Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan

5 Tips Mencari Restoran Halal Perancis, Supaya Tidak Arab-India Terus!

24 komentar
restoran halal perancis

Kalau kamu memiliki rencana pergi ke Perancis, simak tips mencari makanan halal di Perancis  ini!

Sebenarnya tidak terbatas di Perancis saja sih, tips mencari makanan halal di sini bisa digunakan juga saatmau ke negara Eropa lainnya. Cara mencarinya mudah-mudah gampang. Mudah karena semua bisa ditemukan via internet. Tricky karena kehalalan restoran tersebut tidak dipublikasikan secara terang-terangan.

Bagi kamu yang senang berpetualan kuliner halal, wajib membaca tips mencari makanan halal ini. Ingat, makanan halal di luar negeri tidak cuma restoran Arab-Turki dan India saja kok 😋. Bosan kan sudah jauh-jauh ke Eropa, malah makan itu-itu lagi, makanan yang mudah ditemukan di Indonesia. 

Kalau kamu tahu triknya, kamu bahkan bisa mencoba kuliner internasional halal yang tidak ditemukan di Indonesia. Contoh gampangnya saja nih, di Indonesia HAMPIR TIDAK ADA Restoran Perancis halal. Silahkan dicek. Setahu saya hanya ada Cafe d'Aurelie saja di Bintaro.

Nah kan, penasaran bagaimana tips mencari makanan halal di Perancis?

Tips Mencari Restoran Halal dengan Mudah

restoran halal perancis

Mencari Restoran halal Singapura mudah sekali. Sama seperti di Indonesia, ada sertifikasi halal dan bahkan mereka lebih peduli kehalalan ketimbang di Indonesia hehe.

Tapi tidak untuk di Eropa.

Meskipun (hampir) pasti restoran Arab dan India halal, restoran tersebut agak dihindari selama di Perancis. Restoran lain yang kami hindari saat di Perancis adalah restoran Jepang. Semua restoran tersebut banyak pilihannya di Indonesia mulai dari budget murah sampai yang mahal. Beda sama restoran Cina, kalau ada dan lagi bosan makanan Perancis, memang safe heaven sih hehe.

Prioritas kami adalah mencari restoran yang menyediakan makanan Perancis, Eropa lainnya, atau bahkan makanan dari negara yang tidak ditemukan sama sekali di Indonesia. Nah masalahnya, restoran di Prancis tidak ada baku sertifikasi halal seperti sertifikasi MUI. Sertifikasi halal biasanya hanya di makanan kemasan restoran dan daging di penjagalan. Nama sertifikatnya AVS yang merupakan singkatan “A Votre Service” yang artinya “At your service”. Lembaga sertifikasi ini juga tergolong cukup muda, baru berdiri di tahun 1991.  Sisanya adalah self-claim halal karena mereka menjual masakan yang berasal dari penjagalan daging halal serta tidak mengandung alkohol dan derivat babi lainnya.

Tidak seperti Indonesia yang bisa dengan mudah terpampang sertifikasi halal MUI di depan restoran dan di buku menu, suasana islamophobia yang masih cukup kental di seantero Perancis membuat pemilik restoran tidak memasang tulisan “Halal Viande (Halal beef)” terang-terangan di plang depan restoran untuk mencegah pelanggan islamophobia enggan mencoba makanan di resto tersebut. Beberapa restoran halal di Perancis menaruh tulisan “Halal Viande” di buku menu, di meja kasir, atau bahkan tidak sama sekali. Jadi info soal kehalalan restoran kayak info lokal saja yang memang harus ditanyakan langsung ke pemilik restoran.

Susah kan? Kalau lihat Instagram saya di akun @matzenmatzen, cukup variatif dan banyak restoran halal yang kami coba. Nih saya bocorin tips mencari restoran halal di Perancis!

1. Googling!

restoran halal perancis

Salah satu tips mencari restoran halal di Perancis yang paling sering dilakukan oleh orang adalah Googling, because who doesn’t? Ini adalah cara paling mudah.

Kamu bisa googling dengan menggunakan kata kunci Bahasa Inggris seperti “Halal Restaurant in France” ataupun Bahasa Indonesia seperti “Restoran Halal di Prancis”. Biasanya, yang muncul paling atas adalah website penyedia jasa travelling seperti Tripadvisor dan YELP serta website berita normatif seperti detikFood. Kamu juga bisa menemukan beberapa tulisan di blog (seperti tulisan saya ini, hehe).

Namun, biasanya rekomendasi restoran halal di Perancis yang muncul adalah yang populer bagi kebanyakan orang dan sudah cukup lama ada. Sebagai contoh, Tripadvisor adalah situs listing berdasarkan rating yang ditulis oleh pengguna. List yang muncul di jajaran atas tergantung seberapa banyak pengulas dan besarnya rating. Sementara untuk portal berita normatif seperti detikFood, banyak yang ditulis berdasarkan hasil keyword research dan googling belaka, alias si penulis sendiri bahkan belum pernah memiliki pengalaman hunting restoran halal di Perancis.

Jika kamu tidak cukup lama berada di Perancis, hasil googling sudah lebih dari cukup. Kamu tinggal menyesuaikan mau makan jenis makanan apa dan lokasi mana yang cukup terjangkau dari itenary kamu. Namun, kalau kamu ingin melihat rekomendasi restoran halal di Perancis yang lebih kuratif, maka kamu harus…

2. Follow Halal Foodgram Perancis

restoran halal perancis

Biasanya para selebgram makanan halal di Perancis akan mengulas restoran halal Perancis yang lebih beragam dan bervariasi. Mereka juga akan mengulas restoran halal yang baru-baru ini muncul dengan ulasan yang lebih detail.

Kami sekeluarga melakukan Traveliving, yakni traveling sebulan di Prancis. Persiapan melakukan Traveliving bersama tiga anak bisa juga kamu kepoin kalau berniat melakukan hal serupa juga, hehe.

Kami akan banyak tingggal di Kota Lyon, oleh karena itu fokus saya adalah mencari beberapa halal foodgram Perancis yang berdomisili di Lyon. Karena kami berencana pergi ke Paris, saya juga mengikuti beberapa akun halal Foodgram di Paris. Ada juga halal foodgram yang mengepos konten makanan halal di beberapa kota di Perancis.

Andalan halal foodgram saya untuk area Kota Lyon adalah @food.lyon. Di tiap ulasannya, ia menulis status makanan di caption. Apakah “halal viande”, “vegetarien”, “sans alcool”, atau bahkan “moderate”. Halal foodgram area Kota Lyon lainnya adalah @onmangeaulyon dan @amar_food_. Kadang-kadang mereka tidak menulis secara gamblang status kehalalan. Cara memastikannya, kamu bisa cek di tagar yang mereka food. Biasanya tercantum seperti #halalfood dan #halal.

Karena mereka mencantumkan status kehalalan makanan, otomatis rekomendasi restoran halal yang muncul juga akan lebih kuratif. Halal foodgram seperti @food.lyon juga menyimpan highlight story ulasan restoran makanan berdasarkan dari mana makanan itu berasal. Kamu akan melihat bendera Algeria, India, Tunisia, Jepang, Senegal, dan lain-lain. Untuk follower baru akan sangat dimudahkan karena tinggal mengeksplor highlight sang pemilik akun dan menyesuaikan dengan pinpoint Google Maps kita.

3. Cek menu

restoran halal perancis

Meski tidak terang-terangan menaruh tulisan “makanan halal” di papan depan petunjuk restoran, tulisan “halal” dicantumkan di buku menu. Klaim “halal viande" yang disematkan oleh para halal foodgram Prancis terkadang bukan jaminan, karena..

