Maag saat Sedang Traveling? Kenali Perbedaan Maag dan GERD Ini!

20 komentar
Apa Perbedaan GERD dan Maag? Bagaimana cara mengatasi maag?


2 Bulan lalu, saya dikagetkan oleh IGS teman yang mengeluh muntah-muntah hebat saat traveling. Ia mengaku tidak sedang hamil karena saat itu sedang menstruasi.

”Kamu GERD ya?”, tanya saya.
“Kata dokter sih aslam (asam lambung) saja.” Jawabnya via DM IG.

Sang teman pada saat itu sedang traveling bersama keluarga ke Sumatera bagian selatan dalam jangka waktu agak lama. Tidak terbayang kalutnya perasaan teman saya itu. Tidak di rumah, sedang dalam perjalanan, dan tetap harus mengasuh keempat anaknya.

Saya yang (tampaknya sejauh ini) tidak memiliki riwayat maag dan GERD, mungkin kurang “relate” tentang betapa tidak enaknya terserang maag dan GERD saat traveling. Palingan, saya hanya pernah merasa perut agak bergas dan tidak enak. Entahlah itu sudah masuk maag atau belum karena cuma kambuh sekali itu saja.

Perbedaan GERD dan Maag bagi saya tidak memiliki batasan yang jelas. Selama ini terpatri di otak saya kalau GERD adalah Maag edisi akut. Ternyata pemikiran saya ini salah. Penasaran apa perbedaan GERD dan Maag?

Garis Tebal Perbedaan GERD dan Maag

“Tiap GERD kambuh, rasanya kayak gw bisa jadi ga ketemu matahari esok pagi.” Ujar seorang teman tempo hari.
Salah satu perbedaan GERD dan Maag adalah maag atau gastritis disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini menyebabkan peradangan pada lambung namun bisa disembuhkan dalam dua bulan jika diobati dengan telaten. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dimana asam lambung naik sampai kerongkongan 1-2 kali dalam seminggu. Penderita GERD sendiri tercatat sampai 27,4 kasus di Indonesia.

“GERD dan Maag bukan penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.” Ujar Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM.

 

1. Penyebab Maag dan GERD

Perbedaan GERD dan maag pertama ada di penyebabnya sendiri. Maag yang kambuh identik dengan terlambat makan, padahal banyak pemicu lainnya seperti stres, merokok, konsumsi alkohol, hingga hobi minum kopi (kafein tinggi). Jadi kebayang kan kenapa beberapa teman saya yang memiliki riwayat maag langsung keder begitu tahu kebiasaan saya mengkonsumsi kopi hitam (americano, espresso, filter) di saat dalam kondisi perut kosong karena masih dalam rentang puasa intermittent fasting. Alhamdulillah selama ini saya tidak merasa keluhan di lambung, malah ngetik-ngetik sambil minum kopi hitam berasa produktif.

Penyakit autoimun, infeksi bakteri, hingga alergi terhadap obat tertentu juga bisa menjadi pemicu datangnya maag.

Sementara GERD disebabkan oleh otot kerongkongan bawah mengerut yang memudahkan naiknya asam lambung. Kalau maag (bisa jad) disebabkan oleh telat makan, sedangkan GERD bisa disebabkan oleh kebanyakan makan. Terutama makan makanan pemicu GERD.

2. Gejala

Gejala maag dan GERD relatif sama, itulah sebabnya banyak orang yang salah dalam membedakan maag dan GERD. Padahal, perbedaan GERD dan maag sangat signifikan di gejalanya.Penyakit maag terjadi di lambung saja, makanya gejalanya berupa begah, mual, nyeri di ulu hati, sendawa, cepat kenyang, hingga muntah.

Semenetara GERD kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga penderitanya merasakan perasaan yang lebih tidak nyaman seperti mulut terasa pahit, kerongkongan panas, hingga jantung berdebar.

3. Pengobatan

Maag yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi GERD. Tidak hanya itu, komplikasi lebih lanjut akan berdampak pada anemia hingga kanker perut. Baik Maag dan GERD memiliki tingkat keparahan berbeda.

Tidak ada perbedaan GERD dan Maag selain berobat dengan telaten. Untuk mendapatkan diagnosis lebih tepat, lebih baik konsultasikan kepada dokter. Jangan menganggap enteng hanya dengan cara mengkonsumsi obat-obat maag di pasaran. Ketergantungan mengkonsumsi obat maag memiliki efek samping berupa gagal ginjal, tulang patah, hingga demensia.

Mencegah lebih baik dibandingkan mengobati. Lantas bagaimana cara mengatasi maag?

4. Pencegahan

Di sub bab bagian ini, saya akan menulis agak personal. Jadi, selain menulis cara mengatasi maag yang merupakan common practice (yang biasa dianjurkan oleh tenaga kesehatan), saya juga hendak menuliskan tips mencegah maag dan GERD terjadi.

Tidak ada perbedaan GERD dan maag selain sama-sama harus menghindari makanan pemicu.

”Gw udah ke dokter, kaget banget ternyata banyak sayuran yang gw ga diperbolehin makan. Misalnya brokoli, kembang kol, dan jamur. Padahal common knowledge yang kita tahu, semua sayuran itu bagus.” Cerita seorang teman penyintas GERD.

Salah satu keyword makanan yang harus dihindari adalah makanan ber-“gas”, termasuk sayuran yang mengandung “gas”. Selain itu, makanan pedas dan berlemak sebaiknya dihindari.

Cara lain mengontrol mengatasi maag dan gerd yang sering tidak diperhatikan adalah mengelola stres dan cukup tidur. Tidak usah terlalu glorifikasi budaya “hustle and bustle”. Jaga pola makan, kelola stres, dan cukup tidur jauh lebih penting.

Tips mencegah maag dan GERD kambuh saat sedang traveling

Dalam kacamata Islam, safar (berpergian, travelling adalah cobaan), oleh karena itu saat hendak traveling jangan cuma memikirkan enaknya saja, tapi kesiapan mental saat menghadapi kemungkinan terburuk.

Salah satu persiapannya bisa berupa membawa obat-obatan pribadi yang lengkap. Apalagi jika kamu memang sebelumnya memiliki riwayat maag dan GERD, maka bawalah obat-obatan maag baik dari obat-obatan kimiawi maupun herbal. Jangan lupa untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu agar dosisnya tepat dan tidak ketergantungan obat maag nantinya.

Selain itu, penting bagi kamu untuk menjadwalkan agar tidak telat makan saat traveling. Jenis makanan yang disantap juga harus dikontrol, jangan terlalu banyak makan makanan bersantan. Tidur pun jangan lupa dijaga untuk mengurangi risiko kemunculan maag dan GERD saat traveling.

Semoga lancar-lancar saja ya saat traveling dan baik si maag dan GERD tidak muncul!

5 Rekomendasi Restoran Halal Paris yang Wajib Kamu Ketahui

26 komentar
Sebagai kota terbesar di Prancis, mana saja rekomendasi restoran halal Paris?

restoran halal paris

Berhubung kami hanya menghabiskan waktu 3 hari 2 malam di Paris dari total 1 bulan di Prancis, mohon dimaafkan kalau hanya sedikit restoran halal Paris yang kami coba. Berhubung di Prancis sertifikasi halal belum jamak, banyak restoran yang mengklaim sendiri bahwa makanan yang dijual halal. Kalau kamu ingin mencari restoran halal di Paris yang lebih variatif dan lebih anti mainstream, kamu bisa baca tips mencari restoran halal Prancis yang sudah saya unggah sebelumnya.


