Starcrossed, Kenapa Kamu Harus Baca Novel Tentang Pasangan Beda Agama Ini

18 komentar
pasangan beda agama

Memiliki pasangan beda agama mungkin bukan terlalu momok di jaman sekarang. Dulu pasangan beda agama harus memutar otak dimana harus melangsungkan pernikahannya agar tercatat legal. Mereka biasanya lebih memilih menikah di luar negeri. Australia contohnya sebagai negara terdekat yang mencatat pernikahan antar agama secara legal.

Kini banyak pasangan beda agama yang menuntut “hak” nya agar bisa melangsungkan pernikahan beda agama di Indonesia. Pucuk ulam tiba, beberapa Pengadilan Negeri (PN) menginstruksikan agar pernikahan beda agama bisa dicatat di catatan sipil. PN Tangerang dan PN Surabaya adalah beberapa contoh PN yang setuju mencatat pernikahan beda agama ke dalam catatan sipil.

Di tengah isu hangatnya pernikahan beda agama, seorang teman saya, Reytia, melampiaskan kegelisahannya ke dalam bentuk tulisan fiksi. Maka terbitlah rangkaian tulisannya yang berjudul Starcrossed di Gramedia Writing Project (GWP). Gramedia Writing Project adalah portal menulis (calon) penulis muda yang topik dan isinya sangat terkurasi.

Starcrossed sendiri berdasarkan definisi Wikipedia adalah pasangan yang karena satu dan lain hal tidak bisa bersama-sama. Sebenarnya sudah lumayan lama saya tahu Reytia menulis Starcrossed, tapi setelah tahu ceritanya berkutat tentang apa, saya pun langsung tidak sabar membacanya. Inilah alasan yang membuat saya merasa Starcrossed ini wajib dibaca oleh (hampir) semua kalangan.

1. Berkisah tentang pasangan beda agama

pasangan beda agama

Di tengah tren memiliki pasangan beda agama, novel Starcrossed ini cukup krusial dibaca agar lebih mengenal identitas diri sebelum yakin melanjutkan ke jenjang berikutnya. Tentunya cocok sekali bagi yang sedang di pucuk kegalauan. Apakah lebih memilih menggadaikan agama dan berpisah dengan keluarga demi mengejar cinta.

Starcrossed bercerita tentang Nadya yang memiliki “pacar tidak resmi” beda agama dan sudah dekat sejak 5 tahun silam. Karena sebuah insiden tidak terduga, mereka terpaksa berpikir tentang pernikahan. Apakah hubungan mereka dilanjutkan? Siapakah yang harus berkorban?

Cinta kan butuh pengorbanan, but is it worthed?

2. Menceritakan betapa kuat sekaligus rapuhnya dalam satu keluarga

pasangan beda agama

Tentu saja keputusan Nadya untuk meneruskan hubungan dengan pasangan beda agama bikin huru-hara di rumahnya. Ibunya mendukung, ayahnya menolak keras, dan sang kakak diplomatis.

Reytia menggoreskan suasana penuh patah hati pada novelnya melalui betapa kecewanya Nadya terhadap sikap bapaknya yang hendak memutuskan hubungannya sebagai seorang anak padahal biasanya ia adalah Daddy’s little girl. Ayahnya sampai berbulan-bulan menghindar setiap berpapasan dengan Nadya.

Di sisi lain, sang kakak Ryoma yang sebenarnya menolak mentah-mentah atas ide “gila” adiknya berusaha lebih diplomatis dengan cara mengajak ngobrol dan menjadi pendengar setia. Saya senang sekali dengan hubungan keluarga kakak-adik yang begitu kentalnya dan bisa menjadi penengah di kala terjadi huru-hara dengan anggota keluarga lain.

3. Belajar bagaimana berkomunikasi dengan benar

pasangan beda agama

Kok bisa Ryoma yang begitu kontranya bisa menjalin hubungan akrab dengan Nadya dan menjadi tempat keluh kesah adiknya? Yuk mari kita perhatikan teknik komunikasi dengan benar yang dilakoni oleh Ryoma yang. Teknik yang juga melatih growth mindset bagi anak.

Teknik komunikasi dasar yang dilakukan Ryoma di hampir semua interaksinya adalah penerimaan dan validasi. Reaksi sang ayah yang “melukai” Nadya malah membangun tembok begitu besar diantara mereka. Mau nasehat seperti apapun tidak akan masuk ke Nadya yang sudah terlanjur berada dalam mode defensif.