Sebut saja, sebuah restoran di kawasan Brotteaux bernama “Chez Song” yang berdasarkan salah satu akun halal foodgram Prancis mengatakan bahwa mereka menggunakan daging halal. Saya sejujurnya ragu sih, soalnya pernah melewati restoran itu saat mampir ke Boulangerie Marcel dan sempat sangat tertarik, tapi ragu karena yang makan mukanya Tionghoa sekali.

Menghadapi hal semacam ini, maka senjata berikutnya adalah menggunakan Google Maps!

Google Maps adalah aplikasi underrated yang entah kenapa jarang dioptimalkan oleh penggemar kuliner. Padahal krusial untuk menilai apakah sebuah resto itu menyediakan makanan halal atau tidak

Caranya sesimpel mencari via tab “menu” di restoran yang kita tuju. Kalau tidak ada, tinggal eksplor dari foto-foto yang diunggah oleh pengulas. Benar saja, saya menemukan foto menu bahwa restoran Chez Song menjual banyak menu babi.


HAHAHA 😂😂😂


Yang benar saja, daging (sapi/ayam) halal sih, tapi selama ada daging babi di satu dapur ya jatuhnya tetap haram karena bakal bercampur di alat masak dan makan.

Jadi perlu perhatian bagi umat muslim yang mencari restoran halal di luar negeri (untuk kasus ini, Eropa). Jangan lupa crosscheck menu restoran yang diincar. Karena sekali ketemu bahan-bahan non-halal yang tidak bisa bercampur seperti derivat dari babi, maka otomatis kamu tidak dapat makan di restoran tersebut.

4. Cek ulasan pengguna di Google Maps

restoran halal perancis

Sebenarnya tahap mencari restoran halal di Perancis cukup sampai tahap tiga. Namun, saya suka ingin lebih memastikan kredibilitas restoran tersebut.

Pertama, saya mencari nama-nama yang berbau Islam di seksi "review" pada Google Maps. Soalnya sering juga saya menemukan restoran yang kata halal foodgram Perancis halal, tapi saya tidak menemukan tulisan halal baik di plang restoran ataupun di menunya. Pun, meski menunya aman dari menu babi, suka terbesit keraguan di hati saya.

Kalau banyak menemukan nama-nama Islam, entah kenapa terasa lebih meyakinkan. Meski sudah membaca status kehalalan makanan tapi tidak menemukan penegasan kehalalan secara tertulis baik di plang restoran atau pun di menu, pasti muncul kan secercah keraguan.

Saya bisa scroll panjang di kolom ulasan Google Maps. Apalagi sampai membaca ulasan yang menyatakan bahwa makanan yang dijual dari daging halal. Wah makin tenang hati setelah mendapat validasi.

5. Dari mulut ke mulut

restoran halal perancis

Tips mencari restoran halal di Perancis terakhir dari saya adalah mendengarkan info mulut ke mulut. Beberapa orang menjadikan langkah ini sebagai pertama, kalau saya menjadikannya langkah terakhir.

“Ibu lagi pengen makan apa?”

Nah kalau ada yang bertanya ini dan saya belum cari tahu sama sekali, rasanya bingung dan tidak nyamanhaha. Kalau sudah googling, tinggal jawab,

“Mau makan A, mendingan restoran X apa Y?”

Kan enak ya, expect what to expect, kemudian mendengarkan warga lokal atau orang yang sudah pernah mencoba restoran-restoran tersebut. Berikutnya tinggal memutuskan mau ke restoran mana.

Untuk kasus mencari restoran halal di Perancis kali ini sih tidak ada yang bisikin alias tidak ada info dari mulut ke mulut selain dari suami hehe. Suami sudah ke Perancis 1 tahun sebelumnya. Karena tidak ada keluarga di sana, jadi bawaan gabut dia adalah reservasi restoran-restoran di sana. Sebagian restoran yang kami coba selama di Perancis ya memang karena rekomendasi dari suami.

“La Confidential, Les Grand Enfants, bedanya apa ya?” Tanya saya ke suami 2 tahun lalu.
“Dua-duanya sama-sama restoran makanan Perancis di Paris, tapi ya beda. Beda apa ya? Pokoknya beda. Dua-duanya sama-sama enak kok”

Dan ya! Memang lidah suami saya tidak diragukan lagi. Kedua restoran sama-sama menyajikan makanan enak dengan kekhasan masing-masing. Contohnya La Confidential adalah resto Perancis yang memanjakan lidah orang Asia karena menyajikan nasi dan rempah khas Asia seperti daun ketumbar. Restoran Perancis lain yang kami datangi belum ada yang seperti itu.

Rekomendasi dari mulut ke mulut lain adalah Le Jumeirah, restoran Perancis lainnya di Paris. Saudara sudah ada yang pernah mencoba dan cukup puas. Selain itu, Le Jumeirah juga muncul di rekomendasi restoran halal di Paris versi Tripadvisor.

Pokoknya, kalau kamu mendengar rekomendasi mulut ke mulut, jangan diabaikan deh. Jangan sampai mengandalkan keviralan belaka, apalagi viral via jalur tiktok 😡. Kadang-kadang banyak juga restoran viral tapi,, ya tapi makanannya kurang berkenan.

Kenapa kami malah tidak makan di Restoran Indonesia selama di Perancis?

restoran halal perancis

Alasan pertama dan yang paling mendasari adalah ogah karena harganya pasti jauh lebih mahal dengan standar di bawah restoran Indonesia di Indonesia langsung. Bukan berarti tidak enak sih, tapi pasti rasanya sudah menyesuaikan pasar warga Perancis yang kurang bisa menerima rasa bumbu yang medhog. Jadi kayak ngapain makan makanan Indonesia, toh kita cuma sebulan di Perancis. Mending puas-puasin makan makanan halal yang tidak ada di Indonesia. Makan makanan Indonesia pas pulang aja.

Lagian, selama di apartemen kebanyakan makanan yang saya masak gaya Indonesia kok, jadi ya memang tidak kangen-kangen amat hehe.

Adakah restoran Indonesia di Perancis? Ada!

Di Paris ada beberapa, namun tentu tidak masuk dalam radar kami mengingat kami hanya berkunjung 3 hari 2 malam.

Di Lyon ada 1, tapi.. Tapi….

JUAL MENU BABI

Sewaktu patroli Google Maps saya juga menemukan restoran Malaysia. Lumayan kan bisa minum teh tarik. Eh ternyata hanya angan-angan, soalnya restoran Malaysia itu juga jual menu babi.

Jadi begitulah pengalaman mencari restoran halal di Perancis selama di Indonesia. Penasaran makan di restoran halal mana saja kami? Banyak deh! Mulai dari Turki, Uzbek, Senegal, Cina, hingga gastronomi Perancis. Boleh cek-cek ke Instagramku @matzenmatzen kalau penasaran.

Penasaran ulasan lengkap restoran halal selama kami di Perancis? Makanan dan restoran halal mana yang penasaran untuk dibahas lebih lanjut? Cus komen ya di bawah!

8 Rekomendasi Restoran Halal Singapura Daerah Kampung Bugis

19 komentar
Apa saja sih rekomendasi restoran halal Singapura saat kamu berencana menginap di Kampung Bugis, Singapura?

Faktanya, Banyak orang Indonesia mengkaitkan makanan halal di Singapura hanya berupa makanan timur tengah atau India saja. Padahal, ada banyak restoran halal di Singapura dengan menu mancanegara, apalagi di wilayah sekitar Kampung Arab, dimana terletak Mesjid Sultan yang berdiri megah.

