Apa saja sih rekomendasi restoran halal Singapura saat kamu berencana menginap di Kampung Bugis, Singapura?
Faktanya, Banyak orang Indonesia mengkaitkan makanan halal di Singapura hanya berupa makanan timur tengah atau India saja. Padahal, ada banyak restoran halal di Singapura dengan menu mancanegara, apalagi di wilayah sekitar Kampung Arab, dimana terletak Mesjid Sultan yang berdiri megah.
Saya dan suami punya “forte” yang sedikit berbeda saat travelling, yaitu wisata kuliner halal. Ada banyak cara mengeksplorasi restoran halal di negara dimana umat muslim bukan mayoritas. Mulai dari survei via daring hingga blusukan. Nah, hal-hal ini yang kami aplikasikan saat travelling ke Singapura tengah tahun 2023 ini.
Simak 8 rekomendasi restoran Halal dari kami yang berlokasi di Bugis, Kampung Arab Singapura yang bikin kamu bisa mencicip berbagai variasi makanan internasional.
Apa saja rekomendasi restoran halal di Bugis, Singapura?
Definisi restoran di daftar ini tidak terbatas berupa restoran yang lengkap menyajikan makanan dan minuman dengan tempat makan dan mumpuni. Saya juga memasukkan kedai, tempat makan es krim, hingga warung roti.
1. Bistro Eminami
Alamat: 46 Kandahar St, Singapore
Eminami adalah rekomendasi restoran halal di Bugis jika kamu ingin menikmati sajian Vietnam. Memiliki interior bold western dengan detail khas Vietnam, seperti lampu rotan dan poster “propagandanya”. Eminami adalah restoran halal yang dikelola oleh keluarga muslim Vietnam.
Berhubung saya dan suami menginap di ho(s)tel area Bugis tanpa menyajikan sarapan, maka suatu pagi kami mencoba jalan-jalan di sekitaran Mesjid Sultan dengan harapan menemukan restoran halal yang sudah buka di jam 9 pagi. Maklum, kami harus segera bergegas ke Sentosa supaya sudah berada di Universal Studio Singapore di jam bukanya, 😉 .
Jalanan masih lengang dan restoran masih pada tutup. Berlokasi di Kandahar Street, restoran halal ini berada tepat di seberang Sultan Gate Park. Sejenak kami ragu untuk masuk ke dalam sampai diajak masuk oleh seorang perempuan yang merupakan pelayan di resto tersebut.
Kami memesan Classic Phô, Bún Bò Huê, dan tentu saja Spring Roll. Classic Phô memiliki rasa kaldu sapi yang segar tidak lupa dengan aromatik kemangi dan brussel sprout khas masakan Vietnam. Dipadu dengan daging brisket yang cukup lembut dan bakso yang gurih.
Bún Bò Huê semacam Classic Phô dengan rasa yang lebih pedas. Kuahnya mengandung pasta udang pedas dan dipadu dengan potongan dada ayam dan kol ungu, membuat pengalaman makan masakan ini menjadi cukup unik.
Vietnam Spring Roll yang dibungkus dengan kulit pangsit beras semi transparan membuat cukup meneteskan ludah saat melihat udang segar ginuk-ginuk yang dipadukan dengan kesegaran selada dan kol merah. Kebayang kan nikmatnya bunyi kriuk saat menggigit Spring Roll yang sudah dicelupkan dengan gurihnya saus (semacam hoisin)?
Dugaan saya bahwa Eminami adalah restoran keluarga ternyata tepat. Tidak lama sebelum kami beranjak keluar, seorang bapak-bapak meminta makanan (dengan gratis) ke pelayan. Ia makan Phô sembari menonton televisi yang menyiarkan saluran berbahasa Vietnam.
“Thank you for coming!” Ujar si bapak itu.
Tampaknya si bapak itu adalah pemilik restoran, beserta dengan istrinya yang bekerja di dapur dan sang anak perempuan yang bertugas sebagai pelayan sesekali membantu di dapur belakang.