Ryoma selalu berkomunikasi dengan santun. Memvalidasi perasaan adiknya sehingga adiknya mau bercerita banyak. Dengan penerimaan yang dilakukan sang kakak, Nadya membuka besar-besar pintu hatinya sehingga segala nasihat yang diutarakan Ryoma didengarkan meski yah,, hatinya masih kebas.

Setidaknya Ryoma membuat Nadya berfikir kembali soal keputusan yang telah dibuatnya.

4. Cocok dibaca (hampir) semua kalangan


“Kok masuknya ke kategori Religi, bukan Romansa?” Tanya saya heran kepada sang penulis begitu melihat kolom kategori.

Setelah saya baca, baru saya tahu alasannya. Memang sebenarnya buku ini lebih cocok dibaca oleh penganut agama yang dibahas di buku ini meski tidak menutup kemungkinan yang beragama di luar itu ikutan baca.

Dari sini, maka kalangan yang cocok membaca Starcrossed adalah:
  • Kalangan yang sedang menghadapi dilemma melanjutkan atau memutuskan untuk ke jenjang berikutnya bersama pasangan beda agama.
  • Kalangan yang awam agama
  • Kalangan yang familiar dengan pemahaman agama yang dituliskan

Tidak boleh disangkal, buku ini harus harus dibaca bagi yang memiliki pasangan beda agama. Dengan membacanya membuat kamu lebih arif berpikir dalam memutuskan apa yang akan dilakukan.

Bagi kalangan yang awam agama juga sangat direkomendasikan untuk membaca Starcrossed karena banyak hal yang luput dan tidak diketahui padahal hal-hal tersebut adalah dasar dan pondasi dalam beragama.

Tidak menutup kemungkinan bagi kalangan yang familiar dengan pemahaman agama tersebut. Membaca Starcrossed bagaikan pengingat dan membuat kita merasa lebih cinta dan ingin belajar agama lebih lanjut.

5. Belajar menerima konsekuensi dibalik suatu pilihan

Keputusan Nadya untuk pindah agama mengikuti pilihan calon pasangan hidupnya bukan bukan dengan konsekuensi, bahkan konsekuensi yang sangat besar seperti kehilangan keluarga dan agama.

Nadya dan pasangannya, Dirga, sepakat untuk saling berjuang maksimal agar pernikahan mereka bisa berlangsung. Namun kemudian Ryoma berusaha untuk menyentil otak Nadya sehingga lambat laun ia juga berpikir,

“Is it worthed?”

6. Menemukan makna hidup

pasangan beda agama

Merasa hidup tidak artinya dan mengejar mati-matian kefanaan adalah fenomena yang sering kita lihat di masyarakat. Melalui bacaan ringan berjudul Starcrossed ini, kita diajak belajar lebih dalam mengenai makna hidup. Apa sih tujuan hidup? Untuk apa kita diciptakan ke dunia?

Setelah mati terus apa? Worthed kah apa yang dijalani hidup selama ini?


Saya menamatkan Starcrossed ini hanya dalam waktu sehari sembari macet-macetan menjemput anak hingga menunggui mereka tidur. Gaya bahasa penulis yang lugas beserta selentingan-selentingannya yang tepat membuat saya penasaran di setiap babnya.

Starcrossed ini sangat cocok dibaca oleh kamu yang menginginkan bacaan ringan tanpa harus memiliki komitmen banyak waktu untuk menyelesaikannya. Buku ini juga cocok dibaca bagi yang sedang mengalami reading slump karena membuat kamu mencintai kembali membaca buku.

18 komentar

  1. Bikin penasaran Zeneth. Akhirnya daftar GWP dulu biar bisa baca tulisannya Reytia. ternyata Reytia banyak juga ya tulisannya di sana. Tema yang menarik nih buatku.

    BalasHapus
  2. saya sih terserah saja kalau pernikahan beda agama toh ya pasti keduanya memikirkan resikonya juga, kita tidak bisa menjugde sih,

    BalasHapus
  3. Wah, menarih sekali ulasannya bikin penasaran. Meluncur ke GWP dah langsung🤩

    BalasHapus
  4. Ide cerita yang bagus. Sebagai pembaca jadi tahu ya sudut pandang dari kedua belah pihak yang berbeda ini. Tentu ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini. Jadi penasaran pengin baca juga.

