Dari awal ASUS ROG Phone keluar, saya sudah merasa tergelitik meski saya bukan pengguna gawai berbasis Android. Dari sekian banyak gawai Android yang diluncurkan, saya tidak bisa membedakan dan tidak tertarik untuk memiliki meski flagship sekalipun. Tapi ini yang mengeluarkan ASUS loh, merk laptop yang sudah saya percayai semenjak jaman kuliah. Dan bukan main-main, ASUS mengeluarkan tipe ROG Phone. Karena suami saya pemilik laptop gaming ASUS, saya sudah tahu lah edisi ini membidik ke mana berdasarkan namanya.
ROG, Republic of Gaming.
Betul, gawai ini membidik level flagship dan memiliki spesialisasi untuk gaming! Tentu saja ini membuat ASUS ROG Phone sebagai entitas yang unik dan tidak tergantikan. Yang merasa gamer dan memiliki anggaran yang cukup, wajib punya ASUS ROG Phone. Coba, gawai bertenaga Android mana lagi yang bisa menjadi saingan seri ASUS ROG Phone? Asus yang sudah bertahun-tahun membesut produk gaming di divisi laptop. Masih ragu?
Saya sebagai gamer kasual
Meski saya perempuan, saya sempat menjadi pelanggan warnet depan komplek rumah saat masih duduk di bangku SMA. Saat itu game yang cukup anyar untuk bermain online adalah Warcraft, PES (Pro Evolution Soccer), CS (Counter Strike), Age of Empires, dan lainnya. Karena saya tidak bisa bermain game jenis RTS (Role Time Strategy), saya hanya langganan memainkan CS saja. Selain di warnet untuk bermain versi online, CS juga kerap saya mainkan di rumah versi tidak online. Jenis game lain favorit saya adalah simulator (The Sims) dan RPG (Role Playing Game) semacam GTA dan Mafia.
Seasonal Gamer
Meski saya sekarang sudah berumah tangga dan memiliki anak, terkadang saya masih suka main game loh! Suami saya juga gamer, makanya dia punya laptop gaming besutannya ASUS.
Saya menganggap diri saya seasonal gamer. Itu adalah sebutan yang saya buat sendiri untuk mengidentifikasi diri saya. Sekarang setiap hari bermain game sampai 2 minggu ke depan. Kemudian berhenti selama 3 bulan. Setelah itu rutin bermain game sampai 3 minggu ke depannya. Kemudian erhenti. Repeat.
Kira-kira begitulah seasonal gamer. Saat menyentuh game, saya baru berhenti sampai game tersebut tamat, atau misi yang saya inginkan selesai untuk game simulator. Kemudian berhenti sekian lama karena kehilangan "tujuan" main game. Beberapa selang, lanjut lagi karena tiba-tiba menemukan apa yang dikejar dari game lain. Begitu terus seperti lingkaran.
Karena sudah sejak lama berkecimpung dalam game, saya tidak buta-buta amat soal problematika saat bermain game dan spesifikasi perangkat yang mumpuni untuk gaming.
Saya sebagai pembuat konten
Rasanya terlalu naif untuk mengatakan diri saya pembuat konten, pengikut saya masih sangat jauh untuk sah dibilang pembuat konten 😜. Baiklah, anggap saja saya pembuat konten yang sedang belajar dan berkembang. Saya memiliki instagram edukasi mengenai keselamatan berkendarara pada anak di @carseat101.id dengan web berisi ulasan lengkap soal childseat. Selain itu, saya juga aktif menulis di blog pribadi zenethobarony.com dan akun instagram @matzenmatzen. Isinya macam-macam, sebagian besar soal kesehatan dan gaya hidup. Yah, intinya tergantung isi acak kepala saya sebagai seorang pemikir.
Fitur utama dari sebuah gawai yang saya butuhkan sebagai pembuat konten adalah prosesor yang bisa diandalkan, kamera yang berkualitas, baterai yang awet, konektivitas yang andal, layar sentuh yang akurat, dan tampilan yang jernih.