2. The Dim Sum Place
Alamat: 791 North Bridge Rd, Singapore 1987
The Dim Sum Place adalah tujuan utama Brunch kami hari itu. Posisinya persis di persimpangan jalan North Bridge Rd. Beruntung kami langsung mendapatkan tempat duduk mengingat keadaan restoran yang sudah sangat ramai meski masih jam 10 pagi, mungkin karena kami hanya berdua ya.
“Tidak lebih dari 1 jam, bisa?” Tanya salah seorang pelayan.
Saya melihat banyak wajah Tionghoa di restoran. Salah satu yang menarik pandangan saya adalah 1 keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, 2 anak, dan nenek-kakek sedang duduk di meja bulat besar. Makan keluarga besar rupanya. Restoran Tionghoa yang sarat dengan bahan masakan tidak halal seperti babi dan angciu tapi tetap menjadi favorit banyak warga Tionghoa Singapura lokal?
Artinya masakan di restoran ini enak. Period.
Kami memesan cukup banyak di sini, terutama dimsum, mengingat dimsum lah salah satu yang terkenal enak di sini. Lah namanya saja The Dim Sum Place kan, hehe. Kami tidak ada niat memesan makanan besar, cuma kok saya tergoda memesan Duck Leg Noodle Soup karena:
Random pengen makan bebek
Random pengen menyesap rasa herbal khas Tionghoa
Selain itu, kami juga memesan Fried Carrot Cake yang khas Singapura itu serta aneka dimsum seperti Siew Mai ayam, Crystal Shrimp Dumpling, Duck Char Siew Bun. Semua dimsumnya lembut dan moist. Bumbu isiannya juga cukup banyak dengan rasa gurih tidak kebanyakan tepung.
Untuk mie bebek sendiri cukup berkesan bagi saya. Rasa sup herbal yang jarang sekali saya rasakan, Mie yang kenyal tapi tetap ringan, serta paha bebek yang memiliki tekstur kulit krispi tapi daging di dalamnya tetap sukulen.
3. Wong Fu Fu
Alamat: 776 North Bridge Rd, Singapore 198744
Ingin makan crispy chicken khas Taiwan halal di Singapura? Jangan lewatkan Wong Fu Fu sebagai salah satu rekomendasi restoran halal di Kampung Bugis.
Interior warna orang ngejreng dipadu dengan kehangatan warna kayu. Awalnya kita cukup kaget saat melihat harga makanan di restoran ini. Kami tahu, harga makanan di Singapura jauh lebih mahal ketimbang di Jakarta, tetapi harga yang tertera di menu lebih mahal ketimbang di banyak restoran serupa di Singapura. Sebut saja, minimal S$ 35 untuk 1 menu.
Ternyata konsep makan di sini agak unik, kombinasi menu Ala Carte dan All You Can Eat (AYCE). Kami memesan Crispy Chicken Fried Rice yang pilihan sausnya bisa kustom. Ayam goreng tepungnya persis kayak makan ayam Shihlin. Baik saus dan makanan utama disajikan di hot plate.
Nah, kalau kamu sudah memesan makanan utama, kamu memiliki hak untuk menikmati makanan pendamping sepuasnya. Ada cukup banyak variasinya seperti ubi manis goreng, onion ring, spring roll goreng, nugget kerang, omelet khas Taiwan, dan tumis jamur hitam-kembang tahu-ayam. Tidak cuma itu, kamu juga bisa minum Taiwan Bubble Tea yang bisa kamu susun sendiri komposisi bubble, jeli, hingga takaran gulanya.
Wong Fu Fu bisa menjadi opsi makanan yang cukup murah jika travelling bersama keluarga. Loh, katanya harga 1 menu cukup mahal, bagaimana caranya malah bisa jadi lebih murah?
