Wajib Bahagia saat Pandemi Covid-19

4 komentar
Bosan banget ni udah lama ga keluar. Liburan keluar rumah apa ya yang aman?
Staycation aman ga sih?
Ujaran-ujaran diatas kerap kali kita dengar akhir-akhir ini. Apalagi dengan longgarnya peraturan protokol pemerintah saat pandemi ini, membuat banyak masyarakat yang mencari celah agar bisa berkeliaran bebas di luar rumah. Sebagian tetap berhati-hati dengan menggunakan pengaman lengkap meski hati diliputi kecemasan, sebagian lain bersikap bodoh amat dengan tidak memakai pelindung apapun. Padahal, diutamakan sekali untuk tetap berada dirumah jika tidak ada kepentingan esensial. Stay home, save lives. Berada dirumah, menyelamatkan nyawa.

Ternyata, pandemi menyebabkan momen traumatik. Terjadi Peningkatan cemas dan depresi seperti Marah, tidak berdaya, takut mati, dan ingin segera kembali normal. Ini juga dapat mengakibatkan p[erubahan pola tidur, pola makan, pola seksual, pola aktivitas, dan pola pengambilan keputusan.
we the health

We The Health

Hari ini, Sabtu, 27 Juni 2020, saya coba meluangkan waktu saya untuk mendengarkan We the Health, Webinar tentang kesehatan di masa pandemi ini yang dilakukan di platform Zoom. Kebetulan, suami sibuk beraktifitas di tempat kerja sampai sore. Dibandingkan bengong, saya bisa mengisi waktu lebih berfaedah disela-sela mengurus rumah dan 2 anak. Webinar menarik ini membahas banyak hal, mulai dari pola hidup sehat, kesehatan mental, kulit, seksual, kehamilan hingga bagaimana menjalani New Normal. Acara ini didukung penuh oleh Jovee dan Lifepack. Menariknya, acara ini gratis! Jadi benar-benar acara untuk semua kalangan. Tinggal butuh kuota dan duduk manis.

Bagi yang belum tahu, Jovee adalah paket vitamin dan suplemen yang sudah direkomendasikan para tim dokter, apoteker dan nutrisionis. Jadi kita tidak usah repot lagi bingung mencari tahu vitamin dan suplemen apa yang cocok untuk kita. Harganya pun cukup terjangkau. Jovee sudah tersedia di aplikasi yang siap diunduk di gawai lho! Lifepack juga tidak kalah keren. Kita bisa menebus resep dokter melalui apotik daring yang nantinya obat tersebut akan dikirimkan ke kita. Tidak hanya itu, pengepakan obatnya juga sudah sesuai hari dan urutan minum. Sangat memudahkan hidup! Kita juga bisa berlangganan dan konsultasi dokter secara daring. Saya sungguh tidak menyangka ternyata aplikasi semacam ini sudah hadir di Indonesia.

we the health joveewe the health lifepack

Sesi paling pertama yang dimulai pukul 9.00 menghadirkan Emil Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, Mochammad Nur Arifin selaku Bupati Trenggalek, dr. Slamet selaku Staf Ahli Bidang Teknologi dan Kesehatan, Rico Mardiansyah selaku Sehatpedia Kementrian Kesehatan Indonesia, dan Natali Ardianto selaku Co-founder Jovee dan Lifepack. Sesi spesial ini membahas peran swasta dalam peningkatan sektor kesehatan di daerah. Di masa pandemi ini, masyarakat takut berobat karena takut terpapar virus, dokter juga cenderung takut memeriksa karena takut ketularan dari pasien. Mulailah muncul istilah tele-konsultasi. "Cukup membantu meskipun tidak semua bisa diselesaikan seperti sulitnya dokter memeriksaa gejala dan harus dilakukannya tindakan khusus seperti operasi", terang Pak Emil. dr, Slamet juga menerangkan perlunya digitalisasi dan new normal bergerak bersama-sama.

Pak Arifin juga menjelaskan perihal program-program canggih yang sudah berlaku di Kabupaten Trenggalek, seperti dibayarnya masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas, bahkan ODP diberikan saldo top up ojek online sebesar Rp 200.000 untuk transaksi dari rumah. Menurut saya, ini cukup menjanjikan karena membuat masyarakat tidak menutup-nutupi diri apabila dirinya terindikasi ODP sehingga akan lebih terpantau penyebarannya.

