Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan

Tips Jitu dan Cara Parkir Inap Bandara Soekarno Hatta

16 komentar
Ada banyak alasan kenapa kamu harus tahu tips jitu dan cara parkir inap Bandara Soekarno Hatta.

di Soekarno Hatta di hari sabtu. Sejak tahun lalu, suami sering menunaikan weekend surgery ke Pontianak dan Palembang. Berhubung suami seorang dokter bedah tulang sub spesialis olahraga dan lutut, banyak kasus yang membutuhkan keahlian beliau. Dalam 1 akhir pekan, di Palembang hanya 1 operasi sementara di Pontianak bisa sampai 5 operasi!

Biaya ongkos pulang pergi dari rumah ke bandara bisa dibilang tidak murah. Belum lagi lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu moda transportasi yang menghubungkan antara rumah dan bandara. Semua opsi transportasi dicoba, mulai dari taksi online, diantar istri, hingga pulang menggunakan Damri. Semua opsi terasa belum begitu optimal sampai suami menemukan opsi:

Menggunakan parkir inap bandara.

Lantas bagaimana cara parkir inap bandara? Berapa biayanya? Dimana saja lokasinya? Yuk mari kita bahas tuntas di sini!

Lokasi parkir bandara

Ada 3 lokasi parkir bandara yang bisa kamu pilih sesuai dengan terminal keberangkatan-kepulangan maskapai kamu. Parkir inap Soewarna, Parkir inap terminal 1, dan parkir inap terminal 2.

Parkir inap @soewarna



Parkir inap Soewarna berada di paling depan dibandingkan lokasi parkir inap yang lain. Jika kamu tidak ingin sulit mencari lokasi parkir inap, parkir inap Soewarna lah jawabannya. Melalui parkir inap ini, kamu bisa menuju semua terminal keberangkatan Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil (shuttle) penjemput dengan kapasitas maksimal 4 orang sekali antar.

Parkir inap Terminal 1



Parkir inap terminal 1 dikelola oleh Angkasa Pura, berbeda dengan Soewarna. Lokasinya tepat di seberang jalan besar terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. Cocok buat kamu yang berencana berangkat dan pulang menggunakan penerbangan yang melalui terminal 1.

Parkir inap Terminal 2


Pengelolanya sama dengan parkir inap Terminal 1. Lokasinya berada di tepat seberang jalan besar terminal 2 bandara Soekarno Hatta. Jika kamu berniat berangkat dan pulang melalui terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, saya merekomendasikan agar menggunakan parkir inap ini.

Cara parkir inap bandara Soekarno Hatta


Setelah mencari tahu dan baca-baca, akhirnya suami memutuskan untuk menggunakan fasilitas parkir inap bandara. Suami menyimpulkan bahwa menggunakan parkir inap bandara adalah cara paling ekonomis sekaligus hemat waktu bagi ia yang menunaikan weekend surgery.

Bagaimana cara parkir inap bandara Soekarno Hatta?

Tata cara menggunakan parkir inap bandara baik yang berlokasi di dekat Terminal 1, Terminal 2, ataupun Soewarna kurang lebih sama.

1. Siapkan E-Money

Pastikan kamu punya E-money yang saldonya cukup. Sudah tidak ada mekanisme ambil karcis lagi, tinggal tap kartu e-money layaknya di parkiran mal. Kalau saldo kamu cuma sedikit tidak masalah, nanti kamu bisa perkirakan total biaya parkir inap dan mengisi saldonya sebelum kamu keluar parkir inap bandara.

2. Cari parkir dan menunggu shuttle

Saya datang saat sore dan sudah cukup sulit mencari parkir non-paralel. Setelah parkir, saya diarahkan oleh bapak-bapak (yang sudah pengalaman menggunakan parkir inap) untuk menunggu di jejeran kursi zona B2. Menunggu shuttle disitu katanya. Alhamdulillah rezeki, tidak lama duduk, langsung datang mobil Mobilio dengan cat tulisan “Shuttle Parkir Inap Bandara” dengan jelas.

Supir shuttle akan menanyakan berapa orang dan menuju bandara mana, sesuai antrian. Kapasitas mobil shuttle adalah 4 orang penumpang. Yang akan berangkat melalui Terminal 1 akan menjadi prioritas diangkut, selanjutnya yang berangkat melalui Terminal 2. Saya mendengar seorang bapak yang akan naik pesawat di Terminal 3 disuruh untuk menunggu lagi karena sang supir ingin mengantar penumpang dengan tujuan keberangkatan Terminal 1 dan Terminal 2 terlebih dahulu.

3. Pesan shuttle menuju parkir inap


Sesampai di bandara, jangan lupa untuk menelepon ke nomor 0812 9892 1218 untuk memesan agar kita dijemput kembali oleh shuttle. Untuk parkir inap Soewarna, bisa menghubungi nomor 0813 8240 8949 Cukup sebutkan berapa orang dan berada di terminal keberangkatan berapa.

Selanjutnya tinggal menunggu di sekitaran area pickup Gocar, Grab, dan Maxim sembari mengamati apakah shuttle sudah tiba. Petugas shuttle tidak akan menghubungi nomor kita jika sudah datang, jadi memang inisiatif dari kita sendiri yang mencari shuttle. Lamanya shuttle datang bervariasi, jika bandara sedang ramai, biasanya bisa memakan waktu penjemputan agak lama.

Setelah shuttle datang, supir akan mengkonfirmasi jumlah orang yang akan diibawa. Anehnya, tidak ditanyakan akan ke terminal berapa. Kayaknya memang yang mendarat di terminal 1 otomatis (supir berpikir semua penumpang) parkir di terminal 1 ya.

Biaya parkir inap bandara


Berapa biaya parkir inap bandara? Baik parkir inap yang dikelola oleh Angkasa Pura dan Soewarna dikenai tarif yang sama. Untuk hari pertama dikenakan tarif beragam sesuai rentang jam dengan maksimal 80 ribu rupiah per hari. Untuk hari berikutnya, dikenai tarif 60 ribu rupiah per hari.

Untuk perjalanan saya yang menginap 3 hari 2 malam? Saya harus membayar 200 ribu rupiah dengan rincian 80 ribu rupiah hari pertama dan 60 ribu rupiah untuk masing-masing hari berikutnya. Jika dikalkulasikan bersama biaya tol dan biaya bensin, total perjalanan pulang pergi saya ke Bandara Soekarno Hatta hanya sekitar tiga ratus ribu-an saja.

Sementara, saya bisa menghabiskan biaya sekitar 400 ribu-an jika saya menggunakan taksi online. Belum termasuk dengan lamanya waktu menunggu (apalagi saat tiba di bandara) ataupun harga mahal saat pulang dalam keadaan ramai.

Tentu saja pilihan parkir inap Bandara Soekarno Hatta terasa lebih ekonomis dan praktis dengan maksimal perjalanan menginal 4 hari 3 malam. Menggunakan parkir inap Bandara Soekarno Hatta akan lebih terasa ekonomis bagi kamu yang tinggal jauh dari Bandara Soekarno Hatta.

Contohnya, teman saya yang tinggal di Bogor merasa harga parkir inap bandara lebih murah bahkan jika ia berpergian 5 hari 4 malam.

Tips parkir inap bandara Soekarno Hatta


Menggunakan fasilitas parkir inap bandara Soekarno Hatta adalah salah satu opsi yang paling ekonomis dan praktis jika kita hanya bepergian sebentar dan ingin membayar ongkos transportasi lebih murah. Namun, berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman dan netizen IG yang sudah lama menggunakan parkir inap bandara ternyata menggunakan parkir inap bandara bisa menjadi opsi menyebalkan dan merepotkan.

Sebut saja, salah satu teman saya pernah menunggu shuttle sampai 2 jam! Katanya sih karena sedang di jam sibuk dan rame. Lantas, bagaimana tips parkir inap bandara Soekarno Hatta agar hal-hal semacam ini tidak terjadi?

1. Parkir di dekat terminal keberangkatan/kepulangan

 

“Mau ke terminal berapa?”, tanya supir shuttle.