Saya dan suami punya “forte” yang sedikit berbeda saat travelling, yaitu wisata kuliner halal. Ada banyak cara mengeksplorasi restoran halal di negara dimana umat muslim bukan mayoritas. Mulai dari survei via daring hingga blusukan. Nah, hal-hal ini yang kami aplikasikan saat travelling ke Singapura tengah tahun 2023 ini. 

Simak 8 rekomendasi restoran Halal dari kami yang berlokasi di Bugis, Kampung Arab Singapura yang bikin kamu bisa mencicip berbagai variasi makanan internasional.

Apa saja rekomendasi restoran halal di Bugis, Singapura?

Definisi restoran di daftar ini tidak terbatas berupa restoran yang lengkap menyajikan makanan dan minuman dengan tempat makan dan mumpuni. Saya juga memasukkan kedai, tempat makan es krim, hingga warung roti.

1. Bistro Eminami

Alamat: 46 Kandahar St, Singapore


Eminami adalah rekomendasi restoran halal di Bugis jika kamu ingin menikmati sajian Vietnam. Memiliki interior bold western dengan detail khas Vietnam, seperti lampu rotan dan poster “propagandanya”. Eminami adalah restoran halal yang dikelola oleh keluarga muslim Vietnam. 

Berhubung saya dan suami menginap di ho(s)tel area Bugis tanpa menyajikan sarapan, maka suatu pagi kami mencoba jalan-jalan di sekitaran Mesjid Sultan dengan harapan menemukan restoran halal yang sudah buka di jam 9 pagi. Maklum, kami harus segera bergegas ke Sentosa supaya sudah berada di Universal Studio Singapore di jam bukanya, 😉 .

Jalanan masih lengang dan restoran masih pada tutup. Berlokasi di Kandahar Street, restoran halal ini berada tepat di seberang Sultan Gate Park. Sejenak kami ragu untuk masuk ke dalam sampai diajak masuk oleh seorang perempuan yang merupakan pelayan di resto tersebut.

Kami memesan Classic Phô, Bún Bò Huê, dan tentu saja Spring Roll. Classic Phô memiliki rasa kaldu sapi yang segar tidak lupa dengan aromatik kemangi dan brussel sprout khas masakan Vietnam. Dipadu dengan daging brisket yang cukup lembut dan bakso yang gurih.

Bún Bò Huê semacam Classic Phô dengan rasa yang lebih pedas. Kuahnya mengandung pasta udang pedas dan dipadu dengan potongan dada ayam dan kol ungu, membuat pengalaman makan masakan ini menjadi cukup unik.

Vietnam Spring Roll yang dibungkus dengan kulit pangsit beras semi transparan membuat cukup meneteskan ludah saat melihat udang segar ginuk-ginuk yang dipadukan dengan kesegaran selada dan kol merah. Kebayang kan nikmatnya bunyi kriuk saat menggigit Spring Roll yang sudah dicelupkan dengan gurihnya saus (semacam hoisin)?

Dugaan saya bahwa Eminami adalah restoran keluarga ternyata tepat. Tidak lama sebelum kami beranjak keluar, seorang bapak-bapak meminta makanan (dengan gratis) ke pelayan. Ia makan Phô sembari menonton televisi yang menyiarkan saluran berbahasa Vietnam.

Thank you for coming!” Ujar si bapak itu.

Tampaknya si bapak itu adalah pemilik restoran, beserta dengan istrinya yang bekerja di dapur dan sang anak perempuan yang bertugas sebagai pelayan sesekali membantu di dapur belakang.

2. The Dim Sum Place

Alamat: 791 North Bridge Rd, Singapore 1987



The Dim Sum Place adalah tujuan utama Brunch kami hari itu. Posisinya persis di persimpangan jalan North Bridge Rd. Beruntung kami langsung mendapatkan tempat duduk mengingat keadaan restoran yang sudah sangat ramai meski masih jam 10 pagi, mungkin karena kami hanya berdua ya.

“Tidak lebih dari 1 jam, bisa?” Tanya salah seorang pelayan.

Saya melihat banyak wajah Tionghoa di restoran. Salah satu yang menarik pandangan saya adalah 1 keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, 2 anak, dan nenek-kakek sedang duduk di meja bulat besar. Makan keluarga besar rupanya. Restoran Tionghoa yang sarat dengan bahan masakan tidak halal seperti babi dan angciu tapi tetap menjadi favorit banyak warga Tionghoa Singapura lokal?

Artinya masakan di restoran ini enak. Period.

Kami memesan cukup banyak di sini, terutama dimsum, mengingat dimsum lah salah satu yang terkenal enak di sini. Lah namanya saja The Dim Sum Place kan, hehe. Kami tidak ada niat memesan makanan besar, cuma kok saya tergoda memesan Duck Leg Noodle Soup karena:

Random pengen makan bebek

Random pengen menyesap rasa herbal khas Tionghoa

Selain itu, kami juga memesan Fried Carrot Cake yang khas Singapura itu serta aneka dimsum seperti Siew Mai ayam, Crystal Shrimp Dumpling, Duck Char Siew Bun. Semua dimsumnya lembut dan moist. Bumbu isiannya juga cukup banyak dengan rasa gurih tidak kebanyakan tepung.

Untuk mie bebek sendiri cukup berkesan bagi saya. Rasa sup herbal yang jarang sekali saya rasakan, Mie yang kenyal tapi tetap ringan, serta paha bebek yang memiliki tekstur kulit krispi tapi daging di dalamnya tetap sukulen.

3. Wong Fu Fu

Alamat: 776 North Bridge Rd, Singapore 198744

Ingin makan crispy chicken khas Taiwan halal di Singapura? Jangan lewatkan Wong Fu Fu sebagai salah satu rekomendasi restoran halal di Kampung Bugis.

Interior warna orang ngejreng dipadu dengan kehangatan warna kayu. Awalnya kita cukup kaget saat melihat harga makanan di restoran ini. Kami tahu, harga makanan di Singapura jauh lebih mahal ketimbang di Jakarta, tetapi harga yang tertera di menu lebih mahal ketimbang di banyak restoran serupa di Singapura. Sebut saja, minimal S$ 35 untuk 1 menu.

Ternyata konsep makan di sini agak unik, kombinasi menu Ala Carte dan All You Can Eat (AYCE). Kami memesan Crispy Chicken Fried Rice yang pilihan sausnya bisa kustom. Ayam goreng tepungnya persis kayak makan ayam Shihlin. Baik saus dan makanan utama disajikan di hot plate. 

Nah, kalau kamu sudah memesan makanan utama, kamu memiliki hak untuk menikmati makanan pendamping sepuasnya. Ada cukup banyak variasinya seperti ubi manis goreng, onion ring, spring roll goreng, nugget kerang, omelet khas Taiwan, dan tumis jamur hitam-kembang tahu-ayam. Tidak cuma itu, kamu juga bisa minum Taiwan Bubble Tea yang bisa kamu susun sendiri komposisi bubble, jeli, hingga takaran gulanya.

Wong Fu Fu bisa menjadi opsi makanan yang cukup murah jika travelling bersama keluarga. Loh, katanya harga 1 menu cukup mahal, bagaimana caranya malah bisa jadi lebih murah?

Jika kamu keluarga dengan anak 2, kamu cukup memesan 2 menu utama saja. Soalnya, selain porsi makanan utamanya cukup banyak, AYCE side dish-nya cukup banyak variasi protein. Sebut saja, ada nugget kerang, omelet, dan tumis jamur-tahu. Sisanya tinggal kamu kombinasikan untuk porsi 4 orang dari 2 menu utama-AYCE tersebut.