Saya membutuhkan prosesor yang cepat dan tidak panas karena saya banyak menggunakan aplikasi-aplikasi untuk menunjang kualitas konten, seperti Canva, Adobe Lightroom, dan Inshot. Prosesor yang lamban hanya menghambat kerja saya karena beberapa aplikasi yang saya gunakan cukup berat. Kamera yang berkualitas juga tidak kalah penting karena saya butuh hasil jepretan yang memadai dan besutan video dengan kualitas tinggi. Setelah itu saya akan menyuntingnya di gawai, jadi saya butuh layar yang jernih untuk memperhatikan detil hasil suntingan. Saat menggunakan aplikasi Canva rasanya akan sangat membantu apabila memiliki layar besar dan sensor sentuh yang akurat. Pengalaman menggunakan Canva di gawai lama saya adalah cepat panas dan hasil geser layar sentuh berlepotan. Biasanya kalau banyak menggunakan aplikasi penyuntingan gambar dan video, baterai cepat habis karena memakan daya yang banyak. Konektivitas yang payah juga beberapa kali mengganggu saya saat sedang mengunggah konten.
Melalui ASUS ROG Phone 3, saya yakin problematika di atas bisa teratasi. Benarkah?
Peluncuran ASUS ROG Phone 3
Hanya ada dua jenis smartphone gaming di dunia, ROG phone dan smartphone lainnya," ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.
Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G Mobile Platform akan membawa pengalaman gaming premium kepada para pengguna ROG Phone 3, dengan hadirnya berbagai fitur gaming premium, termasuk Snapdragon Elite Gaming, yang membuat smartphone ini menjadi dambaan setiap gamer kasual atau profesional," tandas ST Liew, Vice President, Qualcomm CDMA Technologies Asia-Pacific Pte.Ltd., and President, Qualcomm Taiwan corporation.
Wah, tepat dugaan saya, bahwa ASUS ROG Phone 3 cocok buat gamer kasual seperti saya tidak berlebihan dan sudah divalidasi oleh Vice President ASUS!
Unboxing
Apa saja yang ada di dalam sebuat kotak kemasan ASUS ROG Phone 3?
Yang pasti terdapat handheld, dilengkapi dengan adapter charger 30 W, kabel USB Type C to Type C, converter USB Type C to 3.5mm Jack Audio, Aero Case dan buku manual garansi. ASUS ROG Phone 3 tampil lebih minimalis hanya dengan 1 colokan dan sudah meniadakan colokan audio. Namun ASUS tidak pelit, mereka menyertakan juga Converter Jack Audio karena tidak dipungkiri, tidak semua orang di jaman sekarang masih menggunakan bluetooth headset. Sebuah kemurahan hati dari ASUS.
Desain
ASUS ROG Phone 3 secara jenius memahami kebutuhan para gamer karena mengusung teknologi side-ported design yang unik sehingga saat sedang mengisi daya, tidak menggangu mobilitas tangan saat bermain game maupun menikmati konten dalam keadaan gawai landscape.
Berbeda dengan ROG Phone 2, ROG Phone 3 tampil dengan desain lebih minimalis, menghilangkan aksen khas laptop ASUS ROG Zephyrus yang hadir pada bagian belakang gawai. Tampaknya ASUS juga mengincar calon konsumer non-gamer. Meski begitu, sejujurnya saya lebih suka tampilan belakang ROG Phone 2 karena lebih berkarakteristik dan seolah-olah "PeDe" menunjukkan gaungnya sebagai spesialisasi gaming smartphone.
Tetapi jangan khawatir, kita bisa melengkapi ROG Phone 3 dengan Lightning Armour Case yang menurut saya super keren karena menambah aksentuasi desain khas ROG. Mungkin bagi beberapa orang akan terkesan lebih garang dan "lelaki", tapi saya tidak peduli 😜. Jika saya memiliki ROG Phone 3, sudah pasti saya akan melengkapinya dengan casing ini.
Naksir juga dengan lightning armour case? Jika kita membeli di e-commerce resmi, banyak loh yang dijual dengan bundling bersama lighning armour case dan glass screen protector. Jadi tidak usah mengeluarkan anggaran ekstra untuk mempertegas tampilan ROG Phone 3.
Saya yakin, pasti ada beberapa orang yang memilih tidak menggunakan casing. Karena kenapa? Betul, seperti pendahulunya ROG Phone 2, ASUS ROG Phone 3 memiliki fitur Aura RGB lighting dengan logo ROG yang bersinar di belakang perangkat yang warna dan skema pencahayaanya dapat berubah sesuai dengan gaya pemakai.
Permasalahan gamer dan pembuat konten. Apakah ROG Phone 3 dapat menyelesaikannya?