Faktanya, alih-alih mendahulukan siapa yang mengantri duluan, pasti supir shuttle akan memprioritaskan penumpang dengan tujuan terminal terdekat. Ya kan malas aja, parkir inap dekat terminal 1 tapi mengantar penumpang terminal 2 dan 3 terlebih dahulu. Begitu juga jika dari parkir inap terminal 2, akan lebih mudah mengantar penumpang dengan urutan ke terminal 2, 3 dan 1.

Jadi sesuaikan lokasi parkir inap dengan terminal keberangkatan. Kalau berangkat di terminal 1, parkir inap lah dekat terminal 1. Kalau berangkat di terminal 2, parkir inap lah di dekat terminal 2.

Kalau berangkat di terminal 3? Bisa parkir inap di terminal 2 atau sekalian di Soewarna saja. Eh kabarnya sekarang ada parkir inap Terminal 3 di dekat keberangkatan internasional. Ada yang sudah mencoba?

2. Mengatur penerbangan keberangkatan & kepulangan di terminal yang sama


“Pastiin kamu pesan penerbangan pergi dan pulang di terminal yang sama ya!” Pesan suami mengingatkan saat saya memesan tiket ke Bali.

Sama seperti saat berangkat, mau pulang balik ke parkir inap juga bakal ditanyain sama supir shuttle, bakal ke terminal berapa. Parkir di parkir inap terminal 1 tapi pesawat mendarat di terminal 2? Ya siap-siap aja nunggu antrian lama. Shuttle yang mengambil penumpang di terminal 2 akan memprioritaskan mengantar penumpang di terminal 2 dahulu. Setelah itu baru mau mengantar ke terminal 1. Lumayan kan jadi menghabiskan waktu?

Oleh karena itu, pastikan pesawat berangkat dan pulang di terminal yang sama. Kalau mau parkir inap di dekat terminal 1, ya atur pesawat pergi dan pulang yang melalui terminal 1. Begitu juga untuk terminal 2. Kalau pesawat berangkat dan kembali di terminal 3? Saya sarankan sekalian parkir inap Soewarna saja.

3. Solo arranger


“Susahnya parkir inap, kalau lagi rame bisa lama banget shuttlenya. Gw pernah sampai nunggu hampir 2 jam!” Ujar seorang teman yang sudah lama menggunakan fasilitas parkir inap.


Cukup kaget, pasalnya saya hanya menunggu sebentar pasca memesan shuttle via telepon. Apa mungkin saya hanya sendiri sementara sang teman bertiga (atau bahkan berempat?)

Mengingat kapasitas shuttle sekali angkut yang hanya 4 penumpang, saya jadi kepikiran, bagaimana jika yang naik shuttle 1 orang saja? Akan lebih gampang “menyisip” antrian 1 orang ketimbang antrian 3 orang bukan?

Ini jauh memudahkan jika pergi dengan jumlah anggota keluarga banyak. Misalkan kamu keluarga dengan total anggota keluarga 4 orang. Akan lebih baik jika semua anggota keluarga turun di terminal keberangkatan. Kemudian, suami yang bertindak sebagai supir memarkirkan mobil di parkir inap bandara. Jauh lebih mudah bagi suami mobilisasi parkir inap - terminal keberangkatan karena hanya sendirian dan tanpa barang bawaan.

Pun, saat mengangkut penumpang, supir shuttle kerap memperhatikan seberapa banyak barang bawaan penumpang. Andaikan kamu bertiga dengan banyak rentetan koper? Wah, kamu bakalan disuruh menunggu terlebih dahulu karena supir relatif lebih memprioritaskan penumpang lain dengan barang bawaan yang tidak terlalu banyak, mengingat keterbatasan bagasi mobil.

Begitu pula dengan skenario saat tiba di terminal kedatangan. Antrian 1 orang akan lebih mudah naik prioritas dibandingkan mengantri sekaligus dengan 4 orang. Petugas shuttle akan dengan mudah menyisipkan kamu apabila antrian sebelumnya hanya dengan total 2 atau 3 orang. Selanjutnya, suami bisa menjemput sisa anggota keluarga di terminal keberangkatan. 

Terdengar ribet, tapi percayalah, opsi ini akan terasa lebih pasti acuan menunggunya ketimbang luntang-lantung menunggu antrian shuttle untuk 4 orang. Toh, selagi suami mengambil mobil di parkir inap bandara, sisa anggota keluarga bisa jajan dulu dan bersantai hehe.

Tertarik mencoba parkir inap Bandara Soekarno Hatta?


Konten IG Reels saya tentang cara parkir inap Bandara Soekarno Hatta dalam waktu sekejap menembus 10 ribu views! Senang dong? Tentu saja, karena saya merasa banyak orang membutuhkan info saya. Jadi merasa lebih berguna gitu, hehe.

Saya melewati pengalaman parkir inap bandara pertama dengan mulus dan cepat. Makanya saya kaget berdasarkan pengalaman beberapa teman yang sudah lama mencoba parkir bandara, ternyata parkir bandara bisa berubah menjadi opsi yang tidak direkmendasikan.

Itulah motivasi saya membuat tulisan ini. Semoga lebih berguna juga bagi kamu yang sedang mempertimbangkan menggunakan parkir Bandara Soekarno Hatta.


Tertarik menggunakan parkir inap bandara?

4 Transportasi Umum di Pulau Sentosa Singapura

Tidak ada komentar

Tahukah kamu kalau bahwa ada 4 transportasi umum di Pulau Sentosa Singapura yang bisa kamu gunakan untuk menjelajah?


Pulau Sentosa Singapura adalah pulau kecil yang berada di selatan daratan utama Singapura yang identik dengan berbagai resor dan wahana. Sebut saja Universal Singapore, S.E.A Aquarium hingga resor terkenal seperti Hard Rock Hotel.


Pulau Sentosa identik dengan bakal mengeluarkan kocek mahal. Eits jangan salah, berkeliling Pulau Sentosa bisa gratis, lho! Di postingan berikutnya bakal dibocorin perjalanan setengah hari di Pulau secara gratis.


Ada apa saja transportasi umum di Pulau Sentosa? Berapa saja sih biayanya? Atau jangan-jangan ada yang gratis?


4 PIlihan Transportasi Umum di Pulau Sentosa yang belum dimaksimalkan

Mayoritas turis yang hendak ke Sentosa berpedoman kepada tujuan wisata kemana baru menyesuaikan dengan menggunakan transportasi umum apa. Selama ke Singapura, baru saat terakhir kali kunjungan kesana saya mengecek opsi transportasi umum apa di Sentosa baru kemudian menentukan mau kemana saja. Maklum, namanya juga solo trip (di hari itu) hehe. 


Ternyata, dengan mengeksplor berbagai transportasi umum di Pulau Sentosa membuat itinerary tempat tujuan wisata saya lebih variatif. Ada apa saja transportasi umum di Pulau Sentosa Singapura?

1. Sentosa Express (LRT)

Sentosa Express layaknya kendaraan umum gerbang masuk ke Sentosa. Kamu hanya mengeluarkan $4 saja dan bisa menggunakan Sentosa Express berapa kali pun dan dengan stasiun pemberhentian mana pun yang kamu mau. Sentosa Express yang menggunakan gerbong kereta LRT ini memiliki jalur melintang dari utara ke selatan.


Sentosa Express bisa kamu naiki melalui lantai paling atas mall VivoCity dan pembayaran di gate bisa menggunakan paywave card atau bisa beli tiketnya di dekat gerbang masuk. Total ada 4 stasisun pemberhentian Sentosa Express:

  1. Vivo City Station: Gerbang masuk ke Sentosa

  2. Waterfront Station: Kalau kamu mau ke Universal Studio, Adventure Cove Waterpark, dan S.E.A Aquarium

  3. Imbiah Station: Kalau kamu mau ke Madame Tussauds dan Skyline Luge

  4. Beach Station: Kalau kamu mau ke iFly, menikmati pantai, atau nonton Wings of Time


2. Bus umum

Bus umum adalah transportasi umum yang bisa kamu gunakan kalau ingin mengeksplorasi Pulau Sentosa Singapura dengan arah barat ke timur atau sebaliknya. Ada 3 trayek bus umum yang bisa dipilih: Bus A, Bus B, dan Bus C. Rute bus tidak jauh berbeda antara satu trayek dan trayek lainnya. Menggunakan bus umum adalah pilihan yang paling taktis karena berhenti di banyak halte, meski begitu, waktu menunggu bus bisa sangat lama karena armadanya juga tidak terlalu banyak. 


