Travelling ke Kota Kecil Ternyata Juga Bisa Menyenangkan!

29 komentar
Bagi sebagian orang, yang namanya travelling ya kota yang terkenal akan destinasi wisatanya. Bagaimana jika warga Ibukota disuruh ke kota kecil? Sebagian besar akan merasa kebosanan.

Ups, sini dibisikin dulu bagaimana caranya supaya seru travelling ke kota kecil.

travelling ke kota kecil

Sepanjang tahun 2018, suami mendapat jatah stase luar kota untuk program residensinya. Lebih tepatnya stase Jawa sih, karena ternyata meskipun judulnya stase luar kota tapi tetap dalam Pulau Jawa. Suami memutuskan untuk memboyong seluruh keluarga saat stase luar kota ini meskipun keuangan kita sedikit pas-pasan. Pada saat itu kami masih bertiga: Suami, saya, dan anak sulung kami yang berusia 2.5 tahun.


Kami berkesempatan mencicipi tinggal sebulan di Purwokerto, Jombang, Yogyakarta dan Pemalang. Berbeda dengan di Jakarta, tinggal di kota kecil membuat kita juga mengunjungi kota-kota di sekitarnya. Misalnya saat kami tinggal di Purwokerto, kami juga travelling ke Banyumas dan Purbalingga.


Bonus, di Bulan Oktober saya dan anak juga berkesempatan mengekor suami ke Chiang Mai, Thailand. Tentu bukan destinasi wisata bagi orang Indonesia kebanyakan mengingat Thailand Utara bukanlah destinasi wisata populer bagi masyarakat Indonesia.

Banyak warga Ibukota yang bingung jika berpelesir ke kota kecil.

“Mau ngapain?” Ujar kebanyakan orang.

Tapi bagi saya yang sangat menyukai kota dan pemukiman, berpelesir ke kota kecil adalah hal yang menyenangkan.

There will be so much to explore. Emang apa aja sih yang bisa dieksplor dari kota kecil?

Simak tips eksplorasi kota kecil ini agar travelling ke kota kecil sama menyenangkannya dengan mengunjungi kota wisata besar!

1. Eksplorasi museum

Museum adalah most wanted list yang saya cari tiap travelling ke luar kota. Saya biasanya mulai patroli museum via google maps dan google search. Kenapa penting patroli museum via google maps? Karena kita jadi bisa menemukan museum-museum anti mainstream yang tidak disebutkan di mesin pencarian Google.

Sebagai contoh, situs mana yang mencantumkan Museum Soeharto di Kemusuk dan Museum Bank BRI di Purwokerto sebagai rekomendasi destinasi wisata?

travelling ke kota kecil
Gerbang Depan Museum Soeharto

travelling ke kota kecil
Museum BRI Purwokerto

Hobi mengunjungi museum ini berhubungan dengan ketertarikan saya terhadap sejarah. Bagi saya, dengan mengunjungi museum saya bisa travelling dua kali lipat. Travelling secara fisik dan waktu.

Dengan mengunjungi museum Soeharto, saya jadi membaca tulisan-tulisan arsip mengenai kejadian selama masa Soeharto yang tidak saya temui di banyak buku sejarah. Dengan mengunjungi museum BRI di Purwokerto, saya jadi bisa menjelajah waktu untuk mengetahui sejarah bank BRI di Purwokerto pada saat itu.

Apakah eksplorasi museum akan membosankan jika membawa anak kecil? Jawabannya adalah tidak.

Saya banyak melakukan kunjungan museum bersama dengan Hasan yang berumur 3 tahun di tahun itu. Memang tidak akan bisa terlalu berlama-lama jika dibandingkan dengan sendiri mengunjungi museum. Anak bisa sambil belajar, lho! Apalagi sembari mendiskusikan apa yang kami lihat di museum.

2. Eksplorasi kuliner

Tentu sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia kaya akan variasi kuliner lokal yang lezat. Bahkan hanya di beberapa kota Pulau Jawa, rasanya sampai kewalahan karena begitu banyaknya kuliner lokal.

Saya berkenalan dengan Sroto Sokaraja yang merupakan makanan khas daerah Sokaraja (Banyumas) dan menjadi favorit saya sampai sekarang. Bayangkan, cuma sebulan tinggal di Purwokerto saya sampai 4-5 kali mengunjungi kedai Sroto disana.


travelling ke kota kecil
Sroto Sokaraja Sutri

Di Yogyakarta, saya belajar variasi dari Gudeg. Ada Gudeg kering dan Gudeg basah. Pun, gudeg basah pun memiliki berbagai variasi rasa seperti Gudeg Sagan, Gudeg Pawon, Gudeg Mbah Lindu, dan sebagainya. Beruntung saya punya kenalan di Yogyakarta yang hobi wisata kuliner sehingga saya bisa mendapatkan arahan kuliner secara akurat dan variatif.

travelling ke kota kecil
Gudeg Mbah Lindu

Oh ya, eksplorasi kuliner juga termasuk eksplorasi kafe di kota kecil. Salah satu eksplorasi kafe saya sewaktu berada di Purwokerto dan Chiang Mai. Saya menemukan banyak hidden gem disana serta fakta-fakta unik. Misalnya, ternyata banyaknya kafe di Purwokerto karena terdapat Unsoed dan bagaimana para pemilik kafe di Chiang Mai saling bersinergi satu sama lain untuk berkembang bersama dan memajukan petani lokal.

3. Eksplorasi taman dan alun-alun

Siapa yang menjadikan taman dan alun-alun sebagai objek wisata saat travelling ke luar kota? Singkatnya durasi travelling membuat wisata taman menjadi terlupakan karena terkalahkan dengan destinasi wisata lainnya yang lebih besar. Lagian apa serunya ya datang ke alun-alun dimana Ibukota menawarkan hiburan tanpa batas baik bagi orangtua dan anak?

Fakta seputar alun-alun

Mungkin karena jatuhnya kami travelling selama sebulan, kami punya waktu eksplorasi lebih banyak, termasuk tempat-tempat yang bukan destinasi wisata sekalipun. Saya menemukan berbagai hal yang unik seputar alun-alun di sepanjang tahun 2018.

Pertama, semakin murah harga sekali main di alun-alun, makan semakin jauh dari kota besar kota tersebut. Semakin ramai alun-alun, maka semakin jauh dari kota besar.

Misalnya, harga sekali main termurah yang Hasan pernah coba ada di Kota Jombang, cuma lima ribu saja bisa bermain sepuasnya! Jombang, sebuah kota yang terletak di Jawa Timur dengan durasi perjalanan hampir 2 jam menggunakan mobil dari Surabaya.

“Habis main di mal Jombang (baca: alun-alun) ya?”, ujar salah seorang penghuni rumah tempat kami tinggal sebulan saat melihat kami pulang malam-malam.

travelling ke kota kecil
Alun-alun Jombang

Sebaliknya, aktivitas alun-alun Klaten yang terletak di antara 2 kota besar, yaitu Yogyakarta dan Surakarta relatif sepi. Ini ditandai dengan harga sekali main sebesar Rp 15 ribu. Ya kalau dipikir-pikir muda mudi dan anak-anak Klaten pasti gampang mencari hiburan ke Yogyakarta ataupun Solo. Setengah jam juga sudah sampai ke Mal Ambarukmo.

