bangunan berikutnya di belakang Pendopo. Awalnya, Dalem Ageng dimaksudkan sebagai kamar tidur pengantin kerajaan yang sekarang difungsikan sebagai Museum. Museum ini memamerkan perhiasan, senjata, perlengkapan perang, pakaian, medali, perlengkapan wayang, uang logam, serta berbagai benda seni. Sayangnya, memasuki Dalem Ageng, kita dilarang untuk mengambil foto.

Di belakang Dalem Ageng, terdapat area kediaman keluarga Mangkunegaran. Suasanya sangat asri dan rimbun. Terbagi dua menjadi area putri dan area putra. Di tengah-tengahnya terdapat tanaman yang terawat dengan baik. Kolam, air mancur serta tampak juga beberapa patung-patung klasik bergaya Eropa.
2 hari di solo
2 hari di solo

Menghadap taman terbuka, terdapat Beranda Dalem (Pracimoyasa), yakni bangungan bersudut delapan dimana di dalam bangunan terdapat tempat lilin dan perabotan Eropa. Beranda Dalem ini pada awalnya dimaksudkan sebagai ruang keluarga Mangkunegaran.
2 hari di solo
2 hari di solo

Selesai sudah tur istana kali ini. Senangnya mendapat pemandu yang sangat baik serta sangat rinci dan informatif dalam menceritakan sejarah bangunan tersebut. Sembari mengucapkan terima kasih, saya memberikan tips kepadanya lalu beranjak pulang.

Keraton Kasunanan Surakarta (Paku Buwono)

Alamat: Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta
2 hari di solo

Layaknya Puro Mangkunagaran, keluarga Paku Buwono masih tinggal di area ini. Sebagian komplek keraton disulap menjadi museum yang memamerkan berbagai koleksi milik kasunanan seperti kereta perang, mahkota, keris, senjata dan lain-lain. Arsitektur keraton ini jawa sekali dan diakui termasuk arsitektur terbaik di jamannya,
2 hari di solo

Berbeda dengan Puro Mangkunegaran, museum keraton ini hanya sedikit pemandunya dan kita bisa berkeliaran bebas memasukinya. Mungkin karena bagian museum terpisah dengan tempat tinggal keluarga keraton ya. Bangunan berbentuk lorong yang mengelilingi taman yang berada di tengahnya. Koridornya luas. Sayang, tiap barang hampir tidak ada penjelasan sama sekali. Sebaiknya mengunjungi museum ini menggunakan pemandu agar mengetahui cerita dibaliknya.
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo
Persetujuan Antara HB IX, Presiden Soekarno dan Pangeran Bobby (PB XII)

Wisata Sejarah Lainnya

Seminggu sebelum keberangkatan ke Solo, saya baru mengetahui perihal adanya Museum Tumurun. Museum Tumurun merupakan museum pribadi yang dibuka untuk umum namun harus reservasi dahulu. Sayang, saat saya menghubungi narahubung, jadwal kunjungan yang saya bisa sudah penuh. Maklum, kabarnya hanya 10 reservasi per-hari. Museum ini dimiliki oleh anak pendiri perusahaan tekstil terbesar di Asia, PT. Sritex. Isinya pun merupakan koleksi pribadinya.

Jika kamu penyuka batik, maka wajib  mengunjungi Museum Danar Hadi. Kalau ada waktu lebih juga bisa mengunjungi Benteng Vastenburg. Keduanya juga berada di tengah kota.

2 Hari di Solo: Wisata Kuliner dan Oleh-oleh

Warung Tengkleng Mbak Diah

Alamat: Desa Tanjunganom, Kabupaten Sukaharjo, Jawa Tengah
2 hari di solo

Kuliner malam minggu pertama kami adalah Warung Tengkleng Mbak Diah. Ternyata, warung tengkleng ini sudah berusia sekitar 25 tahun. Menyajikan berbagai menu olahan kambing. Kami memesan tengkleng, tongseng dan satenya. Semua olahan makanannya lezat dan tidak berbau amis. Bumbu yang digunakan cukup kuat, tercium dari aroma tengkleng yang sarat akan bau kencur dan kunyit. Daging kambingnya juga cukup lembut, Hasan saja bisa makan tongseng disini. Tongsengnya tidak pedas, namun tengklengnya cukup pedas karena mengandung rawit. Harga yang dibanderol cukup masuk akal. Sebagai contoh 35 ribu orang satu porsi tengkleng.