Jam operasi bus juga cukup lama, dari jam 7 pagi hingga tengah malam. Oh ya, kamu bisa naik bus berapa kali pun karena gratis! Asal naiknya dari halte yang ditandai dengan plang gambar bus ya!


3. Beach Tram

Mirip dengan bus umum, Beach tram adalah bus kecil terbuka dengan 2-3 gerbong sekaligus. Sesuai dengan namanya, beach tram beroperasi di jalanan yang ada di sepanjang pantai selatan. Mirip dengan bus, kamu harus naik dan turun di halte yang sudah ditentukan. Jam menunggu tiap armada juga cukup lama karena ketersediaan armada yang tidak banyak. Contohnya, saya sampai menunggu hampir setengah jam menunggu kedatangan beach tram berikutnya karena saya sempat ketinggalan hehe.


Kamu bisa naik dan turun berkali-kali menyusuri pantai berkali-kali karena gratis!


4. Cable Car

Berbeda dengan ketiga transportasi umum lainnya di Pulau Sentosa, kereta gantung atau yang dikenal dengan Cable Car memiliki harga tiket yang cukup merogoh kocek. Ada 2 jalur cable car di Pulau Sentosa:

  1. Sentosa Line: 3 stasiun (Merlion, Imbiah Lookout, Siloso Point Station)

  2. Mount Faber Line: 3 stasiun (Mount Faber Station, HarbourFront Station, Sentosa Station)


Harga tiket Mount Faber Line dan Sentosa Line berbeda dan tidak bisa dipakai terusan. Jika kamu berniat menyeberang ke Pulau Sentosa menggunakan Cable Car Mount Faber Line dan lanjut menggunakan Sentosa Line, kamu harus membeli tiket terusan yang tentunya harganya akan,, sangat pricey hehe.


Kalau kamu belum pernah naik Cable Car di Sentosa, maka sangat direkomendasikan untuk setidaknya mencoba sekali karena menawarkan pemandangan Singapura dari atas yang sangat indah.


Cara lain mengeksplorasi Pulau Sentosa Singapura

Selain menggunakan 4 opsi tranportasi umum di Pulau Sentosa Singapura, ada dua cara asik lain mengeksplorasi Pulau Sentosa: Jalan kaki dan sepedaan.


Banyak tempat penyewaan di Pulau Sentosa, bisa ditemui di dekat stasiun-stasiun Beach Tram, Cable Car, Bus, bahkan Sentosa Express. Dengan menggunakan sepeda, kamu bisa mengeksplorasi seluruh Pulau Sentosa dengan mudah.


Saat di Pulau Sentosa Singapura saya juga kerap melihat orang-orang Jogging. Mungkin pilihan jogging dan bersepeda di Pulau Sentosa cocok bagi kamu yang memang 

7 Alasan Kenapa Harus Wisata Edukasi Animalium

21 komentar
Wisata edukasi Animalium adalah alternatif ide liburan anak tapi tidak menyukai kondisi keramaian. Berbeda dengan berbagai tempat wisata di sekitaran Jabodetabek, Animalium berada di komplek BRIN (Badan Riset Internasional), Cibinong, sehingga untuk menuju ke sana tidak seramai jika harus ke pusat Kota Jakarta atau ke Puncak.

wisata edukasi animalium

Animalium adalah lokasi wisata edukasi yang belum lama ini diresmikan. Pastinya akan memikat semua umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Mumpung masih baru, (semoga terus) terawat, dan belum banyak yang tahu, simak 7 alasan kenapa kamu harus banget wisata edukasi animalium!

Kenapa harus wisata edukasi Animalium?

Meski Animalium sudah dibuka untuk umum, kesiapan Animalium sendiri masih 70% menurut saya. Masih ada kandang yang kosong, masih ada habitat mikro yang masih belum terisi, masih ada seksi bilik ruangan yang masih dikunci, hingga masih ada papan identifikasi hewan yang masih belum lengkap. Dalam keadaannya yang belum sepenuhnya rampung, saya tetap merasa wisata edukasi Animalium sangat layak untuk dikunjungi.

Mengapa?

1. Harga cukup mahal tapi puas


Animalium yang berada di bawah BRIN mengklaim bahwa untuk masuk Animalium gratis. Harga tiket yang dibayarkan sebenarnya adalah harga bundel paket edukasi yang akan didapatkan peserta.

Begitu kurang lebih pembelaan pihak “Animalium” saat merespon pengunjung yang mengeluh mengapa mahal sekali harga tiket masuk wisata edukasi Animalium.

Harga minimal masuk Animalium untuk dewasa (pendamping) adalah 75 ribu rupiah dan untuk anak usia sekolah adalah 95 ribu rupiah. Tiket bisa dibeli langsung ke web Animalium. Kok harga masuk anak-anak lebih mahal ketimbang harga masuk dewasa? Oh ya, anak usia di bawah 3 tahun gratis ya!

Meskipun harga tiket yang “cukup mahal”, kamu tidak akan merasaa mahal mengingat betapa luasnya area, interaktifnya multimedia, lengkapnya fasilitas, hingga variatifnya koleksi hewan dan alat peraga.

Memang dapat apa saja dan ada apa saja sih di Animalium?

2. Dapat Workbook dan alat tulis

wisata edukasi animalium
                      
Sekarang saya akan menjawab kenapa harga tiket masuk anak usia sekolah lebih mahal dibandingkan pendamping dewasa. Anak usia sekolah akan mendapatkan “workbook”, pensil warna, dan pensil. Buku kerja ini berupa binder berukuran besar, kokoh, berwarna dan berisi belasan lembar kertas kerja penuh warna pula. Saat mendaftarkan tiket, petugas akan bertanya berapa usia si anak. Ternyata buku kerja yang akan diberikan disesuaikan dengan usia anak.

Misalnya anak saya yang berusia 8 tahun mendapat buku kerja Level 2 dan yang berusia 4 tahun mendapatkan buku kerja Level 1.

Sementara untuk pendamping juga mendapatkan buku kerja biasa tanpa kemasan binder serta sebuah pensil. Namun tetap semua halamannya penuh warna. Tertera di halaman buku kerja untuk orang dewasa adalah Level 4.

Apa perbedaan level di tiap buku kerja?

Semua buku kerja berformat tiap lembarnya berupa satu halaman penjelasan singkat setiap sektor bilik Animalium dan satu halaman lembar pengerjaan. Untuk Level 1 biasanya berupa tracing, mencocokkan bayangan, hingga mewarnai. Untuk Level 2 berupa soal dengan uraian singkat, pilihan ganda, dan mewarnai. Untuk Level 4 berupa soal dengan esai panjang. Level 3? Wah kurang tahu ya, karena keluarga kami belum ada yang segmen umurnya untuk Level 3 😜.

Anak usia di bawah 3 tahun tidak mendapat workbook ya karena tiket masuknya juga gratis.

Untuk yang mendapatkan workbook Level 2 hingga 4 akan sangat seru jika langsung mengerjakan di tempat karena banyak informasi yang jawabannya ditemukan di Animalium langsung. Dikerjakan di rumah bisa sih, tapi harus modal googling. Tentu pengalamannya tidak akan seseru jika mengerjakan langsung di tempat.
 

3. Lokasinya luas

wisata edukasi animalium

Sejalan dengan visi Animalium sebagai wadah penerapan pembelajaran mengenai kehidupan satwa, diharapkan kita bisa berkontribusi membangun kecerdasan ekologis pada generasi penerus bangsa. Animalium didesain sebagai kawasan ilmu pengetahuan satwa (Animal Science Tourism) terbesar di Indonesia yang menempati lahan seluas 1.5 hektare yang terbagi menjadi kawasan indoor dan outdoor berupa aviari. Terdapat juga taman estetik di beberapa titik sehingga mempercantik Animalium.


4. Alurnya edukasi yang runut

wisata edukasi animalium

Saat petugas Animalium membukakan pintu gerbang masuk, pengunjung langsung disuguhkan dengan bilik besar berisi pajangan hewan dengan lighting memukau. Di depannya terdapat 2 layar sentuh besar yang menjelaskan soal klasifikasi hewan beserta status kepunahannya berdasarkan IUCN.

