Pengalaman Cara Mendapatkan Vaksin Pfizer dengan Mudah

36 komentar
“Wow, kok lo bisa dapat vaksin Pfizer? Gimana caranya?”


Disclaimer: Sebelum kamu membaca lebih jauh tulisan ini, saya bukan tipe yang diskriminatif terhadap vaksin.
Bagi yang mau vaksin Pfizer mending mikir-mikir dulu deh, gausah terpengaruh tren. Wah, kenapa tuh?

Mengapa vaksin Pfizer? Apa bedanya?

cara mendapatkan vaksin pfizer

Sudah hampir 2 tahun pandemi Covid 19 dan sudah 8 bulan berselang semenjak program vaksinasi Covid 19 di Indonesia. Suami dan saya baru vaksin di bulan Agustus 2021 ini. Mungkin termasuk telat ya, tapi apakah ini berarti kami pilah-pilih vaksin?

Bisa ya dan tidak.

Ya, kami pilah-pilih vaksin karena suatu hal.

Tidak, kami tidak diskriminatif terhadap vaksin.

Semenjak awal tahun 2021 ini, suami sudah menjadwalkan agar dapat berangkat fellowship ke sebuah negara di Eropa. Akibat Pandemi Covid 19 ini, rencana keberangkatannya tertunda pun tertunda-tunda dari awal menjadi akhir tahun 2021.

Seiring dengan semakin dinamisnya pergerakan kasus Covid 19 baik lokal dan global, maka semakin dinamis pula kebijakan negara tujuan dalam menerima pendatang. Mulai dari bebas menerima pendatang tanpa memandang status vaksin asal karantina, hanya menerima pendatang yang sudah vaksin dari vaksin tertentu saja, penutupan pintu dari negara status merah Covid 19 seperti Indonesia, hingga keputusan peniadaan karantina bagi pendatang dengan status vaksinasi Covid 19 dua dosis.

Seperti yang sudah dapat ditebak, negara yang tergabung di Uni Eropa hanya memverifikasi vaksin buatan Eropa dan Amerika Serikat saja. Yakni hanya menerima pendatang yang sudah menerima vaksin Astrazeneca, Johnson & Jonson, Pfizer, dan Moderna.

Vaksin pertama yang masuk ke Indonesia adalah Sinovac. Otomatis suami tidak mengambil vaksin ini karena tidak diterima oleh Eropa. Astrazeneca juga baru masuk di bulan April 2021. Artinya saat itu suami dan saya bisa langsung vaksin kan?

Seharusnya. Namun, peraturan yang terpampang di situs resmi imigrasi negara tujuan, semua vaksin Astrazeneca diterima kecuali vaksin Astrazeneca buatan Korea dan India.

Aneh? Memang.

Sayangnya, itu adalah satu-satunya vaksin Astrazeneca yang hadir di Indonesia berdasarkan keterangan di situs resmi Kemenkes. Artinya, tidak ada vaksin Covid 19 yang beredar di Indonesia saat itu yang bisa diterima oleh negara tujuan.

Time is ticking. Suami mencari info kesana kemari sampai akhirnya ia menemukan bahwa vaksin Astrazeneca yang beredar di Indonesia sudah diterima di negara tujuannya!

Maka suami pun langsung tunggang-langgang mendaftar vaksin Astrazeneca pada Bulan Agustus. Saya pun dihimbau suami agar segera mencari lokasi vaksinasi Covid 19 dan segera mendaftar.

Ternyata, di waktu saya mencari lokasi vaksinasi Astrazeneca, kabar vaksin Pfizer disediakan untuk umum muncul. Jadi, apa alasan saya mendaftar vaksin Pfizer?

Kasta dewa? Bukan

Iseng? Kurang lebih.

Vaksin Pfizer atau yang memiliki nama dagang Comirnaty adalah vaksin yang berbasis mRNA. Tidak seperti kebanyakan vaksin lainnya yang menggunakan virus Covid 19 ataupun virus lainnya yang sudah dilemahkan, vaksin berbasis mRNA tidak mengandung virus. Vaksin berbasis mRNA mengandung mRNA yang akan mengajar sel-sel tubuh untuk membuat protein yang memicu respon imun.

Ya gimana ya, terbersit rasa penasaran di benak saya untuk mendapatkan jenis vaksin mRNA. Saya pun mendaftar via JAKI dan langsung mendapatkan jadwal vaksin di Puskesmas Pulogadung, Jakarta Timur.