Nasi Liwet Wongso Lemu

Alamat: Jl. Teuku Umar, Keprabon, Surakarta
2 hari di solo

Ini adalah destinasi menu makan malam kedua kami. Nasi liwet merupakan salah satu kuliner khas Solo. Nasi yang disajikan dengan ayam suwir yang mirip opor, sayur labu, telur dan sambel. Rasanya agak manis namun legit di lidah, terutama ayam suwirnya. Nasi Liwet Wongso Lemu bebentuk warung dengan jajaran pengunjung yang duduk lesehan atau duduk di kursi mengelilingi lemari kaca makanan. Buka dari pukul 16.00 - 01.00 dini hari. Harga tergantung dengan pesanan dan berkisar antara 10 ribu hingga 20 ribu rupiah seporsi. Kami mencoba makan disini pada malam hari sekitar pukul 20.00 dan masih sangat ramai!

Timlo Sastro

Alamat: Jl. Kapten Mulyadi no. 8, Surakarta
2 hari di solo

Timlo Sastro merupakan menu pertama sarapan minggu kami. Sesampainya kami disini, kami masih tidak tahu menahu apa itu timlo. Ternyata timlo adalah sup kaldu bening yang disajikan dengan ayam suwir, ati, ampela, sosis solo dan telur pindang. Timlo Sasatro berlokasi dekat Pasar Gedhe dan berupa warung pinggir jalan. Rasa kuahnya segar. Dengan tambahan nasi, Hasan pun makan timlo dengan lahap. Seporsi timlo komplit dihargai sekitar 20 ribu rupiah. Buka dari pukul 06.00-15.30 sore, jadi bagi yang ingin sarapan bisa langsung icip Timlo Sastro.

Sate Kambing Hj. Bejo

Alamat: Jl. Sungai Sebakung no. 10, Pasar Kliwon, Surakarta
2 hari di solo

Sate Kambing Hj. Bejo itu sejatinya adalah sate buntel. Jadi, potongan daging cincang kemudian dibalut dengan lemak kambing. Kebayang kan betapa lumer dan legitnya sate kambing ini. Selain menu sate buntel, rumah makan ini juga menyajikan menu kambing khas lainnya seperti tongseng dan tengkleng. Namun, karena sebelumnya kami sudah menyicipi tongseng dan tengkleng di tempat lain, ditambah ini adalah perhentian kedua sarapan, kami hanya memesan sate buntelnya saja. Menurut saya, harga yang dibanderol untuk seporsi sate cukup mahal. Tapi jangan khawatir, kuliner ini wajib dicoba kalau menyambangi Solo!

Selat Solo Mbak Lies

Alamat: Jl. Veteran Gg. 2 no. 42, Surakarta
2 hari di solo

Inilah perhentian ketiga sarapan kami, Selat Solo Mbak Lies. Ambisius sekali bukan? Selat Solo Mbak Lies letaknya cukup tersembunyi, ada di dalam gang. Kami sendiri lumayan kesulitan mencarinya. Kendaraan bisa diparkir di luar gang dengan bantuan tukang parkir yang mengkoordinir parkiran.

Meski didalam gang, interior warung selat solo ini cukup menarik dan khas. Meja dan kursi terbuat dari keramik. Banyak juga hiasan dinding dan piring-piring kuno terpampang rapi. Kami datang agak pagi, jadi masih terlihat ruangan baru dipel oleh petugas.
2 hari di solo
2 hari di solo

Dinamakan Selat Solo, merupakan derivatif dari padanan Salad yang merupakan makanan orang bule. Karena ingin mengadopsi salad itu ditambah dengan kearifan lokal, jadilah Selat Solo. Potongan daging semur atau galantin (bisa dipilih) dipadu dengan rebusan wortel dan buncil, telur pindang, kentang, selada, dan dipermanis dengan "mustard" ala jawa. Manis, legit dan asem berpadu dengan sempurna. Satu porsi dibanderol sekitar Rp 28.000 saja.