Setelah melewati bilik tersebut, pengunjung diajak belajar Kingdom pertama, Aves (burung-burungan), melalui instalasi dan penjelasannya di ruangan indoor. Setelah itu pengunjung bisa melihat langsung burung secara outdoor di kawasan aviari yang diklasifikasikan berdasarkan jenis habitatnya. Mulai dari ekosistem hutan, perumahan, hingga sungai. Setiap segmen bilik aviari didesain dengan ekosistem yang benar-benar menyerupai ekosistem aslinya.

Kingdom burung yang melingkupi instalasi indoor dan kawasan outdoor aviari termasuk paling lengkap dan luas dibandingkan dengan penjelasan kingdom lainnya. Dalam kunjungan kami selama 2,5 jam, mungkin kami menghabiskan waktu satu  setengah jam pertama di Kingdom Aves.

Alur untuk Kingdom lain juga sama, yakni pengunjung mempelajari terlebih dahulu penjelasan soal ekologi Kingdom tersebut beserta klasifikasinya, baru kemudian dibawa ke bilik berikutnya yang terdiri dari berbagai hewan yang hidup langsung di habitat mikronya.

Konsep yang konsisten dan efisien ini membuat Animalium menjadi tempat wisata edukasi menarik bagi anak-anak dan dewasa. Secara desain arsitektur juga Animalium memiliki konsep kronologis ruang yang mengalir sehingga dari satu gedung kotak besar, pengunjung diajak melewati rute berkelok-kelok yang bisa dikunjungi sekali jalan, tanpa mengulang bilik yang sama kembali. Sebuah konsep yang jarang saya temui di lokasi-lokasi wisata edukasi di Indonesia.

5. Koleksinya cukup lengkap

wisata edukasi animalium

Bisa dibilang Animalium layaknya kebun binatang mini. Koleksinya relatif lengkap beserta dengan habitat mikronya. Yah, minus binatang-binatang besar yang tidak ada. Namun tetap cukup representatif serta memperkaya pengalaman wisata edukasi Animalium. 

Animalium sendiri belum lama ini diresmikan. Pun, dari kunjungan kemarin saya melihat bahwa Animalium belum berfungsi secara 100%. Masih ada bilik ruangan yang ditutup dan belum diisi dengan instalasi peraga, masih banyak pula kandang yang kosong. Ada beberapa juga kandang yang sudah terisi hewan tapi papan petunjuknya tidak ada.

Meski belum beroperasi sepenuhnya, saya tetap merasa wisada edukasi Animalium tetap memuaskan bahkan jika dibandingkan dengan biaya masuk yang dibayarkan. Kebayang kan bakalan sememuaskan apa mengunjunguni Animalium nantinya disaat semua ruangan berfungsi dan koleksi hewannya sudah lengkap?

6. Media interaksinya luar biasa

wisata edukasi animalium

Sejauh apa media interaksi mendukung lokasi wisata edukasi di Indonesia? Sadly, I might said very minimum!

Namun tidak untuk Animalium. Animalium yang seperti museum binatang ini jauh dari konsep membosankan karena media interaksinya seperti direncanakan dengan sangat matang dan pastinya rela mengeluarkan kocek yang cukup besar.

Semua media interaksi di Animalium sangat menyenangkan. Dimulai dari layar sentuh besar mengenai status kepunahan hewan yang langsung terhubung dengan pencahayaan instalasi hewan di depan kita, layar yang seolah-olah menjadi X-ray Orangutan, hingga timbangan interaktif yang memberitahu kira-kira kita sama beratnya dengan hewan apa.

Anak-anak kami yang berusia mulai dari 2,5 tahun hingga 8 tahun merasakan kesenangan yang luar biasa. Jangankan mereka. Kami yang sudah dewasa saja merasa terhibur dan banyak belajar dari wisata edukasi Animalium ini.

7. Estetik dan memanjakan mata

wisata edukasi animalium

Animalium tidak hanya cocok untuk belajar saja, tapi semua konsep mulai dari bangunan, desain interior, hingga pencahayaan benar-benar meningkatkan mood untuk belajar. Bahkan, cocok untuk kunjungan orang dewasa yang niat hanya ingin berjalan-jalan santai saja.

Interior gedung bernuansa indusrialis minimalis dengan sudut lighting yang tepat memperkuat penyorotan. Bahkan, sekedar untuk berfoto atau memfoto objek instalasi menghasilkan foto yang sangat indah. Begitu juga dengan suasana di aviari. Habitat yang dirancang sedemikian menyerupai aslinya tidak asal rancang karena juga turut memperhatikan keindahan visual.

Bahkan, mengunjungi area aviari Animalium seperti mengunjungi hutan atau sungai di tengah kota. Tidak lupa dengan suara arus sungai yang menenangkan.

Apakah kami akan mengunjunginya kembali?

wisata edukasi animalium

Tentu saja! Namun tentunya tidak dalam waktu dekat. Kami sangat menunggu mengunjungi Animalium saat semua prasarana sudah lengkap, semua kandang sudah terisi, dan semua seksi bilik sudah terisi. Mungkin awal tahun depan?

Jujur pengalaman di Animalium ini melebihi ekspketasi kami, mungkin juga ekspektasi banyak pengunjuhng lainnya. Mendadak harga yang “tidak murah” dibayarkan terasa menjadi sangat murah.

Pengalaman wisata edukasi Animalium benar-benar pengalaman yang menyenangkan. Semoga saat sudah beroperasi 100% harganya tidak naik. Aamin!

Ingin mengetahui informasi Animalium lebih lanjut, bisa langsung mengunjungi Instagram @animalium.id.

Aktivitas Seru di Parlor Hills Bandung

18 komentar
Bagi kami, mengunjungi Parlor Hills tiap ke Bandung (kalau sempat) tidak akan pernah membosankan karena begitu banyak aktivitas seru di sana. Memang bisa ngapain aja sih?

parlor hills

Kami (lebih tepatnya saya dan anak-anak) sudah dua kali ke Parlor Hills Bandung. Yang pertama, tanpa kehadiran suami karena lagi seminar. Pas cerita ke beliau, asli beliau semupeng itu. Makanya pas kami ke Bandung lagi meskipun hanya di akhir pekan, kami menyempatkan kembali mengunjungi Parlor Hills Bandung. Anak-anak pun senang sekali ketika diberi tahu akan ke sana kembali,

Memang ada apa aja sih di Parlor Hills Bandung sampai suami mupeng minta diajak kesana dan anak-anak juga tidak bosan-bosan?

Parlor Hills Bandung: All you can do there!

parlor hills

Parlor Hills Bandung itu bagaikan paket komplit. Mulai dari main sampai makan bisa. Balita hingga bayi juga sama-sama bisa menikmati. Yuk, mari cari tahu kenapa Parlor Hills seseru itu dan kenapa bisa banyak orang rela balik kesini berulang-ulang meski berasal dari luar Kota Bandung.

1. Lokasi Strategis

parlor hills

Salah satu alasan saya kenapa senang banget ke Parlor Hills adalah lokasinya yang strategis dan familiar!

Pernah 6 tahun di Bandung dengan pusat aktivitas di Dago, Rancakendal adalah daerah yang sangat familiar bagi saya. Selain dekat dengan kampus dan Kota Bandung (tentunya), dulu saya bersama teman-teman beberapa kali menghabiskan waktu di rumah salah seorang teman untuk mengerjakan tugas angkatan. Pernah juga saya dan teman mencari jerami di sawah-sawah yang terletak persis di sebelah perumahan Rancakendal ini untuk keperluan acara jurusan 😉.

Lokasinya juga dekat dengan kampus, apalagi jika melalui jalan tembus via Tubagus Ismail yang kayaknya hanya diketahui oleh warga lokal saja. Asli, dua kali kesana dari posisi pusat Kota Bandung, tidak pernah Google Maps mengarahkan kami agar melalui jalan tembus Tubagus Ismail itu meski jalan normal via Dago macet parah.

6 tahun di Bandung membuat saya tahu persis bahwa jalanan Kota Bandung di akhir pekan macet bukan main, apalagi jika mengarah ke atas (Lembang). Banyak keriaan Kota Bandung yang berada di area Lembang sehingga berulang kali kami malas berakhir pekan kesana. Lokasi Parlor Hills Bandung di Rancakendal membuatnya terasa dekat sehingga tak ragu untuk kami datangi.