Penggunaan gaming, rendering video, penyuntingan foto, dan beberapa aplikasi berat lainnya. Cukup tahu lah saya bahwa penggunaan seperti itu akan memacu dapur perangkat habis-habisan. Karena dari dulu saya sering menggunakan perangkat (laptop dan sekarang gawai) untuk hal yang memacu "dapur" perangkat, saya relatif tidak bisa membeli perangkat yang didesain hanya untuk ketik-ketik saja. Dari 7 problematika yang dihadapi gamer dan pembuat konten, apakah ASUS ROG Phone 3 akan memberikan solusi?
1. Prosesor cepat panas
Meski wanita, dari dulu saya tidak buta-buta amat soal gaming dan problematikanya. Betul, salah satu titik kritis saat gaming adalah perangkat yang cepat panas karena prosesor dipicu sedemikian rupa. Itulah makanya laptop yang menspesialisasi diri sebagai laptop gaming harus melengkapi perangkatnya dengan pendingin yang lebih ekstra ketimbang laptop biasa. ASUS ROG Phone 3 mengkhususkan diri sebagai gawai gaming, apakah tim ASUS bisa menangani masalah prosesor yang cepat panas?
Jawabannya adalah BISA! ROG Phone 3 dibekali dengan sistem pendingin baru teranyar bernama GameCool 3 yang dilengkapi dengan 3D Vapor Chamber. Menggunakan ruang uap 3D canggih dan heatsink yang lebih besar dari sistem pendingin generasi sebelumnya. Heatsink ini dirancang secara spesifik untuk menghantarkan panas dari komponen utama ROG Phone 3 dan melepaskannya di ventilasi udara yang terdapat di bagian belakang gawai ini. Jadi, meski tanpa thermal throttling sekalipun ROG Phone 3 dapat berjalan sempurna meski sedang dalam sesi gaming panjang.
Tidak hanya keperluan gaming, saat saya menggunakan aplikasi Canva untuk membuat konten, gawai saya mulai terasa panas setelah setengah jam saja berlalu. Belum ditambah kecepatan responnya melamban. Saya yakin saya tidak akan menemukan permasalahan ini jika menggunakan ROG Phone 3.
Tidak hanya itu, untuk performa pendinginan yang lebih baik, ASUS juga menyediakan AeroActive Cooler 3 untuk ROG Phone 3. Pendingin aktif tersebut dapat dipasang untuk menghadirkan aliran udara serta pendinginan yang lebih di ROG Phone 3. Seluruh sistem pendingin yang sudah didesain sedekimian rupa ini benar-benar akan memuaskan gamer dan pembuat konten karena tidak akan menemukan permasalahan gawai panas saat penggunaan gaming dan aplikasi pembuat konten seharian.
2. Game dan aplikasi berjalan tersendat
Meski hanya seorang gamer kasual, saya selalu memiliki perasaan was-was mencocokkan fitur spesifikasi yang dibutuhkan game dan spesifikasi perangkat yang saya punya. Ini saya rasakan sejak sering membeli CD game, jajan game di Steam hingga mencoba bermain game di gawai. Sedihnya, bahkan yang saya komparasi adalah spesifikasi minimal game terhadap perangkat yang saya miliki.
Saat saya memakai aplikasi penyuntingan konten semisal Canva, kerap kali saya merasa gawai berjalan lamban padahal awal-awalnya berasa ngebut. Jujur ini cukup mengganggu karena mengurangi keefektifan kerja saya. Yang harusnya pekerjaan cepat beres menjadi tertunda, belum lagi konsentrasi pecah karena ada jeda waktu tunggu tersebut.
Mungkin yang terjadi di perangkat lama saya saat menggunakan Canva adalah performa tersendat atau throttling. Berdasarkan uji coba ROG Phone 3 yang dilakukan oleh ASUS dengan membandingkan dengan gawai flagship sekelasnya, ROG Phone 3 tidak mengalami masalah tersendat dalam jangka waktu 30 menit. Semenetara pesaingnya yang memiliki kecepatan CPU lebih lamban mengalami fase tersendat secara frekuentif. Malah, ada pesaingnya yang langsung terjun bebas kinerjanya hanya dalam jangka waktu 20 menit.
Begitu juga dengan uji stabilitas, ROG Phone 3 tercatat memiliki stabilitas 99% fps saat uji coba menggunakan game PUBG di rasio 90 Hz. ROG Phone 3 unggul dari gawai flagship lainnya.