Bagaimanakah cara mendapatkan vaksin Pfizer?

Cara mendapatkan vaksin Pfizer anti gagal

1. Menggunakan aplikasi JAKI

cara mendapatkan vaksin pfizer
Salah satu keuntungan tinggal di Ibukota di jaman Pandemi ini adalah aplikasi JAKI. Gara-gara JAKI, maka cara mendapatkan vaksin Pfizer menjadi semulus jalan tol.

JAKI adalah aplikasi yang merangkum fitur-fitur publik yang dapat diakses dengan mudah oleh penggunanya. Beberapa akses-akses publik yang disediakan berupa pelaporan, pendaftaran kartu Prakerja, hingga segala informasi terkait Covid 19. Untuk sementara ini, aplikasi JAKI menghubungkan pengguna dan kemudian melanjutkan pilihan akses publik ke situs terkait, jadi info tidak tersedia langsung di aplikasi.

Warga Jakarta pun dengan mudah mendaftar vaksinasi Covid 19. Jadi, tunggu apa lagi, segera instal aplikasi JAKI di gawaimu karena aplikasi ini sudah tersedia baik di Appstore maupun Google Play!

Cek kuota vaksinasi

Tahap berikutnya yang paling krusial dalam mendapatkan vaksin Pfizer adalah mengecek kuota vaksinasi. Well, bukan hanya vaksin Pfizer, tetapi juga semua vaksin umum yang disediakan Pemerintah Indonesia seperti Sinovac dan Astrazeneca.

Ketimbang kamu menunggu informasi lokasi yang menyediakan vaksin Pfizer di media sosial, mendingan kamu langsung mengecek kuota vaksinasi di internet. Kenapa? Karena saat kamu mendapatkan informasi lokasi vaksinasi Pfizer di sosial media, maka kuota vaksin sudah pasti habis. Pasalnya (gosipnya), sistem data akan merestart data jam 5 sore. Artinya, jam 5 sore kita akan menemukan lokasi vaksinasi dengan kuota vaksin Pfizer yang fresh. Bahkan akan terlihat mana saja lokasi vaksinasi yang sebelumnya tidak menyedia vaksin Pfizer kini menyediakan vaksin Pfizer.

cara mendapatkan vaksin pfizer

Jelas kan kenapa tahap melihat kuota vaksin ini paling penting dalam cara mendapatkan vaksin Pfizer?

Agar kita tidak bingung lokasi mana saja yang menjadi incaran, situs kuota vaksinasi Kota Jakarta juga sangat komprehensif karena pengguna bisa menggunakan banyak filter dalam memilih lokasi vaksin. Kita tidak bingung lagi menentukan lokasi incaran untuk mendapatkan vaksin Pfizer.

Sebagai contoh, jika pengguna ingin mendapatkan vaksin Pfizer, maka bisa memasukkan filter Pfizer di pilihan nama vaksin. Kamu pun dapat melihat dimana saja lokasi vaksin yang memberikan vaksin Pfizer se-seantero Jakarta.

Besar total kuota adalah data yang paling penting kamu lihat jika ingin mencari tahu harus di lokasi vaksinasi mana kamu daftar untuk mendapatkan vaksin Pfizer. Berikutnya, kamu tinggal menentukan lokasi vaksin yang paling dekat dengan area kamu tinggal atau bekerja.

Oh ya jangan lupa perhatikan lajur Dosis ya karena tidak semua lokasi vaksin menyediakan dosis pertama dan kedua sekaligus.

Daftar vaksinasi

cara mendapatkan vaksin pfizer
Sudah mengamankan incaran lokasi vaksinasi?
    
Selanjutnya adalah meluncur ke corona.jakarta.go.id atau langsung via aplikasi JAKI biar gampang untuk ke menu pendaftaran vaksin. Kamu tinggal mengisi nama lengkap dan NIK dan VOILA, kamu sudah login. Setelah itu tinggal masukkan lokasi vaksin sesuai incaran sebelumnya dan pilih waktunya.

Selesai!

Betul, pendaftaran vaksin di jakarta via aplikasi JAKI memang semudah itu.

Berikutnya kamu tinggal mengisi pre-screening vaksin yang menunya dapat mudah diakses dari halaman muka. Saya menganjurkan kamu mengisi dan mencetak pre-screening ini dan membawanya ke lokasi vaksin saat jadwal vaksinasi tiba. Pasalnya, jika kamu tidak mencetaknya, maka petugas akan memberikan formulir dan meminta kamu mengisi di tempat.