Jika kamu keluarga dengan anak 2, kamu cukup memesan 2 menu utama saja. Soalnya, selain porsi makanan utamanya cukup banyak, AYCE side dish-nya cukup banyak variasi protein. Sebut saja, ada nugget kerang, omelet, dan tumis jamur-tahu. Sisanya tinggal kamu kombinasikan untuk porsi 4 orang dari 2 menu utama-AYCE tersebut.
Lumayan kan, dengan harga S$70 sudah bisa membeli makanan untuk 4 kepala?
Meski cukup puas, sayangnya rating Wong Fu Fu cukup jelek. Perlu saya akui, rasa side dishnya tidak terlalu enak. Kebayang sih, kalau 2 orang dewasa makan di sini, S$70 hilang begitu saja untuk makan side dish yang tidak begitu memuaskan.
3. The White Label
Alamat: 734 North Bridge Rd, #01-01, Singapore 198702
Keputusan kami untuk blusukan tepat sekali! Terbukti, saat membaca tulisan “Infused French-Malaya Cuisine”, tidak butuh berpikir dua kali bagi kami untuk langsung masuk ke restoran.
Desain interior khas Perancis dengan warna soft duco dipadu padankan dengan furnitur metal dengan warna emas. Tidak kalah lengkap, peralatan makanannya pun berwarna kuning emas.
Kami memesan Egg benedict dan Ondeh-Ondeh Gateau. Egg Benedict yang disajikan berupa Plain Croissant berisi daging cincang manis yang dipadukan dengan telur ceplok air setengah matang, dibanjuri dengan saus hollandaise yang berwarna kuning kunyit dan ditaburi serundeng yang sudah pasti merupakan ciri khas makanan melayu. Tidak lupa salad hijau segar menjadi pelengkap.
Croissant berukuran sedang memiliki kulit renyah tetapi tetap terasa buttery. Kalau biasanya edisi bule Croissant berisi smoked beef, ini berisi sweet pulled beef, yang menurut saya seperti isi filling roti abon. Telur ceplok air setengah matang sempurna sehingga kuning telur yang pecah nikmat sekali dimakan bersamaan dengan saus hollandaise. Ditambah unsur melayu serundeng dan kriuk-kriuk dari salad, Kebayang kan sensasi saat menyantap hidangan ini?
Nah, kami patut mengacungi jempol untuk desert yang kami pilih, Ondeh-ondeh Gateau. Perlu diingat, di Malaysia dan Singapura, Ondeh-ondeh tidak sama dengan Onde-onde di Indonesia. Ondeh-ondeh adalah bahasa melayu dari kue klepon.
Gateau dalam hidangan Prancis berupa kue bolu lembut. Kue bolu pandan 3 tingkat dengan pembatas berupa krim susu rasa pandan. Tidak lupa di atas kue ditaburi oleh kelapa parut yang ditaburi dengan butiran besar gula merah. Benar-benar kue bolu dengan khazanah lokal bukan? Rasa manis dari kue tart bolu ini dilengkapi dengan 1 scoop kecil sorbet kelapa yang segar, Membuat rasa lemak tidak tertinggal setelah menghabiskan desert ini.
Menarik bukan? Hidangan lainnya di restoran ini juga tidak kalah menariknya dari 2 hidangan yang kami pesan ini
5. Swensen’s
Alamat: Bugis Junction, 200 Victoria St, #01-68, Singapore 188021
Berawal dari suami yang kangen dengan es krim Swensen dan ingin nostalgia, ternyata kami menemukan menu “hidden gem” disini. “Fried Chicken”, dengan tanda kutip, karena bukan ayam goreng benaran, tetapi es krim yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti ayam goreng bagian paha bawah.
Menggunakan es krim vanilla dengan chocolate swirl, kriuk ayam goreng (tampaknya) menggunakan corn flakes Kellog’s yang dihancurkan. Tidak hanya itu, kita juga bisa mendapatkan ekstra saus yang bisa dipilih. Pada saat itu kami memilih Marshmallow. Nyumm.