Saya pun mendadak merasa kurang kekinian saat mendengar bahwa Kementrian Kesehatan telah membesut aplikasi yang bernama Sehatpedia, sebuah aplikasi yang salah satunya menyediakan fitur konsultasi dokter. Setidaknya, kurang lebih ada 800 dokter yang sudah tergabung. Fitur ini sangat memudahkan masyarakat pelosok Indonesia untuk mendapatkan info kesehatan dan berkonsultasi dari ahlinya di masa pandemi ini. Aplikasi ini sudah tersedia di App Store dan Google Play. Sudahkah kamu mengunduhnya?
we the health

Pentingnya Kesehatan Mental dan Fisik

we the health

Sesi kedua yang saya simak merupakan sesi krusial, yakni membahas kesehatan mental saat pandemi bersama Ade Binarko, founder sehatmental.id pada pukul 10.00. Ada permasalahan trivial yang dibahas, yaitu menyangkut mana yang lebih penting, apakah kesehatan mental atau finansial. Seorang penanya menanyakan mana yang ia dahulukan, apakah meminta pertolongan mental atau membangun kembali finansial. Ia harus memilih salah satu karena dana yang terbatas, apalagi masa sulit pandemi begini. Ade mengingatkan bahwa keduanya penting untuk didahulukan karena bagaimana mau cari uang kalau mental tidak sehat. Kita bisa meminta bantuan advokasi mental di puskesmas, sehingga lebih irit biaya dibandingkan di rumah sakit. 

Kehidupan WFH (Work From Home) ternyata bermuka dua. Pada awalnya masyarakat senang karena tidak harus bersusah-susah bertemu kemacetan dan hiruk pikuk perjalanan menuju tempat kerja. Lama-lama banyak yang merasa jenuh. Ini semakin sulit bagi ekstrover yang merasa terkungkung dan terlucuti kegiatan sosialnya karena keluar dan bercengkerama baginya adalah keharusan. Perempuan malah lebih dirugikan, lebih banyak tekanan terhadap perempuan. Bagi seorang ibu bekerja dan memiliki anak, tingkat stress naik menjadi-jadi. Peningkatan kadar stres bisa lebih besar 54% dari biasanya. Disaat harus mengurus anak, mereka juga memiliki tanggung jawab mengurus rumah. Hal ini bisa diperparah dengan pulangnya asisten rumah tangga karena takut tidak bisa pulang menjelang Lebaran. Stress saat WFH dan kehidupan pribadi harus dikelola dengan baik. Pilih daftar prioritas dan cari solusi tiap masalah.

Terlalu banyak dirumah juga dapat menyebabkan cabin fever (perasaan tidak nyaman karena terlalu lama di rumah). Coba gali hal-hal positif apa yang dapat kita lakukan di rumah. Misalnya mencoba hobi baru seperti memasak, berkebun, menjait, hingga rajin bebersih. Tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Banyak celah untuk selalu bersyukur dan bahagia.

Karena saya penasaran dengan sesi paralel We The Health yang lainnya dan dilakukan di jam yang sama, saya kerap kali mengganti ruangan Zoom ke ruangan sebelahnya. Sesi paralel ini menghadirkan ibu Puspita Dewi yang meski sudah berkepala lima, tampilan awet mudanya cukup menggegerkan publik. Beliau menjadi pembicara tentang kiat menjaga kebugaran tubuh dan awet muda. Ada 3 prinsip yang sangat ditekankan jika ingin hidup sehat:
  1. Apa yang dipikirkan
  2. Apa yang dilakukan
  3. Apa yang dikonsumsi
we the health

Selain itu, kita harus memprioritaskan olahraga untuk mencapai hidup sehat. Tidak usah lama-lama, 30 menit sehari juga sudah cukup. Tidak usah repot, jika tidak ada barbel bisa menggunakan botol air minum yang sudah terisi. Lantas bagaimana olahraga yang disarankan? Menurut dr. Jaka Pradipta, pembicara dari sesi terakhir yang bertajuk Persiapan dan Adaptasi Menghadapi Rutinitas di New Normal, ada beberapa kondisi dalam olahraga yang dianjurkan, seperti tidak dilakukan dalam keramaian, intensitas ringan-sedang, dilakukan di lingkungan rumah, dan tetap menjaga jarak dengan orang lain.

New Normal, New Life

we the health

Dunia mungkin sudah tidak sama lagi. Entah belum atau memang tidak akan sama. Manusia adalah makhluk yang cepat beradaptasi. Di tengah segala tekanan, manusia bisa mengambil solusi. Menjalani New Normal tetap harus dalam jalur protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19. Meskipun pemerintah sudah menerapkan, pada dasarnya kondisi Indonesia masih jauh dari ideal. Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga harus turut berperan aktif menerapkan protokol kesehatan di tiap lini kehidupan.

4 komentar

  1. WFH buat ibu-ibu tampaknya lebih stressfull. Karena secara naluriah mereka mau dua urusan (kerjaan & rumah tangga) berjalan bersamaan dan saling bersinergi.

    Mungkin karena itulah ibu-ibu yg WFH jadi lebih rentan stress. Karena tekanannya ada 3: pekerjaan, rumah dan ekspektasi tinggi dari diri mereka sendiri.

    Kalau webinar ini direkam mungkin ada baiknya dishare ya mbak, biar semakin banyak kebaikan yang disebar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bangeeet,, yang paling kasian denger cerita working mom wfh, daycare libur mbak pulang :(

      Hapus
  2. Mantap ini.
    Ikut berapa sesi, Kak? Aku cuman bisa ngikutin yang Ade Binarko sama dr. Jaka. 😂

    Salam kenal, dari sesama anggota 1m1c. Hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. sesi swasta bentar sambil masak. Ade binarko ganti-ganti sama puspa dewi haha.

      Hapus