Lumayan kan, dengan harga S$70 sudah bisa membeli makanan untuk 4 kepala?


Meski cukup puas, sayangnya rating Wong Fu Fu cukup jelek. Perlu saya akui, rasa side dishnya tidak terlalu enak. Kebayang sih, kalau 2 orang dewasa makan di sini, S$70 hilang begitu saja untuk makan side dish yang tidak begitu memuaskan. 

3. The White Label

Alamat: 734 North Bridge Rd, #01-01, Singapore 198702

Keputusan kami untuk blusukan tepat sekali! Terbukti, saat membaca tulisan “Infused French-Malaya Cuisine”, tidak butuh berpikir dua kali bagi kami untuk langsung masuk ke restoran.

Desain interior khas Perancis dengan warna soft duco dipadu padankan dengan furnitur metal dengan warna emas. Tidak kalah lengkap, peralatan makanannya pun berwarna kuning emas.

Kami memesan Egg benedict dan Ondeh-Ondeh Gateau. Egg Benedict yang disajikan berupa Plain Croissant berisi daging cincang manis yang dipadukan dengan telur ceplok air setengah matang, dibanjuri dengan saus hollandaise yang berwarna kuning kunyit dan ditaburi serundeng yang sudah pasti merupakan ciri khas makanan melayu. Tidak lupa salad hijau segar menjadi pelengkap.

Croissant berukuran sedang memiliki kulit renyah tetapi tetap terasa buttery. Kalau biasanya edisi bule Croissant berisi smoked beef, ini berisi sweet pulled beef, yang menurut saya seperti isi filling roti abon. Telur ceplok air setengah matang sempurna sehingga kuning telur yang pecah nikmat sekali dimakan bersamaan dengan saus hollandaise. Ditambah unsur melayu serundeng dan kriuk-kriuk dari salad, Kebayang kan sensasi saat menyantap hidangan ini?

Nah, kami patut mengacungi jempol untuk desert yang kami pilih, Ondeh-ondeh Gateau. Perlu diingat, di Malaysia dan Singapura, Ondeh-ondeh tidak sama dengan Onde-onde di Indonesia. Ondeh-ondeh adalah bahasa melayu dari kue klepon.

Gateau dalam hidangan Prancis berupa kue bolu lembut. Kue bolu pandan 3 tingkat dengan pembatas berupa krim susu rasa pandan. Tidak lupa di atas kue ditaburi oleh kelapa parut yang ditaburi dengan butiran besar gula merah. Benar-benar kue bolu dengan khazanah lokal bukan? Rasa manis dari kue tart bolu ini dilengkapi dengan 1 scoop kecil sorbet kelapa yang segar, Membuat rasa lemak tidak tertinggal setelah menghabiskan desert ini.

Menarik bukan? Hidangan lainnya di restoran ini juga tidak kalah menariknya dari 2 hidangan yang kami pesan ini

5. Swensen’s

Alamat: Bugis Junction, 200 Victoria St, #01-68, Singapore 188021

Berawal dari suami yang kangen dengan es krim Swensen dan ingin nostalgia, ternyata kami menemukan menu “hidden gem” disini. “Fried Chicken”, dengan tanda kutip, karena bukan ayam goreng benaran, tetapi es krim yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti ayam goreng bagian paha bawah.

Menggunakan es krim vanilla dengan chocolate swirl, kriuk ayam goreng (tampaknya) menggunakan corn flakes Kellog’s yang dihancurkan. Tidak hanya itu, kita juga bisa mendapatkan ekstra saus yang bisa dipilih. Pada saat itu kami memilih Marshmallow. Nyumm.

Oh ya, semua cabang Swensen’s di Singapura sudah mendapat stempel MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) ya!

6. Momolato Gelato

Alamat: 34 Haji Ln, Singapore 189227

Sebenarnya sebelum berangkat saya sudah menandai tempat makan es krim ini, mengingat penginapan kami berada di Kampung Bugis. Karena masalah waktu, kami tidak sempat menyambangi, tetapi kami tetap bisa mencicip Momolato saat berkunjung ke Pameran industri makanan di Hall Marina Bay Sands. Disana, stand Momolato memberikan free ice cream kepada pengunjung.

Rasa-rasa yang ditawarkan menarik sekali, tidak hanya rasa dasar seperti vanila, cokelat, dan strawberry, tapi juga rasa khas makanan manis melayu seperti ondeh-ondeh! Tekstur es krim ini cukup creamy, lembut seperti gelato Italia, dan tidak terlalu manis. Wajib dicoba!

7. Bhai Sarbat Teh Tarik

Alamat: 21 Bussorah St, Singapore 199439

Ke Singapura dan Malaysia tidak lengkap tanpa menyesap es teh tarik. Kebetulan di area Bugis ada kedai teh tarik terkenal, Bhai Sarbat. Kayaknya Bhai Sarbat ini nama pemiliknya, ia menempel artikel tentang ketenaran dirinya yang dimuat oleh koran. 

Rasa teh tariknya cukup creamy. Yang paling menarik adalah bagaimana sang pemilik melakukan atraksi saat sedang meracik teh tarik. Oh iya, selain teh tarik, dijual juga gorengan, tapi kami tidak mencobanya.

8. Konditori

Alamat: 33 Bussorah St, Singapore 199451

Berawal dengan melihat jajaran pastry di balik kaca sebuah Jalan dengan suasana mesjid sultan, suami “memaksa” saya untuk mencoba beli. Ternyata tidak salah pilih, pastry di Konditori enak banget! Renyah, crispy, dan toppingnya loyal. Ukuran dan harganya cukup masuk akal untuk standar Singapura.

Oh ya, Konditori ini adalah “anak” restoran dari Fika Swedish Meatball, Sebuah Restoran Skandinavia yang terletak di area Mesjid Sultan juga. Nah, Konditori ini fokus menjuali pastry dan sudah berlabel Halal Singapura!

Rekomendasi Restoran Halal Singapura Lainnya

Restoran Halal di Singapura tidak cuma berkutat di makanan India dan Arab saja. Banyak jenis makanan dari bagian belahan dunia lain yang halal sehingga wajib kamu jajal. Di Singapura, banyak juga fast food yang sudah mendapat sertifikasi halal MUIS seperti KFC, McD, Burger King, hingga Jollibee, Fast Food chain yang tidak ada di Indonesia. 

Pokoknya, konsep makan di luar negeri adalah:

Makanlah makanan yang tidak ada di Indonesia.

Jadi kamu jangan lupa menjajal makanan khas Singapura-Melayu seperti varian nasi lemak, Kwetiau, hingga Chili crab.

Selain itu, kamu juga wajib mempertimbangkan Restoran Go-ang Pratunam yang menyajikan nasi ayam khas Thailand dan juga masuk michelin list. Ada juga Aisyah Restaurang yang menjual masakan khas Cina bagian Xinjiang. Jika ingin makan steak halal Singapura, bisa ke Royz et vous dan Picanhas’. Jika ingin makan India, bisa coba Sankranti Restaurant. Dimana coba di Indonesia yang menyediakan makan India bagian utara? Restoran India di Indonesia biasanya menyajikan menu India bagian selatan.

Bagaimana, sudah mulai terinspirasi untuk menjajal kuliner halal yang lebih bervariasi? Mana restoran yang paling ingin kamu kunjungi saat ke Singapuran nanti?