Beberapa kriteria kritis dalam menentukan restoran halal adalah restoran tersebut menggunakan daging halal dan tidak menjual daging babi. Sayang sekali bagi kamu pecinta makanan Indonesia, saya tidak mencantumkan satu pun restoran Indonesia halal di Prancis karena berdasarkan penelusuran di Google Map, saya tidak menemukan keterangan penggunaan daging halal.

Tapi jangan khawatir, sebagai kota metropolitan, di Paris banyak restoran-restoran seru kok! Yuk langsung cek sana list di bawah!

Restoran Halal Prancis yang Sudah Kami Coba

restoran halal paris

Buat kamu yang mungkin baru pertama kali ke Perancis, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat ingin makan di restoran.

Yang pertama adalah perhatikan jam buka restoran. Mayoritas restoran di Perancis tidak buka sepanjang hari. Tidak buka setiap hari juga TERUTAMA MINGGU. Jadi kamu wajib CEK GOOGLE MAP. Pastikan jadwal buka sesuai dengan rencana kunjunganmu.


Yang kedua adalah lakukan reservasi. Booking restoran di Perancis adalah KEHARUSAN. Di Perancis, restoran biasanya ukurannya kecil-kecil. Memang tidak semua restoran harus reservasi, tapi lebih baik lakukan reservasi dibandingkan manyun ditolak di depan pintu restoran. Apalagi restoran yang beken, wah itu bisa waiting list panjang hehe. Siapin mental juga kalau reservasi kamu ditolak.

Makanya aku bikin rekomendasi restoran halal Paris supaya kamu tidak bingung cari alternatif ke mana kalau reservasi ditolak 😜. Untuk restoran yang lebih ke comfort food alias warteg sih tidak perlu dilakukan reservasi.

Bikin reservasi gampang kok, bisa telepon, direct web, atau third party seperti aplikasi Deliveroo atau The Fork. Berhubung Bahasa Inggris orang Perancis agak diragukan, pasti kamu juga menghindari booking via telepon kan. Makanya bikin reservasi via direct web sangat dianjurkan.

Apa saja rekomendasi restoran halal di Paris?

1. Le Jumeyrah

restoran halal paris

Sudah di Prancis, rugi tidak mencoba Restoran Perancis HALAL. Ya karena tidak lain dan tidak bukan, hampir tidak ada restoran restoran Perancis Halal di Indonesia. Setau saya baru Cafe d’aurelie di Bintaro saja. Meski di Lyon kami sudah cukup banyak mencoba restoran Perancis halal, tetap sayang melewatkan makan makanan Perancis halal di Paris.

Pilihan pertama jatuh di Le Jumeyrah yang merupakan restoran yang mengusung masakan French-Mediteran. Berhubung sore itu hujan deras membasahi kota Paris dan lokasinya yang cukup dekat dengan penginapan, kami pergi menggunakan Grab XL karena kami berjumlah 6 orang. Perlu diingat, peraturan lalu lintas Perancis cukup ketat ya, jadi kalau rombongan kamu berjumlah lebih dari 3 orang, pesan Grab family/XL! Kalau kamu nekat ujung-ujungnya ditolak oleh supir Grab.

Le Jumeyrah berlokasi di pinggir jalan Rue-Saint Maur yang ber-elevasi. Layaknya restoran Perancis lainnya, restoran ini tidak luas. Nuansanya kalem dengan interior warna gelap. Entah kenapa saya jadi merasa agak remang-remang haha.

Kita mulai dengan makanan pembuka, kami memesan Toast with Foie Gras dan Beef Carpaccio. Kalau kamu sudah di Perancis, rugi tidak pesan Foie Gras. Kayak, mau cari dimana di Indonesia Foie Gras halal??? Nah Foie Gras itu standarnya disajikan setengah dingin dengan roti panggang dan selai buah tin. Sisanya bebas, tergantung kreasi chef restoran. Di Le Jumeirah pakai roti rye panggang dan plating biji delima dan saus honey soy. Kebayang tidak, jadi rasa “telur asin-nutty” Foie gras setengah dingin bercampur dengan rasa manis selai, dipadukan dengan hangatnya roti panggang dan dilengkapi dengan rasa crunchy asam delima dan diberi sensasi asin soy sauce. Duh, benar-benar kedalaman cita rasa yang komplit 😰.

Foie gras le jumeyra

Kami pesan Beef Carpaccio karena penasaran dan belum pernah pesan di restoran-restoran lain. Standar sih persaladan dedaunan, dipadu dengan parmesan kasar, tomat cherry, dan diberi nuansa protein dari beef slice. Tidak lupa dibalut dengan rasa asam balsamic vinegar.

Beef carpaccio le jumeyra

Untuk menu utama, kami pesan Duck breast (Canard confit), beef tenderloin, dan salmon steak. Kalau kamu ke Le Jumeyrah, WAJIB PESAN DUCK BREAST. Ada 2 alasan kenapa aku pesan duck breast. Yang pertama karena merasa dikecewakan oleh duck breast L’authentique, Lyon. Yang kedua, karena karbohidrat pendampingnya alih-alih mashed potato, malah dapat puree ubi oren!! Sebagai budak ubi, yha jelas aku terjual. Ini dada bebek yang dimasak lambat jadi bisa super lembut. Dada bebek dengan saus manis asin dipadukan dengan rasa manis ubi oranye. Enak banget sih, fix ini duck confit terfavorit di seantero Prancis.

Duck breast le jumeyra

Untuk menu utama lainnya seperti steak salmon cenderung so-so. salmonnya tebal tapi tetap juicy dan lembut. Sudah beberapa kali pesan salmon steak, tidak ada yang failed. Padahal Salmon itu kalau kematangan tidak enak dan kalau terlalu mentah juga kurang sip. Salmon potongan tebal juga rentan luarnya kekeringan dan dalamnya semi mentah. Kayaknya chef di Perancis jago mengolah salmon. Sayangnya, pelengkapnya cuma berupa tumisan buncis-kentang-wortel yang terlalu kering dan kurang berkesan. Berbeda dengan Salmon steak di La Belle Colombe, Lyon, tumisan di resto ini berupa terong, kentang goreng, jamur kancing yang ditambah dengan saus wortel creamy yang pecah banget!

Salmon steak le jumeyra

Untuk beef tenderloin standar sih, daging lembut dipadu dengan saus gravy dan mashed potato. Setelah berkali-kali pesan daging sapi, entah kenapa masakan daging sapi ala Perancis tidak ada yang istimewa. Anak-anak pesan kids meal, standar sih, makan kering ala bule haha. Jadi burger ditemani dengan kentang goreng. Kentang goreng di Prancis masih ada kulit yang menyangkut ya, jadi jangan heran.

beef tenderloin le jumeyra

Karena kami belum makan macaron sama sekali setelah hampir sebulan di Perancis, akhirnya kami memesan macaron vanilla untuk hidangan penutup. Eh yang datang macaron besar banget yang di bagian dalamnya ada es krim vanilla dan strawberry. Sejujurnya kemanisan sih, but that’s macaron, ain’t it? Dilengkapi dengan selai strawberry juga di plating sehingga memberikan rasa asam untuk menetralisir rasa manis macaron.

macaron le jumeyra

2. Le Confidentiel

restoran halal paris

Meski sudah banyak restoran Perancis halal yang kami coba, Le Confidentiel ini bisa dibilang cukup unik. Kenapa? Bisa dibilang ini restoran yang menjual makanan Perancis yang disesuaikan untuk orang Asia.

Ehm, kok bisa?

Berlokasi di belakang Champs-Élysées, rasa-rasanya hampir tidak ada alasan orang Indonesia untuk tidak mengunjungi restoran Perancis halal ini. Yah, siapa sih turis yang tidak mampir ke Champs-Élysées kalau ke Paris, hehe.

