Tampilkan postingan dengan label Essay. Tampilkan semua postingan

Dari Moskow sampai Vladivostok

Tidak ada komentar
Пожелай мне удачи в бою, пожелай мне (Группа крови – КИНО)

moskow sampai vladivostok

Moskow sampai Vladivostok

Berasal dari St. Petersburg, Kino adalah grup musik Rusia pembuka gerbang yang membuat saya benar-benar jatuh cinta dengan musik Rusia lainnya serta mulai mendengarkan legenda seperti Nautilus Pompilius hingga duo t.A.T.u.

Tak disangka, hanya dengan menerjemahkan huruf cyrilic di logo klub bola Lokomotiv Moscow saat SD bisa membuat saya jatuh hati terhadap Rusia. Tanpa berpikir panjang saya langsung menghafal aksara tersebut.

Januari 2010. Itulah pertama kali saya menjejakkan kaki saya di Tanah Merah meski hanya pelatarannya, Bandara Demodedovo. Mendarat dengan menyaksikan deretan pesawat seperti Tupolev dan Ilyushin. Merasakan musim dingin di Rusia adalah salah satu dari daftar teratas keinginan saya. Siapa yang tidak tergoda menyaksikan pemandangan Lapangan Merah yang berselimutkan oleh salju?

Volga Boat Song adalah salah satu partitur wajib yang dimainkan oleh murid yang belajar piano. Begitu juga dengan saya pada tahun 2003. Komposisi klasik yang membuat saya ingin berkunjung ke sungai terpanjang di Rusia, seperti mengunjungi kota Nizhniy Novgorod.

Dilanjutkan dengan mengunjung, Yekaterinburg, kota terbesar ke-4 di Rusia yang menjadi saksi penting dalam sejarah keluarga Romanov. Sejarah Rusia dan Uni Soviet mulai dari Tsar, Revolusi Bolshevik sampai munculnya ide Restrukturisasi oleh Gorbachev sangatlah kaya dan heroik.

Segar dalam ingatan saya saat dahulu memainkan permainan di Encarta Encyclopedia mengenai Baikal yang ternyata adalah danau terdalam dan tertua di dunia. Maka dari itu, wajib hukumnya untuk mengunjungi Kota Irkutsk.

Kemudian Vladivostok, unik kiranya melihat kota yang berada di timur jauh Rusia. Kota teluk dengan bentang alam pegunungan favorit saya dilengkapi dengan arsitektur dan tata kota yang memukau.

Maka selesai sudah perjalanan Trans-Siberia dari ujung barat hingga ujung timur. Dari Moskow hingga Vladivostok. Menembus 8 zona waktu. Bertemu berbagai macam ras dan kepribadian. Melihat berbagai macam bentang alam. Maha luas daratan Rusia yang memiliki 11 zona waktu, dari Kaliningrad yang terletak ditengah-tengah Eropa Timur hingga Kamchatka di ufuk timur Rusia. Tengok saja Instagram Perdana Menteri Rusia Dmitri Medvedev yang menunjukkan indahnya alam Rusia

Perjalanan selama 7 hari. Berapa buku sastra Rusia yang bisa saya lahap mulai dari Tolstoy, Chekov, Lermontov dan Dostoyevsky? Teringat jelas di benak saya betapa berkesannya buku Perang dan Damai serta Gulag.

Tidak heran kan kenapa perjalanan menggunakan Trans-Siberia saya nobatkan sebagai daftar pertama keinginan saya?

Hate Being Generalist

4 komentar

Pertanyannya : Apakah menjadi seorang generalis itu menyenangkan?

Mari kita uraikan.

Generalis terkait dengan seseorang yang mampu melakukan banyak jenis hal saat orang-orang lain hanya bisa melakukan sedikit hal. Dalam hal ini adalah kemampuan. Kuantitas. Chekclist. Mungkin dalam hal ini, orang-orang generalis ini mejadi tepatguna. Dalam berbagai hal juga dapat diandalkan. Selain itu mereka ini cenderung bersifat selfish, karena merasa bisa melakukan. Bagi segelintir orang mungkin bisa jadi sombong. Terserah pandangan orang, sebenarnya ini tergantung bagaimana mereka menempatkan diri mereka masing-masing.