Jangan tanya soal keramaian alun-alun di Yogyakarta dan Solo, sangat sepi dan hampir tidak ketemu arena permainan anak!

Hasan menjadi alumni belasan alun-alun sepanjang tahun 2018.

Fakta seputar taman kota

Hukum posisi kota dan keramaian alun-alun juga berlaku untuk taman kota. Taman Kota yang paling meriah dari kota yang kami kunjungi tentu di Kota Jombang. Sebenarnya meriah bukan kata-kata yang tepat untuk mendefinisikannya, tetapi bagaimana penduduk kota menjadikan taman tersebut sebagai hiburan.

Di Jombang ada 2 taman kota terkenal, Taman Kebon Rojo yang terletak di tengah kota dan Taman Kebon Ratu yang berlokasi ke arah Kota Mojokerto.Terasa sekali sendi-sendi kehidupan menyala di Taman Kebon Rejo. Ramai dijejali masyarakat, pedagang, dan taman yang terawat. Taman Kebon Ratu berukuran jauh lebih besar dengan instalasi-instalasi kreatif yang menarik. Dilengkapi dengan track skateboard beserta patung pesawat.

travelling ke kota kecil
Taman Kebon Ratu

travelling ke kota kecil
Taman Kebon Rojo

Sebenarnya tidak semua kota kecil memiliki taman kota yang meriah, contohnya Taman Kota Pemalang yang berukuran cukup kecil dan sangat tidak terawat. Yah mungkin karena posisinya di antara Kota Tegal dan Kota Pekalongan dimana masyarakat lebih banyak mendapatkan hiburan di sana.

4. Eksplorasi wisata alam

Biasanya objek wisata alam di kota bukan Ibukota lebih bagus dan berkesan.

Eksplorasi wisata alam termasuk bagian terakhir yang kami lakukan. Mau gimana lagi, suami baru libur akhir pekan, itu pun belum tentu. Jika dalam sebulan ada 4 minggu, maka jika dibagi dengan eksplorasi lainnya, maka biasanya eksplorasi wisata alam cuma bisa di satu hari minggu saja.

Kami hanya sempat mengejar matahari terbit Punthuk Setumbu di Yogyakarta dan menikmati cuaca pegunungan Baturaden di Purwokerto.

travelling ke kota kecil
Baturaden

Pun, keadaan kami yang memiliki seorang anak berusia 3 tahun membuat kami tidak bisa “liar” menentukan destinasi wisata alam.

5. Eksplorasi kehidupan urban

Jika disuruh pilih perkotaan, gunung, dan pantai maka pilihan destinasi liburan saya adalah perkotaan. Lebih tepatnya kehidupan urban. Yang bisa dinikmati dengan pergi ke pasar, naik angkutan umum, dan mendatangi toko ataupun pusat keramaian lainnya.

travelling ke kota kecil
Bus Kota Chiang Mai

Salah satu kunci bisa mengamati kehidupan urban adalah dengan cara berjalan kaki. Kita dapat mengamati apa yang terjadi di sekitar dengan ritme laju commuting yang lebih lambat.

“Wah ternyata di sepanjang jalan depan Rumah Sakit Maharaj Nakorn warung makan babi semua!”

“Wah, supir Trans Yogya hobi musiknya seragam, dangdut koplo semua!”

“Wah, di Kota Jawa yang ga punya pantai susah cari Ikan ya kecuali di pasar induk.”

Hal-hal seperti itu akan selalu memberikan warna baru di setiap jurnal travelling saya.


Mengunjungi kota-kota kecil tidak membuat kita mati gaya. Jika cermat dan tepat, kita bisa menikmati kehidupan travelling yang unik, kaya dan bermakna yang tidak dimiliki oleh kota-kota besar.

travelling ke kota kecil

*Tulisan ini diikutsertakan untuk mengikuti Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog




Review Workcoffee Jakarta: Kafe yang Tidak Hanya Jualan Spot

13 komentar

Sebelum menulis review Workcoffee Jakarta, saya pernah berpikiran begini, 

“Ngapain sih banyak yang suka posting work from cafe, apalagi Ibu-ibu yang bukan kerja kantoran melainkan paruh waktu. Kan bisa kerja di rumah aja, lebih simpel, ga makan biaya. Bisa sambil jaga anak pula.” ujar saya dalam hati setiap melihat postingan di Instagram.

Saat saya melihat teman sesama Ibu-ibu memposting sedang kerja di kafe melalui beranda Instagram, sering terbersit di benak saya pemikiran-pemikiran “julid” seperti itu. Sampai akhirnya saya merasakan tersendiri sensasi bekerja di kafe.

review workcoffee jakarta

Ibu rumah tangga = adaptasi tanpa batas

Saya memiliki 3 anak berusia 6,5 tahun, 2,5 tahun dan 1 tahun. Pekerjaan saya selain urusan domestik sebenarnya tidak banyak, cuma sekitar penulis konten dan blogger saja. Karena biasanya saya membersamai para bocah ini sampai jam makan siang, saya baru mulai kerja saat anak ke-2 dan ke-3 tidur siang. Itu kalau sempat ya, haha. Soalnreya sering juga sulung kesepian karena cuma dia sendiri yang tidak tidur siang. Alhasil ia berkelakuan rusuh ngajakin adik-adiknya main pas jam tidur siang. Yang harusnya anak-anak tidur siang dan saya mengetik, mereka malah tidak tidur dan membuat saya rungsing sendiri.

Bagi Ibu rumah tangga yang memiliki anak, memiliki kepastian waktu jam kerja adalah nihil. Setiap harinya saya sering meniatkan untuk mengetik sehabis subuh sembari menunggu anak-anak bangun, siang hari saat anak tidur siang, dan malam hari sebelum tidur. Namun kenyataanya malah habis subuh si bungsu minta dikeloni tidur, jam tidur siang anak-anak pada melek, setelah anak-anak tidur malam pun saya malah sudah mengantuk duluan.


Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh Ibu-ibu yang banyak berada di rumah adalah kemampuan adaptasi dan tidak “ngoyo”. Ya kalau tidak sesuai yang direncanakan, kita harus bisa adaptasi dan berdamai dengan diri sendiri. Oleh karena itu, saat mengambil “objekan”, selalu kenali diri sendiri dan pastikan beban kerja bisa berkompromi dengan “ketidakpastian” dari waktu luang kita.

Kalau ternyata keseharian saya tidak sesuai rencana, ya saya harus adaptasi. Tidak sempat mengetik sehabis subuh, ya sudah ngetik colongan sewaktu anak main air saat mandi pagi. Ketikan masih belum kelar saat malam sudah datang, ya saya korbankan waktu membaca buku sebelum tidur malam.

Tetap prioritaskan waktu tidur

Kalau kerjaan belum selesai tapi badan saya sudah tidak dapat diajak kompromi untuk bergadang bagaimana? Prioritas tidur dong! Haha. Ditch my work. Karena kalau tidur cukup, pikiran lebih segar dan emosi stabil. Esok harinya saya tidak marah-marah ke anak. Otak pun mendadak lebih pintar sehingga bisa mengerjakan ketikan lebih cepat dan efektif dari biasanya.