    BalasHapus
  5. Sejujurnya aku nggak pernah tertarik sama novel2 yang terbit di platofrm online walau dari anak Gram*d** sekali pun. Lebih suka baca novel fisik soalnya karena pasti udah dikurasi sama tim editor dan dilihat kelayakan terbitnya ehehehe. Tapiii, kayanya aku bakal beli novel ini deh, ide ceritanya menarik! Terima kasih banyak inspirasinya kak.

    BalasHapus
  6. Boljug nih
    Idenya ciamik banget.
    Apalagi belakangan ini banyak yah, pernikahan beda agama.
    Mikha Tambayong dan Deva Mahenra juga beda agama kan yaaa

    BalasHapus
  7. Ini cocok banget buat adek sepupuku yang udah 5 tahun juga ngga ada ujungnya sama pacarnya. Yap! Karena beda agama. Sama2 capek, sama2 digantung, akhirnya tetep ngga ada ikatan resmi.

    BalasHapus
  8. Pas sekali keluarga besar suamiku dari pasangan beda agama nih... Sepertinya baca ini akan makin relate dan paham.

    BalasHapus
  9. Wah Mbak Reytia ini 1 komunitas di Ibu Profesional Jakarta sama aku, kita sama-sama di rumbel menulis. MasyaAllah ternyata karya keren jugaaa

    BalasHapus
  10. Kayak.y aku belum pernah deh baca novel yang nikah beda agama gitu. Berasa penasaran sama sudut pandang mereka yang menikah beda agama

    BalasHapus
  11. Aku kadang punya masalah reading slump, dan kebetulan stok bacaan ku mulai menipis. Aku jadi penasaran pengen baca juga, mana sekarang isu nikah beda agama lagi santer banget ya

    BalasHapus
  12. Apapun pilihan pasangan beda agama, saya setuju dengan adanya komitmen dan konsekwensinya. Dimana segala yaitu pasti ada sebab dan akibatnya. Termasuk menjalin hubungan beda agama, pernikahan beda agama, dan akibatnya kelak.
    Kisah yang out of the box ini memang.

    BalasHapus
  13. Salut dengan respon kakaknya yang sebenarnya kontra dengan pilihan adiknya. Namun dengan bijak si kaka mendekat dan mencoba menjadi penengah.
    Bahkan si kaka tetap berusaha mengingatkan sesuai dengan porsi yang tentunya sedikit banyak pasti berpengaruh pada si adik.
    Keren pendekatannya!

    Kalo pendapat tentang starcrossed itu pilihan setiap orang, ya. Baiknya dipertimbangkan baik buruk kedepannya. Aku pribadi sebagai muslim yang meyakini bahwa itu tidak boleh/dilarang dalam islam. Tapi, semua kembali ke kepercayaan masing-masing, ya.

    BalasHapus
  14. Keren sih alur ceritanya. Jujur awalnya aku udah negthink sama novel ini, soalnya aku aliran yang nggak setuju apa pun alasannya nikah beda Agama. Cuma setelah aku baca sampe bawah, ternyata ada sedikit plot twist dari kakaknya Nadya dengan pemikiran, "worth it kah mengorbankan semuanya demi cinta?"

    BalasHapus
  15. Jadi Starcrossed ini proyek GWP ya Mba? Biasanya naskah yang masuk ke GWP adalah naskah pilihan. Memang masih jadi polemik sih pasangan atau pernikahan beda agama. Yang seagama pun suka berkonflik, begitu pula pasangan beda agama dari segi keyakinan pun berbeda. Menarik sih, tema. dan alur cerita Starcrossed ini

    BalasHapus
  16. Tentu saja tema ini semakin mengajarkan kita membentengi anak dengan akidah yang benar. Agar mereka bisa paham betapa beratnya perjuangan yang memang tidak pernah diridhoi agama

    BalasHapus
  17. Ide cerita itu banyak kejadian di masyarakat ya Mba, senang sekali bisa membacanya dan menemukan makna yang bisa dipetik. Tapi kalau udah tau berbeda ya mendingan nggak usah dilanjutin kalo pada kenyataannya ehehhe jadi penasaran ama novelnya

    BalasHapus
  18. Pengen banget mencoba membaca Starcrossed.
    Karena masalah-masalah seperti ini sudah hadir di tengah-tengah kita dan penting untuk memberikan pemahaman yang benar namun juga "masuk" ke hati anak-anak.

    BalasHapus