Agak merepotkan sedikit sih menurut saya. Plus, jadi harus bawa pulpen sendiri. Iya kalau ingat, nah kalau lupa bagaimana? Jaman Covid 19 ini hampir tidak ada yang mau meminjamkan pulpennya.

2. Datang minimal setengah jam sebelum jadwal vaksinasi berlangsung

Jadwal vaksin tiba. Berdasarkan pengalaman jutaan orang yang sudah vaksin terlebih dahulu, antrian bakalan ramai sekali. Jadi pastikan datang sebelum jam vaksin dimulai. Minimal setengah jam sebelumnya. Tapi sih, kalau mau aman dan nyaman ya sejam sebelumnya.

Mengapa?

Sedikit drama vaksin

cara mendapatkan vaksin pfizer


Saya mendapatkan jadwal vaksin pada tanggal 26 Agustus 2021 di Puskesmas Pulogadung jam 10.00. Karena ngaret (hehe), jadi saya baru sampai lokasi jam 10 kurang.

Eh tapi kok sepi ya?

“Mau vaksin Pfizer ya? Sistemnya salah, harusnya vaksinasi Pfizer hanya hari Kamis dan Jumat.”, ujar sang satpam.

DHUARR! Akhirnya saya melangkah gontai pulang ke rumah. Mungkin bagi orang lain ini perkara remeh. Toh, tinggal kembali saja esok. Namun bagi saya Ibu Rumah Tangga dengan 3 orang anak, pergi keluar rumah meninggalkan 3 anak itu perlu perencanaan.

Esoknya saya kembali lagi ke Puskesmas Pulogadung. Parkiran sudah merayap dan saya tiba di gerbang Puskesmas pada pukul 7.50.

Ternyata saya datang super terlambat! Nomor antrian di tangan saya menunjukkan angka 62. Tanpa bisa mengeluh, akhirnya saya duduk saja menunggu di kanopi ruang tunggu.

Antrian demi antrian masuk ke gedung. Akhirnya setelah menunggu (sangat) lama, batch nomor saya dipanggil. Di dalam gedung tidak terjejal banyak orang sih, malah cenderung lengang. Prosesnya rapi. Kita tinggal mengikuti alurnya.

Voila! Akhirnya proses vaksin selesai setelah hampi 4 jam berlalu.

cara mendapatkan vaksin pfizer



Prosedur vaksin di tempat

Apakah prosedur vaksin ribet? Enggak, enggak sama sekali sebenarnya.

Kita tinggal menunggu sampai nomor antrian dipanggil, lalu tinggal mengikuti alur yang ada. Secara garis besar ini prosedurnya:

1. Pengecekan pendaftaran

Disini nanti petugas akan melakukan registrasi peserta serta memastikan peserta sudah membawa dokumen pre-screening. Jika tidak membawa, maka petugas akan memberikan selembar kertas yang nanti harus diisi. Jadi, pastikan untuk bawa pulpen sendiri ya!

2. Proses vaksinasi

Proses vaksinasi meliputi pengukuran tekanan darah, wawancara, dan penyuntikan. Standar dan simpel sih sebenarnya.

Pengukuran tekanan darah

Untuk pemberian vaksin Pfizer (mungkin berlaku untuk vaksin lainnya), tekanan darah maksimal yang diperbolehkan adalah 180/150 (CMIIW). Jika melebihi itu, maka peserta disuruh menunggu beberapa saat. Siapa tahu tekanan darah turun. Jika masih tinggi, maka peserta disuruh pulang.

“Sebagian besar tensimeter digital yang dimiliki tidak dikalibrasi ulang. Jadi hasilnya ngaco.” ujar neneknya suami.

Ibu mertua dan Bapak mertua mendapat hasil tensimeter yang lebih tinggi sekitar 20-30 angka dari hasil tensimeter raksa di rumah. ART saya juga mendapatkan hasil tensimeter digital 130/110 di lokasi vaksinasi, padahal seminggu yang lalu hasil tensimeternya 110/70. Berbeda dengan saya, hasil tekanan darah normal seperti biasanya karena saya ditensi menggunakan tensimeter raksa.

Halo Rumah Sakit dan Puskesmas, sudah berapa orang yang kalian pulangkan vaksin karena hasil tensimeter yang tinggi?

Wawancara

cara mendapatkan vaksin pfizer


“Bapak sudah sarapan?” Tanya petugas.

“Belum.” Jawabnya.

“Silahkan bapak pulang.”