Faktanya, meski secara logika saya “ngutang” kerjaan, pada kenyataannya saya selesai membayar utangan kerjaan tersebut satu (atau sampai dua) hari berikutnya.

Jadi, know your body, know your limit. Jangan sampai menumbalkan tidur ya buibu!

Teknik adaptasi lainnya untuk mendapatkan suasana efektif saat bekerja adalah dengan cara mengasingkan diri dan “berpisah” sementara dengan anak. Salah satunya adalah kerja di kafe.

Review Workcoffee Jakarta



Pucuk ulam tiba, Hasan ada jadwal sekolah offline pukul 7.30. Maka dari itu, malamnya jari saya sudah menjelajah Google Map di gawai mencari tahu kafe mana yang sudah buka pukul segitu. Mayoritas kafe buka jam 10, beberapa buka jam 8. Akhirnya saya hanya menemukan satu kafe yang sudah buka sejak jam 7!

Seminggu silam, saya melihat postingan yang Review Workcoffee Jakarta melalui akun @jktgo. Tidak disangka, lokasinya sangat dekat dengan rumah saya. Terbersit keinginan muncul untuk mengunjungi, tapi kapan? Ngapain? Dalam rangka apa?

Ternyata saya berjodoh mengunjungi kafe ini sembari menunggu 1.5 jam Hasan sekolah di pagi hari. 15 menit waktu tempuh dari sekolah Hasan. 15 menit waktu tempuh yang sama kembali ke sekolah Hasan. Saya punya 1 jam waktu buat singgah di Workcoffee. Kenapa saya tidak sekalian saja mengetik sembari menikmati secangkir kopi hangat? 

Sekalian juga bikin tulisan review Workcoffee Jakarta ini.

Suasana yang nyaman

review workcoffee jakarta

Saya sampai di Workcoffee Pondok Labu jam 8 kurang. Meski terhitung masih pagi, ternyata sudah ada pengunjung lain yang datang. Terparkir sebuah mobil hitam dan 1 sepeda motor di sisi lainnya. Benar saja, sudah ada 3 pengunjung yang datang.

review workcoffee jakarta

Saya segera menuju meja kasir dan memesan segelas cappucino. Kasir melayani dengan ramah, hanya saja yang sedikit saya sesalkan, pembayaran yang diterima hanya gesek debit! Entahlah, menurut saya ini cukup aneh, padahal kafe ini tidak baru banget. Saya minta via QRIS tidak bisa. Bahkan pembayaran tunai yang merupakan metode pembayaran konvensional juga tidak bisa.

Petugas kasir menanyakan di mana saya duduk dan memberikan nomor tunggu berbentuk kayu segi enam sedikit tebal dengan ukiran angka disana.

Sembari menunggu kopi saya diracik, saya berkeliling ke seluruh penjuru Workcoffee Pondok Labu. Konsepnya cukup menarik. Katanya, gaya arsitektur yang digunakan adalah Bauhaus yang meleburkan gaya indistrual dengan tetap memperhatikan aestetik dan fungsional secara bersaman. Area Workcoffee Jakarta secara garis besar dibagi menjadi indoor, semi outdoor, dan outdoor.

Area Indoor berada di belakang kasir. Menyediakan meja panjang untuk meeting bersama maupun meja-meja kecil sebagai spot apatis.

review workcoffee jakarta
review workcoffee jakarta

Area semi outdoor seperti pilihan tempat saya duduk. Ada meja panjang dengan colokan di tengahnya serta meja-meja kecil dan meja ukuran bar. 

review workcoffee jakarta

Untuk area outdoor, pengunjung bisa memilih duduk di meja batu ataupun memilih duduk santai sembari bercengkerama di beanbag. Ada juga area outdoor lantai dua sebagai area kapasitas tambahan bagi pengunjung. Namun mengingat matahari Jakarta yang panas terik, area outdoor semacam ini tidak cocok dijubeli siang hari, mungkin sore hari dimana matahari lebih bersahabat dan saat malam hari.

review workcoffee jakarta
review workcoffee jakarta

Saya pun duduk di spot semi outdoor dan saya adalah satu-satunya pengguna meja panjang tersebut. Sesekali saya merasakan angin semilir sejuk berhembus mengenai ujung kulit berhubung semalam sempat hujan. Matahari Jakarta Selatan juga belum terik karena masih tergolong pagi.

Banyak pengunjung yang mengatakan review Workcoffee Jakarta seperti di Bandung meskipun sampai sekarang saya tidak paham dengan suasana Bandung apa yang dimaksud. Padahal, saya sempat 6 tahun tinggal di Bandung dan sama sekali tidak merasakan romantisasi yang dibesar-besarkan seperti itu. Romantisasi Bandung bagi saya hanya berupa kehidupan kampus yang penuh kenangan, teman-teman yang menyenangkan dan segala aktivitas di segala sudut kota Bandung. Kota Bandung yang menyenangkan karena tidak butuh AC untuk tidur karena bahkan menyentuh lantai di malam hari saja pun sangat dingin.

Segelas kopi yang digarap serius

review workcoffee jakarta

Tak lama kemudian, pelayan datang memberikan pesanan cappucino saya sembari meminta kembali nomor tunggu. Saya pun menyesap kopi yang suhunya nyaman untuk langsung diminum. Tidak terlalu panas namun tetap memberikan rasa hangat di dada.

Saya suka dengan pilihan biji kopi yang disajikan pada secangkir cappucino saya. Rasanya seperti sereal manis di regukan awal dengan sensasi bersih dan menyisakan sedikit rasa kelat di pinggir lidah saat sudah melewati kerongkongan.

Salah satu alasan saya memilih Workcoffee sebagai tempat transit saya sembari menunggu anak pulang sekolah karena saya sempat membaca review Workcoffee Jakarta menyajikan kopi dengan kualitas yang tidak main-main. Benar saja, Workcoffee menggunakan biji kopi dengan judul “Divergent” hasil roastery Libertad Union. Tampaknya Workcoffee Jakarta bekerja sama dengan Libertad Union, tampak dengan bangunan hitam beratap runcing dengan gaya industrial menjadi pusat lansekap Workcoffee Jakarta.
Biji kopi tidak akan menghasilkan performa maksimal jika tidak disajikan dengan baik. Barista yang berpengalaman meramu biji kopi kualitas terbaik dengan mesin espresso La Marzocco Classic dan digiling dengan mesin Victorio Arduino Coffee Grinder menjadi segelas kopi pilihan kamu. Oh ya, Workcoffee Jakarta juga bisa menyajikan manual brew method sepereti v60 ya!

Break untuk lebih produktif

review workcoffee jakarta

Satu jam ditemani oleh segelas cappuccino nikmat dengan suasana yang nyaman membuat satu artikel kerjaan saya selesai. Sulit dibayangkan. Tidak saya hanya artikel, tetapi saya juga masih sempat bercengkrama sebentar dengan barista serta berkeliling untuk memfoto suasana kafe agar saya dapat membuat review Workcoffee Jakarta ini.