Lokasinya benar-benar di ujung jalan. Confidentiel banget ga tuh? Restorannya relatif luas dibandingkan restoran Perancis lainnya. Nuansanya perpaduan hitam dan ungu. Di dalam banyak orang berwajah India makan.

Saat kami buka menu, baru akhirnya mengerti kenapa ini restoran Perancis sangat Asia. Restoran Prancis mana coba yang menyediakan karbohidrat pengantar berupa nasi. NASI, bukan kentang atau pun roti. Tidak hanya itu, saya menemukan banyak tulisan thaï, tom yum, bahkan ada gingembre (jahe), yang merupakan rempah khas Asia.

Untuk starter, kami pesan Carpaccio de Boeuf du Limousin. Iya Carpaccio lagi padahal kemarin baru pesan Carpaccio haha. Memang hobi daging potongan dingin sih ya. Penyajiannya relatif sama, cuma ditambah buah zaitun dan tomat ceri. Porsinya lebih besar dibandingkan Carpaccio di Le Jumeyrah.

Carpaccio le confidential

“Aku menunggu waktu yang tepat memesan Souris D’Agneau”, ujar suami.

Souris D’Agneau adalah kuliner khas perancis yang merupakan kaki kambing di masak lambat selama 5 jam sehingga menghasilkan daging yang super empuk. Tinggal di geser pakai sendok aja sudah potek itu daging. Bumbunya kayak bumbu stew gitu ya, jadi kaldu daging plus saus tomat serta bumbu pelengkap lain. Suami yang sudah berkali-kali besan Souris D’Agneau cukup puas dengan versi di Le Confidential.

Lamb shank le confidential

Nah aku pesan Wok de Filet de Boeuf. Aku kira apa, ternyata yang datang tumis daging wok ala Asia banget HAHA. Tidak cuma perkara tumis di wok, tapi bumbunya juga kayak tumisan masakan Thailand. Pakai saus tiram, kecap ikan, serta printilan-printilan “jorok” seperti potongan tomat dan paprika. Tidak ketinggalan hiasan serehnya. Pokoknya kalau merem kayak makan di resto Thailand deh. Sayang, menurutku agak keasinan kalau makannya udah kebanyakan. Oh ya, ini disajikan pakai nasi juga, jadi benar-benar Asia sekali.

Beef wok le confidential

Kita pesan pasta buat anak-anak perempuan. Linguine Poulet sauce Forestière. Intinya pasta linguine pakai ayam dan saus Forestière. Bagi yang belum tahu, Forèstiere itu saus khas Perancis, kayak Alfredo di Itali. Forestière ini saus yang dibuat dari kaldu dan crème fraîche, jadi bukan dari susu ya. Nah Crème fraiche ini bahan masakan khas Perancis. Rasanya tidak se-asam dan teksturnya tidak setebal yoghurt tapi lebih berat dari susu. Unik kan? Nah aku bikin resep saus forestière ini instagramku, cocok buat kamu yang sudah bosan masak pasta itu-itu saja.

Pasta le confidential

Pesan pasta saus forestière dengan harapan seenak seperti yang di restoran La Belle Colombe, Lyon. Sayangnya kami agak kecewa, Saus Forestière agak kering dan rasanya lebih dangkal. Parutan parmesannya agak lebih menghibur dari tekstur rasanya.

Nah untuk désert kita pesan Mi-Cuit au Chocolat au Cœur Coulant Noisette et Sa Creme l’Anglaise. Singkat kata, lava cake biasa kok haha. Ini lava cake yang bolunya pakai cokelat Valrhona, merek kebanggan Prancis. Isian lava cake ada ganache cokelat hazelnut. Nah di cup terpisah disediakan creme l’anglaise yang lebih menyerupai fla vanilla. Yummy banget ini, coklatnya meleleh di mulut. Meskipun double isian begini, kombinasinya tidak kemanisan.

Fondant cake le confidential

Oh ya, maaf ya kasih nama menunya Bahasa Prancis, ternyata ada menu Bahasa Inggrisnya yang baru saya temukan saat baru mau pulang, haha.

3. Le Oulala

restoran halal paris

Sebuah hidden gem restoran halal Paris!

Hidden gem baik dari masakannya hingga lokasinya yang kayaknya jarang dibagikan oleh traveller Indonesia di Paris. Heran kenapa restoran yang menjual makanan khas Italia ini kurang terkenal, padahal ini adalah restoran halal Paris pertama di Paris, sudah berdiri sejak tahun 2006!

Kami menemukan ini juga tidak sengaja. Setelah berkeliling Grand mosquée di siang hari, kami memutuskan untuk mencari makanan halal di sekitar masjid. Setelah patroli Google Map, kami menemukan restoran ini, sayangnya baru buka malam hari. Akhirnya kami makan di restoran kebab terdekat.

Saat malam tiba dan kami sudah berkeliling kian kemari di Kota Paris, entah kenapa hati tergerak untuk melihat ulang restoran Le Oulala di Google Maps. Eh ternyata buka! Langsung lah melipir ke sana padahal area terakhir kami tidak dekat-dekat amat.

Rue Mouffetard di musim panas Prancis malam hari ternyata sangat ramai! Sangat ramai dengan orang makan dan nongkrong di patio. Berhubung kami sudah makan kebab (porsi) banyak da late lunch, kami berpikiran untuk pesan makanan ringan saja. Kami pesan 2 loyang pizza: Quattro formaggi dan Campione dan dessert berupa Tiramisu.

Quattro formagginya juara! Kalau di Indo edisi 4 kejunya berupa mozarella, parmesan, cheddar, dan gorgonzola, kalau di restoran ini cheddar-nya diganti jadi chèvre, keju khas Perancis yang terbuat dari susu kambing. Nah chèvre ini memiliki tekstur rasa tangy di upper base dan sweet di lower base. Memberikan tuning ambiance rasa yang komplit saat digabung dengan rasa gurih parmesan-gorgonzola dan soft hint di mozzarella.

Pizza le oulala

Nah Campione-nya juga juara. Pizza dengan base renyah tipis ini disajikan dengan telur mata sapi di tengah loyang serta ditaburi tumisan steak haché (daging cincang) dan jamur kancing. Saya belum pernah nemu pizza telur yang nyambung kayak di Le Oulala ini. Entah pakai jenis keju apa, tapi blending keju-telur-daging-saus tomat di satu loyang ini harmonis banget.

Pizza le oulala

Untuk penutup, kami pesan Tiramisu au Nutella et Spéculos. Cantik banget disajikan bersusun di gelas bening. Sudah memperkirakan rasanya bakal manis banget karena krim tiramisu ketemu nutella ketemu speculaas. Eh ternyata rasa manisnya pas, tidak ada yang overpower.

Tiramisu le oulala

Oh ya, setelah berkali-kali liat menu mocktail sex on the beach, akhirnya suami pesan dan puas banget!!! Ternyata kata teman yang bartender ini emang enak banget. Di restoran halal Perancis banyak keluar menu ini dan sudah diadaptasi jadi versi mocktail. Rekomen untuk dipesan!

Restoran Halal Paris Lainnya (yang Tidak Kami Coba)

Namun sudah dicoba oleh suami dan ia puas! Kami hanya 3 hari di Perancis jadi tidak sempat ke restoran di bawah ini. Penasaran ada restoran halal di Paris apa saja?

4. Les Grands Enfant

restoran halal paris

Kalau googling, restoran ini muncul di urutan-urutan awal restoran halal Paris. Restoran ini mengusung makanan tradisional Perancis versi halal. Salah satu khasnya adalah makan di trotoar, cocok bagi kamu yang mengunjungi Paris di musim panas. Lokasinya ada di ujung timur Paris, lebih tepatnya dekat Bagnolet (Bekasi-nya Paris?).