Dengan ASUS ROG Phone 3, hampir bisa dipastikan saat ingin bermain game dan membuat konten, saya akan merasa lebih tidak khawatir karena ASUS ROG Phone 3 memiliki spesifikasi memadai untuk gaming yang terbaik di kelasnya. Prosesornya saja Snapdragon 865+ yang sangat kencang dengan kecepatan 3.1 GHz. Menggunakan memori LPDDR5 hingga 12GB dan penyimpanan ultra-cepat UFS 3.1 ROM yang berkapasitas hingga 256 GB. ASUS ROG Phone 3 memang tidak memiliki kompromi soal spesifikasi maksimal gaming.
3. Touchscreen lamban dan Layar buram
Hal lain yang saya takutkan saat gaming di perangkat sentuh adalah tidak sinkron antara sentuhan kita dan respon perangkat. ROG Phone 3 memiliki layar Amoled 144 Hz/1 ms berukuran 6,59 inch yang dikombinasikan dengan touch-sampling rate 270 Hz dan secara dramatisir membuat touch latency menjadi 25 ms.
Secepat apa sih touch latency 25 ms? Uji coba di lab ASUS menunjukkan bahwa touch latency yang dimiliki ASUS 47% lebih cepat ketimbang pesaing flagship-nya. Semakin rendah nilai touch latency, semakin responsif sentuhannya. Sebuah perbedaan yang cukup signifikan. Pengguna gawai biasa apalagi yang bukan merupakan gawai flagship pasti akan sangat merasakan bedanya. Bayangkan asyiknya bermain game dan membuat konten menggunakan gawai ini.
Layar yang memiliki refresh rate 144 Hz membuat pengalaman bermain game dan membuat konten lebih jelas dan hidup karena membuat mata lebih nyaman untuk menikmatinya. Sentuhan ultra responsif 270 Hz artinya layar merekam input sentuh 270 kali per detik, memastikan bahwa ROG Phone 3 mencatat tiap sentuhan dan slide yang kita lakukan serta merespon dengan tepat sesuai yang diinginkan. Tidak ada lagi pengalaman "sudah menekan tetapi game tidak ada respon sesuai!" atau "sudah men-slide penyuntingan konten tapi tidak berpengaruh!".
Gamer dan pembuat konten juga menginginkan layar yang cerah dan jernih untuk meningkatkan pengalaman bermain dan membuat konten. Pengalaman suami yang hobi gaming di perangkat portabel, problematika yang cukup mengganggu adalah kecerahan dan resolusi layar yang jelek. ROG Phone 3 memiliki reproduksi warna yang akurat dengan Delta-E kurang dari 1 poin membuat layar menampilkan warna seakurat mungkin untuk pengalaman visual yang luar biasa. Delta-E adalah ukuran perbedaan antara dua warna sedangkan Delta-E kurang dari 3 tidak mudah dibedakan oleh mata manusia pada umumnya. Memandang gawai terlalu lama dapat menyebabkan mata lelah, tetapi jangan khawatir. ROG Phone juga telah lulus sertifikasi dari TUV Rheinland untuk kategori pengujian Low Blue Light dan Flicker Reduced.
Selain itu, gawai ini didukung dengan fitur Snapdragon Elite Gaming yang dapat menghadirkan performa gaming terbaik pada display 10 bit HDR10+ di ROG Phone 3. Tidak hanya gamer, bahkan pembuat dan penikmat konten multimedia juga bisa menikmati spesifikasi ini dengan lebih nyata. Apalagi saat dipakai untuk menyunting foto, saya akan lebih bisa melihat perbedaan kedetilan cahaya dan warna menggunakan ROG Phone 3 sehingga akan meningkatkan kualitas suntingan foto.
4. Cepat habis baterai
"Yah, dipakai buat ngegeber game terus menerus percuma donk, paling bentar udah ga kuat baterenya."
Begitulah stigma yang muncul di pikiran saya saat melihat gawai gaming, secara saya cukup tahu prosesor yang menggeber game apalagi tanpa kompromi sesuai klaim ASUS pasti akan memakan daya cukup besar. Padahal fungsi utama gawai adalah sebagai sarana komunikasi, bukan untuk gaming. Apa gunanya kalau umur baterainya tidak tahan lama. Apa gunanya gawai mati apalagi saat sedang berpergian?