2. Nongkrong Cantik

parlor hills

Sejujurnya kami bukan instagrammable family, bukan pula tukang hobi narsis atau tukang hunting tempat-tempat “cantik”. Meski pun begitu, mendatangi Parlor Hills sangat menenangkan karena bisa menikmati suasana pegunungan cantik dengan nuansa rumahan. Kamu bisa memilih duduk di balkon, di pelataran halaman, di loteng, atau bahkan di joglo. Oh iya, kalau kamu ke Parlor Hils untuk makan siang jangan pilih tempat di loteng atau pun di joglo yakarena,, panas dan gerah.

Namun, kalau kamu memang hobi berswafoto, banyak juga spot dimana kamu bisa mengambil foto dengan latar belakang indah. Parlor Hills Bandung bertengger di kaki bukit dengan pemandangan asri dan memiliki desain interior industrial minimalis. Kebayang kan oke-nya?

3. Makan bersama keluarga

parlor hills

Salah satu tujuan utama orang ke Parlor Hills ya makan bersama keluarga dan teman sembari menikmati pemandangan indah. Menempati gedung setinggi 3 lantai, Parlor Hills menawarkan banyak tempat duduk dengan berbagai macam kapasitas mulai dari dalam ruangan atau luar ruangan, di kursi atau lesehan.

Meski kami sudah dua kali ke Parlor Hills Bandung, kami cenderung tidak cocok makan disana. Menu yang disajikan cenderung seperti menu kafe kekinian di kota-kota besar. Keluarga saya yang beberapa diantaranya mengikuti diet keto tidak bisa menikmati makan disini. Namun, makanan di Parlor Hills bagi anak-anak cukup menyenangkan. Ada pizza, spaghetti, burger, hingga kentang-kentangan yang bisa dipesan

Di kunjungan terakhir kami ke Parlor Hills, yang makan cuma anak-anak dan ART yang ikut. Saya dan suami lebih memilih minum sembari mengambil sisa Pizza jatah anak dan lanjut makan di Sate Hadori biar puas haha.

4. Beragam Aktifitas seru

parlor hills

Segudang aktifitas seru merupakan poin jual utama lainnya Parlor Hills Bandung bagi keluarga kami. Benar-benar aktifitas yang bisa dinikmati oleh semua umur. Mulai dari balita hingga dewasa. Apa saja aktifitas yang ada di The Parlor Bandung:

a. Playground Arena

parlor hills


Playground Arena yang berlokasi di area makan The Parlor Bandung berpotensi membuat anak langsung minta main begitu sampai di lokasi. Pasalnya, posisinya ada di lantai yang sama dengan restoran. Playground Arena ini cukup sederhana tapi membuat anak bahagia. Ada kolam bola dilengkapi dengan perosotan hingga mini trampolin. Cocok untuk anak usia prasekolah.

Bahkan si sulung yang saat itu berusia 7 tahun juga masih seru main di Playground Arena, lho!

Dahulu saat kami pertama kali ke The Parlor Bandung, tiket Playground Arena bisa dibeli sendiri. Sekarang minimal harus bundling dengan wahana virtual game.

b. Karting Arena

parlor hills

Semua bisa merasakan main gokart di The Parlor Bandung, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Di Parlor Hills ada 2 arena gokart: Gokart dewasa dan anak. Gokart dewasa bertempat di lantai dasar, yakni lantai terbawah Parlor Hills. 2 lantai di atasnya ada gokart anak. Tentu yang membedakan adalah kecepatan dan ukuran gokart tersebut.

Punya anak masih balita tapi mau main gokart? Bisa! Ada tiket gokart tandem, alias ortu memangku si kecil saat menaiki gokart. Kecepatan gokart anak juga cukup lambat, jadi Insya Allah aman ya. Selain itu, semua pemain gokart baik anak yang menyetir sendiri hingga anak yang dipangku harus menggunakan helm. Peserta juga diberikan semacam "shower cap operasi" agar rambut tidak mengenai langsung helm yang digilir dari orang ke orang.

Untungnya, petugas Karting Arena tidak memberlakukan peraturan yang ketat. Kami hanya membeli satu tiket gokart anak (untuk si sulung) dan satu tiket tandem (dengan asumsi suami memangku si tengah). Pada realitanya, saat suami memangku si bungsu, si tengah juga ingin ikutan naik.

Dengan catatan yang saya yang memangku!

Jadi lah saya dan suami bergiliran menggunakan gokart, begitu juga si tengah dan si sulung. Ujung-ujungnya kami semua bisa merasakan naik gokart 😅.


c. Mega Playground dan Trampoline

parlor hills

Ketiga anak kami sangat senang disini! Tiket masuknya juga cukup murah. Bayangkan, hanya mengeluarkan uang 60 ribu seorang sudah bisa menikmati playground 2 lantai. Di lantai bawah playground dan di lantai atas trampolin. 

Area playground juga tergolong unik karena tali temalinya berkonsep rajutan dari tali rami. Oh ya, semua peserta playground harus memakai kaus kaki KHUSUS yang ada anti slip di bawahnya. Baik dewasa maupun anak-anak. Jika tidak ada, bisa dibeli di tempat.

Arena trampolin di lantai dua juga terdiri dari beraneka ragam trampolin yang bisa dicoba oleh anak-anak hingga dewasa. Ada trampolin elevasi di dinding, ada ring basket yang hanya bisa dimasukkan bola basket hanya dengan cara melompat tinggi di trampolin, hingga trampolin dengan sisi pantul maksimal yang bisa membuat kita akrobat salto di udara.

Jujur saya sungguh takjub saat fasilitator area trampolin mempraktikkannya. Fasilitatornya juga ramah terhadap anak-anak, contohnya anak saya dan beberapa anak lain diajarkan bagaimana cara berguling ke depan sehingga berguling ke depan dengan elevasi lebih rendah.

d. Panahan

Panahan atau yang dikenal dengan branding Jamparing Arena adalah salah sedikit dari wahana yang tidak dicoba karena si sulung di sekolah juga mengambil ekskul panahan. Harga fasilitas panahan ini tergantung dari berapa anak panah yang diberikan untuk sekali sesi, mulai dari 10 hingga 20 anak panah.

e. Panjat tebing

parlor hills

Ini adalah area permainan yang paling disukai oleh si sulung. Terbukti ia selalu main kesini di tiap kali kedatangan ke The Parlor Bandung.

"Aku belum pernah sama sekali ngerasain wall climbing. Pengen sih, tapi belum sempat", ujar suami

Terdetak mendengar ujaran itu lah yang membuat saya bela-belain untuk mengajak kembali ke The Parlor Hills agar si sulung bisa merasakan wall climbing bersama dengan babehnya.

Harga tiket Lancah raba sudah termasuk sewa sepatu dan harness serta asistensi dari pelatih. Area Lancah Raba cukup luas dengan berbagai macam jenis dinding panjatan mulai dari untuk pemula hingga ahli. Mulai dari yang lurus dengan jarak pin dekat hingga dinding miring dengan jarak pin jauh. 

f. Playground balon

parlor hills

Balloon Castle adalah playground balon yang cukup membuat si tengah terdiam memandang. Pasalnya, ia sudah cukup lama ingin main di playground balon tapi berulang kali dilarang suami. Soalnya playground balon di alun-alun suka tidak higienis sehingga babehnya melarang.

Tapi lagi-lagi wahana ini tidak jadi dimainkan oleh si tengah dan si bungsu. Kami datang siang bolong, jam 11. Adanya gosong main di playground balon ini. Pantas saja saat kami datang tidak ada satu anak pun main disini. Mungkin waktu sore hari ramai, ya!

Bakal balik lagi ke Parlor Hills Bandung?

parlor hills


Absolutely!

Aktifitas favorit kami adalah panjat tebing dan gokart! Biaya panjat tebing disini cukup murah dibandingkan panjat tebing di Jakarta. Cocok bagi kami yang belum meniatkan latihan rutin panjat tebing. Main gokart disini juga seru. Have fun lah pokoknya kesini.