Oh ya, semua cabang Swensen’s di Singapura sudah mendapat stempel MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) ya!
6. Momolato Gelato
Alamat: 34 Haji Ln, Singapore 189227
Sebenarnya sebelum berangkat saya sudah menandai tempat makan es krim ini, mengingat penginapan kami berada di Kampung Bugis. Karena masalah waktu, kami tidak sempat menyambangi, tetapi kami tetap bisa mencicip Momolato saat berkunjung ke Pameran industri makanan di Hall Marina Bay Sands. Disana, stand Momolato memberikan free ice cream kepada pengunjung.
Rasa-rasa yang ditawarkan menarik sekali, tidak hanya rasa dasar seperti vanila, cokelat, dan strawberry, tapi juga rasa khas makanan manis melayu seperti ondeh-ondeh! Tekstur es krim ini cukup creamy, lembut seperti gelato Italia, dan tidak terlalu manis. Wajib dicoba!
7. Bhai Sarbat Teh Tarik
Alamat: 21 Bussorah St, Singapore 199439
Ke Singapura dan Malaysia tidak lengkap tanpa menyesap es teh tarik. Kebetulan di area Bugis ada kedai teh tarik terkenal, Bhai Sarbat. Kayaknya Bhai Sarbat ini nama pemiliknya, ia menempel artikel tentang ketenaran dirinya yang dimuat oleh koran.
Rasa teh tariknya cukup creamy. Yang paling menarik adalah bagaimana sang pemilik melakukan atraksi saat sedang meracik teh tarik. Oh iya, selain teh tarik, dijual juga gorengan, tapi kami tidak mencobanya.
8. Konditori
Alamat: 33 Bussorah St, Singapore 199451
Berawal dengan melihat jajaran pastry di balik kaca sebuah Jalan dengan suasana mesjid sultan, suami “memaksa” saya untuk mencoba beli. Ternyata tidak salah pilih, pastry di Konditori enak banget! Renyah, crispy, dan toppingnya loyal. Ukuran dan harganya cukup masuk akal untuk standar Singapura.
Oh ya, Konditori ini adalah “anak” restoran dari Fika Swedish Meatball, Sebuah Restoran Skandinavia yang terletak di area Mesjid Sultan juga. Nah, Konditori ini fokus menjuali pastry dan sudah berlabel Halal Singapura!
Rekomendasi Restoran Halal Singapura Lainnya
Restoran Halal di Singapura tidak cuma berkutat di makanan India dan Arab saja. Banyak jenis makanan dari bagian belahan dunia lain yang halal sehingga wajib kamu jajal. Di Singapura, banyak juga fast food yang sudah mendapat sertifikasi halal MUIS seperti KFC, McD, Burger King, hingga Jollibee, Fast Food chain yang tidak ada di Indonesia.
Pokoknya, konsep makan di luar negeri adalah:
Makanlah makanan yang tidak ada di Indonesia.
Jadi kamu jangan lupa menjajal makanan khas Singapura-Melayu seperti varian nasi lemak, Kwetiau, hingga Chili crab.
Selain itu, kamu juga wajib mempertimbangkan Restoran Go-ang Pratunam yang menyajikan nasi ayam khas Thailand dan juga masuk michelin list. Ada juga Aisyah Restaurang yang menjual masakan khas Cina bagian Xinjiang. Jika ingin makan steak halal Singapura, bisa ke Royz et vous dan Picanhas’. Jika ingin makan India, bisa coba Sankranti Restaurant. Dimana coba di Indonesia yang menyediakan makan India bagian utara? Restoran India di Indonesia biasanya menyajikan menu India bagian selatan.
Bagaimana, sudah mulai terinspirasi untuk menjajal kuliner halal yang lebih bervariasi? Mana restoran yang paling ingin kamu kunjungi saat ke Singapuran nanti?