Media Sosial, Pembunuh Utama Minat Membaca Buku

2 komentar
Media sosial (medsos) memang menarik. Jaman sekarang, apa saja bisa didapatkan dari medsos apabila kita tahu menggunakannya dengan bijak. Banyak yang bisa berkarya dan mencari nafkah darinya. Suatu wahana aktualisasi diri sekaligus ajang memperluas relasi. Facebook, Twitter, Instagram. Pengemasan media yang menarik, info-info aktual, diskusi menantang, tak jarang membuat kita untuk terus terpaku tetap menggeser, menggeser dan terus menggeser layar gawai ke bawah. Kehadiran gawai pintar turut mempermudah kita untuk mengakses medsos. Social media for everyone.

Kenapa Bergabung Bersama Blogger Perempuan

1 komentar
Sejujurnya, saya tidak tahu menahu perihal komunitas Blogger Perempuan Network (BPN). Saya yang sedang tidak terlalu aktif untuk menulis blog ditambah ke-apatisan diri membuat saya tidak bergabung ke dalam komunitas blogger manapun. Sampai saat BPN mengadakan tantangan untuk menulis selama 30 hari dengan tema yang telah ditentukan. Saya yang aktif menggunakan instagram melihat beberapa teman-teman saya yang kebetulan rajin blogging membuat posting ulang soal tantangan 30 hari dari BPN ini.


Jika membaca beberapa tulisan sebelumnya, jelas saya memang tidak ada motivasi menulis blog secara serius. It is all about fun! Karakterisitik saya yang introvert membuat saya benar-benar menjauhi dengan apa yang namanya "jual diri". Bahkan kerap kali saya merasa tidak ingin tulisan blog saya dibaca, apalagi tulisan-tulisan yang berbau sentimentil. Sampai akhirnya saya berada di titik dimana terjadi banyak penolakan.

Baby gear dan child safety belakangan ini menjadi perhatian saya. Baby gear, lebih tepatnya car seat. Hal ini bersesuaian juga dengan child safety yang saya minati. Permasalahannya adalah, bahkan topik keselamatan anak-pun bagi masyarakat Indonesia juga kurang peminatnya. Itu kata salah satu komunitas dimana saya bergabung dan kami juga sedang menggalakkan agar orang-orang peduli. Apalagi car seat. Banyak deh kalau kita lihat di pasar internet orang jual car seat dengan alasan: anaknya tidak mau pakai. Ah sudahlah, itu dibahas nanti-nanti saja.

Begitu juga kalau saya ingin mengulas carseat. Cuma terbatas menunggu rekanan yang mau menyewakan kepada saya. 2 carseat saya adalah barang-barang yang tidak keluar di Indonesia, jadi percuma menulis ulasannya. Meski salah satunya sudah saya tuliskan di blog dan satunya lagi hanya ulasan singkat di instagram saya. Punya saudara juga tidak mungkin dipinjam karena dipakai. Otomatis jumlah tulisan ulasan saya juga sangat terbatas.

Kemudian saya berkali-kali melakukan kontak kepada beberapa vendor seperti Chicco, Oyster, Joie bahkan retailer seperti Birds and Bees. Tapi tidak ada satupun yang menanggapi saya. Bahkan saya kerap sekali gemas karena ulasan yang mereka posting di instagram banyak yang tidak sesuai kaidah seharusnya. Saya kontak via DM, kemudian menjelaskan dimana kesalahannya. Beberapa merespon, beberapa lagi diam saja. Kemudian saya menawarkan diri untuk memberi ulasan atau bahkan semacam menjadi penasihat "dibelakang".

Bahkan tanpa harus muncul di depan.

Bahkan tanpa harus ada hubungan timbal balik yang sesuai.

Sampai sebegitunya saya karena memang benar-benar ini bentuk kepedulian dan passion saya. Dan kembali, tidak ada yang menggubris.

Kemudian saya sadar, saya tidak memiliki kekuatan sama sekali. Saya tidak ada "angka" buat dijual. Saya sadar, ternyata aktifitas dunia maya itu berbeda sekali konsepnya dengan ketika saya menjadi akademisi. Dulu, saya sering menulis makalah dan jurnal tanpa harus disuruh karena saya sangat senang berfikir dan menulis. Saya publikasikan. Saya bersosialisasi saat coffee-break dengan kolega lainnya karena murni rasa keingintahuan saya. Then, I got noticed. Angka berupa (sebagai contoh) impact factor pada jurnal akan keluar belakangan sebagai hasil dari kecintaan di awal.