Restoran Kusuma Sari

Alamat: Jl. Slamet Riyadi no. 111, Surakarta
2 hari di solo

Kami datang kesini dengan rekomendasi teman saya. Beberapa kali kami hilir mudik di kota sering sekali melewati restoran ini. Wajar saja, letaknya tepat di tengah kota. Teman saya menganjurkan untuk makan stik disini, namun karena kami sebelumnya sudah makan selat solo, akhirnya kami memilih untuk makan es krim saja disini.

Layaknya restoran tua lainnya, es krim disini khas sekali "tua"-nya seperti es krim "Rasa" dan "Sumber Hidangan" di Bandung. Kami memesan seporsi es krim strawberry. Rasanya tidak terlalu manis dan enak. Hasan juga suka. Suasana disini juga tenang sekali. Meski sudah lewat jam makan siang, restoran ini masih tetap ramai.

Roti Orion

Alamat: Jl. Jendral Urip Sumoharjo no. 80, Surakarta
2 hari di solo

Siapa yang tidak kenal dengan legenda roti di Solo, Roti Orion? Karena mengetahui kalau toko roti tua ini sebegitunya melegenda, kami memutuskan mampir setelah sarapan timlo. Roti Orion ini berlokasi di pusat kota dan menempati gedung tua. Katanya sih yang terkenal Roti Mandarin, tapi kami malah tidak beli. Kami membeli roti semir-nya yang juga terkenal dan aneka roti lainnya. Pantas disebut legenda roti di Solo. Harganya tidak mahal dan rasanya juara!

Serabi Notosuman

Alamat: Jl. Moh. Yamin no. 51, Surakarta
2 hari di solo

Oleh-oleh dari Solo? Pasti yang terlintas di benak kita pasti Serabi Notosuman. Awalnya saya kira Serabi Notosuman seperti Surabi Enhaii di Bandung. Ada tempat makanannya dan bisa memilih aneka macam kreasi surabi. Ternyata hanya toko biasa dan menjual surabi untuk dibawa pulang. Pilihannya hanya dua: surabi original dan surabi coklat. Selain surabi, tiap toko Surabi Notosuman juga menjual aneka makanan oleh-oleh lainnya. Serabi Notosuman ini juga bermacam nama dan cabang. Yang kami sambangi Serabi Notosuman Ny. Lidia. Sementara nama lain banyak cabangnya, untuk Ny. Lidia tidak ada cabang lain.

Sudah pasti, surabi solo rasanya endeus!

Kuliner Lainnya

Selain kuliner diatas, ada beberapa rekomendasi kuliner dari teman. Ada yang menyarankan Nasi Liwet sekitar Stadion Manahan, tetapi berhubung kami sudah makan nasi liwet kemarin malamnya, akhirnya kami mengurungkan diri. Ada juga Sate Kambing H. Bejo yang dekat rel kereta api. Kami sempat menyambanginya, sayang karena kepagian mereka belum siap. Nah, satu lagi yang legenda kata teman adalah Gudeg Ceker Bu Kasno Margoyudan. Bukanya? Baru jam 2 DINI HARI sampai subuh hahaha. Karena kami sudah tidak bertenaga mengejar kuliner di jam-jam aneh dan kami pun tinggal di Yogya dengan aneka gudegnya, akhirnya kami mengurungkan diri dan memilih lain kali saja jika ke Solo lagi.
2 hari di solo
Gudeg Ceker Bu Kasno
Tapi jadi penasaran juga kan.

2 Hari di Solo: Tempat Kerumunan

Solo Paragon Mall

Alamat: Jl. Yosodipuro no. 133, Surakarta
2 hari di solo

Solo Paragon adalah salah satu mal terbesar di Kota Solo. Saya kesini menggunakan BST setelah dari Museum Pers karena hendak mencari makan siang buat Hasan, Panties Pizza idolanya Hasan kala di Kampung, haha. Posisinya juga cuma jarak berjalan kaki ke penginapan kami. Mal modern cukup besar dengan toko-toko yang cukup lengkap. Cocok dikunjungi untuk mencari makanan atau barang-barang kasual.
2 hari di solo
Calzone-nya Panties Pizza