Respon sang petugas langsung membuat saya terhenyak dan saat itu juga memutuskan untuk berbohong saat ditanyakan pertanyaan serupa.

Suami sudah mewanti-wanti agar saya tidak usah sarapan di hari saya vaksin. Saya tahu arahan suami saya bukan tanpa alasan. Setelah membaca-baca, saya pun sependapat bahwa proses puasa akan membantu menekan efek samping KIPI.

Selain pertanyaan seputar perkara sudah sarapan, petugas juga menanyakan ulang hasil pre-screening yang kita sudah isi tersebut.

Penyuntikan

Tidak ada yang spesial sih, cuma proses penyuntikan biasa. Di lokasi tempat saya vaksin ada 2 petugas yang menyuntikkan vaksin ke peserta.

3. Pelaporan

Setelah proses vaksinasi selesai, kita harus melaporkan bahwa kita sudah divaksin kepada petugas. Petugas akan memasukkan data sembari memastikan bahwa nomor ponsel yang kita gunakan adalah nomor aktif.

4. Pencetakan sertifikat vaksin

Tidak semua lokasi vaksin ada prosedur ini. Di Puskesmas Pulogadung, sertifikat vaksin dicetak print-out di selembar kertas. Namun, ada beberapa lokasi yang tidak mencetak sertifikat vaksin di hari yang sama.

Sembari memberikan hasil cetak sertifikat vaksin, petugas akan bertanya pada peserta apakah ada keluhan atau tidak setelah vaksinasi dilakukan serta menegaskan kapan peserta mulai bisa mendapatkan dosis kedua.

Yak selesai proses vaksin Pfizer suntikan pertama.

Kamu tertarik? Cek dulu syarat penerima vaksin Pfizer di bawah ini!

Syarat penerima vaksin Pfizer

cara mendapatkan vaksin pfizer


Menurut surat dengan nomor 8658/-1.772.1, vaksin Pfizer ini dialokasikan khusus untuk masyarakat umum. Jadi pasti gratis (untuk saat ini) ya! Namun, syarat penerima vaksin Pfizer adalah orang yang belum pernah divaksin baik dosis 1 ataupun 2. Jadi ini vaksin untuk dosis pertama, bukan dosis kedua ataupun booster.

Pokoknya jangan mendadak jadi sok tau ngide! Jangan mencampur-campurkan vaksin atau dengan pintarnya meminta booster campuran padahal hasil penelitian belum memadai.

Kelompok yang dijadikan prioritas adalah Ibu hamil, Ibu menyusui, dan masyarakat yang memiliki immunocompromised seperti autoimun, komorbid berat, penyakit kronis, serta gangguan imunologi lainnya. Masyarakat yang memiliki kondisi immunocompromised harus membawa surat dokter yang menyatakan kondisi kesehatan penerima sebagai syarat penerima vaksin Pfizer.

Oiya, vaksin ini bisa digunakan untuk anak berusia 12 tahun ke atas. Jadi Pfizer menjadi salah satu alternatif vaksin Covid 19 selain Sinovac bagi remaja.

Namun, remaja harus secara sadar saat memilih vaksin Pfizer ini. Tidak hanya remaja, tapi semua masyarakat.

Loh, emang kenapa?

Efek samping vaksin Pfizer

cara mendapatkan vaksin

Karena konsep dari vaksin adalah memasukan zat asing, maka layaknya vaksin lainnya, vaksin Pfizer juga menimbulkan efek samping. Dilansir dari Ireland Health Service, efek samping vaksin Pfizer bagi yang berusia di atas 65 tahun cenderung lebih sedikit ketimbang yang berusia muda. Pun, pada umumnya banyak penerima vaksin mRNA yang menerima efek samping vaksin Pfizer yang lebih keras setelah menerima dosis kedua.

Setelah menerima vaksin, beberapa efek samping yang mungkin dialami adalah:
  • Nyeri pada bisep lengan yang di vaksin
  • Demam
  • Merasa lelah
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Diare

Selain itu, ada beberapa kasus yang menyatakan merasakan efek samping sebagai berikut:
  • Mual
  • Muntah
  • Ruam pada daerah yang disuntik

Namun harus diingat, efek samping tiap orang berbeda-beda karena sistem imun dan metabolisme orang yang berbeda-beda pula.

Saat saya menerima hasil cetak sertifikat vaksin, seorang remaja mengeluhkan lengan yang disuntik perih sangat mengganggu. Tidak hanya si mbak ini, saya juga mendengar 2-3 orang lain mengeluh sama di lokasi.

