Dan saya terharu,,,ah ayah saia

3 komentar
Tadi siang pas di kampus, ayah saia sms saia nyuruh buka imel, katanya ada imel tentang cerita ayah saya tentang kehidupannya jaman dahulu. Sejujuenya saiah tidak terlalu mengerti latar belakang mengapa ayah saya menulis ini. Jadi malam ini saiah buka emailnya  dan membacanya. Ternyata baru beberapa kalimat saja saiah sudah terharu sedih. Sepertinya ayah saia bermaksud memberi pembelajaran kepada saiah, saiah patutnya harus sangat bersyukur. ya,,jika saia bandingkan kehidupan ayah saia dulu yang sangat jauh berbeda, sangat memprihatinkan, harus berusaha mandiri, uang cari sendiri. yah,,pokonya bener2 membuat saiah bersedih. Bagaimana cara ayah saia lulus tepat waktu, bagaimana ayah saia dari kota kecil bisa termasuk dari 7 orang yang lulus di kampus saia ini, bagaimana niat dan tekad ayah saia bisa lulus tepat waktu. Dan akhirnya saiah baru tahu, betapa tidak suka dan menderitanya ayah saia pas kerjanya lagi offshore, ayah saia tidak tahan ombak dan angin kencang. Tapi begitu pulang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ayah saia terlalu menahan. Dan sepertinya saiah terwariskan dengan baik untuk ini. Saiah juga terlalu suka menahan.

Terakhir yang paling menohok saia ketika saia mengunjungi orang tua saia di belahan bumi sana pada bulan lalu. Hmm,,memang benar segala akomodasi transport saiah dibayar oleh kantor. Ayah saia memilih rute pesawat saia benar-benar mengelilingi dunia. Untuk apa? yah,,untuk menyenangi saia dan abang saia. Untuk tiket, saia dikirimin PDF eticket oleh ayah saia. rute pulang diubah ke Los Angeles, tidak melalui Moskow. Saia membaca harga tertera untuk perjalanan abang saia dan saia ke Los Angeles. Benar-benar membuat saia terkejut, kami memang diongkosin kantor, tapi kedua ortu saia kan benar-benar bayar sendiri. Lalu pulang pergi. Artinya harga tiket yang saia lihat itu dikali dua. Benar-benar sesungguhnya membuat saiah segan dan terkejut. Saiah sangat merasa kasihan kepada ortu saiah. Belum lagi biaya ini itu, blablablaba dalam waktu 2 minggu kami di belahan dunia sana. Ah,,saia tak sanggup menghitung total berapa itu pengeluaran, tidak tega, dan bisa pingsan sepertinya saia.

dibawah emailnya,,ayah saia menulis beberapa pesan. Tapi sesungguhnya pelajaran yang bisa ditarik jauh dari yang ditulis itu.

Ah,,, saia mohon maaf sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saia
maaf telah banyak merepotkan
maaf tidak dapat membalas dengan setimpal
maaf tidak sadar-sadar dan sangat bandet
maaf,,
maaf,,
terlalu banyak maaf saiah ini

Mau rajin belajar ah,,
ga mau nunda-nunda lagi kerjaan biar ga menumpuk

3 komentar