Kalau mau makan disini, pastikan sudah booking jauh-jauh hari! Salah satu alasan kami tidak kesini ya karena tidak dapat reservasi hehe.

Menu andalannya (lagi-lagi) Souris d’Agneau yang dimasak lambat selama 7 hari, Jadi jelas kan kenapa kamu harus mencoba kuliner ini kalau ke Prancis?

5. Afrik ‘n ‘Fusion

restoran halal paris

Tips kuliner di luar negeri: Mencoba makanan yang tidak ada di Indonesia! Salah satunya adalah asal makanan yang imigrannya tidak ada di Indonesia.

Misalnya masakan Afrika. Afrik ‘n ‘Fusion ini adalah restoran halal Paris yang mengusung masakan khas Afrika Barat. Kami pernah mencoba restoran Senegal di Lyon dan menu-menu khas seperti bumbu Yassa, Dibi, Thieb, dan Mafé juga disajikan di restoran ini. Menurutku, orang Indonesia yang sudah terlalu bosan makan masakan Perancis WAJIB mencoba masakan Afrika karena palate-nya mirip sama masakan Indonesia.

Sebut saja, saus Mafé merupakan saus kacang-tomat. Makan ayam mafé seperti makan ayam panggang pakai bumbu sate. Hampir pasti cocok deh lidah Indonesia.

Restoran ini banyak cabangnya, salah satunya di area Pyrénées yang sangat dekat dengan lokasi Airbnb kami. Karena alasan yang sama, ketiadaan waktu, membuat kami tidak menjajal restoran ini. Pun, cukup lah kami sudah pernah mencoba cita rasa Afrika selagi saat berada di Lyon.

Haruskah coba semua?

restoran halal paris

Paris itu besar. BESAR BANGET megapolitan-nya. Tidak harus dicoba semua, tapi sesuaikan saja dengan area tempat tinggal dan itinerary kamu. Cukup banyak kok restoran halal Paris. Mentok-mentok ya makan kebab turki haha.

Jadi bagaimana? Penasaran mencoba restoran-restoran di atas? Semoga list ini bermanfaat bagi kamu yang sedang merencanakan pelesir ke Paris.

5 Tips Mencari Restoran Halal Perancis, Supaya Tidak Arab-India Terus!

24 komentar
restoran halal perancis

Kalau kamu memiliki rencana pergi ke Perancis, simak tips mencari makanan halal di Perancis  ini!

Sebenarnya tidak terbatas di Perancis saja sih, tips mencari makanan halal di sini bisa digunakan juga saatmau ke negara Eropa lainnya. Cara mencarinya mudah-mudah gampang. Mudah karena semua bisa ditemukan via internet. Tricky karena kehalalan restoran tersebut tidak dipublikasikan secara terang-terangan.

Bagi kamu yang senang berpetualan kuliner halal, wajib membaca tips mencari makanan halal ini. Ingat, makanan halal di luar negeri tidak cuma restoran Arab-Turki dan India saja kok 😋. Bosan kan sudah jauh-jauh ke Eropa, malah makan itu-itu lagi, makanan yang mudah ditemukan di Indonesia. 

Kalau kamu tahu triknya, kamu bahkan bisa mencoba kuliner internasional halal yang tidak ditemukan di Indonesia. Contoh gampangnya saja nih, di Indonesia HAMPIR TIDAK ADA Restoran Perancis halal. Silahkan dicek. Setahu saya hanya ada Cafe d'Aurelie saja di Bintaro.

Nah kan, penasaran bagaimana tips mencari makanan halal di Perancis?

Tips Mencari Restoran Halal dengan Mudah

restoran halal perancis

Mencari Restoran halal Singapura mudah sekali. Sama seperti di Indonesia, ada sertifikasi halal dan bahkan mereka lebih peduli kehalalan ketimbang di Indonesia hehe.

Tapi tidak untuk di Eropa.

Meskipun (hampir) pasti restoran Arab dan India halal, restoran tersebut agak dihindari selama di Perancis. Restoran lain yang kami hindari saat di Perancis adalah restoran Jepang. Semua restoran tersebut banyak pilihannya di Indonesia mulai dari budget murah sampai yang mahal. Beda sama restoran Cina, kalau ada dan lagi bosan makanan Perancis, memang safe heaven sih hehe.

Prioritas kami adalah mencari restoran yang menyediakan makanan Perancis, Eropa lainnya, atau bahkan makanan dari negara yang tidak ditemukan sama sekali di Indonesia. Nah masalahnya, restoran di Prancis tidak ada baku sertifikasi halal seperti sertifikasi MUI. Sertifikasi halal biasanya hanya di makanan kemasan restoran dan daging di penjagalan. Nama sertifikatnya AVS yang merupakan singkatan “A Votre Service” yang artinya “At your service”. Lembaga sertifikasi ini juga tergolong cukup muda, baru berdiri di tahun 1991.  Sisanya adalah self-claim halal karena mereka menjual masakan yang berasal dari penjagalan daging halal serta tidak mengandung alkohol dan derivat babi lainnya.

Tidak seperti Indonesia yang bisa dengan mudah terpampang sertifikasi halal MUI di depan restoran dan di buku menu, suasana islamophobia yang masih cukup kental di seantero Perancis membuat pemilik restoran tidak memasang tulisan “Halal Viande (Halal beef)” terang-terangan di plang depan restoran untuk mencegah pelanggan islamophobia enggan mencoba makanan di resto tersebut. Beberapa restoran halal di Perancis menaruh tulisan “Halal Viande” di buku menu, di meja kasir, atau bahkan tidak sama sekali. Jadi info soal kehalalan restoran kayak info lokal saja yang memang harus ditanyakan langsung ke pemilik restoran.

Susah kan? Kalau lihat Instagram saya di akun @matzenmatzen, cukup variatif dan banyak restoran halal yang kami coba. Nih saya bocorin tips mencari restoran halal di Perancis!

1. Googling!

restoran halal perancis

Salah satu tips mencari restoran halal di Perancis yang paling sering dilakukan oleh orang adalah Googling, because who doesn’t? Ini adalah cara paling mudah.

Kamu bisa googling dengan menggunakan kata kunci Bahasa Inggris seperti “Halal Restaurant in France” ataupun Bahasa Indonesia seperti “Restoran Halal di Prancis”. Biasanya, yang muncul paling atas adalah website penyedia jasa travelling seperti Tripadvisor dan YELP serta website berita normatif seperti detikFood. Kamu juga bisa menemukan beberapa tulisan di blog (seperti tulisan saya ini, hehe).

Namun, biasanya rekomendasi restoran halal di Perancis yang muncul adalah yang populer bagi kebanyakan orang dan sudah cukup lama ada. Sebagai contoh, Tripadvisor adalah situs listing berdasarkan rating yang ditulis oleh pengguna. List yang muncul di jajaran atas tergantung seberapa banyak pengulas dan besarnya rating. Sementara untuk portal berita normatif seperti detikFood, banyak yang ditulis berdasarkan hasil keyword research dan googling belaka, alias si penulis sendiri bahkan belum pernah memiliki pengalaman hunting restoran halal di Perancis.

Jika kamu tidak cukup lama berada di Perancis, hasil googling sudah lebih dari cukup. Kamu tinggal menyesuaikan mau makan jenis makanan apa dan lokasi mana yang cukup terjangkau dari itenary kamu. Namun, kalau kamu ingin melihat rekomendasi restoran halal di Perancis yang lebih kuratif, maka kamu harus…

2. Follow Halal Foodgram Perancis

restoran halal perancis

Biasanya para selebgram makanan halal di Perancis akan mengulas restoran halal Perancis yang lebih beragam dan bervariasi. Mereka juga akan mengulas restoran halal yang baru-baru ini muncul dengan ulasan yang lebih detail.