Berbeda dengan vaksin virus dilemahkan yang akan merasakan KIPI agak parah pada suntikan pertama. Sebagian besar penerima vaksin berbasis mRNA akan merasakan KIPI parah untuk suntikan yang kesekian. Malah, bisa jadi lebih parah dari KIPI penerima vaksinasi berbasis virus yang dilemahkan.

Ini disebabkan oleh basis mRNA yang memiliki sifat “penolakan” lebih hebat apabila sudah ada antibodi penyakit tersebut. Jadi, suntikan kedua disuntikkan dalam keadaan tubuh sudah ada antibodi. Sebagian besar penerima suntikan kedua akan merasakan KIPI hebat.

KIPI suntikan booster? Apalagi.

Itulah mengapa nakes penerima booster vaksin Moderna banyak yang mengalami KIPI parah hingga sangat parah, sebab antibodi yang terbentuk sudah sangat kuat.

Efek puasa untuk menekan KIPI

cara mendapatkan vaksin pfizer


“Ternyata, respon imun pada saat puasa dua kali lebih efektif ketimbang tidak puasa - Dr, Palat Menon, RS Universitas Fakih.”

Definisi puasa ini bisa puasanya umat Islam ataupun intermittent fasting (IF). Syarat IF ini adalah tidak ada masuk makanan (tapi air putih boleh) minimal 12 jam agar terjadi proses yang namanya autofagi. Saat proses autofagi ini, makrofag di sistem imunnya bekerja lebih cepat membersihkan “kejorokan” seperti sel mati sampai racun tubuh. Jadi, di proses autofagi ini respon imun lebih sensitif dan efektif.

Nanti lah kapan-kapan kita bahas IF!

Alhamdulillah KIPI suntikan Pfizer pertama saya tidak begitu berarti. Saya IF sebelum suntik vaksin Pfizer. Di area suntikan terasa sedikit pegal dan keesokan harinya saya meriang ringan. 4 kapsul paracetamol pun dikonsumsi pada H+1. Mertua saya yang sedang melakukan puasa senin-kamis juga hanya merasakan gejala lengan yang sangat pegal.

Jadi, bagi yang memang sudah terbiasa puasa dan melakukan IF, sangat disarankan untuk berpuasa dalam rangka menekan efek KIPI. Namun, jika tubuh tidak terbiasa berpuasa sebelumnya, disarankan untuk sarapan dulu. Soalnya metabolisme tubuh antara orang yang sering berpuasa dan tidak berbeda, jadi tidak bisa disamakan.


Bagaimana? Masih tertarik untuk mendapatkan vaksin Pfizer? Semoga di suntikan kedua saya tidak sampai bikin postingan blog baru ya karena efek KIPI-nya dahsyat.

Choose under your consequence. Jangan lupa ikuti langkah mendapatkan Pfizer anti gagal di atas ya!

36 komentar

  1. Nah ini,makin banyak narasi positif terkait vaksin akan makin cepat terpenuhi syarat kekebalan masyarakat. Terima kasih banyak informasinya..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah kemarin saya udah vaksin pertama, dapet AstraZaneca, emang efek sampingnya sama ya kerasa pegal seharian di area yang disuntik.

    Semoga dilancarkan buat fellowship suaminya mbak.

    BalasHapus
  3. Waahh, ikut bahagia karena suami Mba mau fellowship ke Luar Negeri. Semoga lancaaarrr

    Ini ulasan yg menarik dan komprehensif banget, Mba.
    Jadinya makin paham, kenapa bbrp kalangan menunggu jenis vaksin tertentu yak.

    BalasHapus
  4. Semangat vaksin semuanya. Sebagai ikhtiar kita untuk menghadapi pandemi ini. Lika-liku vaksin semoga tidak membuat kita jera dan kewalahan duluan ya.