Tips Jitu dan Cara Parkir Inap Bandara Soekarno Hatta

17 komentar
Ada banyak alasan kenapa kamu harus tahu tips jitu dan cara parkir inap Bandara Soekarno Hatta.

di Soekarno Hatta di hari sabtu. Sejak tahun lalu, suami sering menunaikan weekend surgery ke Pontianak dan Palembang. Berhubung suami seorang dokter bedah tulang sub spesialis olahraga dan lutut, banyak kasus yang membutuhkan keahlian beliau. Dalam 1 akhir pekan, di Palembang hanya 1 operasi sementara di Pontianak bisa sampai 5 operasi!

Biaya ongkos pulang pergi dari rumah ke bandara bisa dibilang tidak murah. Belum lagi lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu moda transportasi yang menghubungkan antara rumah dan bandara. Semua opsi transportasi dicoba, mulai dari taksi online, diantar istri, hingga pulang menggunakan Damri. Semua opsi terasa belum begitu optimal sampai suami menemukan opsi:

Menggunakan parkir inap bandara.

Lantas bagaimana cara parkir inap bandara? Berapa biayanya? Dimana saja lokasinya? Yuk mari kita bahas tuntas di sini!

Lokasi parkir bandara

Ada 3 lokasi parkir bandara yang bisa kamu pilih sesuai dengan terminal keberangkatan-kepulangan maskapai kamu. Parkir inap Soewarna, Parkir inap terminal 1, dan parkir inap terminal 2.

Parkir inap @soewarna



Parkir inap Soewarna berada di paling depan dibandingkan lokasi parkir inap yang lain. Jika kamu tidak ingin sulit mencari lokasi parkir inap, parkir inap Soewarna lah jawabannya. Melalui parkir inap ini, kamu bisa menuju semua terminal keberangkatan Soekarno Hatta dengan menggunakan mobil (shuttle) penjemput dengan kapasitas maksimal 4 orang sekali antar.

Parkir inap Terminal 1



Parkir inap terminal 1 dikelola oleh Angkasa Pura, berbeda dengan Soewarna. Lokasinya tepat di seberang jalan besar terminal 1 Bandara Soekarno Hatta. Cocok buat kamu yang berencana berangkat dan pulang menggunakan penerbangan yang melalui terminal 1.

Parkir inap Terminal 2


Pengelolanya sama dengan parkir inap Terminal 1. Lokasinya berada di tepat seberang jalan besar terminal 2 bandara Soekarno Hatta. Jika kamu berniat berangkat dan pulang melalui terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, saya merekomendasikan agar menggunakan parkir inap ini.

Cara parkir inap bandara Soekarno Hatta


Setelah mencari tahu dan baca-baca, akhirnya suami memutuskan untuk menggunakan fasilitas parkir inap bandara. Suami menyimpulkan bahwa menggunakan parkir inap bandara adalah cara paling ekonomis sekaligus hemat waktu bagi ia yang menunaikan weekend surgery.

Bagaimana cara parkir inap bandara Soekarno Hatta?

Tata cara menggunakan parkir inap bandara baik yang berlokasi di dekat Terminal 1, Terminal 2, ataupun Soewarna kurang lebih sama.

1. Siapkan E-Money

Pastikan kamu punya E-money yang saldonya cukup. Sudah tidak ada mekanisme ambil karcis lagi, tinggal tap kartu e-money layaknya di parkiran mal. Kalau saldo kamu cuma sedikit tidak masalah, nanti kamu bisa perkirakan total biaya parkir inap dan mengisi saldonya sebelum kamu keluar parkir inap bandara.

2. Cari parkir dan menunggu shuttle

Saya datang saat sore dan sudah cukup sulit mencari parkir non-paralel. Setelah parkir, saya diarahkan oleh bapak-bapak (yang sudah pengalaman menggunakan parkir inap) untuk menunggu di jejeran kursi zona B2. Menunggu shuttle disitu katanya. Alhamdulillah rezeki, tidak lama duduk, langsung datang mobil Mobilio dengan cat tulisan “Shuttle Parkir Inap Bandara” dengan jelas.

Supir shuttle akan menanyakan berapa orang dan menuju bandara mana, sesuai antrian. Kapasitas mobil shuttle adalah 4 orang penumpang. Yang akan berangkat melalui Terminal 1 akan menjadi prioritas diangkut, selanjutnya yang berangkat melalui Terminal 2. Saya mendengar seorang bapak yang akan naik pesawat di Terminal 3 disuruh untuk menunggu lagi karena sang supir ingin mengantar penumpang dengan tujuan keberangkatan Terminal 1 dan Terminal 2 terlebih dahulu.

3. Pesan shuttle menuju parkir inap


Sesampai di bandara, jangan lupa untuk menelepon ke nomor 0812 9892 1218 untuk memesan agar kita dijemput kembali oleh shuttle. Untuk parkir inap Soewarna, bisa menghubungi nomor 0813 8240 8949 Cukup sebutkan berapa orang dan berada di terminal keberangkatan berapa.

Selanjutnya tinggal menunggu di sekitaran area pickup Gocar, Grab, dan Maxim sembari mengamati apakah shuttle sudah tiba. Petugas shuttle tidak akan menghubungi nomor kita jika sudah datang, jadi memang inisiatif dari kita sendiri yang mencari shuttle. Lamanya shuttle datang bervariasi, jika bandara sedang ramai, biasanya bisa memakan waktu penjemputan agak lama.

Setelah shuttle datang, supir akan mengkonfirmasi jumlah orang yang akan diibawa. Anehnya, tidak ditanyakan akan ke terminal berapa. Kayaknya memang yang mendarat di terminal 1 otomatis (supir berpikir semua penumpang) parkir di terminal 1 ya.

Biaya parkir inap bandara


Berapa biaya parkir inap bandara? Baik parkir inap yang dikelola oleh Angkasa Pura dan Soewarna dikenai tarif yang sama. Untuk hari pertama dikenakan tarif beragam sesuai rentang jam dengan maksimal 80 ribu rupiah per hari. Untuk hari berikutnya, dikenai tarif 60 ribu rupiah per hari.

Untuk perjalanan saya yang menginap 3 hari 2 malam? Saya harus membayar 200 ribu rupiah dengan rincian 80 ribu rupiah hari pertama dan 60 ribu rupiah untuk masing-masing hari berikutnya. Jika dikalkulasikan bersama biaya tol dan biaya bensin, total perjalanan pulang pergi saya ke Bandara Soekarno Hatta hanya sekitar tiga ratus ribu-an saja.

Sementara, saya bisa menghabiskan biaya sekitar 400 ribu-an jika saya menggunakan taksi online. Belum termasuk dengan lamanya waktu menunggu (apalagi saat tiba di bandara) ataupun harga mahal saat pulang dalam keadaan ramai.

Tentu saja pilihan parkir inap Bandara Soekarno Hatta terasa lebih ekonomis dan praktis dengan maksimal perjalanan menginal 4 hari 3 malam. Menggunakan parkir inap Bandara Soekarno Hatta akan lebih terasa ekonomis bagi kamu yang tinggal jauh dari Bandara Soekarno Hatta.

Contohnya, teman saya yang tinggal di Bogor merasa harga parkir inap bandara lebih murah bahkan jika ia berpergian 5 hari 4 malam.

Tips parkir inap bandara Soekarno Hatta


Menggunakan fasilitas parkir inap bandara Soekarno Hatta adalah salah satu opsi yang paling ekonomis dan praktis jika kita hanya bepergian sebentar dan ingin membayar ongkos transportasi lebih murah. Namun, berdasarkan hasil ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman dan netizen IG yang sudah lama menggunakan parkir inap bandara ternyata menggunakan parkir inap bandara bisa menjadi opsi menyebalkan dan merepotkan.