Harga

Harga seluruh minuman dan makanan di Workcoffee Jakarta menurut saya cukup mahal untuk ukuran kafe yang berlokasi sedikit di pinggiran Jakarta, bukan di jantung Ibukota seperti SCBD ataupun Kuningan. Namun, jika mempertimbangkan Workcoffee Jakarta yang menyajikan minuman berkualitas didampingi dengan suasana yang menenangkan nan estetik, rasa-rasanya banderol harga yang diberikan cukup masuk akal.
Selain itu, pengunjung tidak usah pusing dengan harga "bohong", karena harga yang ditampilkan di menu sudah termasuk pajak lho! You pay what you see.

Saya pun melangkah keluar dari kafe dengan perasaan puas dan bahagia. Memang kadang-kadang kita para Ibu perlu “menghadiahi” diri sendiri dengan caranya masing-masing. Yang ekstrover suka bergaul, mungkin bisa pergi nongkrong dengan teman sebentar tanpa dirongrongi anak. Yang introver seperti saya, bisa menyendiri sembari menikmati secangkir kopi favorit sebentar di suasana yang berbeda.

Tidak perlu sering, tidak perlu mahal, dan tidak perlu lama seperti saya yang (mungkin) membatasi work from cafe maksimal seminggu sekali dan hanya menikmati segelas kopi sendirian di suasana baru selama satu jam. “Hadiah” kecil buat diri sendiri seperti ini tidak melulu perkara soal menghabiskan waktu dan uang ataupula cuma sok-sokan.

Ternyata break seperti ini juga bisa membuat kita lebih produktif dan bahagia. Termasuk dengan melakukan break ini, nambah deh konten blog saya soal review Workcoffee Jakarta haha.

Menyenangkan juga ya eksplor kafe. Jadi tertarik membuat konten kafe sekitaran tempat tinggal saya yang memiliki nuansa pinggiran, urban, dan sekaligus pusat dinamika bisnis kulner. Semoga segera muncul kontek seperti review Workcoffee Jakarta ini.


Kalau kamu, bagaimana “hadiah” kecil untuk diri sendiri yang ternyata membuat lebih produktif dan bahagia?

Tingkatkan Kualitas Tidur Malam dengan Layar Laptop OLED

19 komentar
Terkadang, memperbaiki kualitas tidur malam cuma sesimpel mengganti laptop layar LED menjadi laptop dengan layar OLED.

Yang seharian capek kerja dan yang seharian capek ngasuh anak tapi sebelum tidur malah buka laptop, mana suaranya?

Yang sudah kelelahan dan ingin tidur secepatnya tapi begitu buka laptop langsung ambyar jadi begadang semalaman juga mana suaranya?

asus layar oled

Saya adalah seorang Ibu yang banyak menghabiskan waktu di rumah. Rasanya lelah dan mengantuk sehabis seharian mengasuh tiga anak di rumah. Apalagi jika harus bangun lebih awal dibandingkan penghuni rumah lainnya.

Berhubung saya memiliki kerjaan sampingan menjadi blogger dan penulis konten, malam adalah waktu sakral yang saya butuhkan untuk menyelesaikan tulisan di laptop. Di akhir pekan pun saya sering membuka laptop demi main game tipis-tipis.

Melihat keseharian rutinitas saya, harusnya saya tidak akan sanggup terlalu lama berada di belakang laptop karena mengantuk. Tapi kenyataanya setelah selesai menulis atau bermain game, saya malah susah untuk memejamkan mata dan berakhir dengan menatap layar ponsel di kasur! Padahal sebelum membuka laptop, saya merasa lelah dan mengantuk. Mengapa setelah menutup laptop saya malah merasa tidak mengantuk?

Kalau kamu merasakan hal yang sama dengan saya, berarti kita sefrekuensi.


Berinteraksi dengan perangkat elektronik sesaat sebelum tidur merupakan gaya hidup masyarakat modern. Gaya hidup yang tanpa sadar merusak kesehatan karena kehadiran sinar biru pada perangkat elektronik yang dapat mengacaukan tidur kita. Semakin interaktif gawai tersebut, maka semakin sulit pula pengguna tersebut untuk tidur. Salah satu gawai tersebut adalah laptop.

Tahukah kamu kalau tidur yang kacau adalah pintu masuknya berbagai penyakit termasuk penyakit kronis?


Mengenal Sinar Biru dan Melatonin

Tahukah kamu kalau kualitas dan kuantitas tidur akan kacau jika terlalu banyak terpapar cahaya? Tapi cahaya yang mana, mengingat di masa penuh kemajuan teknologi ini sangat susah menghindari cahaya saat matahari sudah terbenam.

Kehadiran sinar matahari di pagi hari adalah pelaku utama yang membuatmu tubuh kita bersemangat dan tidak mengantuk. Lebih tepatnya kehadiran sinar biru (blue light) berintensitas tinggi yang datang dari matahari. Dari semua spektrum cahaya, sinar biru adalah gelombang cahaya yang berperan penting dalam membangunkan jam tubuh internal kita sehingga kita merasa segar, waspada, dan responsif.

Sayangnya, sinar biru juga banyak terdapat di cahaya yang dipancarkan oleh perangkat elektronik. Ya, termasuk laptop yang tidak terpisah dalam kehidupan modern ini. Penggunaan laptop di pagi dan siang hari relatif tidak membawa masalah. Yang jadi masalah adalah saat laptop digunakan pada malam hari menjelang waktu tidur karena paparan sinar biru pada malam har ini punya efek tipu-tipu ke otak.

asus layar oled

Tuhan menciptakan matahari terbit di pagi hari dan tenggelam di malam hari bukan tanpa alasan. Manusia merasa bersemangat beraktivitas di pagi hari dan merasa ingin beristirahat di malam hari juga bukan tanpa sebab.Salah satu faktor utama penyebab kamu mengantuk adalah melatonin. Lantas apakah itu melatonin?

Melatonin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal yang terletak di dalam otak. Kelenjar yang hanya berukuran sebesar kacang polong ini sangat powerful karena gara-gara dia lah kamu merasakan kantuk. Melatonin disebut juga hormon tidur. Dia lah yang mengatur kapan kamu mengantuk dan kapan kamu bersemangat.

Pasalnya, ada hubungan yang erat antara melatonin dan sinar matahari. Kehadiran sinar biru pada sinar matahari menekan produksi melatonin, itulah sebabnya kamu relatif tidak merasa mengantuk pada pagi hari. Sebaliknya saat ketiadaan sinar matahari di malam hari, hormon melatonin diproduksi masif. Itulah mengapa secara naluriah dan badaniah kamu mengantuk di malam hari. Paparan sinar biru pada malam hari akan membuat pelepasan hormon melatonin terhambat dan mengacaukan jam tidurmu.


Sebanyak 68,10% masyarakat Indonesia sudah mengetahui bahwa paparan radiasi cahaya biru dapat merusak kesehatan mata menurut survey yang dilakukan oleh Detik Network dan ASUS. Survey ini diikuti lebih dari 500 responden dengan latar belakang, profesi, dan usia yang berbeda. Hasil survey tersebut juga menunjukkan bahwa 47,30% masyarakat Indonesia menghabiskan waktu antara 5-10 jam di depan laptop.