    BalasHapus
  5. Senangnya bisa dapat vaksin yang diinginkan. Suamiku juga dah mikir aja juga, dia sudah vaksin Sinovac dari kantor bulan Maret lalu, dan sulit dong nanti kalau tugas luar negeri...jadi pengin vaksin lagi rencananya. Sayangnya kami bertiga anak di rumah dapat Sinovac semua, aku via Jaki di bulan Juni, anakku lewat sekolah baru-baru ini.
    Andaikan bisa memilih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang kalau mau jujur peraturan keberterimaan vaksin di luar negeri itu banyak unsur politisnha juga

      Hapus
  6. Sekarang lebih mudah kalau mau vaksin, tinggal pilih mau yang mana ya. Di tempatku kemarin pakainya moderna, banyak juga yang sudah ikut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya di Jakarta enak ya, kasian yang di kota kecil

      Hapus
  7. Saya vaksin kasta biasa, hihihi... Tapi ngga apa-apa, yang penting udah vaksin lengkap, dari pada ngga vaksin kan malah resikonya tinggi kan mam... Semangat vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naon kasta hahaa.. aaamin moga-moga makin banyak yang vaksin

      Hapus
  8. Sempat deg degan juga pas vaksin tapi untungnya tidak ada gejala apapun.yg penting skrng vaksin biar bisa bepergian lebih jauh dikit hehehe

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah dapatnya pfizer ya. Saya dapatnya kemarin sinovac. Apapun vaksinnya yang penting vaksin dulu deh. Hehe. Denger-denger tahun depan udah bisa vaksin buat booster loh, merknya kurang tau tapi apa aja mungkin pfizer salah satunya ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kedepannya mungkin bakal ada penelitian booster. Tapi emang penelitian vaksin ketiga beda merk minim bgt sih

      Hapus
  10. Baru tahu kalau pfizer kandungannya tidak mengandung virus. Aku agak bingung teh kenapa petugas malah gak terima yang gak sarapan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditakutkan ga kuat meureun. Tapi harusnya terserah aja sih. Kalo emang memilih ga makan ya gapapa

      Hapus
  11. Miris ya. Di saat saudara kita yang di daerah sana susah untuk mendapatkan vaksinasi, ada sebagian oknum masyarakat tertentu yang menolak untuk divaksin dengan berbagai dalih.

    Ternyata efek samping (reaksi tubuh) pada masing2 obat berbeda ya. Saya dan suami pakai Astrazeneca. Tidak ngefek sama sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Level surabaya aja kata teman masih ga segampang jakarta ya huhu

      Hapus
  12. Seru baca pengalaman vaksin pfizer, kami berempat di rumah pakai yang biasa saja. Hehe.
    Ntah pas vaksin kedua, saya kok malah sempat demam di H+2, apa itu efek vaksin atau bukan juga kurang tau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo vaksin non mRNA biasanya setelah hari kedua udah ga ada lagi sih efek vaksin

      Hapus
  13. Saya vaksin pertama moderna, ternyata agak ngefek ya. Tangan kayak nggak bisa gerak.jadi ragu mau vaksin kedua. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wajar kok mba tangan rada pegel, gejala semua vaksin. Semangat mbaaa

      Hapus
  14. Jadi tahu nama-nama vaksin dan kelebihannya. Aku belum vaksin, karena belun dapat info. Ini akunya yang males, yang gak gercep info. Makasih sudah membuka pikiranku untuk bervaksin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mba. Bismillah kalau ada info vaksin terdekat hajarr

      Hapus
  15. Aku udah vaksin pakai Sinovac. Alhamdulillah nggak ada KIPI sih. Sayangnya sertifikatnya nggak nongol2 di aplikasi, jadi was2 kalau mau jalan2 ditanyain sertifikat, hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini mba mending lapor, watir petugas salah input data

      Hapus
  16. Wah keren mbak sudah vaksin pfizer ya semoga lancar perjalanan ya nanti ke eropa ya, sehat-sehat semua ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mba.. amin. Tapi deg2an mau second jab haha

      Hapus
  17. Aku sesungguhnya belum vaksin dan memang sengaja menunggu vaksin selain Sinovac.
    Dan doakan semoga kebagian yaa.. Suamiku uda beres vaksin 2 kali menggunakan Sinovac, jadi aku juga terbilang iseng mengikuti vaksin yang berbeda. Hihii~

    Sehat-sehat selalu yaa, kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menunggu selain 😂. Aku juga ini jatohnya juga pilihan iseng sih haha

      Hapus
  18. Baru tau deh ternyata puasa sebelum vaksin itu baik ya mbak. Tapi aku agak trauma karena dulu pernah pingsan saat disuntik tapi belum sarapan 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung mba, kalau udah biasa puasa sama IF oke metabolismenya. Tapi kalau ga biasa mending sarapan

      Hapus
  19. Wah ternyata sudah ada juga ya mbak vaksin pfeizer di Indonesia. Kalau di tempatku kayaknya sih baru sampai moderna vaksinnya yang ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba,, sekarang mah pilihan vaksin udah banyak ya

      Hapus