Generalis tidak hanya berhubungan dengan kuantitas kapabiliti seorang. Tetapi juga ketertarikan. Para golongan generalis ini memiliki ketertarikan pada banyak hal. Checklist. Entah mereka tipikal manusia yang gampang teracuni, atau memang dari sananya banyak memiliki ketertarikan. Jika memang seperti itu, sisi baiknya adalah mereka orang yang suka belajar, bahkan untuk belajar segala sesuatu yang sama sekali baru dan asing. 

Well, I guess enough for talking quality. Okay, they get point for this stuff.Checklist.
Lantas bagaimana dengan kualitas?
Hal ini lah yang akan menjadi pertanyaan besar.
Sebelum bingung mari saya analogikan sesuatu. Umpamakan ada pensil berjumlah 10 buah. Lalu ada kotak pensil sebagai wadah pensil tersebut. 10 Pensil ini adalah pengandaian anugrah skill dan kemampuan yang diberikan oleh Tuhan. Semua orang memiliki kemampuan yang sama rata untuk mengisi tiap skill yang mereka punya. Lalu kotak pensil ini adalah skill tersebut. Katakanlah, si orang biasa memiliki 5 kotak pensil atau 5 kemampuan. Maka tiap kotak itu akan menerima 2 pensil. Sementara untuk para manusia generalis, banyak memiliki kemampuan jadi mereka mempunyai 10 kotak pensil, yang mana tiap kotak pensil akan menerima 1 pensil. Jelas sampai sini. Orang biasa memiliki kemampuan dengan 2 skill sementara orang generalis memiliki kemampuan dengan hanya 1 skill. Kesimpulannya, orang biasa memiliki kualitas kemampuan yang sungguh lebih diatas dari kaum generalis ini. Orang generalis memiliki tipikal tipis lebar sementara orang biasa memiliki tipikal mengerucut

Orang generalis akan banyak memiliki kendala “bingung”. Bingung dalam memilih sesuatu karena mereka tidak tau dalam hal apa mereka baik. Bingung karena mereka merasa banyak yang baik tapi mereka tidak tahu mana yang terbaik. Bingung, dan memiliki kekhawatiran seandainya dari yang mereka pilih itu ternyata merupakan pilihan buruk dan mereka tenggelam dari ketidakmampuan yang pada akhirnya ditampakkan. Pada intinya, mereka sesungguhnya adalah orang-orang bingung.

Selain itu, orang generalis bisa jadi terlihat “wah” diluar. Namun jika anda akan mulai sangat dekat dengan mereka, anda akan tau betapa kasihannya mereka dan akan tahu seberapa tidak bisa apa apa mereka.
Dengan kata lain, saya menyebut mereka ini “bisa tapi tidak bisa”. Ironis.

Namun, saya pribadi pernah melihat beberapa fenomena ini tidak berlaku. Saya melihat segelintir kaum generalis yang merupakan “bisa dan memang bisa”. Mereka memiliki kuantitas kemampuan banyak dan memiliki kualitas kemampuan tersebut besar pula. Alangkah menyenangkannya. Tapi entahlah, apakah disini saya sebagai pengamat masih melihat mereka ke tahap “wah” atau memang saya belum terlalu mengenal mereka.

Sebagian orang, ada yang menganggap generalis adalah sebuah anugrah. Ada juga yang menganggap generalis hanyalah sebuah penghambat, terutama bagi sang generalis tersebut. Sebenarnya tergantung bagaimana kita menganggapnya. Semua orang diciptakan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan Tuhan tahu yang terbaik. Generalis bukan berarti hambatan. Bisa jadi kegeneralisan bagi mereka yang memilikinya dinilai Tuhan lebih baik apabila mereka tidak generalis. Sebenarnya untuk menjawab hal ini cuma satu, yaitu Bersyukur. Terkadang bersyukur cukup susah. Sudah sifat alami manusia untuk selalu melihat ke atas tanpa pernah melihat diri sendiri dan apa yang dipunya. Tapi sesungguhnya bersyukur itu adalah opsi paling gampang. Selain itu sangat penting untuk memahami diri sendiri, apa yang kita punya.