Layar OLED untuk membantu meningkatkan kualitas tidur

Sebanyak 66,5% mengatakan bahwa tingkat paparan radiasi sinar biru menjadi salah satu faktor yang berpengaruh saat membeli laptop menurut hasil survey yang sama. Apalagi semenjak muncul tren WFH (Work from Home) dan SFH (School from Home) dimana masyarakat lebih banyak terpapar cahaya dari laptop. Masyarakat pun lebih sadar tentang pentingnya kesehatan mata karena sinar biru langsung diterima oleh retina dan dapat menyebabkan kerusakan mata permanen.

Layar laptop pada umumnya menggunakan layar LED (light-emitting diodes). Sayangnya, LED yang juga banyak digunakan di perangkat elektronik lainnya karena spektrum warna biru sangat dibutuhkan untuk menghasilkan warna yang kaya dan akurat. Paparan sinar biru yang cukup banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti mengganggu metabolisme tubuh dan susah tidur.

Layar OLED (organic light-emitting diodes) adalah teknologi terbaru yang diprediksi bakal menjadi sumber pencahayaan pilihan di masa mendatang. Apa saja yang membuat penggunaan layar OLED lebih baik daripada layar LED?
  1. OLED memancarkan lebih sedikit sinar biru dibandingkan layar LED sehingga tidak begitu mengganggu pelepasan Melatonin di tubuh pada malam hari.
  2. Distribusi gelombang cahaya pada layar OLED lebih mendekati sinar matahari sehingga memandang laptop dengan layar OLED akan jauh lebih nyaman.
  3. Layar OLED memancarkan cahaya dari permukaannya sehingga mengurangi mata menjadi lelah
Layar OLED diyakini memberikan pencahayaan natural bagi manusia dan akan lebih sedikit mengganggu ritme sirkadian serta kualitas dan kuantitas tidur penggunanya. 

"Paparan cahaya dari layar OLED dapat mengurangi efek gangguan terhadap tidur dan metabolisme tubuh", ucap Professor Kumpei Tokuyama.

Jika kamu mencintai tubuhmu, maka kamu harus mulai menjaga kualitas dan kuantitas tidur. Hanya dengan mengganti laptop dengan yang menggunakan layar OLED, kamu sudah melangkah banyak untuk memperbaiki kesehatanmu.

Kenapa memilih ASUS OLED?

asus layar oled

Dengan ditemukan banyaknya hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan layar OLED lebih baik dibandingkan layar LED, maka semakin banyak pula brand elektronik yang menggunakan layar OLED pada produknya. Mulai dari televisi hingga laptop.


Untuk pangsa laptop pun sudah banyak pula brand yang mengusung layar OLED, tapi kenapa kamu harus pilih laptop layar OLED keluaran ASUS?

1. Brand terpercaya dan terpopuler

ASUS menguasai 43,59% pasar laptop konsumer Indonesia menurut data aktivasi dari Microsoft per tanggal 21 November 2021. Ini menunjukkan bahwa ASUS tetap berada di podium nomor satu brand laptop di Indonesia sejak akhir tahun 2013. Selain itu, ASUS juga pemenang anugerah People’s Brand 2021 pada kategori Notebook dan Tablets.

Sebagai pemain lama yang sudah malang melintang di dunia laptop, kualitas produk ASUS sudah terbukti dan teruji baik hardware maupun software.

Selain itu, salah satu yang dicari oleh pembeli dalam memilih laptop adalah layanan purna jual. Service Center ASUS tersedia di seluruh penjuru Indonesia. Pengguna dapat mengajukan klaim garansi dengan mudah serta mendapatkan perbaikan sesuai standar yang tinggi.
Semua produk ASUS dilengkapi dengan garansi perbaikan selama 2 tahun baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Selain itu, ASUS juga memiliki program ASUS Perfect Warranty untuk semua lini laptop konsumer termasuk laptop berlayar OLED. Program perlindungan ekstra ini memberikan jaminan apabila terjadi kerusakan unit yang tidak ter-cover garansi standar ASUS, termasuk kelalaian pengguna. Ini menunjukkan komitmen kuat ASUS akan jaminan produk berkualitas tinggi.

2. Harga yang terjangkau

ASUS memiliki produk yang menggunakan layar OLED di semua lini Vivobook dan Zenbook. Vivobook yang menyasar pangsa laptop pemula memiliki harga yang paling terjangkau. Bayangkan, hanya ASUS Vivobook OLED saja yang memiliki harga dibawah 10 juta. Tidak hanya itu, harga segitu kamu sudah dapat menikmati ASUS Vivobook OLED dengan layar ukuran 15 inci. Jadi bukan 14 inci, apalagi 12 inci.

Hanya dengan harga Rp 8.599.000 kamu sudah mendapatkan sistem operasi Windows 10 Home LEGAL yang dapat di-upgrade ke Windows 11. Tidak hanya itu, laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Office Home & Student 2019 ORIGINAL yang bisa digunakan seumur hidup. So, say goodbye to piracy!


3. Menggunakan prosesor terbaru

asus layar oled


ASUS Vivobook OLED K513 sudah ditenagai dengan prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.

Untuk kartu grafis sudah menggunakan Intel Iris Xe dan sistem penyimpanan ganda yang menjadikan laptop terbaik untuk mendukung produktivitas dan bermain game dengan performa yang cukup mumpuni dengan tingkat pengaturan normal.


Selain itu, ASUS Vivobook OLED K513 juga sudah dilengkapi dengan fitur ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) yang memungkinkan laptop mendapatkan peningkatan performa sampai 40%. Konsumsi daya pun juga menjadi lebih hemat.

4. Layar yang cerah dan lebih tidak mengganggu tidur malam

ASUS Vivobook OLED sudah menggunakan layar NanoEdge 15.6” FullHD OLED yang memukau dengan resolusi 1920 x 1080. Rasio layar OLED laptop ASUS Vivobook ini sudah mencapai 85 persen sehingga memiliki bezel lebih tipis dan berdampak pada dimensi keseluruhan yang lebih kecil.

ASUS OLED sudah memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar sampai 70%.

Apabila dilihat dari kualitas layar laptop ASUS OLED, 9 dari 10 user setuju tidak merasakan kelelahan atau ketidaknyamanan mata saat menggunakan laptop ASUS OLED selama bekerja seharian. Brightness dan warnanya sesuai sehingga membuat nyaman - survei Detik
Peneliti dari Essilor Paris dan Paris Vision berhasil mengidentifikasi bahwa sinar biru dengan spektrum antara 415 nm hingga 455 nm. Yang paling berbahaya dan memiliki efek merusak paling tinggi untuk mata adalah sinar biru dengan spektrum 420 nm hingga 430 nm. Salah satu solusi yang ditawarkan dari laporan penelitian tersebut adalah membuat mata hanya menerima spektrum sinar biru yang aman sehingga efek terhadap kesehatan mata dalam jangka waktu panjang dapat terhindarkan.

asus layar oled

Pada umumnya, mengurangi paparan radiasi sinar biru di layar laptop dilakukan dengan mengurangi tingkat reproduksi warna biru. Namun hal tersebut akan mengurangi tingkat akurasi warna dan membuat kualitas visual menjadi sangat buruk. Fitur Eye Care di ASUS OLED tidak hanya sekadar dapat mengurangi radiasi sinar biru, tetapi juga mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warnanya. Dengan menggeser spektrum cahaya biru menjadi 440 nm hingga 480 nm, ASUS OLED dapat menekan paparan radiasi sinar biru yang berbahaya tanpa mengurangi kualitas dan akurasi warnanya bahkan pada tingkat kecerahan rendah sekalipun. Metode tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.

asus layar oled

“ASUS OLED merupakan salah satu solusi praktis untuk mengurangi kerusakan mata dalam jangka panjang akibat paparan radiasi sinar biru,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia. “Tidak hanya itu, Anda juga dapat menikmati kualitas visual terbaik yang akan memanjakan mata.”

ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA. Artinya, kamu juga dapat menikmati beragam konten multimedia yang disajikan dengan format HDR secara sempurna. Pengalaman visual terbaik hanya bisa didapatkan melalui laptop yang telah menggunakan teknologi layar ASUS OLED.

asus layar oled

Response time yang sangat kencang (hanya 0,2ms) di ASUS OLED memungkinkan tampilan visual dengan gerak cepat dapat dihadirkan secara lebih tajam dengan detail yang tinggi. Dengan demikian, kamu tidak akan lagi melewatkan berbagai detail dari film action. Bermain game juga menjadi lebih menyenangkan karena tidak ada layar tersendat.

Dari hasil survey, 10 dari 10 user setuju bahwa Laptop ASUS OLED memberikan kenyamanan pada saat menonton video/konten/film dengan layar yang memperlihatkan detail visual baik warna maupun gambar - survei Detik

Reproduksi warna mencapai 100% pada color space DCI-P3 dan sudah tersertifikasi Pantone Validated Display. Teknologi inilah yang membuat layar laptop sangat presisi dan sesuai dengan warna aslinya.

asus layar oled

Kalau ASUS OLED mendeteksi kalau laptopmu dalam keadaan idle lebih dari 30 menit, akan muncul screensaver percikan warna yang menarik. Ini merupakan salah satu mekanisme dari OLED Care yang menjaga layar OLED "tidak terbakar" dengan cara menampilkan kecerahan maksimal di seluruk piksel layar.

5. Memiliki desain yang ekspresif dan penuh pertimbangan

ASUS Vivobook OLED memiliki karakter desain yang minimalis dan trendi. Tersedia 3 pilihan warna yang asik: Indie Black, Silver Transparan, dan Hearty Gold. Dengan menggunakan bahan logam yang kokoh dan finishing matte, ASUS Vivobook OLED tetap memberikan kesan premium.


Meski memilih mengusung layar 15 inci, bobot ASUS Vivobook OLED hanya 1.5 kg dan 1.7 kg jika termasuk dengan charger. Tebalnya juga hanya 17,9 mm saja.

Layaknya laptop berukuran 15 inchi lainnya, tersedia numpad untuk mempermudah penggunaan hingga bermain game!

Jika kamu sangat memperhatikan tidurmu dan berusaha menggunakan lampu ruangan yang agak redup agar mood (untuk) tidur terjaga, kamu tetap dapat mengoperasikan laptop dengan nyaman karena tersedia backlight pada keyboard. Ada highlight warna kuning pada tombol “Enter” membuat aksentuasi ASUS Vivobook OLED lebih terasa.

ASUS lebih sering melengkapi sensor pemindai sidik jari pada seri Zenbook dan ROG. Namun, pemindai sidik jari ini sudah terdapat di seri ASUS Vivobook OLED sehingga mempercepat membuka kunci layar. Kotak kecil pemindai sidik jari ini juga berfungsi sebagai klik kanan layaknya mouse.

Untuk urusan port, Asus menyertakan dua buah port USB Type A di sisi kiri dan juga port charger, port HDMI, 1 port USB Type A, satu port USB Type C, jack audio 3,5mm dan microSD reader di bagian kanan.

Oh ya, ASUS Vivobook OLED ini cocok bagi kamu yang senang upgrade jeroan laptop jika tidak puas dengan RAM 4 GB dan kapasitas hard drive SSD 256 GB. Pasalnya, tersedia slot tambahan untuk memori dan Hard drive.

6. Kualitas audio yang mumpuni

ASUS kembali menggaet Harman/Kardon yang kredibilitasnya tidak usah dipertanyakan lagi untuk urusan speaker. Selain itu, ASUS Vivobook OLED juga sudah dilengkapi dengan fitur AI Noise Canceling yang meredam suara tidak perlu saat kamu sedang berbicara. Suara pun terdengar lebih jernih.

Meningkatkan kualitas tidur sesederhana mengganti layar laptop

Sleep is so underrated
Orang berlomba-lomba untuk hidup sehat dengan cara makan sehat dan rutin berolahraga. Sedikit sekali yang menjaga kualitas dan kuantitas tidurnya, padahal tidur adalah salah satu pilar kesehatan, lho!

Jangan sampai paparan sinar biru menggangu tidurmu.

Mengingat teknologi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, jangan sampai teknologi membuat kamu merusak kesehatan sendiri baik sadar ataupun tidak sadar. Ketimbang merusak, lebih baik gunakan teknologi sebagai sarana meningkatkan kesehatan kita.
Kamu bisa meminimalisir penggunaan laptop dan gawai lainnya menjelang tidur malam. Namun terkadang menggunakan laptop di malam hari menjadi tidak terhindarkan bagi Ibu Rumah Tangga yang memiliki waktu tenang untuk menulis pada malam hari. Kalaupun harus menggunakan laptop, mengganti laptop menjadi layar OLED juga bagian dari memberikan kontribusi signifikan loh untuk tidurmu.

Jika kamu cukup terpapar sinar matahari di siang hari dan menggunakan laptop layar OLED di malam hari, Insya Allah kualitas dan kuantitas tidur kamu tidak akan terganggu banyak.

Ingin tahu ASUS OLED lebih lanjut, yuk siap-siap jatuh cinta dengan ASUS OLED disini!

Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3836340/
https://www.webmd.com/sleep-disorders/sleep-blue-light

Pentingnya Membaca Komposisi Makanan dan Klaim Nutrisi bersama Kampanye #KejuAsliCheck

16 komentar
Sejak kapan kamu memahami label pangan dan mulai membaca komposisi makanan serta klaim nutrisi setiap membeli bahan makanan di supermarket?

Atas dasar prinsip keawetan, mayoritas makanan yang terpampang di rak supermarket adalah pangan olahan. Pangan olahan yang terpampang mulai dari proses rendah hingga proses tinggi. Adalah tanggung jawab kita masing-masing untuk memastikan pangan olahan yang masuk ke perut kita dan keluarga memiliki kualitas terbaik. Jadilah konsumen yang cerdas agar tidak termakan gimmick iklan di layar kaca semata.

Darimana kita tahu bahwa makanan yang kita beli di supermarket adalah pangan olahan yang berkualitas? Bagaimana cara memilih pangan olahan berdasarkan komposisi makanannya?

komposisi makanan

Label pangan dan ketofastosis

Membaca label pangan suatu produk adalah keharusan bagi saya dan suami. Ini bermula saat suami menjalankan pola makan ketofastosis semenjak 3 tahun yang lalu. Meski saya dan anak-anak tidak mengikuti pola makan suami, sedikit banyak saya memahami sekelebat ilmu, preferensi makanannya, serta mengapa ia memilih pola makan tersebut.