Dunia maya sungguhlah berbeda. Dari awal memang harus ada angka yang dijual. Harus sering menjual "diri" dan mengajak orang. Dan ini sangat bertentangan dengan saya yang suka memulai dengan "bersenang-senang" serta introvert. Saya cukup tertegun. Semenjak itu saya mulai merasa bahwa secara konkrit saya harus lebih serius menulis dan saya melihat peluang itu ada saat bergabung dengan BPN. Banyak tantangan-tantangan yang diberi. Banyak anggota yang saling berbagi. Banyak juga info lomba. Keseluruhan itu menjadi pemecut semangat saya untuk terus berkarya.

Meskipun saya masih tetap tidak terlalu peduli dengan statistik, Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA). Haha


Konsep ANAK pada Keselamatan Balita di Rumah

Tidak ada komentar
Setidaknya, setengah dari hidup si kecil dihabiskan di rumah. Tetapi, apakah anda yakin bawa rumah anda merupakan tempat yang nyaman, selamat dan aman bagi balita anda?


Menurut Jean Piaget, seorang psikolog dari Swiss yang memfokuskan diri pada perkembangan anak, perkembangan kognitif pada anak dibagi menjadi 4 fase tumbuh kembang. Fase ini dibagi berdasarkan bagaimana anak-anak belajar, memahami dan menyesuaikan diri terhadap informasi baru. Anak-anak tidak kurang pintar-nya dibandingkan dengan orang dewasa, perbedaannya hanya pada cara berfikir dan proses informasi yang berbeda.


Pada usia balita, perkembangan sensor motor dan pra-operasional mengalami kemajuan  yang pesat. Fase sensor motor yaitu mengalami lingkungannya melalui indera perasa dan tindakan seperti melihat, merasa, meraba, menggunakan mulut, dan menggenggam. Fase pra-operasional berupa menyatakan kalimat dan gambar dengan lebih menggunakan intuisi ketimbang pikiran logis. Tahap-tahap ini membuat anak-anak menjadi senang bermain, bergerak, eksplorasi, mencoba, meniru, fase "aku bisa" dan merasa dunia ini adalah tempat bermain.

Kecelakaan dirumah paling banyak dialami oleh anak balita berusia dibawah 4 tahun dengan persentase anak laki-laki lebih besar. Anak-anak yang lebih muda memiliki persentase yang lebih tinggi untuk patah tulang, luka terbakar, keracunan hingga tersedak. Kita tidak bisa menahan anak untuk bermain karena itu merupakan tugas dan hak mereka.

Kecelakaan dirumah paling sering terjadi di ruang keluarga dan ruang makan, tetapi kecelakaan yang paling serius terjadi di dapur dan di tangga. Menurut RoSPA (Royal Society for the Prevention of Accidents), setiap tahun lebih dari 67,000 anak mengalami kecelakaan di dapur dan 43,000 orang diantaranya balita dibawah 4 tahun. Seringnya, balita yang sedang asik sendiri cenderung lupa akan sekelilingnya. Mereka memiliki persepsi terbatas akan lingkungannya karena pengalaman mereka akan lingkungan belum memadai. Balita juga tidak menyadari konsekuensi dari berbagai lingkungan yang sedang mereka hadapi.

Ada beberapa jenis kecelakaan dirumah yang sering terjadi:

Terpeleset dan jatuh

44 persen kecelakaan dirumah yang terjadi pada anak-anak adalah terpeleset dan terjatuh. Sebagian besarnya merupakan kecelakaan pada tinggi permukaan yang sama, tetapi kecelakaan pada dua tinggi permukaan berbeda seperti jatuh dari tangga atau tempat tidur menimbulkan efek cedera yang lebih serius. 

Pastikan untuk menggunakan pagar pengaman pada ujung atas dan bawah tangga. Terali susuran tangga juga jangan sampai terlalu renggang sehingga rentan mengakibatkan kepala balita terjebak. Balita dibawah 3 tahun hendaknya memegang pegangan tangga saat hendak naik-turun tangga. Orang dewasa disarankan untuk menemani dan jangan sambil fokus kepada HP. Jangan sampai ada barang tertinggal di anak tangga karena jika terpijak oleh balita akan menyebabkan kehilangan keseimbangannya sehingga dapat terjatuh. 



Jangan letakkan pijakan dibawah jendela karena akan membuat balita memijaknya dan berisiko menggapai jendela diatasya. Pastikan karpet tidak menggelombang atau berlipat agar balita tidak terpeleset.

TV dan lemari juga menjadi salah satu penyebab anak terjatuh. Anak yang masih dipenuhi oleh keinginan eksplorasi tertarik untuk memanjatnya. TV dan lemari yang tidak terkait pada dinding dapat menyebabkan anak terjatuh bahkan tertimpa sehingga mengakibatkan cedera amat serius.