Sebut saja, salah satu teman saya pernah menunggu shuttle sampai 2 jam! Katanya sih karena sedang di jam sibuk dan rame. Lantas, bagaimana tips parkir inap bandara Soekarno Hatta agar hal-hal semacam ini tidak terjadi?

1. Parkir di dekat terminal keberangkatan/kepulangan

 

“Mau ke terminal berapa?”, tanya supir shuttle.

Faktanya, alih-alih mendahulukan siapa yang mengantri duluan, pasti supir shuttle akan memprioritaskan penumpang dengan tujuan terminal terdekat. Ya kan malas aja, parkir inap dekat terminal 1 tapi mengantar penumpang terminal 2 dan 3 terlebih dahulu. Begitu juga jika dari parkir inap terminal 2, akan lebih mudah mengantar penumpang dengan urutan ke terminal 2, 3 dan 1.

Jadi sesuaikan lokasi parkir inap dengan terminal keberangkatan. Kalau berangkat di terminal 1, parkir inap lah dekat terminal 1. Kalau berangkat di terminal 2, parkir inap lah di dekat terminal 2.

Kalau berangkat di terminal 3? Bisa parkir inap di terminal 2 atau sekalian di Soewarna saja. Eh kabarnya sekarang ada parkir inap Terminal 3 di dekat keberangkatan internasional. Ada yang sudah mencoba?

2. Mengatur penerbangan keberangkatan & kepulangan di terminal yang sama


“Pastiin kamu pesan penerbangan pergi dan pulang di terminal yang sama ya!” Pesan suami mengingatkan saat saya memesan tiket ke Bali.

Sama seperti saat berangkat, mau pulang balik ke parkir inap juga bakal ditanyain sama supir shuttle, bakal ke terminal berapa. Parkir di parkir inap terminal 1 tapi pesawat mendarat di terminal 2? Ya siap-siap aja nunggu antrian lama. Shuttle yang mengambil penumpang di terminal 2 akan memprioritaskan mengantar penumpang di terminal 2 dahulu. Setelah itu baru mau mengantar ke terminal 1. Lumayan kan jadi menghabiskan waktu?

Oleh karena itu, pastikan pesawat berangkat dan pulang di terminal yang sama. Kalau mau parkir inap di dekat terminal 1, ya atur pesawat pergi dan pulang yang melalui terminal 1. Begitu juga untuk terminal 2. Kalau pesawat berangkat dan kembali di terminal 3? Saya sarankan sekalian parkir inap Soewarna saja.

3. Solo arranger


“Susahnya parkir inap, kalau lagi rame bisa lama banget shuttlenya. Gw pernah sampai nunggu hampir 2 jam!” Ujar seorang teman yang sudah lama menggunakan fasilitas parkir inap.


Cukup kaget, pasalnya saya hanya menunggu sebentar pasca memesan shuttle via telepon. Apa mungkin saya hanya sendiri sementara sang teman bertiga (atau bahkan berempat?)

Mengingat kapasitas shuttle sekali angkut yang hanya 4 penumpang, saya jadi kepikiran, bagaimana jika yang naik shuttle 1 orang saja? Akan lebih gampang “menyisip” antrian 1 orang ketimbang antrian 3 orang bukan?

Ini jauh memudahkan jika pergi dengan jumlah anggota keluarga banyak. Misalkan kamu keluarga dengan total anggota keluarga 4 orang. Akan lebih baik jika semua anggota keluarga turun di terminal keberangkatan. Kemudian, suami yang bertindak sebagai supir memarkirkan mobil di parkir inap bandara. Jauh lebih mudah bagi suami mobilisasi parkir inap - terminal keberangkatan karena hanya sendirian dan tanpa barang bawaan.

Pun, saat mengangkut penumpang, supir shuttle kerap memperhatikan seberapa banyak barang bawaan penumpang. Andaikan kamu bertiga dengan banyak rentetan koper? Wah, kamu bakalan disuruh menunggu terlebih dahulu karena supir relatif lebih memprioritaskan penumpang lain dengan barang bawaan yang tidak terlalu banyak, mengingat keterbatasan bagasi mobil.

Begitu pula dengan skenario saat tiba di terminal kedatangan. Antrian 1 orang akan lebih mudah naik prioritas dibandingkan mengantri sekaligus dengan 4 orang. Petugas shuttle akan dengan mudah menyisipkan kamu apabila antrian sebelumnya hanya dengan total 2 atau 3 orang. Selanjutnya, suami bisa menjemput sisa anggota keluarga di terminal keberangkatan. 

Terdengar ribet, tapi percayalah, opsi ini akan terasa lebih pasti acuan menunggunya ketimbang luntang-lantung menunggu antrian shuttle untuk 4 orang. Toh, selagi suami mengambil mobil di parkir inap bandara, sisa anggota keluarga bisa jajan dulu dan bersantai hehe.

Tertarik mencoba parkir inap Bandara Soekarno Hatta?


Konten IG Reels saya tentang cara parkir inap Bandara Soekarno Hatta dalam waktu sekejap menembus 10 ribu views! Senang dong? Tentu saja, karena saya merasa banyak orang membutuhkan info saya. Jadi merasa lebih berguna gitu, hehe.

Saya melewati pengalaman parkir inap bandara pertama dengan mulus dan cepat. Makanya saya kaget berdasarkan pengalaman beberapa teman yang sudah lama mencoba parkir bandara, ternyata parkir bandara bisa berubah menjadi opsi yang tidak direkmendasikan.

Itulah motivasi saya membuat tulisan ini. Semoga lebih berguna juga bagi kamu yang sedang mempertimbangkan menggunakan parkir Bandara Soekarno Hatta.


Tertarik menggunakan parkir inap bandara?

4 Transportasi Umum di Pulau Sentosa Singapura

Tidak ada komentar

Tahukah kamu kalau bahwa ada 4 transportasi umum di Pulau Sentosa Singapura yang bisa kamu gunakan untuk menjelajah?


Pulau Sentosa Singapura adalah pulau kecil yang berada di selatan daratan utama Singapura yang identik dengan berbagai resor dan wahana. Sebut saja Universal Singapore, S.E.A Aquarium hingga resor terkenal seperti Hard Rock Hotel.


Pulau Sentosa identik dengan bakal mengeluarkan kocek mahal. Eits jangan salah, berkeliling Pulau Sentosa bisa gratis, lho! Di postingan berikutnya bakal dibocorin perjalanan setengah hari di Pulau secara gratis.


Ada apa saja transportasi umum di Pulau Sentosa? Berapa saja sih biayanya? Atau jangan-jangan ada yang gratis?


4 PIlihan Transportasi Umum di Pulau Sentosa yang belum dimaksimalkan

Mayoritas turis yang hendak ke Sentosa berpedoman kepada tujuan wisata kemana baru menyesuaikan dengan menggunakan transportasi umum apa. Selama ke Singapura, baru saat terakhir kali kunjungan kesana saya mengecek opsi transportasi umum apa di Sentosa baru kemudian menentukan mau kemana saja. Maklum, namanya juga solo trip (di hari itu) hehe. 


Ternyata, dengan mengeksplor berbagai transportasi umum di Pulau Sentosa membuat itinerary tempat tujuan wisata saya lebih variatif. Ada apa saja transportasi umum di Pulau Sentosa Singapura?

1. Sentosa Express (LRT)

Sentosa Express layaknya kendaraan umum gerbang masuk ke Sentosa. Kamu hanya mengeluarkan $4 saja dan bisa menggunakan Sentosa Express berapa kali pun dan dengan stasiun pemberhentian mana pun yang kamu mau. Sentosa Express yang menggunakan gerbong kereta LRT ini memiliki jalur melintang dari utara ke selatan.