Salah satu yang ditekankan dalam pola makan ketofastosis adalah eat realfood. Perbanyak makanan tidak berproses dan minimalisir makan makanan berproses. Jika makan makanan berproses, pastikan yang masuk ke tubuh memenuhi dua syarat, kandungan karbohidrat sangat rendah dan tanpa gula. Darimana mengetahui bahwa produk yang dibeli memenuhi syarat tersebut?


Dari label pangan yang tercantum. Inilah titik awal saya pun mulai ikut-ikutan selalu membaca label pangan tiap memilih pangan olahan di supermarket. Dua hal yang tidak bisa saya tinggalkan saat memilih pangan olahan di supermarket adalah membaca komposisi makanan dan klaim nutrisi setiap hendak membeli produk makanan, termasuk keju yang menjadi favorit kami sekeluarga.

Apakah kamu termasuk penyuka keju juga seperti kami? Bersyukurlah, karena keju memiliki segudang manfaat.

Manfaat mengkonsumsi keju

komposisi makanan

Tidak hanya enak, ternyata keju juga mengandung segudang manfaat untuk tubuh. Keju merupakan sumber kalsium, lemak dan protein yang baik. Selain itu, keju juga mengandung vitamin A, vitamin B12, vitamin D, zinc, fosfor, dan riboflavin.

Mungkin kamu pernah mendengar bahwa keju itu tidak sehat karena mengandung banyak lemak jenuh yang disinyalir tidak sehat. Namun sekarang kamu tidak usah khawatir karena hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa belum jelas hubungan antara lemak jenuh dan penyakit jantung. Pun, ternyata konsumsi keju malah memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Apa saja manfaatnya?

1. Menjaga kesehatan gigi dan tulang

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi keju dan berbagai produk olahan susu dapat menjaga kesehatan gigi dan tulang. Bahkan, hasil penelitian di Denmark pada tahun 2015 menunjukkan bahwa anak yang mengkonsumsi keju lebih banyak selama tiga tahun bebas dari gigi bolong.

2. Menurunkan tekanan darah tinggi

Keju yang kaya kalsium dapat mengurangi tekanan darah seperti yang dilaporkan oleh Cleveland Clinic.

3. Mengurangi risiko penyakit jantung

Orang Prancis yang rajin makan keju justru memiliki tingkat serangan jantung yang rendah. Bahkan, ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi 15 gr keju per hari dapat mengurangi risiko terkena stroke sebesar 13 persen.


4. Mengurangi risiko terkena diabetes

Mengkonsumsi keju sebanyak 50 gram dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 8 persen seperti yang dilansir dari American Journal of Clinical Nutrition. Ternyata, rantai pendek lemak jenuh pada keju merupakan faktor yang menurunkan risiko terjangkit diabetes tipe 2.

Tidak hanya itu, kalsium meningkatkan sekresi insulin sehingga dapat mencegah terjadinya resistensi insulin yang merupakan biang kerok diabetes tipe 2.

5. Meningkatkan nafsu makan

Bukan rahasia umum bahwa taburan keju membuat rasa makanan menjadi lebih enak. Keju dijadikan taburan berbagai makanan mulai dari kue, pai, hingga masakan. Bagi beberapa anak yang sulit makan, taburan keju di piring makan dapat membuat mereka lebih lahap karena anak suka dengan rasa gurih yang dihasilkan oleh keju

Salah satu varian keju yang mudah didapatkan di supermarket adalah keju cheddar olahan. Sifatnya yang awet dan strukturnya yang konsisten tidak berminyak membuat keju cheddar olahan digemari banyak kalangan. Keju cheddar olahan juga bisa dibuat untuk berbagai macam kreasi makanan.


Setelah mengetahui banyaknya manfaat mengkonsumsi keju, langkah berikutnya adalah tidak termakan tipu daya produsen. Apakah kamu yakin produk keju yang kamu konsumsi berbahan utama keju? Mari kita buktikan!

Kampanye #KejuAsliCheck dari Kraft dalam memilih produk keju Cheddar

komposisi makanan

Semenjak saya menghabiskan banyak waktu melihat komposisi makanan dan klaim nutrisi, semakin sedih pula saya melihat kondisi produk-produk makanan yang bertebaran di supermarket.

Sebagai keluarga penyuka keju, tentu saya pindai label pangan semua merk keju. Sedihnya, banyak produk keju yang mengklaim keju asli. Alih-alih berbahan dasar utama keju, bahan dasar utama yang digunakan adalah tepung atau air. Dari mana saya mengetahuinya?

Ada dua langkah utama dilakukan sebelum menentukan produk keju mana yang harus dibeli. Dua hal yang terlewatkan oleh sebagian besar Ibu di Indonesia saat berada di supermarket.

Berangkat dari keprihatinan saya, bahagia sekali rasanya menemukan kampanye #KejuAsliCheck yang digagas oleh Kraft sebagai produsen makanan. Kampanye #KejuAsliCheck ini merupakan panduan membaca label pangan pada kemasan bagi para Ibu untuk menentukan keju cheddar mana yang memiliki bahan baku yang tepat dan berkualitas.

Langkah kampanye #KejuAsliCheck ini juga didukung oleh Badan POM. Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt selaku Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Konsumen Badan POM menjelaskan bahwa Badan POM sangat mengapresiasi kepada setiap pelaku usaha ataupun kepada masyarakat yang secara sukarela melakukan inisiatif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pangan olahan, termasuk dalam mengecek label pangan agar yang dibeli adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Label pangan berupa informasi kemasan, label, izin edar, tanggal kadaluarsa, dan komposisi makanan adalah hal yang krusial untuk dicek menurut Badan POM.

Sayangnya, hanya 77 persen konsumen yang mengecek label pangan. Sebesar 77 persen konsumen saja yang membeli pangan olahan secara sadar dan sesuai kebutuhan. Bagaimana langkah menjadi konsumen yang cerdas?

1. Memperhatikan komposisi

Jika kamu tidak menemukan uraian komposisi makanan dari produk tersebut, kamu harus khawatir. Salah satu syarat makanan yang sudah mendapatkan izin edar oleh Badan POM adalah mencantumkan komposisi.

Komposisi makanan adalah jenis-jenis dari bahan apa saja yang terkandung dalam produk makanan tersebut. Pencantuman komposisi pun tidak boleh sembarangan karena ada kaidah-kaidah tertentu yang harus dipatuhi, salah satunya adalah urutan pencantuman bahan makanan mulai dari yang memiliki persentase terbesar hingga ke persentase terkecil dari produk tersebut. Komposisi makanan adalah hal krusial yang harus diperhatikan.

Jika kamu membaca keju cheddar pertama kali di deretan komposisi keju, artinya keju cheddar adalah komposisi terbanyak dalam produk keju tersebut. Kalau yang kamu baca pertama kali adalah tepung, artinya komposisi keju olahan tersebut adalah tepung sebagian besar.

Bagaimana? Penasaran? Sebelum melanjutkan bacaan ini, kamu bisa menutup tulisan ini dan segera bergegas ke supermarket terdekat untuk membaca komposisi keju olahan pada semua merek yang beredar.

komposisi makanan

Sayangnya, mayoritas produk keju olahan yang beredar di pasaran tidak berbahan utama keju cheddar. Hal ini sesuai dengan hasil survei KRAFT terhadap konsumen yang menunjukkan bahwa lebih dari 61 persen dari 50 responden tidak mengetahui bahwa produk keju cheddar yang berada di pasaran tidak semuanya berbahan utama keju cheddar. Keseluruhan responden tersebut merupakan golongan yang sering mengkonsumsi keju hingga 7 kali dalam seminggu.