Ternyata ASUS menangkal paradigma seperti ini. Sama seperti pendahulunya, ROG Phone 3 hadir dengan baterai berkapasitas gigantik, yakni 6.000 mAh! Bandingkan dengan kapasitas gawai saya sekarang yang hanya 3110 mAh yang cuma setengahnya. Kapasitas baterai ROG Phone 3 merupakan yang paling tinggi ketimbang kompetitornya. Artinya dengan memiliki ASUS ROG Phone 3, saya tidak usah khawatir cepat habis baterai jika sering dipakai gaming atau membuat konten.
Tidak hanya itu, ROG Phone 3 memiliki sistem pengaturan mode baterai sendiri yang bisa diatur oleh penggunanya loh, termasuk beberapa mode baterai khusus dan fungsi hibernasi eksklusif yang secara signifikan memperpanjang waktu antara pengisian daya dan juga meningkatkan masa pakai baterai. Pengoptimalan perangkat lunak yang digunakan dapat menggandakan masa pakai baterai. Mekanisme daya pasif dapat membatasi aplikasi yang tidak aktif dan memberikan penghematan daya hingga 67%. Bisakah kamu membayangkan memiliki gawai yang memiliki kapasitas baterai gigantik dan sudah dioptimasi efisiensinya?
Bagaimana dengan waktu hidup baterainya? ASUS melakukan uji coba dengan menyalakan game PUBG, Asphalt dan COD (Call of Duty) secara terus menerus. Efek baterai gigantik dan optimalisasi daya, terbukti ROG Phone 3 jauh lebih unggul dibanding pesaing flagshipnya.
Menurut review yang dilakukan oleh androidauthority, berdasarkan uji Speed Test G, ROG Phone 3 dapat bertahan selama 5 jam 48 menit dalam sesi gaming penuh. Meski memiliki kapasitas baterai yang sama dengan pendahulunya, secara mengejutkan ROG Phone 3 lebih unggul padahal dengan performa lebih baik, menempatkan diri menjadi 3 peringkat teratas jika dibandingkan kompetitornya. Saat X Mode diaktifkan, sebuah mode yang meningkatkan performa perangkat habis-habisan menjadi secepat 3,1 Hz, baterai ROG Phone 3 lebih cepat habis dan hanya bisa bertahan selama 3 jam 20 menit. Bisa dibayangkan betapa kuatnya baterai ROG Phone 3 jika hanya digunakan untuk pemakaian sehari-hari
Pengisian baterainyinya juga cepat sekali, dayanya bisa diisi dengan cepat berkat teknologi ROG 30W Hypercharging. Khawatir sesi gaming tertunda karena baterai habis? Jangan khawatir, lokasi pengisian daya juga berada di samping, jadi tidak perlu khawatir jika ingin mencas batere saat bermain dan membuat konten. Pengisiannya juga super cepat, dalam sejam sudah bisa terisi daya sebesar 87%!
Beredar paradigma kalau terus-terusan mengisi ulang baterai dapat menyebabkan baterai soak. Permasalahan ini dapat ditangani oleh ROG Phone 3 karena ASUS sudah menyediakan mode pembatasan pengisian baterai sehingga tidak mengurangi durabilitas baterai secara keseluruhan.
5. Konektivitas payah
Momok besar apalagi yang dirasakan saat bermain game online? Tak lain dan tak bukan internet lemot 😛. Males banget kan, sudah jago-jago bermain tapi harus kalah karena internet lamban. Selain perihal problematika penyedia jasa internet, ternyata kemampuan perangkat juga sangat berpengaruh loh!
ROG Phone 3 ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G. Betul, kamu tidak salah baca. Kamu bisa menggunakan koneksi 5G (saat jaringan internet lokal sudah menyediakan) menggunakan ROG Phone 3! Terima kasih kepada teknologi teranyar ROG Hyperfusion sehingga gamer dan pembuat konten dapat menggabungkan 5G dan WIFI 6 untuk menghasilkan konektivitas terbaik saat bermain game dan membuat konten. Tidak hanya bermain game, tetapi juga saat menikmati bahkan mengunggah konten multimedia.
Pernahkah kita merasakan pengalaman saat sinyal WIFI jelek sehingga secara manual kita harus mematikan WIFI dan mengalihkan jaringan menggunakan konektivitas seluler? Dengan mengalihkan seperti ini, otomatis saat kita sedang mengunduh konten, koneksi akan terputus sebentar. Teknologi HyperFusion ini juga memungkinkan pengalihan cerdas ke mana saja yang memiliki sinyal terbaik.