Taman Balekambang

Alamat: Jl. Balekambang no.1, Surakarta
2 hari di solo

Sebelum sarapan, kami mengunjungi Taman Balekambang dahulu yang berlokasi di dekat Stadion Manahan. Pagarnya tidak terlihat menarik. Setelah masuk melewati pagar, ternyata taman ini sangat luas. Jauh lebih luas dibanding keliatannya dari luar. Kami mengarah ke kiri dahulu setelah melewati pagar.
2 hari di solo

Di sebelah kiri ternyata taman dengan jalan setapak dan banyak rusa-rusa berkeliaran. Ada rusa yang dibalik pagar, ada juga yang berkeliaran bebas. Rusa jantan yang ditandai dengan adanya tanduk tampak agresif. Saya khawatir dan bilang ke suami agar Hasan benar-benar diperhatikan. Takut diseruduk! Sementara rusa-rusa betina terlihat tenang, mereka lebih berhati-hati terhadap manusia karena menjaga anak-anaknya yang ikut berkeliaran.
2 hari di solo
2 hari di solo

Kami kembali ke gerbang masuk, kali ini kami mengambil arah kanan. Ternyata taman bagian sini sangat luas! Kami mengarah ke pedagang-pedagang yang sibuk membereskan lapaknya, tampaknya ada pasar malam sebelumnya. Kemudian sayup-sayup terdengar irama musik senam, ternyata sedang ada senam ibu-ibu dan gathering sesuatu. Di tengah taman ada air mancur yang dikelilingi pohon beringin besar sekali. Di sisi ujung ada semacam waduk. Ada beberapa orang yang tampak memancing. Gerombolan burung pun banyak terlihat. Hasan asyik mengejar mereka.
2 hari di solo
2 hari di solo
2 hari di solo

Ternyata Taman  Balekambang ini banyak diminati juga oleh warga Kota Solo untuk berekreasi dan bersantai!

Alun-Alun Kidul

Alamat: Pasar Kliwon, Surakarta
2 hari di solo

Untuk tata kota semacam Yogya dan Solo, ada dua jenis alun-alun. Alun-Alun Lor dan Alun-Alun Kidul. Alun-Alun Lor yang berada di sebelah utara keraton, sementara Alun-Alun Kidul yang berada di sebelah selatan. Sama seperti Yogya, Alun-Alun Kidul lah yang lebih ramai ketimbang Lor. Pasar malam adanya di Kidul. Sebagai anak alun-alun, maka tidak sah kalau Hasan tidak menyambangi alun-alun suatu kota di Jawa 😝. Ini adalah alun-alun ke-6 Hasan pada tahun 2018.

Seperti Yogya, saya tidak terlalu berharap banyak kalau Alun-Alun Solo akan seramai dan segegap gempita alun-alun Jombang. Maklum, baik Solo dan Yogya adalah kota besar yang sudah memiliki pusat perbelanjaan seperti mal. Siapa pula yang berminat untuk nongkrong di alun-alun? Bahkan, Alun-alun Klaten yang terletak diantara 2 kota besar (Solo dan Yogya) tetap tsepi. Mungkin muda-mudinya lebih tertarik untuk nongkrong di Solo atau Yogya ya.

Ternyata cukup lumayan, di alun-alun terdapat perosotan balon, odong-odong bahkan trampolin. Hasan juga sempat menyalurkan kesenangan bermain pasir disana. Tarif kota besar, sekali main 15 ribu. Kalau di Klaten bisa 10 ribu, bahkan di Jombang bisa 5 ribu saja!
2 hari di solo
2 hari di solo

Alhamdulillah, yang penting Hasan senang kan?

Tempat Lainnya

Taman Sriwedari sepertinya merupakan taman ikonik di Kota Solo. Padahal letaknya disamping Museum Danar Hadi persis, tapi saya juga bingung kenapa tidak mengunjunginya. Bagi yang senang berbelanja batik, tidak lain dan tidak bukan bisa menyambangi Pasar Klewer. Karena saya bisa membeli batik di Pasar Beringharjo Yogya, maka saya tidak mengunjungi pasar ini.
Pasar Klewer
2 hari di solo

Jangan khawatir walaupun hanya bisa menyambangi Kota Solo secara kilat. Banyak tempat wisata dan kuliner yang bisa dinikmati dan dicoba.

Selamat menikmati Kota Solo!