Sentosa Express bisa kamu naiki melalui lantai paling atas mall VivoCity dan pembayaran di gate bisa menggunakan paywave card atau bisa beli tiketnya di dekat gerbang masuk. Total ada 4 stasisun pemberhentian Sentosa Express:

  1. Vivo City Station: Gerbang masuk ke Sentosa

  2. Waterfront Station: Kalau kamu mau ke Universal Studio, Adventure Cove Waterpark, dan S.E.A Aquarium

  3. Imbiah Station: Kalau kamu mau ke Madame Tussauds dan Skyline Luge

  4. Beach Station: Kalau kamu mau ke iFly, menikmati pantai, atau nonton Wings of Time


2. Bus umum

Bus umum adalah transportasi umum yang bisa kamu gunakan kalau ingin mengeksplorasi Pulau Sentosa Singapura dengan arah barat ke timur atau sebaliknya. Ada 3 trayek bus umum yang bisa dipilih: Bus A, Bus B, dan Bus C. Rute bus tidak jauh berbeda antara satu trayek dan trayek lainnya. Menggunakan bus umum adalah pilihan yang paling taktis karena berhenti di banyak halte, meski begitu, waktu menunggu bus bisa sangat lama karena armadanya juga tidak terlalu banyak. 


Jam operasi bus juga cukup lama, dari jam 7 pagi hingga tengah malam. Oh ya, kamu bisa naik bus berapa kali pun karena gratis! Asal naiknya dari halte yang ditandai dengan plang gambar bus ya!


3. Beach Tram

Mirip dengan bus umum, Beach tram adalah bus kecil terbuka dengan 2-3 gerbong sekaligus. Sesuai dengan namanya, beach tram beroperasi di jalanan yang ada di sepanjang pantai selatan. Mirip dengan bus, kamu harus naik dan turun di halte yang sudah ditentukan. Jam menunggu tiap armada juga cukup lama karena ketersediaan armada yang tidak banyak. Contohnya, saya sampai menunggu hampir setengah jam menunggu kedatangan beach tram berikutnya karena saya sempat ketinggalan hehe.


Kamu bisa naik dan turun berkali-kali menyusuri pantai berkali-kali karena gratis!


4. Cable Car

Berbeda dengan ketiga transportasi umum lainnya di Pulau Sentosa, kereta gantung atau yang dikenal dengan Cable Car memiliki harga tiket yang cukup merogoh kocek. Ada 2 jalur cable car di Pulau Sentosa:

  1. Sentosa Line: 3 stasiun (Merlion, Imbiah Lookout, Siloso Point Station)

  2. Mount Faber Line: 3 stasiun (Mount Faber Station, HarbourFront Station, Sentosa Station)


Harga tiket Mount Faber Line dan Sentosa Line berbeda dan tidak bisa dipakai terusan. Jika kamu berniat menyeberang ke Pulau Sentosa menggunakan Cable Car Mount Faber Line dan lanjut menggunakan Sentosa Line, kamu harus membeli tiket terusan yang tentunya harganya akan,, sangat pricey hehe.


Kalau kamu belum pernah naik Cable Car di Sentosa, maka sangat direkomendasikan untuk setidaknya mencoba sekali karena menawarkan pemandangan Singapura dari atas yang sangat indah.


Cara lain mengeksplorasi Pulau Sentosa Singapura

Selain menggunakan 4 opsi tranportasi umum di Pulau Sentosa Singapura, ada dua cara asik lain mengeksplorasi Pulau Sentosa: Jalan kaki dan sepedaan.


Banyak tempat penyewaan di Pulau Sentosa, bisa ditemui di dekat stasiun-stasiun Beach Tram, Cable Car, Bus, bahkan Sentosa Express. Dengan menggunakan sepeda, kamu bisa mengeksplorasi seluruh Pulau Sentosa dengan mudah.


Saat di Pulau Sentosa Singapura saya juga kerap melihat orang-orang Jogging. Mungkin pilihan jogging dan bersepeda di Pulau Sentosa cocok bagi kamu yang memang 

7 Alasan Kenapa Harus Wisata Edukasi Animalium

21 komentar
Wisata edukasi Animalium adalah alternatif ide liburan anak tapi tidak menyukai kondisi keramaian. Berbeda dengan berbagai tempat wisata di sekitaran Jabodetabek, Animalium berada di komplek BRIN (Badan Riset Internasional), Cibinong, sehingga untuk menuju ke sana tidak seramai jika harus ke pusat Kota Jakarta atau ke Puncak.

wisata edukasi animalium

Animalium adalah lokasi wisata edukasi yang belum lama ini diresmikan. Pastinya akan memikat semua umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Mumpung masih baru, (semoga terus) terawat, dan belum banyak yang tahu, simak 7 alasan kenapa kamu harus banget wisata edukasi animalium!

Kenapa harus wisata edukasi Animalium?

Meski Animalium sudah dibuka untuk umum, kesiapan Animalium sendiri masih 70% menurut saya. Masih ada kandang yang kosong, masih ada habitat mikro yang masih belum terisi, masih ada seksi bilik ruangan yang masih dikunci, hingga masih ada papan identifikasi hewan yang masih belum lengkap. Dalam keadaannya yang belum sepenuhnya rampung, saya tetap merasa wisata edukasi Animalium sangat layak untuk dikunjungi.

Mengapa?

1. Harga cukup mahal tapi puas


Animalium yang berada di bawah BRIN mengklaim bahwa untuk masuk Animalium gratis. Harga tiket yang dibayarkan sebenarnya adalah harga bundel paket edukasi yang akan didapatkan peserta.

Begitu kurang lebih pembelaan pihak “Animalium” saat merespon pengunjung yang mengeluh mengapa mahal sekali harga tiket masuk wisata edukasi Animalium.

Harga minimal masuk Animalium untuk dewasa (pendamping) adalah 75 ribu rupiah dan untuk anak usia sekolah adalah 95 ribu rupiah. Tiket bisa dibeli langsung ke web Animalium. Kok harga masuk anak-anak lebih mahal ketimbang harga masuk dewasa? Oh ya, anak usia di bawah 3 tahun gratis ya!

Meskipun harga tiket yang “cukup mahal”, kamu tidak akan merasaa mahal mengingat betapa luasnya area, interaktifnya multimedia, lengkapnya fasilitas, hingga variatifnya koleksi hewan dan alat peraga.

Memang dapat apa saja dan ada apa saja sih di Animalium?

2. Dapat Workbook dan alat tulis

wisata edukasi animalium
                      
Sekarang saya akan menjawab kenapa harga tiket masuk anak usia sekolah lebih mahal dibandingkan pendamping dewasa. Anak usia sekolah akan mendapatkan “workbook”, pensil warna, dan pensil. Buku kerja ini berupa binder berukuran besar, kokoh, berwarna dan berisi belasan lembar kertas kerja penuh warna pula. Saat mendaftarkan tiket, petugas akan bertanya berapa usia si anak. Ternyata buku kerja yang akan diberikan disesuaikan dengan usia anak.

Misalnya anak saya yang berusia 8 tahun mendapat buku kerja Level 2 dan yang berusia 4 tahun mendapatkan buku kerja Level 1.

Sementara untuk pendamping juga mendapatkan buku kerja biasa tanpa kemasan binder serta sebuah pensil. Namun tetap semua halamannya penuh warna. Tertera di halaman buku kerja untuk orang dewasa adalah Level 4.

Apa perbedaan level di tiap buku kerja?