Kami sekeluarga melakukan Traveliving, yakni traveling sebulan di Prancis. Persiapan melakukan Traveliving bersama tiga anak bisa juga kamu kepoin kalau berniat melakukan hal serupa juga, hehe.

Kami akan banyak tingggal di Kota Lyon, oleh karena itu fokus saya adalah mencari beberapa halal foodgram Perancis yang berdomisili di Lyon. Karena kami berencana pergi ke Paris, saya juga mengikuti beberapa akun halal Foodgram di Paris. Ada juga halal foodgram yang mengepos konten makanan halal di beberapa kota di Perancis.

Andalan halal foodgram saya untuk area Kota Lyon adalah @food.lyon. Di tiap ulasannya, ia menulis status makanan di caption. Apakah “halal viande”, “vegetarien”, “sans alcool”, atau bahkan “moderate”. Halal foodgram area Kota Lyon lainnya adalah @onmangeaulyon dan @amar_food_. Kadang-kadang mereka tidak menulis secara gamblang status kehalalan. Cara memastikannya, kamu bisa cek di tagar yang mereka food. Biasanya tercantum seperti #halalfood dan #halal.

Karena mereka mencantumkan status kehalalan makanan, otomatis rekomendasi restoran halal yang muncul juga akan lebih kuratif. Halal foodgram seperti @food.lyon juga menyimpan highlight story ulasan restoran makanan berdasarkan dari mana makanan itu berasal. Kamu akan melihat bendera Algeria, India, Tunisia, Jepang, Senegal, dan lain-lain. Untuk follower baru akan sangat dimudahkan karena tinggal mengeksplor highlight sang pemilik akun dan menyesuaikan dengan pinpoint Google Maps kita.

3. Cek menu

restoran halal perancis

Meski tidak terang-terangan menaruh tulisan “makanan halal” di papan depan petunjuk restoran, tulisan “halal” dicantumkan di buku menu. Klaim “halal viande" yang disematkan oleh para halal foodgram Prancis terkadang bukan jaminan, karena..

Sebut saja, sebuah restoran di kawasan Brotteaux bernama “Chez Song” yang berdasarkan salah satu akun halal foodgram Prancis mengatakan bahwa mereka menggunakan daging halal. Saya sejujurnya ragu sih, soalnya pernah melewati restoran itu saat mampir ke Boulangerie Marcel dan sempat sangat tertarik, tapi ragu karena yang makan mukanya Tionghoa sekali.

Menghadapi hal semacam ini, maka senjata berikutnya adalah menggunakan Google Maps!

Google Maps adalah aplikasi underrated yang entah kenapa jarang dioptimalkan oleh penggemar kuliner. Padahal krusial untuk menilai apakah sebuah resto itu menyediakan makanan halal atau tidak

Caranya sesimpel mencari via tab “menu” di restoran yang kita tuju. Kalau tidak ada, tinggal eksplor dari foto-foto yang diunggah oleh pengulas. Benar saja, saya menemukan foto menu bahwa restoran Chez Song menjual banyak menu babi.


HAHAHA 😂😂😂


Yang benar saja, daging (sapi/ayam) halal sih, tapi selama ada daging babi di satu dapur ya jatuhnya tetap haram karena bakal bercampur di alat masak dan makan.

Jadi perlu perhatian bagi umat muslim yang mencari restoran halal di luar negeri (untuk kasus ini, Eropa). Jangan lupa crosscheck menu restoran yang diincar. Karena sekali ketemu bahan-bahan non-halal yang tidak bisa bercampur seperti derivat dari babi, maka otomatis kamu tidak dapat makan di restoran tersebut.

4. Cek ulasan pengguna di Google Maps

restoran halal perancis

Sebenarnya tahap mencari restoran halal di Perancis cukup sampai tahap tiga. Namun, saya suka ingin lebih memastikan kredibilitas restoran tersebut.

Pertama, saya mencari nama-nama yang berbau Islam di seksi "review" pada Google Maps. Soalnya sering juga saya menemukan restoran yang kata halal foodgram Perancis halal, tapi saya tidak menemukan tulisan halal baik di plang restoran ataupun di menunya. Pun, meski menunya aman dari menu babi, suka terbesit keraguan di hati saya.

Kalau banyak menemukan nama-nama Islam, entah kenapa terasa lebih meyakinkan. Meski sudah membaca status kehalalan makanan tapi tidak menemukan penegasan kehalalan secara tertulis baik di plang restoran atau pun di menu, pasti muncul kan secercah keraguan.

Saya bisa scroll panjang di kolom ulasan Google Maps. Apalagi sampai membaca ulasan yang menyatakan bahwa makanan yang dijual dari daging halal. Wah makin tenang hati setelah mendapat validasi.

5. Dari mulut ke mulut

restoran halal perancis

Tips mencari restoran halal di Perancis terakhir dari saya adalah mendengarkan info mulut ke mulut. Beberapa orang menjadikan langkah ini sebagai pertama, kalau saya menjadikannya langkah terakhir.

“Ibu lagi pengen makan apa?”

Nah kalau ada yang bertanya ini dan saya belum cari tahu sama sekali, rasanya bingung dan tidak nyamanhaha. Kalau sudah googling, tinggal jawab,

“Mau makan A, mendingan restoran X apa Y?”

Kan enak ya, expect what to expect, kemudian mendengarkan warga lokal atau orang yang sudah pernah mencoba restoran-restoran tersebut. Berikutnya tinggal memutuskan mau ke restoran mana.

Untuk kasus mencari restoran halal di Perancis kali ini sih tidak ada yang bisikin alias tidak ada info dari mulut ke mulut selain dari suami hehe. Suami sudah ke Perancis 1 tahun sebelumnya. Karena tidak ada keluarga di sana, jadi bawaan gabut dia adalah reservasi restoran-restoran di sana. Sebagian restoran yang kami coba selama di Perancis ya memang karena rekomendasi dari suami.

“La Confidential, Les Grand Enfants, bedanya apa ya?” Tanya saya ke suami 2 tahun lalu.
“Dua-duanya sama-sama restoran makanan Perancis di Paris, tapi ya beda. Beda apa ya? Pokoknya beda. Dua-duanya sama-sama enak kok”

Dan ya! Memang lidah suami saya tidak diragukan lagi. Kedua restoran sama-sama menyajikan makanan enak dengan kekhasan masing-masing. Contohnya La Confidential adalah resto Perancis yang memanjakan lidah orang Asia karena menyajikan nasi dan rempah khas Asia seperti daun ketumbar. Restoran Perancis lain yang kami datangi belum ada yang seperti itu.

Rekomendasi dari mulut ke mulut lain adalah Le Jumeirah, restoran Perancis lainnya di Paris. Saudara sudah ada yang pernah mencoba dan cukup puas. Selain itu, Le Jumeirah juga muncul di rekomendasi restoran halal di Paris versi Tripadvisor.

Pokoknya, kalau kamu mendengar rekomendasi mulut ke mulut, jangan diabaikan deh. Jangan sampai mengandalkan keviralan belaka, apalagi viral via jalur tiktok 😡. Kadang-kadang banyak juga restoran viral tapi,, ya tapi makanannya kurang berkenan.

Kenapa kami malah tidak makan di Restoran Indonesia selama di Perancis?

restoran halal perancis

Alasan pertama dan yang paling mendasari adalah ogah karena harganya pasti jauh lebih mahal dengan standar di bawah restoran Indonesia di Indonesia langsung. Bukan berarti tidak enak sih, tapi pasti rasanya sudah menyesuaikan pasar warga Perancis yang kurang bisa menerima rasa bumbu yang medhog. Jadi kayak ngapain makan makanan Indonesia, toh kita cuma sebulan di Perancis. Mending puas-puasin makan makanan halal yang tidak ada di Indonesia. Makan makanan Indonesia pas pulang aja.