6. Audio yang buruk
Saya termasuk orang yang agak "picky" perihal audio sebuah perangkat. Mulai dari earphone, laptop hingga gawai. Meski saya belum terlalu mampu membeli barang yang high-end, tapi saya memastikan perangkat yang saya beli memiliki kualitas suara yang detail, jelas, dan memiliki peta suara yang bagus sehingga nendengar suara tidak hambar. Dirac sudah berpengalaman menyediakan audio berkualitas tinggi bagi perangkat-perangkat gawai. Keberadaan audio berkualitas tinggi ini juga krusial bagi gamer dan pembuat konten. Gamer membutuhkan suara yang memiliki "arah" untuk mengetahui darimana arah lawan. Pembuat konten membutuhkan audio yang jelas yang menjangkau berbagai frekuensi agar konten yang dibuat tidak asal. Begitu pula saat menikmati konten multimedia di gawai. Kehadiran audio berkualitas meningkatkan pengalaman menjadi berlipat-lipat kali.
ROG Phone 3 menggandeng Dirac untuk menghadirkan kualitas audio yang lebih baik dari generasi sebelumnya sehingga ROG Phone 3 menerima skor tinggi sebesar 75 poin oleh DXOMARK Audio Review. Ini menempatkan ROG Phone 3 di urutan ke-2 audio gawai pintar terbaik! Bahkan ini jauh lebih baik dibandingkan gawai saya sekarang. DXOMARK adalah komunitas yang menggunakan metode saintifik dalam mengevaluasi dan memberi nilai gawai pintar dan alat elektronik. Mereka menggunakan tes baik secara objektif maupun perseptual. Tes perseptual menggunakan pengalaman ahli-ahli yang sudah berpengalaman di industri audio dan audio engineering.
Ditenagai dengan dua speaker stereo yang menghadap ke depan, ROG Phone 3 menghadirkan audio yang kuat dan imersif. Ada juga fitur Mode Game terbaru yang memungkinkan kita menentukan lokasi pemain menggunakan algoritme audio yang unik. Speaker yang lebih besar, magnet yang lebih banyak, dan ekskursi pengemudi yang ditingkatkan memperkuat volume sehingga kita dapat mendengar setiap gerakan. Selain itu, ROG Phone 3 sudah didukung oleh teknologi Qualcomm aptX Adaptive yang memberikan kualitas suara terbaik minim latency saat menggunakan headphone nirkabel melalui koneksi bluetooth.
Untuk memastikan komunikasi suara yang terbaik, ROG Phone 3 sudah dilengkapi dengan teknologi noise-canceling dan quad-mic array untuk meredam kebisingan dan mengoptimalkan kualitas ucapan serta menyaring noise di latar belakang untuk menghasilkan vokal yang jernih sebening kristal. Tidak hanya memberi keuntungan bagi gamer, fitur ini sangat krusial bagi pembuat konten, membuat tangkapan suara di video yang sedang di rekam lebih jernih dan gangguan suara latar belakang yang mengganggu vokal utama dapat direduksi.
7. Kamera tidak dapat diandalkan
Di jaman sekarang, siapa sih yang tidak kesal mendapatkan kualitas foto dan video yang buruk saat sedang mengabadikan momen? Bahkan, beberapa ini juga terjadi pada gawai teranyar meski memiliki spek kamera luar yang cukup baik. Terlepas dari kemampuan fotografi dan videografi personal, pada kenyataannya kualitas foto yang dihasilkan kerap kali tidak seindah yang diharapkan.
ASUS ROG Phone 3 dilengkapi sistem tripel kamera yang dirancang untuk menghasilkan foto berkualitas luar biasa dalam pengaturan apa pun. Terdiri dari lensa sudut lebar (wide angle) utama SonyR IMX 686 64 MP, lensa ultrawide angle, dan lensa makro. Kamera depan memiliki resolusi 24 MP yang cukup mumpuni untuk melakukan selfie group dan melakukan video streaming berkualitas tinggi. Dengan hadirnya sistem tripel kamera berkualitas tinggi ini, para pembuat konten dapat mengkreasikan konten mereka. Memfoto pemandangan alam menggunakan lensa ultrawide, atau memfoto detail dan makhluk-makhluk kecil menggunakan lensa makro.