Semua buku kerja berformat tiap lembarnya berupa satu halaman penjelasan singkat setiap sektor bilik Animalium dan satu halaman lembar pengerjaan. Untuk Level 1 biasanya berupa tracing, mencocokkan bayangan, hingga mewarnai. Untuk Level 2 berupa soal dengan uraian singkat, pilihan ganda, dan mewarnai. Untuk Level 4 berupa soal dengan esai panjang. Level 3? Wah kurang tahu ya, karena keluarga kami belum ada yang segmen umurnya untuk Level 3 😜.

Anak usia di bawah 3 tahun tidak mendapat workbook ya karena tiket masuknya juga gratis.

Untuk yang mendapatkan workbook Level 2 hingga 4 akan sangat seru jika langsung mengerjakan di tempat karena banyak informasi yang jawabannya ditemukan di Animalium langsung. Dikerjakan di rumah bisa sih, tapi harus modal googling. Tentu pengalamannya tidak akan seseru jika mengerjakan langsung di tempat.
 

3. Lokasinya luas

wisata edukasi animalium

Sejalan dengan visi Animalium sebagai wadah penerapan pembelajaran mengenai kehidupan satwa, diharapkan kita bisa berkontribusi membangun kecerdasan ekologis pada generasi penerus bangsa. Animalium didesain sebagai kawasan ilmu pengetahuan satwa (Animal Science Tourism) terbesar di Indonesia yang menempati lahan seluas 1.5 hektare yang terbagi menjadi kawasan indoor dan outdoor berupa aviari. Terdapat juga taman estetik di beberapa titik sehingga mempercantik Animalium.


4. Alurnya edukasi yang runut

wisata edukasi animalium

Saat petugas Animalium membukakan pintu gerbang masuk, pengunjung langsung disuguhkan dengan bilik besar berisi pajangan hewan dengan lighting memukau. Di depannya terdapat 2 layar sentuh besar yang menjelaskan soal klasifikasi hewan beserta status kepunahannya berdasarkan IUCN.

Setelah melewati bilik tersebut, pengunjung diajak belajar Kingdom pertama, Aves (burung-burungan), melalui instalasi dan penjelasannya di ruangan indoor. Setelah itu pengunjung bisa melihat langsung burung secara outdoor di kawasan aviari yang diklasifikasikan berdasarkan jenis habitatnya. Mulai dari ekosistem hutan, perumahan, hingga sungai. Setiap segmen bilik aviari didesain dengan ekosistem yang benar-benar menyerupai ekosistem aslinya.

Kingdom burung yang melingkupi instalasi indoor dan kawasan outdoor aviari termasuk paling lengkap dan luas dibandingkan dengan penjelasan kingdom lainnya. Dalam kunjungan kami selama 2,5 jam, mungkin kami menghabiskan waktu satu  setengah jam pertama di Kingdom Aves.

Alur untuk Kingdom lain juga sama, yakni pengunjung mempelajari terlebih dahulu penjelasan soal ekologi Kingdom tersebut beserta klasifikasinya, baru kemudian dibawa ke bilik berikutnya yang terdiri dari berbagai hewan yang hidup langsung di habitat mikronya.

Konsep yang konsisten dan efisien ini membuat Animalium menjadi tempat wisata edukasi menarik bagi anak-anak dan dewasa. Secara desain arsitektur juga Animalium memiliki konsep kronologis ruang yang mengalir sehingga dari satu gedung kotak besar, pengunjung diajak melewati rute berkelok-kelok yang bisa dikunjungi sekali jalan, tanpa mengulang bilik yang sama kembali. Sebuah konsep yang jarang saya temui di lokasi-lokasi wisata edukasi di Indonesia.

5. Koleksinya cukup lengkap

wisata edukasi animalium

Bisa dibilang Animalium layaknya kebun binatang mini. Koleksinya relatif lengkap beserta dengan habitat mikronya. Yah, minus binatang-binatang besar yang tidak ada. Namun tetap cukup representatif serta memperkaya pengalaman wisata edukasi Animalium. 

Animalium sendiri belum lama ini diresmikan. Pun, dari kunjungan kemarin saya melihat bahwa Animalium belum berfungsi secara 100%. Masih ada bilik ruangan yang ditutup dan belum diisi dengan instalasi peraga, masih banyak pula kandang yang kosong. Ada beberapa juga kandang yang sudah terisi hewan tapi papan petunjuknya tidak ada.

Meski belum beroperasi sepenuhnya, saya tetap merasa wisada edukasi Animalium tetap memuaskan bahkan jika dibandingkan dengan biaya masuk yang dibayarkan. Kebayang kan bakalan sememuaskan apa mengunjunguni Animalium nantinya disaat semua ruangan berfungsi dan koleksi hewannya sudah lengkap?

6. Media interaksinya luar biasa

wisata edukasi animalium

Sejauh apa media interaksi mendukung lokasi wisata edukasi di Indonesia? Sadly, I might said very minimum!

Namun tidak untuk Animalium. Animalium yang seperti museum binatang ini jauh dari konsep membosankan karena media interaksinya seperti direncanakan dengan sangat matang dan pastinya rela mengeluarkan kocek yang cukup besar.

Semua media interaksi di Animalium sangat menyenangkan. Dimulai dari layar sentuh besar mengenai status kepunahan hewan yang langsung terhubung dengan pencahayaan instalasi hewan di depan kita, layar yang seolah-olah menjadi X-ray Orangutan, hingga timbangan interaktif yang memberitahu kira-kira kita sama beratnya dengan hewan apa.

Anak-anak kami yang berusia mulai dari 2,5 tahun hingga 8 tahun merasakan kesenangan yang luar biasa. Jangankan mereka. Kami yang sudah dewasa saja merasa terhibur dan banyak belajar dari wisata edukasi Animalium ini.

7. Estetik dan memanjakan mata

wisata edukasi animalium

Animalium tidak hanya cocok untuk belajar saja, tapi semua konsep mulai dari bangunan, desain interior, hingga pencahayaan benar-benar meningkatkan mood untuk belajar. Bahkan, cocok untuk kunjungan orang dewasa yang niat hanya ingin berjalan-jalan santai saja.

Interior gedung bernuansa indusrialis minimalis dengan sudut lighting yang tepat memperkuat penyorotan. Bahkan, sekedar untuk berfoto atau memfoto objek instalasi menghasilkan foto yang sangat indah. Begitu juga dengan suasana di aviari. Habitat yang dirancang sedemikian menyerupai aslinya tidak asal rancang karena juga turut memperhatikan keindahan visual.

Bahkan, mengunjungi area aviari Animalium seperti mengunjungi hutan atau sungai di tengah kota. Tidak lupa dengan suara arus sungai yang menenangkan.

Apakah kami akan mengunjunginya kembali?

wisata edukasi animalium

Tentu saja! Namun tentunya tidak dalam waktu dekat. Kami sangat menunggu mengunjungi Animalium saat semua prasarana sudah lengkap, semua kandang sudah terisi, dan semua seksi bilik sudah terisi. Mungkin awal tahun depan?

Jujur pengalaman di Animalium ini melebihi ekspketasi kami, mungkin juga ekspektasi banyak pengunjuhng lainnya. Mendadak harga yang “tidak murah” dibayarkan terasa menjadi sangat murah.

Pengalaman wisata edukasi Animalium benar-benar pengalaman yang menyenangkan. Semoga saat sudah beroperasi 100% harganya tidak naik. Aamin!

Ingin mengetahui informasi Animalium lebih lanjut, bisa langsung mengunjungi Instagram @animalium.id.