Lagian, selama di apartemen kebanyakan makanan yang saya masak gaya Indonesia kok, jadi ya memang tidak kangen-kangen amat hehe.

Adakah restoran Indonesia di Perancis? Ada!

Di Paris ada beberapa, namun tentu tidak masuk dalam radar kami mengingat kami hanya berkunjung 3 hari 2 malam.

Di Lyon ada 1, tapi.. Tapi….

JUAL MENU BABI

Sewaktu patroli Google Maps saya juga menemukan restoran Malaysia. Lumayan kan bisa minum teh tarik. Eh ternyata hanya angan-angan, soalnya restoran Malaysia itu juga jual menu babi.

Jadi begitulah pengalaman mencari restoran halal di Perancis selama di Indonesia. Penasaran makan di restoran halal mana saja kami? Banyak deh! Mulai dari Turki, Uzbek, Senegal, Cina, hingga gastronomi Perancis. Boleh cek-cek ke Instagramku @matzenmatzen kalau penasaran.

Penasaran ulasan lengkap restoran halal selama kami di Perancis? Makanan dan restoran halal mana yang penasaran untuk dibahas lebih lanjut? Cus komen ya di bawah!

Serba-Serbi Disabilitas dalam Pemilu 2024

1 komentar
Bagaimana peran disabilitas dalam Pemilu 2024 yang akan datang?

disabilitas dalam pemilu

Pemilu 2024 sudah di depan mata, tepatnya diadakan tanggal 14 Februari 2024 nanti. Saya yang sudah berusia berkepala tiga ini bakal mengikuti ajang perhelatan demokrasi untuk keempat kalinya. Di bayangan saya, prosesi pemilu di hari-h berupa verifikasi data pemilu, pencoblosan, pemasukan suara ke kotak suara, dan cap jari biru.

Suatu hari saya random terpikirkan, bagaimana para teman disabilitas melangsungkan pemilunya? Bagaimana mereka mendapat edukasi para calon pemimpin rakyat? Bagaimana cara melakukan pencoblosan saat hari H Pemilu? Contoh nih, bagi teman tunanetra, apakah mereka didampingi atau mereka diberikan surat suara khusus yang dicetak dengan huruf Braille

Beruntung, akhirnya pertanyaan-pertanyaan itu terjawab sudah. Penasaran dengan jawabannya?

Pemilu untuk Semua

disabilitas dalam pemilu

Setelah melihat postingan di sosial media, saya memutuskan untuk ikut menonton (lebih tepatnya mendengarkan) Youtube Radio KBR karena topiknya tentang Partisipasi Remaja dengan Disabilitas dalam Pemilu 2024 yang dipandu oleh Rizal Wijaya, Kata Remaja sangat ditekankan. Remaja, dalam Bahasa Inggris berarti Teenager, atau manusia dengan usia belasan tahun. Remaja yang bisa ikutan Pemilu, artinya remaja dengan usia memiliki KTP, yakni usia 17, 18, dan 19 tahun. Kata “remaja” patut digarisbawahi karena berarti mereka akan melakukan Pemilu untuk pertama kalinya.

Sesi wawancara yang dilangsungkan live pada Selasa, 28 November 2023 ini mengundang Kenichi Satria Kaffah, seorang remaja 18 tahun penyandang netra total. Sebelum menginjak kelas 7, Kenichi masih memiliki sedikit penglihatannya sehingga terkategori netra sebagian. Kondisi disabilitas tidak menyurutkan semangat Ken dalam mengejar mimpi-mimpinya. Buktinya, ia aktif berkuliah di 2 kampus: UIN Jakarta dan Universitas Terbuka serta merupakan aktivis disabilitas.

“Kenapa sebagai anak muda harus ikut memilih, karena masa depan kita, kita lah yang memilih” Tegas Ken.

Ada lebih dari 400.000 atau 52% pemilih pemilu pemula. Kita harus memaksimalkan potensi ini untuk menuju Potensi emas. Itu bukanlah langkah yang instan, harus dibina dari sekarang.

Kemudian, bagaimana panwaslu memfasilitasi para pemilih disabilitas agar tetap memiliki hak yang sama seperti pemilih non-disabilitas lainnya? Salah satu yang berkelebat di benak saya, disabilitas kan banyak macamnya. Artinya panwaslu harus memfasilitasi sekian banyak jenis untuk jumlah partisipan yang tidak semasif itu.

Radio KBR mengundang Noviati, S.IP yang merupakan anggotan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBM) dan Tim Panwaslu kec. Sidoharjo, kab. Wonogiri, Jawa Tengah.

Tujuan pemilu adalah menyampaikan aspirasi warga negara memilih pemimpin yang akan mewakili mereka di pemerintahan, tidak terkecuali pemilih dengan disabilitas. Noviati menjelaskan bahwa ada payung hukum dimana disabilitas bisa berpartisipasi dalam Pemilu. Semua itu tertera di UU No. 8/2016 Pasal 13 tentang hak pemilu bagi penyandang disabilitas.

Bersinergi bersama para penyandang disabilitas bukanlah hal yang baru bagi PPRBM Solo. Sejak 1978, PPRBM Solo sudah sering mengadvokasi dan memperjuangkan kelompok-kelompok yang termarjinalkan, termasuk penyandang disabilitas.

Bersinergi dengan NLR Indonesia dari 2012, PPRBM Solo melakukan pendampingan difabel dan OYPMK untuk pemenuhan hidup di berbagai kota seperti Tegal dan Brebes. Melalui program PADI, mereka memperjuangkan hak anak disabilitas dan kusta. Anggota PPRBM tentunya juga ada yang disabilitas dan aktif berkegiatan di lembaga.

Salah satu tugas panwaslu adalah meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemilu, termasuk agar para disabilitas yang memenuhi syarat mendapatkan hak pemilunya. Semua disabilitas diusahakan sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sayang sekali, kenyataanya malah para disabilitas banyak yang salah terdaftar, bahkan tidak diizinkan oleh keluarganya untuk mengikuti pemilu.

Efeknya ada di pemungutan suara karena saat data tersedia komprehensif sehingga berpengaruh dalam spesifikasi pembuatan TPS. Misal di TPS tersebut ada difabel netra, berarti harus ada template surat suara. Jika ada difabel menggunakan kursi roda, berarti tidak boleh ada undakan di TPS dan lorongnya juga tidak boleh sempit. Peran Panwaslu adalah menjembatani agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Mari Bantu agar Disabilitas mendapatkan hak pemilu

Panwaslu sudah menyediakan posko-posko pengaduan masyarakat, termasuk pengaduan lokasi TPS yang tidak ramah para difabel yang sudah terdata. Lokasi TPS tidak siap dalam satu malam, tapi bisa 1 bulan sebelum pemilu dilaksanakan. Jadi, masyarakat sudah bisa memantau dan mengkonfirmasi apabila TPS tidak ramah difabel.

Novianti menyatakan bahwa masyarakat banyak yang tidak sadar soal kebutuhan mengikuti pemilu bagi para disabilitas. Masyarakat bisa cek DPT online dan silapor. DPT online untuk memastikan keikutsertaan pemilu dan silapor untuk melaporkan apabila ada DPT yang tidak sesuai atau bahkan apabila ada pelanggaran.

Oleh karena itu, inilah salah satu alasan kenapa saya menulis blog ini, untuk membantu edukasi ke berbagai masyarakat. Jangan sampai rekan disabilitas menjadi pihak termarjinalkan yang hanya menjadi objek eksploitasi. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?

8 Rekomendasi Restoran Halal Singapura Daerah Kampung Bugis

19 komentar
Apa saja sih rekomendasi restoran halal Singapura saat kamu berencana menginap di Kampung Bugis, Singapura?