Fitur perangkat lunak juga turut dioptimasi pada ROG Phone 3, termasuk Pro Video Mode serta Free Zoom, Wind Filter, dan fungsi Accoustic Focus untuk membuat kualitas video menakjubkan.
Dirancang untuk gamer
Mengukuhkan dirinya sebagai ponsel gaming, ASUS ROG Phone 3 berinovasi dengan sejumlah teknologi yang sangat memanjakan para gamer. Fitur tersebut seperti Air Trigger 3 yang memberikan respon sentuh dan gerak tambahan, konektivitas tanpa batas yang mengoptimasi penggunaan 5G dan sinyal WIFI, dua kamera yang menghadap ke depan untuk menambah susana saat bermain, 4 sistem mikrofon yang meredam kebisingan dan mengoptimalisasi kualitas ucapan sehingga didapatkan vokal sebening kristal, serrta posisi colokan yang berada di sisi samping gawai.
Fitur Ajaib itu bernama Air Trigger 3
Meski hanya sebuah gawai, tapi bisa digunakan layaknya gamepad console. Inilah sebuah gebrakan luar biasa yang dikembangkan oleh ROG Phone 3 menurut saya. Sistem Air Trigger 3 memperkenalkan cara baru untuk berinteraksi lebih intuitif dengan menggunakan sensor gerak yang memungkinkan kita untuk memiringkan dan menggerakkan gawai ke depan dan ke belakang untuk memberikan respons saat bermain game. Terdapat sensor ultrasonik yang terletak di tepi perangkat ROG Phone 3 yang merubah gawai menjadi gamepad konsol secara ajaib. Teknologi sensor sentuh teranyar ini mendukung lebih banyak gerakan seperti slide, swipe, dan deteksi tombol dalam/luar. Bahkan ROG Phone 3 ini bisa seolah-olah memiliki tobol L1/L2 dan R1/R2 loh! Seluruh kontrol yang di AirTrigger 3 dapat diprogram dan diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Pengalaman terbaru gaming yang bisa kita dapatkan dari inovasi sensor sentuh terbaru meliputi:
- Tap: sentuhan tunggal untuk memberi respon pada layar
- Dual Partition Button: "menambahkan" tombol L1/L2 dan R1/R2
- Slide: memindai menggunakan jari untuk melihat keadaan sekitar saat gaming
- Swipe: menggeser sensor untuk memeri respon sentuh pada layar
- Finger Resting: meletakkan jari pada sensor tanpa memberikan respon pada Air Trigger
- Contionous trigger: menekan sensor secara simultan untuk menghadirkan efek klik multipel
X Mode
ASUS kembali menghadirkan fitur X Mode pada ROG Phone 3. Fitur ini dilengkapi dengan parameter baru sehingga kita dapat mengkustomisasi sesuai dengan berbagai skenario game. ASUS juga menghadirkan performa optimal pada X Mode sehingga pengguna lebih mudah mendapatkan performa tanpa kompromi di ROG Phone 3. Bahkan berkat fitur X Mode ini, ROG Phone 3 dapat digeber sampai dengan kecepatan 3,1 Hz!
Hadirnya X Mode pada ROG Phone 3 bagi saya seperti merasakan sensasi laptop gaming pada gawai. Apalagi didukung dengan pengaturan-pengaturan dan tampilan kustomisasi optimasi ala laptop gaming.
Maksimalkan pengalaman gamingmu dengan Aksesoris!
Masih ingin lebih meningkatkan pengalaman gaming? Jangan khawatir, ASUS memberikan pilihan lain tanpa batas. Jangan khawatir jika kamu pemilik ROG Phone 2 dan sudah memiliki aksesorisnya karena tetap kompatibel dengan ROG Phone 3. Jika kamu seorang gamer serius terlebih lagi profesional, kamu wajib setidaknya memiliki satu atau semua aksesoris tambahan ROG Phone 3. Apa saja aksesorisnya?
ROG Kunai 3 Gamepad
Bagi seorang gamer konsol seperti suami, rasanya tidak lengkap jika gaming tanpa menggunakan konsol. Bahkan, saat sesi gaming menggunakan laptop sekali pun ia akan menggunakan gamepad. Berbeda dengan saya yang tumbuh gaming melalui komputer, saya tidak membutuhkan gamepad. Satu-satunya game yang saya tamatkan menggunakan gamepad adalah GTA V melalui Xbox One.
