Manfaat Membaca untuk Otak Anak

Tidak ada komentar

Buku dikenal sebagai jendela dunia. Bagi saya, ada 2 aktivitas yang membuat saya seolah-olah pernah mengunjungi suatu tempat padahal belum, yaitu membaca dan berjalan-jalan via google map. Seperti yang Karl May lakukan di abad ke-20, berjalan-jalan melalui buku bacaan sampai bisa membuat novel dengan kondisi geografis yang sangat persis dengan aslinya.

Lewat buku, berbagai kisah dan wawasan bisa kita dapatkan. Tapi ternyata tidak hanya wawasan baru yang kita dapatkan, tetapi juga memiliki manfaat untuk menjaga fungsi otak. Termasuk otak anak. 

Manfaat ini diklaim bisa bertahan seumur hidup. Membaca buku juga turut membangkitkan kreativitas, berpikir kritis, empati, dan keuntungan lainnya.

Sebuah studi menunjukkan, saat membaca, ocipital lobe, bagian otak yang merupakan pusat proses visual lebih berkembang. Ini artinya para pembaca dapat memproses informasi visual dengan efisien. Kemampuan otak dalam imajinasi dan kemampuan kreativitas dapat membuat seseorang menjadi pengambil keputusan lebih baik. Bagian otak yang bernama parietal lobe yang berfungsi mengubah huruf menjadi kata dan kata menjadi ide juga berkembang lebih baik. Kemampuan ini sangat penting untuk komprehensi menulis dan membaca. Membaca juga membantu otak untuk memproses baik informasi visual dan verbal lebih efektif. Membaca benar-benar membantu meningkatkan kemampuan komunikasi.  

Seperti yang dilansir Healthline dan Goodnet, inilah manfat membaca buku secara rutin.

1. Memperkuat fungsi otak

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa membaca dapat memperkuat kemampuan otak. Para peneliti menyebutkan bahwa kegiatan membaca buku melibatkan jaringan sirkuit dan sinyal yang kompleks pada otak. Saat kemampuan membaca bertambah, jaringan-jaringan tersebut akan menguat, terutama di bagian korteks somatosensori.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Emory, membaca dapat meningkatkan aktivitas otak pada bagian central sulcus, bagian yang mengatur kemampuan gerak kita. Saat kita membaca yang menggambarkan karakternya sedang berjalan, aktivitas di neuron kita membuat seolah-olah kita sedang berjalan juga

2. Meningkatkan kemampuan berempati

Sejumlah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang membaca sastra (tipikal cerita yang mengeksplorasi kehidupan karakternya secara mendetil) menunjukkan kemampuan untuk memahami perasaan dan pemahaman orang lain lebih baik. Para peneliti menyebut bahwa empati menjadi keterampilan penting bagi seseorang untuk membangun dan memelihara hubungan sosial.

3. Menambah kosakata

Para peneliti menemukan bahwa siswa-siswa yang rutin membaca buku, terutama yang memulai sejak dini memiliki perbendaharaan kata yang lebih luas. Perlu diketahui, perbendaharaan kata dapat mempengaruhi aspek lain dalam kehidupan seperti seleksi penerimaan mahasiswa dan pekerjaan. Sebuah jajak pendapat pada tahun 2019 menemukan bahwa 69 perssen perusahaan akan mempekerjakan karyawan dengan keterampilan berbahasa yang mumpuni. Membaca buku menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.

4. Mengurangi kepikunan

Saat membaca, yang otak kita lakukan lebih dari sekedar menerjemahkan kata demi kata pada lembar buku. Bahkan, proses yang terjadi pada saat membaca lebih rumit ketimbang memproses gambar atau berpidato. Ini seperti para syaraf yang berolahraga. Berbagai bagian otak seperti penglihatan, bahasa, dan pembelajaran asosiatif, semuanya saling bekerja.

Agar otak tetap sehat dan waspada, dibutuhkan latihan terus menerus. Sebuah penelitian merekomendasikan membaca buku dan majalah adalah cara untuk mencegah kepikunan seiring kita bertambah tua. Lansia yang rutin membaca dapat meningkatkan kemampuan kongitif mereka. Sering membaca disertai dengan bermain teka-teki menjaga aktifitas otak agar tetap baik dan aktif. 

5. Mengurangi stress

Penelitian pada tahun 2019 menemukan bahwa membaca selama 30 menit dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung, dan perasaan tertekan. Manfaat ini sama efektifnya dengan yoga atau mendengarkan cerita jenaka. Saat membaca buku, kita seolah-olah berada di dunia lain, membuat buku sebagai sarana pelepas stres.

Penelitian pada tahun 2009 menunjukkan bahwa membaca dapat mengurangi stress sebanyak 68 persen. Lebih efektif dibandingkan mendengarkan musik, menikmati secangkir teh, bermain video game, ataupun berjalan. Detak jantung menjadi lebih lambat dan tekanan pada otot juga berkurang. 

6. Meningkatkan kualitas memori

Saat membaca, kita mengaktifkan berbagai bagian otak, seperti kemampuan fonem, visual, proses auditori, konprehensi, kefasihan, dan lan-lain. Dengan membaca, otak kita tersentak dan konsentrasi dipertahankan. Semakin sering kita membaca, semakin kuat memori kita. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa membaca dapat memperlambat hilangnya memori pada otak dan penurunan mental lainnya

Tidak ada komentar