Faktanya, Banyak orang Indonesia mengkaitkan makanan halal di Singapura hanya berupa makanan timur tengah atau India saja. Padahal, ada banyak restoran halal di Singapura dengan menu mancanegara, apalagi di wilayah sekitar Kampung Arab, dimana terletak Mesjid Sultan yang berdiri megah.

Saya dan suami punya “forte” yang sedikit berbeda saat travelling, yaitu wisata kuliner halal. Ada banyak cara mengeksplorasi restoran halal di negara dimana umat muslim bukan mayoritas. Mulai dari survei via daring hingga blusukan. Nah, hal-hal ini yang kami aplikasikan saat travelling ke Singapura tengah tahun 2023 ini. 

Simak 8 rekomendasi restoran Halal dari kami yang berlokasi di Bugis, Kampung Arab Singapura yang bikin kamu bisa mencicip berbagai variasi makanan internasional.

Apa saja rekomendasi restoran halal di Bugis, Singapura?

Definisi restoran di daftar ini tidak terbatas berupa restoran yang lengkap menyajikan makanan dan minuman dengan tempat makan dan mumpuni. Saya juga memasukkan kedai, tempat makan es krim, hingga warung roti.

1. Bistro Eminami

Alamat: 46 Kandahar St, Singapore


Eminami adalah rekomendasi restoran halal di Bugis jika kamu ingin menikmati sajian Vietnam. Memiliki interior bold western dengan detail khas Vietnam, seperti lampu rotan dan poster “propagandanya”. Eminami adalah restoran halal yang dikelola oleh keluarga muslim Vietnam. 

Berhubung saya dan suami menginap di ho(s)tel area Bugis tanpa menyajikan sarapan, maka suatu pagi kami mencoba jalan-jalan di sekitaran Mesjid Sultan dengan harapan menemukan restoran halal yang sudah buka di jam 9 pagi. Maklum, kami harus segera bergegas ke Sentosa supaya sudah berada di Universal Studio Singapore di jam bukanya, 😉 .

Jalanan masih lengang dan restoran masih pada tutup. Berlokasi di Kandahar Street, restoran halal ini berada tepat di seberang Sultan Gate Park. Sejenak kami ragu untuk masuk ke dalam sampai diajak masuk oleh seorang perempuan yang merupakan pelayan di resto tersebut.

Kami memesan Classic Phô, Bún Bò Huê, dan tentu saja Spring Roll. Classic Phô memiliki rasa kaldu sapi yang segar tidak lupa dengan aromatik kemangi dan brussel sprout khas masakan Vietnam. Dipadu dengan daging brisket yang cukup lembut dan bakso yang gurih.

Bún Bò Huê semacam Classic Phô dengan rasa yang lebih pedas. Kuahnya mengandung pasta udang pedas dan dipadu dengan potongan dada ayam dan kol ungu, membuat pengalaman makan masakan ini menjadi cukup unik.

Vietnam Spring Roll yang dibungkus dengan kulit pangsit beras semi transparan membuat cukup meneteskan ludah saat melihat udang segar ginuk-ginuk yang dipadukan dengan kesegaran selada dan kol merah. Kebayang kan nikmatnya bunyi kriuk saat menggigit Spring Roll yang sudah dicelupkan dengan gurihnya saus (semacam hoisin)?

Dugaan saya bahwa Eminami adalah restoran keluarga ternyata tepat. Tidak lama sebelum kami beranjak keluar, seorang bapak-bapak meminta makanan (dengan gratis) ke pelayan. Ia makan Phô sembari menonton televisi yang menyiarkan saluran berbahasa Vietnam.

Thank you for coming!” Ujar si bapak itu.

Tampaknya si bapak itu adalah pemilik restoran, beserta dengan istrinya yang bekerja di dapur dan sang anak perempuan yang bertugas sebagai pelayan sesekali membantu di dapur belakang.

2. The Dim Sum Place

Alamat: 791 North Bridge Rd, Singapore 1987



The Dim Sum Place adalah tujuan utama Brunch kami hari itu. Posisinya persis di persimpangan jalan North Bridge Rd. Beruntung kami langsung mendapatkan tempat duduk mengingat keadaan restoran yang sudah sangat ramai meski masih jam 10 pagi, mungkin karena kami hanya berdua ya.

“Tidak lebih dari 1 jam, bisa?” Tanya salah seorang pelayan.

Saya melihat banyak wajah Tionghoa di restoran. Salah satu yang menarik pandangan saya adalah 1 keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, 2 anak, dan nenek-kakek sedang duduk di meja bulat besar. Makan keluarga besar rupanya. Restoran Tionghoa yang sarat dengan bahan masakan tidak halal seperti babi dan angciu tapi tetap menjadi favorit banyak warga Tionghoa Singapura lokal?

Artinya masakan di restoran ini enak. Period.

Kami memesan cukup banyak di sini, terutama dimsum, mengingat dimsum lah salah satu yang terkenal enak di sini. Lah namanya saja The Dim Sum Place kan, hehe. Kami tidak ada niat memesan makanan besar, cuma kok saya tergoda memesan Duck Leg Noodle Soup karena:

Random pengen makan bebek

Random pengen menyesap rasa herbal khas Tionghoa

Selain itu, kami juga memesan Fried Carrot Cake yang khas Singapura itu serta aneka dimsum seperti Siew Mai ayam, Crystal Shrimp Dumpling, Duck Char Siew Bun. Semua dimsumnya lembut dan moist. Bumbu isiannya juga cukup banyak dengan rasa gurih tidak kebanyakan tepung.

Untuk mie bebek sendiri cukup berkesan bagi saya. Rasa sup herbal yang jarang sekali saya rasakan, Mie yang kenyal tapi tetap ringan, serta paha bebek yang memiliki tekstur kulit krispi tapi daging di dalamnya tetap sukulen.

3. Wong Fu Fu

Alamat: 776 North Bridge Rd, Singapore 198744

Ingin makan crispy chicken khas Taiwan halal di Singapura? Jangan lewatkan Wong Fu Fu sebagai salah satu rekomendasi restoran halal di Kampung Bugis.

Interior warna orang ngejreng dipadu dengan kehangatan warna kayu. Awalnya kita cukup kaget saat melihat harga makanan di restoran ini. Kami tahu, harga makanan di Singapura jauh lebih mahal ketimbang di Jakarta, tetapi harga yang tertera di menu lebih mahal ketimbang di banyak restoran serupa di Singapura. Sebut saja, minimal S$ 35 untuk 1 menu.

Ternyata konsep makan di sini agak unik, kombinasi menu Ala Carte dan All You Can Eat (AYCE). Kami memesan Crispy Chicken Fried Rice yang pilihan sausnya bisa kustom. Ayam goreng tepungnya persis kayak makan ayam Shihlin. Baik saus dan makanan utama disajikan di hot plate. 

Nah, kalau kamu sudah memesan makanan utama, kamu memiliki hak untuk menikmati makanan pendamping sepuasnya. Ada cukup banyak variasinya seperti ubi manis goreng, onion ring, spring roll goreng, nugget kerang, omelet khas Taiwan, dan tumis jamur hitam-kembang tahu-ayam. Tidak cuma itu, kamu juga bisa minum Taiwan Bubble Tea yang bisa kamu susun sendiri komposisi bubble, jeli, hingga takaran gulanya.

Wong Fu Fu bisa menjadi opsi makanan yang cukup murah jika travelling bersama keluarga. Loh, katanya harga 1 menu cukup mahal, bagaimana caranya malah bisa jadi lebih murah?