ROG Kunai 3 Gamepad hadir untuk menjadi solusi! Hadir dengan desain lebih kokoh dan fleksibel. Banyak cara bermain yang ditawarkan mulai dari mode genggam, model all-in-one dan mode mobile. ROG Kunai 3 Gamepad juga didukung fitur key mapping melalui Game Genie dan telah kompatibel dengan berbagai game. Daftar game bisa dilihat melalui aplikasi Armoury Crate.
TwinView Dock 3
TwinView Dock 3 menawarkan gaming menggunakan layar ganda. Memiliki kecepatan layar yang sama dengan ROG Phone 3 dan dilengkapi dengan kipas dan baterai 5000 mAh. TwinView Dock 3 ini bisa digabung penggunaannya dengan ROG Kunai 3 Gamepad
AeroActive Cooler 3
Aksesoris krusial yang maha penting bagi gamer kelas berat. AeroActive Cooler 3 dapat menurunkan temperatur permukaan hingga 4 derajat Celcius. Bentuknya yang kompak memungkinkan dipasang ke gawai meski Aero Case juga dipasang. Di belakang Cooler terdapat klip penyangga sehingga ROG Phone 3 bisa diletakkan dan menambah pengalaman disaat gaming menggunakan ROG Kunai 3 Gamepad.
ROG Clip
Light Armour Case
Seperti yang saya ungkapkan di awal, wajib untuk membeli aksesoris ini! Selain dapat melindungi ROG Phone 3 dari goresan dan benturan, Light Armour Case dapat menunjukkan kepada khalayak ramai fipencahayaan aura, visualisasi dan aksesntuasi AniMe Matrix yang ada di laptop ROG Zephyrus G14 yang luar biasa. Fitur Aura RGB dapat dikustomisasi melalui aplikasi Armoury Crate.
Glass Screen Protector
Siapapun pengguna ROG Phone 3, mulai dari pembuat konten hingga gamer wajib melengkapi ROG Phone 3 dengan pelindung layar agar terhindar dari goresan. Aksesori ini juga didukung dengan teknologi anti bakteri sehingga dapat melindungi pengguna.
Harga
Kembali ke isu yang maha penting, bagaimana dengan harga? ASUS ROG Phone 3 yang tersedia di Indonesia terdiri dari 2 kapasitas dengan harga berbeda yang bisa kamu pilih:
- Penyimpanan 128 GB dan RAM 8GB dengan harga Rp 9.900.000
- Penyimpanan 256 GB dan RAM 12 GB dengan harga Rp 14.999.000
Merasa kemahalan untuk harga?
ASUS ROG Phone 3 merupakan ponsel flagship yang memiliki ciri unik spesialisasi gaming. Harga ponsel flagship memang diatas rata-rata karena menggunakan teknologi termutakhir. ASUS menambahkan fungsi spesifik yang lebih unggul sebagai kompromi untuk gaming tanpa batas. Oleh karena itu, yang kita dapatkan dari ASUS ROG Phone 3 lebih dari pantas, alias tidak akan rugi!
The Verdict
Sejauh ini, saya baru kali ini menemukan gawai flagship unik yang mengkhususkan diri dalam gaming, memiliki spesifikasi bombastis, dan unggul dalam berbagai tes. ASUS ROG Phone 3 menggunakan prosesor Snapdragon 865 plus yang kecepatannya mencapai 3,1 Hz, tampilan 144 Hz yang responsif, baterai gigantik berkapasitas 6000 mAh yang terbesar diantara kompetitornya, berbagai teknologi yang menguntungkan gamer serta memiliki aksesoris yang meningkatkan pengalaman gaming tiada duanya.
ASUS ROG Phone 3 merupakan jawaban dari pertanyaan para gamer dan pembuat konten karena bisa memecahkan berbagai permasalahan seperti menyelesaikan problematika prosesor yang cepat panas, game dan aplikasi yang berjalan tersendat, sentuhan lamban dan layar buram, cepat habis baterai, konektivitas payah, audio yang buruk, dan kamera yang tidak dapat diandalkan.
Jujur, saya pribadi di awal membuat tulisan ini tidak terbersit sama sekali keinginan untuk memiliki ASUS ROG Phone 3. Namun, semakin saya menulis, semakin saya gali keistimewaannya, semakin ingin saya memilikinya. Bahkan setelah selesai menulis ini pun tampaknya saya akan terbayang-terbayang terus akan ROG Phone 3.
Ayo, segera dapatkan ROG Phone 3 mu di toko favoritmu!