Saran, kalau mau puas ke Parlor Hills datang pagi sekitar jam 10-an. Bisa puas main 2 wahana total 2 jam dulu sebelum break makan siang dan sholat. Kami sih sudah cukup setelah break makan siang pulang, namun kalau kamu masih mau lanjut permainan lain juga bisa kok. Selain itu, Parlor Hills makin sore makin ramai, jadi datang pagi belum terlalu ramai adalah pilihan yang terbaik.

Kamu tertarik ke Parlor Hills juga? Bisa kunjungi Instagram @theparlorhills untuk lebih detailnya!

Wisata Kuliner dan Kota 2 Hari 1 Malam di Palembang

17 komentar
Awal Januari kemarin kami berkesempatan berpelesir 2 hari 1 malam di Palembang. Dalam waktu sesingkat itu, Wisata kuliner dan kota apa saja yang bisa dilakukan?

2 hari 1 malam di palembang

Berhubung suami mendapat panggilan operasi dan saya belum pernah ke Palembang dengan sengaja, saya pun minta ikut mengintili. Saya pun mencoba melempar pertanyaan ke lapak WAG soal apa saja yang bisa dilakukan di Palembang.

“Ah, Palembang tidak seru mom”, ujar seorang anggota grup WA.

Berhubung menjelajahi kota adalah spesialisasi travelling saya, maka saya pun terpacu mengorek tempat wisata di Palembang melalui Google Maps serta menghubungi beberapa teman (yang pernah) tinggal di Palembang untuk “mencari ilmu” soal wisata kuliner Palembang.

Jadi, dapat apa saja 2 hari 1 malam di Palembang? Bisa dapat banyak banget, mulai dari wisata kuliner, sejarah, dan kota.


Pencarian tempat Menginap

2 hari 1 malam di palembang

Meski berangkat cuma berdua, kami tidak ingin menghabiskan uang terlalu banyak untuk “liburan” kali ini karena di tengah tahun kami ada rencana liburan yang agak besar. Oleh karena itu, saya menetapkan agar biaya menginap semalam tidak lebih dari 700 ribu rupiah.

Rencananya saya akan berkeliling Kota Palembang sendirian di hari Sabtu sembari menunggu suami operasi sehingga ditetapkan agar lokasi menginap berada di pusat kota dengan akses jalan kaki dekat ke stasiun LRT.

Pilihan jatuh ke hotel Batiqa. Harganya terjangkau, lokasi di dekat Palembang Icon Mall, kamarnya (berdasarkan foto) cukup oke dan reviewnya juga bagus. Sayangnya, hotel ini malah tidak dekat-dekat amat ke stasiun LRT terdekat, yakni sekitar 1 km.

Namun, ternyata jarak “lumayan” ke stasiun LRT ini tidak masalah karena…

Wisata Budaya dan Sejarah 2 Hari 1 Malam di Palembang

2 hari 1 malam di palembang

Saya mendapat kabar bahwa saya ditawari untuk ditemani oleh istri dokter yang mengundang suami operasi untuk berjalan-jalan. Tentunya pakai mobil dan ada supir. Ada rasa campur aduk di hati saya. Dalam hati saya sudah menyiapkan mental untuk bersoliter, eh harus nambah manifestasi berkomunikasi dengan orang baru dimana ini sedikit momok bagi orang introvert macam saya.

“Kamu jadi mau ditemani atau ga? Kalau gamau juga gapapa, nanti aku bilangin kalau kamu pengen sendiri.” Tanya suami meyakinkan saya.

Berhubung profesi suami ini mementingkan relasi, saya memutuskan untuk menyanggupinya. Lagian,  apa salahnya memiliki kenalan baru. Ternyata itu adalah keputusan yang sangat jitu. Salah satunya adalah saya jadi bisa mengunjungi banyak tempat-tempat menarik 2 hari 1 malam di Palembang sembari mendengar cerita dan pendapat orang lokal yang menunjang khazanah wisata budaya dan sejarah di Palembang

Sisi yang tidak akan saya dengar jika hanya sendirian berkeliling kota Palembang sendiri.

Kemana saja kami selama 2 hari 1 malam di Palembang?


1. Museum Balaputradewa

2 hari 1 malam di palembang

Museum Balaputradewa adalah museum di Kota Palembang yang menyimpan benda sejak zaman prasejarah hingga zaman kolonial Belanda. Malah, banyak benda asli (bukan replika) disana termasuk beberapa prasasti dan patung Budha. Museum Balaputradewa banyak menyimpan cerita masa kedigdayaan Kerajaan Sriwijaya.

“Arkeolog masih banyak PR-nya di Sumatera Selatan ini. Masih banyak cerita tentang Kerajaan Sriwijaya yang belum terungkap.” ujar supir yang menemani kami keliling museum.

2 hari 1 malam di palembang

Beberapa barang asli Museum Balaputradewa sering kali dipinjam oleh Museum Nasional Jakarta untuk dipamerkan. Bahkan, Museum Balaputradewa juga merupakan sister museum dengan sebuah museum di Melaka Malaysia.

“Kerajaan Sriwijaya itu induknya sama dengan Kerajaan Melayu yang ada di Malaysia.” Ujar sang supir kembali.

Di dalam Komplek Balaputradewa juga terdapat Rumah Limas ASLI yang sudah beberapa kali dipindahkan melalui sistem "knocked down"-nya. Rumah Limas ini rumah tradisional khas masyarakat Palembang yang pernah diabadikan di uang Rp 10.000 lama. Rumah Limas dibikin berundak, menandakan struktur keluarga dan tamu undangan. Misal diadakan acara hajat di rumah limas. Maka tamu umum berada di undakan paling bawah, keluarga ada di undakan atasnya, dan kepala keluarga ada di undakan paling atas.

Wow feodal sekali yaa *eh*

Rumah Limas juga identik dengan rumah pinggitan karena memiliki jendela yang berbentuk jeruji dimana orang dari dalam bisa melihat ke luar tapi orang dari luar tidak bisa melihat ke dalam.

2. Bayt Al Quran

2 hari 1 malam di palembang

Kami menyusuri pinggir Sungai Musi ke arah barat saat hendak menuju Bayt Al-Quran.

“Daerah sini kalau bukan orang lokal jangan berani-berani lewat deh!”, celetuk sang supir

Bayt Al Quran terkenal dengan (katanya) seluruh halaman Al Quran yang dicetak di lempengan logam besar dan dipajang di seluruh dinding ruangan. Bangunannya berupa komplek pesantren dimana sebelum pintu masuk banyak terdapat warung jual makanan ataupun oleh-oleh.

Sayangnya, banyak lantai yang becek dan area yang lembab. Bagi kamu warga kota besar dan tidak ada mobil yang mengantarkan selama di Palembang, tidak saya anjurkan untuk datang kesini karena,,, 

Karena takutnya kecewa.

“Awalnya Bayt Al Quran cuma koleksi pribadi saja. Terus kok orang banyak yang tertarik dan datang, makanya dibuka untuk umum. Gedungnya sendiri pun dibandung bertahap kalau pas ada uang lebih aja.” Jelas sang supir.

3. Masjid Cheng Ho

2 hari 1 malam di palembang

Awalnya saya merasa Masjid Cheng Ho hanya gimmick semata. Maksudnya masjid biasa yang dibangun oleh komunitas biasa dan sengaja dirancang berbentuk oriental agar menarik wisatawan.

Ternyata tidak.

Masjid Cheng Ho adalah masjid yang dibangun oleh komunitas Muslim Tionghoa di Palembang. Sebagai keturunan Tionghoa Muslim, mereka percaya Laksamana Cheng Ho yang merupakan Laksamana Muslim berpengaruh di dunia pernah singgah dan ikut menyebarkan Islam di Palembang.

Masjid Cheng Ho didominasi warna merah dengan bentuk arsitektur mesjid dan gapura khas Tiongkok. Lokasinya sendiri berada dalam komplek perumahan sehingga kamu butuh menggunakan mobil jika ingin kesini karena jarak stasiun LRT terdekat tergolong masih cukup jauh.

2 hari 1 malam di palembang

4. Jakabaring Sport Center

2 hari 1 malam di palembang

Siapa yang tidak kenal dengan Jakabaring Sport Center yang dibangun untuk menyambut event internasional Asian Games 2018?