Saya, seorang generalis yang mencoba mencari tahu.

Hate being generalist, I want to be specialist

Betapa Bersyukurnya Saia Bertemu Anda

3 komentar
,,,Seseorang bertemu karena memang harus bertemu,,,

Memang begitulah adanya.

Pernahkah kita terpikir, kenapa kita bisa bertemu orang-orang disekitar kita, mengapa dan sebagainya. Atau mungkin pernah terlintas,,andai saia tidak pernah bertemu orang tersebut, mengapa saia harus bertemu , dan sebagainya

Seperti kata seorang teman saia, dengan bertemu orang lain, maka hidup kita pun akan berubah. Begitu juga setiap orang yang telah bertemu dengan kita, maka kita juga turut ambil andil dalam merubah hidup orang tersebut. Setiap kita juga merupakan sangat berharga bagi tiap orang yang menemukan dan kita, tidak peduli apakah kita memiliki hubungan yang baik atau buruk terhadap orang-orang tersebut. Hal yang berlaku pula sebaliknya. Mungkin jika kita tidak bertemu orang2 tersebut, hidup kita tidak akan seperti ini, atau jika orang lain tidak menemukan kita,,maka hidup mereka juga tidak akan seperti itu.

Mungkin  juga pernah terpikir, terkadang awal pertemuan kita dengan seseorang sedikit unik, tampa pernah menyangka seperti apa yang akan terjadi berikutnya. Mungkin saia akan menceritakan sedikit pengalaman saia mengenai awal-awal tersebut. Sebagai contoh, padahal hanya diawali dengan sedikit konspirasi pembelian tiket. ternyata saat serah terima tiket yang mana menunjukkan face to face pertama kali. Saia menyadari entah mengapa pembicaraan begitu nyambung tanpa ada kekontradiktifan. Selain itu juga saat saia mengalami sedikit terapi shock atas apa yang dilakukan seseorang yang mana dapat memalukan diri saia sendiri. Namun saia disini juga tidak menyangka ternyata dengan keputusan saia,,saia dapat merubah sudut pandang dari orang tersebut. Bahkan ada juga saia lupa kenal darimana, dan sampai sekarang masing sering ngobrol bahkan sering ada sesi "pencurcolan" antara gw dan teman gw ini.haha

Atau yang saia pertama kali kenal, dari telepon :D. Atau juga gara2 keisengan masuk ke sbuah forum online di kampus. Who Knows? Yang jelas tentu saia sangat senang dengan mereka! Bisa jadi kenal mungkin dari teman sekelas, seangkatn, sekomplek, setetangga, sejurusan,  dan sebaginya.

Sempat terpikirkan oleh saia juga, akan adanya sebuah "rantai". Yang mana sebagai contoh, jika saia tidak mengenal ini, maka saia tidak akan kenal si itu, dan selanjutnya. Ini menunjukkan bahwa tiap individu itu penting. Semua orang yang kita kenal juga penting bagi kita. Begitu juga,,kita sesungguhnya penting bagi orang lain,,sadar atau tidak sadar

Tidak semua orang-orang ini tentunya berkenan di hati kita. Tentu saja, ada yang sangat kita sebali, atau benci. Atau ada juga yang sangat berkenan bahkan terdapat "chemistry". Pertemuan kita dengan orang-orang disekeliling kita ini sebenarnya merupakan pembelajaran juga. Seperti bagaimana kita mengambil sikap, bagaimana kita menghadapi orang yang tipikalnya berbeda-beda, tentu, semuanya akan merubah kita

Jadi,,
Betapa bersyukurnya saia bisa bertemu anda