Tidak hanya itu, 48 persen dari responden tidak tahu cara membaca susunan komposisi yang benar.

Tanyakan pada diri masing-masing, keju mana yang ingin kamu berikan kepada anggota keluarga? Apakah yang kandungan terbanyaknya keju cheddar asli atau tepung?

2. Memperhatikan klaim nutrisi

Salah satu keterangan yang harus tercantum pada label pangan adalah informasi nilai gizi atau yang dikenal dengan klaim nutrisi (nutrition fact)

Sejujurnya, dari dulu saya tidak ambil pusing untuk capek-capek membaca informasi nilai gizi pada bagian kemasan produk. Menurut saya itu hanyalah bentuk transparansi formalitas dari produsen sekaligus sebagai syarat mengantongi izin Badan POM.

Ternyata saya salah. Membaca informasi nilai gizi adalah penting. Penting sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ibu untuk memilih produk makanan sebaik-baiknya untuk keluarga. Lagi-lagi karena suami saya pula lah saya belajar membaca informasi nilai gizi yang benar.

Suami saya harus membaca informasi nilai gizi untuk memastikan produk kemasan yang ia makan mengandung karbohidrat sesedikit mungkin. Salah satu trik yang dibocorkan oleh suami dalam memilih produk makanan keju dan sosis adalah memilih produk yang paling sedikit karbohidratnya karena itu menunjukkan bahwa produk tersebut mengandung tepung paling sedikit.

Sebagai keluarga pecinta keju, kehadiran keju di etalase rak ataupun kulkas kami harus selalu ada. Karena kami sekarang keluarga dengan lima anggota keluarga, keju olahan yang kami pilih harus memiliki kuantitas yang besar. Akhirnya pilihan pun jatuh kepada keju olahan berukuran 2 kg.

komposisi makanan
Kraft Cheddar 2 kg, stok yang harus ada

Pasalnya, keju ukuran 2 kg tentu tidak murah. Dimulailah perjalanan panjang saya dan suami mencari keju paling asli dengan kandungan karbohidrat terminim, memiliki rasa paling enak, dan harga paling masuk akal.

Boleh dibilang, kami sudah mencoba semua keju cheddar olahan yang berada di pasaran. Pencarian semakin mengerucut hingga akhirnya kami memutuskan bahwa keju cheddar merk Kraft-lah yang paling memenuhi syarat. Keju Kraft cheddar memiliki kandungan gula 0 g dan karbohidrat sebesar 1 gr dalam satu porsi takaran saji 30 gr. Ini adalah kandungan karbohidrat dan gula paling sedikit dari seluruh merk keju cheddar sejenis.

Tidak hanya itu, kami juga sepakat bahwa hanya keju cheddar Kraft lah yang memiliki rasa paling enak khas keju asli New Zealand. Kami sudah mencoba produk keju cheddar merk lain dan rasanya tidak pekat dan cenderung tepung. Benar saja, pada produk tersebut tepung dan air berada di daftar pertama komposisi keju. Kandungan karbohidrat di informasi nilai gizii juga cukup tinggi, bisa 3 hingga 5 gram dalam satu takaran saji.

Harus kami akui bahwa keju cheddar Kraft memiliki harga yang relatif lebih tinggi ketimbang pesaingnya. Namun, menurut kami harga tersebut sangat wajar mengingat komposisi terbesarnya adalah keju cheddar asli. Alih-alih terasa mahal, harga yang dibanderol oleh Kraft tergolong masuk akal.

Mengapa memilih keju cheddar Kraft

komposisi keju
Sebagai keluarga penyuka keju, kami cukup selektif dalam memilih keju. Kriteria yang kami tetapkan sangat ketat. Harus berbahan utama keju serta minim karbohidrat dan gula. Beragam produk keju cheddar di pasaran menawarkan berbagai klaim yang bombastis, namun hanya ada satu produk keju cheddar yang memiliki komposisi dan nutrition fact sesuai.

Kraft cheddar adalah produk keju olahan yang memiliki klaim yang sesuai dengan kampanye #KejuasliCheck karena berbahan utama keju asli New Zealand pada urutan pertama. Tidak heran Kraft Cheddar menjadi pilihan produk keju yang tepat untuk berbagai kreasi sajian lezat bernutrisi untuk seluruh keluarga. Karena berbahan utama keju asli dan tidak menggunakan perisa tambahan, rasa keju cheddar Kraft otentik dengan rasa gurih keju dan memiliki tekstur yang empuk padat dan tidak kaku karena tidak berbahan utama tepung dan air.

Kraft tidak main-main dengan kampanye #KejuAsliCheck yang digagasnya. Selain otentik dan memiliki rasa gurih, Kraft Cheddar juga dilengkapi dengan nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, protein dan Vitamin D. Kamu langsung dapat memastikan kandungan Kraft Cheddar transparan langsung dari label pangan berupa nutrition fact atau Informasi Asli Gizi. Konsumsi kraft Cheddar dapat memenuhi 30% konsumsi kalsium harian.

Seperti yang dilansir dari Medline Plus, tubuh membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang karena tulang merupakan tempat penyimpanan utama kalsium di tubuh.

Kabar buruknya, tubuh tidak dapat memproduksi sendiri kalsium sehingga membutuhkan sumber kalsium dari luar melalui asupan makanan atau suplemen. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalsium, tulang dapat melemah dan tidak tumbuh secara benar.

Anak-anak membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang mereka. Anak 1 hingga 3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium sehari, anak usia 4 hingga 8 tahun membutuhkan 1000 mg kalsium sehari dan remaja usia 9 hingga 18 tahun membutuhkan 1300 mg kalsium sehari.

Selain itu kalsium juga membantu otot, saraf, dan sel di dalam tubuh berfungsi dengan baik.

Kabar buruk selanjutnya, sistem pencernaan manusia sangat buruk dalam menyerap kalsium karena rata-rata hanya terserap sebesar 15 hingga 20 persen kalsium dari asupan yang didapatkan. Yang dapat membantu meningkatkan serapan kalsium di usus adalah hormon bernama vitamin D.

Kabar baiknya, keju adalah salah satu produk makanan tinggi kalsium. Kraft Cheddar juga memiliki kandungan vitamin D sebesar 8% dari angka kecukupan gizi. Jadi, dengan mengkonsumsi Kraft keju cheddar dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium dan penyerapan kalsium pada tubuh.


Bersama kampanye #KejuAsliCheck oleh Kraft, mari kita jadikan tren melihat label pangan berupa komposisi makanan klaim nutrisi adalah suatu keharusan. Sebagai seorang Ibu, edukasilah diri kita untuk lebih bertanggung jawab dalam menyeleksi produk makanan yang hendak dimasukkan ke dalam pencernaan keluarga kita. Sesuaikan dengan kebutuhan pangan olahan yang hendak dikonsumsi keluarga dan jangan biarkan tertipu dengan klaim bombastis oleh produsen.