Meski lokasinya bukan di pusat kota, sayang jika kamu melewatkan kunjungan ke Jakabaring Sport Center yang luasnya jauh lebih besar dibanding Gelora Bung Karno (GBK). Di dalam komplek terdapat danau buatan, tempat diadakannya lomba rowing dan kapal naga saat perhelatan internasional kemarin.

Sayang, Jakabaring Sport Center yang masif ini kini terlantar. Tanpa sokongan dana dari pemerintah pusat, rasanya sulit untuk mengelola tempat ini menjadi tetap rapi dan terawat. Saat kami kesana, saya melihat genangan air di mana-mana. Belum termasuk rumput liar tumbuh di berbagai sudut. Di pinggir danau tampak muda-mudi dan keluarga dengan anak duduk menikmati pemandangan danau (buatan) yang sudah penuh gulma itu.

Saya pun bertanya-tanya apa fasilitas olahraga di Jakabaring Sport Center ini masih digunakan.

“Masih kok, masih suka latihan rutin beberapa cabor disini. Sayang, Sriwijaya FC sekarang sudah degradasi ke kelas 2. Mubazir banget stadion sebesar ini.” Nyinyir sang supir.

5. Kampung Arab Al Munawar

2 hari 1 malam di palembang

Ada dua pemukiman terkenal di pinggiran badan Sungai Musi yang sering menjadi tempat wisata: Kampung Arab dan Kampung Cina. Kebetulan kami hanya mengunjungi Kampung Arab saja.

Di Kampung Arab berjejer rumah dengan desain jaman kolonial dengan perpaduan warna menarik dan tulisan arab bertengger di sana-sini. Di jalanan kecil berbatu, sering terlihat anak laki-laki mengenakan gamis. Beberapa rumah sudah terbengkalai dan beberapa masih ditinggali. Rata-rata penghuni asli Kampung Arab ini sudah merantau ke Pulau Jawa. Yang masih bisa berbahasa Arab juga hanya penduduk yang sudah berusia lanjut.

Karena di pinggir sungai, sering sekali air pasang dan masuk ke rumah-rumah. Kampung Arab rutin direstorasi oleh pemerintah pusat meski kerap ada pertentangan.

"Tiap tahun ada kerjasama dengan pabrik cat untuk restorasi rumah-rumah di Kampung Arab. Namun lama-lama terjadi penolakan. Jadilah sekarang kurang terurus." Terang sang supir

6. Jembatan Ampera dan sekitarnya

2 hari 1 malam di palembang

Jembatan Ampera adalah Jembatan ikonik Kota Palembang sepanjang 1,1 km yang berdiri di atas Sungai Musi dan menghubungkan Ulu dan Ilir. Sungai Musi besarnya sangat masif, bahkan kapal perdagangan PT Pusri (Pupuk Sriwijaya) sering hilir mudik. Sungai musi juga digunakan sebagai jalur persebaran agama Budha serta jalur perkembangan kerajaan Sriwijaya. Di masa penjajahan, sungai Musi digunakan sebagai jalur perdagangan, terlihat dari banyak gudang-gudang yang berada di pinggir sungai Musi.

2 hari 1 malam di palembang

Sayang, kini Jembatan Musi sudah tidak bisa dinaikkan dan diturunkan lagi. Selain karena Jembatan Ampera merupakan jembatan utama penghubung Ulu dan Ilir sehingga akan ada kemacetan hebat jika jembatan dinaik-turunkan, kabarnya banyak spare part Jembatan Ampera yang “dicuri” sehingga tidak memungkinkan lagi untuk beroperasi naik-turun.

Disekitar Sungai Musi terdapat jalan lebar dimana wisatawan bisa berjalan-jalan santai menikmati Sungai Musi. Ada patung ikan Belida yang sekarang statusnya dilindungi dan tidak boleh dijadikan bahan baku pempek lagi. Banyak terdapat warung apung juga di daerah pasar. Cocok bagi yang ingin menikmati sensasi makan warung sembari merasakan goyangan ombak akibat ada kapal lain hilir mudik melintas.

7. Museum Mahmud Badaruddin II

2 hari 1 malam di palembang

Di dekat Patung Belida, terdapat Benteng Kuto Besak yang sekarang menjadi markas Kodam Sriwijaya. Persis disampingnya, terdapat Museum Mahmud Badaruddin II yang dibangun pada tahun 1823 - 1825. Awalnya merupakan rumah dinas Residen Belanda di Palembang.

Mahmud Badaruddin I adalah Sultan kerajaan Palembang Darussalam yang asalnya dari Kerajaan Majapahit Palembang yang kemudian masuk Islam dan melarikan diri ke Sumatera. Penerusnya Sultan Mahmud Badaruddin II berjasa bagi Palembang Darussalam dan sempat ditangkap Belanda untuk setelahnya diasingkan ke Batavia dan Ambon.

Museum Mahmud Badaruddin II menyimpan barang-barang pribadi kesultanan Palembang Darussalam dan penjelasan persebaran Islam di area Sumatera Selatan.


8. Naik LRT

2 hari 1 malam di palembang

Dibangun dalam rangka menyambut perhelatan internasional Asian Games 2018, LRT Kota Palembang terdiri dari 13 stasiun, membentang dari Bandara hingga stasiun Opi. Sebagai penggemar transportasi publik, sayang rasanya melewatkan salah satu dari dua LRT yang ada di Indonesia selain di Jakarta.

“Wah, sepi bu LRT sini.”, ujar sang supir.

Wajar saja, LRT Kota Palembang dibangun dalam rangka mempermudah pergerakan turis dalam cakupan bandara, hotel, dan Jakabaring Sport Center. Setelah perhelatan Asian Games usai, warga Palembang dan sekitar belum melihat urgensi mengapa harus lebih memilih menggunakan LRT sebagai pilihan transportasi sehari-hari. LRT pun berakhir sepi dan hanya digunakan turis lokal untuk sekadar “merasakan” dan melihat-lihat saja, bukan untuk kehidupan commuting sehari-hari.

Namun, saat saya naik LRT di hari minggu pagi, LRT cukup penuh. Memang betul, sebagian besar terdiri dari warga Palembang dan sekitar yang memang memiliki niat untuk khusus berwisata melihat LRT. Pun, bisa saja dengan adanya mikro moda seperti angkot yang menghubungkan area urban pemukiman ke stasiun LRT meningkatkan geliat penggunaan LRT.

Stasiun LRT Palembang secara garis besar tidak jauh berbeda dengan stasiun LRT Jakarta. Apalagi penggunanya masih sedikit sehingga masih rapi dan terawat.

Wisata Kuliner 2 Hari 1 Malam di Palembang

Ke Palembang rasanya tidak lengkap jika tidak wisata kuliner. Meski saya orang Sumatera, lahir dan tumbuh cukup lama di Aceh, saya merasa rona wisata kuliner Palembang cukup berbeda dibandingkan bagian Sumatera yang lain. Apa saja wisata kuliner 2 hari 1 malam di Palembang?

1. Mie Celor

2 hari 1 malam di palembang

Mendarat pagi di Bumi Sriwijaya, kami langsung sarapan Mie Celor 26 yang melegenda itu. Dari sekian banyak cabang, kami dibawa ke cabang pertama Mie Celor 26 yang berada di tengah pasar Radial.

"Awalnya ini cuma warung mie celor biasa di tengah pasar, karena dari mulut ke mulut terkenal enak, akhirnya makin banyak buka cabang. Oh ya bu, dijaga ya tasnya supaya taruh di depan badan."

Pasar Radial di pagi hari ramai sekali. Saya tidak begitu kaget dengan kalimat terakhir sang supir. Pasalnya, seminggu sebelum saya ke Palembang, beberapa kali saya mendengar dari warga lokal Palembang kalau Palembang hmmm,, rasa "memilikinya" besar. Faham kan maksud saya? Haha.

Mie celor sendiri adalah mie kuah seafood yang kental dengan badan mie yang tebal dan kenyal. Sedap sekali menyantap mie celor hangat di pagi hari. Rasa kaldunya meresap dan gurih di ujung lidah. Oh ya disajikan juga bersama dengan telur.

2 hari 1 malam di palembang


2. RM Pondok Kelapa

2 hari 1 malam di palembang


Pindang Patin pertama kami selama 2 hari 1 malam di Palembang adalah makan siang di RM Pondok Kelapa. Rumah Makan ini bernuansa kayu dan bambu yang cocok untuk makan bersama keluarga. Selain Pindang patin, saya juga mencoba brengkes tempoyak untuk pertama kali seumur hidup.