Jika kamu keluarga dengan anak 2, kamu cukup memesan 2 menu utama saja. Soalnya, selain porsi makanan utamanya cukup banyak, AYCE side dish-nya cukup banyak variasi protein. Sebut saja, ada nugget kerang, omelet, dan tumis jamur-tahu. Sisanya tinggal kamu kombinasikan untuk porsi 4 orang dari 2 menu utama-AYCE tersebut.

Lumayan kan, dengan harga S$70 sudah bisa membeli makanan untuk 4 kepala?


Meski cukup puas, sayangnya rating Wong Fu Fu cukup jelek. Perlu saya akui, rasa side dishnya tidak terlalu enak. Kebayang sih, kalau 2 orang dewasa makan di sini, S$70 hilang begitu saja untuk makan side dish yang tidak begitu memuaskan. 

3. The White Label

Alamat: 734 North Bridge Rd, #01-01, Singapore 198702

Keputusan kami untuk blusukan tepat sekali! Terbukti, saat membaca tulisan “Infused French-Malaya Cuisine”, tidak butuh berpikir dua kali bagi kami untuk langsung masuk ke restoran.

Desain interior khas Perancis dengan warna soft duco dipadu padankan dengan furnitur metal dengan warna emas. Tidak kalah lengkap, peralatan makanannya pun berwarna kuning emas.

Kami memesan Egg benedict dan Ondeh-Ondeh Gateau. Egg Benedict yang disajikan berupa Plain Croissant berisi daging cincang manis yang dipadukan dengan telur ceplok air setengah matang, dibanjuri dengan saus hollandaise yang berwarna kuning kunyit dan ditaburi serundeng yang sudah pasti merupakan ciri khas makanan melayu. Tidak lupa salad hijau segar menjadi pelengkap.

Croissant berukuran sedang memiliki kulit renyah tetapi tetap terasa buttery. Kalau biasanya edisi bule Croissant berisi smoked beef, ini berisi sweet pulled beef, yang menurut saya seperti isi filling roti abon. Telur ceplok air setengah matang sempurna sehingga kuning telur yang pecah nikmat sekali dimakan bersamaan dengan saus hollandaise. Ditambah unsur melayu serundeng dan kriuk-kriuk dari salad, Kebayang kan sensasi saat menyantap hidangan ini?

Nah, kami patut mengacungi jempol untuk desert yang kami pilih, Ondeh-ondeh Gateau. Perlu diingat, di Malaysia dan Singapura, Ondeh-ondeh tidak sama dengan Onde-onde di Indonesia. Ondeh-ondeh adalah bahasa melayu dari kue klepon.

Gateau dalam hidangan Prancis berupa kue bolu lembut. Kue bolu pandan 3 tingkat dengan pembatas berupa krim susu rasa pandan. Tidak lupa di atas kue ditaburi oleh kelapa parut yang ditaburi dengan butiran besar gula merah. Benar-benar kue bolu dengan khazanah lokal bukan? Rasa manis dari kue tart bolu ini dilengkapi dengan 1 scoop kecil sorbet kelapa yang segar, Membuat rasa lemak tidak tertinggal setelah menghabiskan desert ini.

Menarik bukan? Hidangan lainnya di restoran ini juga tidak kalah menariknya dari 2 hidangan yang kami pesan ini

5. Swensen’s

Alamat: Bugis Junction, 200 Victoria St, #01-68, Singapore 188021

Berawal dari suami yang kangen dengan es krim Swensen dan ingin nostalgia, ternyata kami menemukan menu “hidden gem” disini. “Fried Chicken”, dengan tanda kutip, karena bukan ayam goreng benaran, tetapi es krim yang dibuat sedemikian rupa sehingga bentuknya seperti ayam goreng bagian paha bawah.

Menggunakan es krim vanilla dengan chocolate swirl, kriuk ayam goreng (tampaknya) menggunakan corn flakes Kellog’s yang dihancurkan. Tidak hanya itu, kita juga bisa mendapatkan ekstra saus yang bisa dipilih. Pada saat itu kami memilih Marshmallow. Nyumm.

Oh ya, semua cabang Swensen’s di Singapura sudah mendapat stempel MUIS (Majelis Ulama Islam Singapura) ya!

6. Momolato Gelato

Alamat: 34 Haji Ln, Singapore 189227

Sebenarnya sebelum berangkat saya sudah menandai tempat makan es krim ini, mengingat penginapan kami berada di Kampung Bugis. Karena masalah waktu, kami tidak sempat menyambangi, tetapi kami tetap bisa mencicip Momolato saat berkunjung ke Pameran industri makanan di Hall Marina Bay Sands. Disana, stand Momolato memberikan free ice cream kepada pengunjung.

Rasa-rasa yang ditawarkan menarik sekali, tidak hanya rasa dasar seperti vanila, cokelat, dan strawberry, tapi juga rasa khas makanan manis melayu seperti ondeh-ondeh! Tekstur es krim ini cukup creamy, lembut seperti gelato Italia, dan tidak terlalu manis. Wajib dicoba!

7. Bhai Sarbat Teh Tarik

Alamat: 21 Bussorah St, Singapore 199439

Ke Singapura dan Malaysia tidak lengkap tanpa menyesap es teh tarik. Kebetulan di area Bugis ada kedai teh tarik terkenal, Bhai Sarbat. Kayaknya Bhai Sarbat ini nama pemiliknya, ia menempel artikel tentang ketenaran dirinya yang dimuat oleh koran. 

Rasa teh tariknya cukup creamy. Yang paling menarik adalah bagaimana sang pemilik melakukan atraksi saat sedang meracik teh tarik. Oh iya, selain teh tarik, dijual juga gorengan, tapi kami tidak mencobanya.

8. Konditori

Alamat: 33 Bussorah St, Singapore 199451

Berawal dengan melihat jajaran pastry di balik kaca sebuah Jalan dengan suasana mesjid sultan, suami “memaksa” saya untuk mencoba beli. Ternyata tidak salah pilih, pastry di Konditori enak banget! Renyah, crispy, dan toppingnya loyal. Ukuran dan harganya cukup masuk akal untuk standar Singapura.

Oh ya, Konditori ini adalah “anak” restoran dari Fika Swedish Meatball, Sebuah Restoran Skandinavia yang terletak di area Mesjid Sultan juga. Nah, Konditori ini fokus menjuali pastry dan sudah berlabel Halal Singapura!

Rekomendasi Restoran Halal Singapura Lainnya

Restoran Halal di Singapura tidak cuma berkutat di makanan India dan Arab saja. Banyak jenis makanan dari bagian belahan dunia lain yang halal sehingga wajib kamu jajal. Di Singapura, banyak juga fast food yang sudah mendapat sertifikasi halal MUIS seperti KFC, McD, Burger King, hingga Jollibee, Fast Food chain yang tidak ada di Indonesia. 

Pokoknya, konsep makan di luar negeri adalah:

Makanlah makanan yang tidak ada di Indonesia.

Jadi kamu jangan lupa menjajal makanan khas Singapura-Melayu seperti varian nasi lemak, Kwetiau, hingga Chili crab.

Selain itu, kamu juga wajib mempertimbangkan Restoran Go-ang Pratunam yang menyajikan nasi ayam khas Thailand dan juga masuk michelin list. Ada juga Aisyah Restaurang yang menjual masakan khas Cina bagian Xinjiang. Jika ingin makan steak halal Singapura, bisa ke Royz et vous dan Picanhas’. Jika ingin makan India, bisa coba Sankranti Restaurant. Dimana coba di Indonesia yang menyediakan makan India bagian utara? Restoran India di Indonesia biasanya menyajikan menu India bagian selatan.

Bagaimana, sudah mulai terinspirasi untuk menjajal kuliner halal yang lebih bervariasi? Mana restoran yang paling ingin kamu kunjungi saat ke Singapuran nanti?