Tempoyak sendiri adalah durian yang di fermentasi. Berhubung saya pecinta durian, tentu saya tidak akan melewatkan menu ini. Ternyata patin tempoyak yang dibungkus dengan daun pisang itu benar gurih dan enak!

2 hari 1 malam di palembang

Ikan Patin Sungai Musi tergolong memiliki tubuh cukup besar sehingga cukup kenyanglah disantap oleh satu orang bersama dengan nasi dan lauk lainnya. Harga 1 potong (badan atau kepala) ikan patin seharga Rp 40.000.

3. RM Musi Rawas

2 hari 1 malam di palembang

Pindang patin kedua kami selama 2 hari 1 malam di Palembang adalah di RM Musi Rawas. Musi Rawas ini sendiri sebenarnya nama daerah di Sumatera Selatan. Gaya pindangnya juga sedikit berbeda dari pindang pegagan dan meranjat.

Selain pindang patinnya, kamu harus mencoba ikan seluak dan udang sambal petenya, juara! Dari bentuknya saja sudah terlihat bahwa udang sambal petenya menggiurkan. Ternyata benar, udang yang juicy dibalut dengan rasa pedas (sedikit) manis serta disempurnakan dengan sensasi pete.

Dibandingkan Pindang patin sebelumnya, saya dan suami lebih cocok pindang patin di RM Musi Rawas ini. Untuk Harga seporsi pindang patin sama-sama dibanderol Rp 40.000.

4. Martabak Har

2 hari 1 malam di palembang

Sama seperti Mie Celor 26, Martabak Har juga bermulai dari warung kecil di bawah ruko Jalan Jend. Sudirman. Karena banyak yang suka dan testimonial dari mulut ke mulut, warung martabak ini perlahan membesar (sekarang menempati ruko) dan memiliki banyak cabang. Yang kami singgahi adalah cabang pertama Martabak Har.

Martabak Har sendiri adalah martabak dengan gaya martabak Mesir. Pengunjung bisa memilih apakah menggunakan telur ayam atau telur bebek. Penyajiannya juga sangat cepat, tidak sampai 5 menit menunggu!

Martabak Mesir ini kemudian disiram kuah kari di atasnya. Gurih dan hangat. Dagingnya tebal namun tampaknya kurang cocok untuk saya dan suami karena saya tidak merasakan antara rasa daging martabak dan kuah kari membentuk satu kesatuan.

5. Pempek Vico

2 hari 1 malam di palembang

Setelah puas berkeliling Museum Balaputradewa di hari pertama di Palembang, saya diajak istri dokter yang mengundang suami saya operasi untuk ngemil di Pempek Vico cabang terbaru. Cabang terbaru ini memiliki interior modern chic yang dipercantik dengan meja marmer. Kami memesan bermacam jenis pempek termasuk es kacang merahnya yang terkenal.

2 hari 1 malam di palembang

Jenis pempek yang menjadi buah bibir di pempek Vico adalah pempek kulit. Setelah mencoba berbagai macam pempek di Palembang, pempek kulit Vico adalah pemenang mutlak terenak sejagad pempek. Kulitnya sangat terasa lemak, garing, dan tidak amis. Beberapa pempek kulit lain yang saya rasakan entah lebih lembek, kurang garing, atau malah agak amis.

2 hari 1 malam di palembang

Suami yang saya bawakan pempek kulit dalam keadaan sudah dingin saja masih mengklaim bahwa pempek kulit Vico terbaik dibandingkan pempek kulit merk lainnya.

2 hari 1 malam di palembang

Es kacang merah Vico juga terkenal, rasanya benar enak dan tidak kalah dengan yang terkenal di pinggiran jalan. Bonusnya, es kacang merahnya lebih higienis. Kalau kamu tidak punya banyak waktu di Palembang bisa mampir ke Vico saja karena bisa mendapatkan es kacang merah dan pempek enak sekaligus. Porsi es kacang merahnya juga cukup besar sehingga bagi saya lebih ideal satu porsi dikonsumsi oleh dua orang.

6. Pempek Saga Sudi Mampir

2 hari 1 malam di palembang

Pempek Saga Sudi Mampir terkenal dengan pempek bakarnya Berbeda dengan pempek biasa yang menggunakan ikan tenggiri atau belida sebagai bahan baku utama, pempek bakar harus menggunakan bahan dasar ikan gabus karena jika menggunakan ikan tenggiri akan lengket di panggangan.

Untuk rasa sendiri lebih ringan dibandingkan pempek berbahan dasar tenggiri. Saya sendiri kurang cocok dengan jenis pempek bakar karena merasa timbre rasa “terbakar” di luar seperti kurang bersatu dengan rasa inti di dalam gigitan pempek bakar.

Namun selera orang beda-beda ya, contohnya teman saya malah merasa pempek bakar Saga sebagai pempek terbaiknya.

7. Pempek Beringin

2 hari 1 malam di palembang

Pempek beringin adalah menu camilan kami di hari kedua berada di Kota Palembang. Pempek Beringin merupakan salah satu jajaran pempek terkenal di Kota Palembang dengan tekstur rasa tenggiri yang lebih ringan dibandingkan Vico. Menariknya, Pempek Beringin menyediakan pempek frozen yang sudah dibungkus. Cocok untuk menjadi pilihan oleh-oleh. Pengunjung tinggal mengambil di freezer dan langsung membayarnya di kasir tanpa harus menunggu pempek untuk disiapkan dibawa pulang.

Cabang yang kami datangi adalah cabang terbaru dengan interior modern chic. Luas, bersih dan cukup nyaman sehingga enak untuk nongkrong.

8. Pempek Candy

2 hari 1 malam di palembang


Pempek Candy adalah destinasi pempek terakhir kami dalam perjalanan 2 hari 1 malam di Palembang. Sebenarnya kami membeli pempek ini dengan tujuan untuk oleh-oleh. Kami mendatangi toko Pempek Candy yang letaknya paling dekat dengan bandara. Benar-benar strategi bisnis menjaring pelanggan yang mencari oleh-oleh pempek last minute!

Namun, sayang rasanya melewatkan untuk mencicip jenis pempek lain fresh langsung dari toko, mumpung kami sudah berentetan merasakan berbagai jenis pempek.

Harga Pempek Candy termasuk paling murah dibandingkan jajaran pempek terkenal lainnya. Rasa cukonya juga pas dan tidak terlalu pedas dan sangit.

9. Pempek Taman Kenten

2 hari 1 malam di palembang

Kami sejujurnya tidak mencoba langsung pempek ini di tempat karena kami dibawakan sebagai oleh-oleh. Menurut pengakuan sang supir, majikannya rutin memberikan pempek ini kepada para tamu. Keberadaan pempek ini tidak banyak yang tahu, bahkan warga lokal Palembang pun tidak semuanya tahu. Kabarnya sih lokasinya ada di jalan kecil

Pempek Taman Kenten ini terkenal dengan pempek ikan Belida-nya. Saya juga tidak tahu persis apakah yang dibawakan untuk kami murni pempek belida atau campuran ikan belida dan tenggiri. Yang jelas, meski dibawakan berupa pempek frozen, rasa pempeknya krispi, garing, dan lembut di tengah tanpa meninggalkan kesan amis.

Cukupkah 2 hari 1 malam di Palembang?

Cukup, lebih dari cukup malah jika kamu dari pagi sudah sampai dan pulang di sore hari keesokan harinya. Dengan catatan, kami melancong hanya berdua saja (tanpa anak-anak) dan mobilisasi menggunkana mobil yang sudah disupiri. Jadi, meski tempat yang kami kunjungi terkesan banyak, bisa dibilang perjalanan kami saat itu tergolong santai dan tidak terkesan "ambisius".

Saya tidak yakin andai kami di Palembang bersama anak-anak. Mungkin semua tempat yang kami datangi itu baru selesai dilakukan jika menginap 3 hari 2 malam.

Puaskah kami dengan perjalanan 2 hari 1 malam di Palembang? Sangat puas. Lain kali ingin rasanya ke Palembang lagi jalan darat bersama anak-anak sembari mengunjungi lokasi di luar Palembang seperti Pagar Alam.