Luka bakar dan lepuhan

Makanan dan minuman panas adalah penyebab terbesar luka bakar pada balita. Kulit balita lebih sensitif daripada orang dewasa dan minuman panas dapat menyebabkan luka bakar sampai setelah 15 menit kejadian berlangsung. Jadi, jangan pegang anak dan minuman panas secara bersamaan. Anak-anak juga beresiko mengalami luka bakar yang disebabkan oleh api terbuka, kompor, setrika, dan lainnya meskipun dalam proses pendinginan. Jadi jauhkan barang-barang ini dari jangkauan mereka. 

Tersengat listrik

Kabel listrik yang tidak rapi serta usang dan stop kontak yang terbuka merupakan sumber anak tersengat listrik. Periksa perangkat elektronik beserta kabelnya secara berkala. Jauhkan perangkat listrik dari kamar mandi. Tutup stop kontak dengan pengaman.

Kecelakaan akibat kaca

Hindari penggunaan Furnitur kaca yang tidak menggunakan tempered glass. Karena jika bukan, apabila kaca itu pecah makan akan pecah berkeping-keping menjadi beling sehingga sangat riskan mencederai anak.

Keracunan

Kebanyakan kasus keracunan disebabkan oleh obat-obatan, produk rumah tangga, dan kosmetik. Jauhkan produk kimia berbahaya dari jangkauan anak. Disarankan, produk-produk tersebut tersimpan dalam lemari terkunci. Kebanyakan obat-obatan dan produk rumah tangga memiliki warna menarik yang membuat balita tertarik untuk mencobanya. 

Tersedak dan Tercekik

Anak-anak dapat menelan dan menghirup benda-benda kecil seperti mainan kecil, kacang dan kelereng yang bisa mengakibatkan tersedak. Awasi mereka saat bermain dan makan, jauhkan mereka dari bungkus makanan yang gampang dibuka. Pilih juga mainan-mainan yang sesuai kebutuhan anak, seperti mainan yang tidak beracun dan mengandung bagian kecil yang mudah terlepas.

Kabel-kabel yang terlilit juga dapat menyebabkan balita tercekik. Sebaiknya kabel tersimpan dalam keadaan rapi dan jauh dari pandangan balita. Balita yang berusia diantara 16 sampai 36 bulan belum memiliki koordinasi fisik yang memadai, sehingga apabila mereka terjebak pada kabel yang terlilit, mereka cenderung tidak bisa membebaskan diri sendiri. 

Tenggelam

Anak-anak dapat tenggelam bahkan pada genangan air kurang dari 3 cm. Jadi saat anak berada dekat air, pastikan selalu dalam keadaan diawasi. Jangan tinggalkan anak di bak mandi meskipun kakaknya mengawasi. Jika memiliki kolam renang dan kolam ikan, pasang pengawas di sekitarnya dan pastikan anak tidak dapat mencapai kolam dengan sendiri.


Dengan sekian banyak bahaya mengerikan di rumah, lantas pantaskah kita melarang anak-anak untuk bermain dan mengeksplorasi dunianya? Kita baru pantas melarang apabila anak-anak melakukan tindakan amoral dan hal-hal yang berbahaya bagi dirinya.

Konsep ANAK


SKI (Safekids Indonesia), sebuah komunitas yang peduli terhadap keamanan dan keselamatan anak mempopulerkan metode ANAK. Metode ini terdiri dari 4 poin penting:
  • Amati bahayanya
  • Nilai risikonya
  • Ambil Tindakan
  • Komunikasikan
Persepsi tentang keselamatan bagi mayoritas kita sebenarnya masih menjadi hal tabu dan kurang penting. Padahal keselamatan bukan sekedar masalah teknis tetapi pembiasaan dan pola pikir. Masih banyak yang merasa keselamatan hanya penting bagi dunia kerja dan merasa sudah cukup hati-hati sehingga kecelakaan tidak akan terjadi pada dirinya dan keluarga. 

Home proofing juga perlu dilakukan pada ujung meja tajam, listrik, benda terbuka seperti lemari dan kulkas, serta daerah licin. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dirumah yang sudah dijelaskan di poin-poin sebelumnya bisa kita rangkum menjadi sebagai berikut.

https://www.asecurelife.com/baby-proofing-house/
Produk-produk home proofing bisa ditemukan di toko bangunan terdekat yang terdiri dari berbagai macam merk seperti ClevaMama. Pastikan juga mainan si kecil, pakaiaannya sudah berstandar SNI untuk mencegah zat kimia yang tidak diinginkan. Untuk perlengkapan tidur seperti bantal, guling, dan selimut yang aman dari material berbahaya bisa didapatkan pada produk babybee.

1 hal yang sering terlupakan oleh kita adalah menghafal nomor-nomor penting apabila terjadi kecelakaan. Kita bisa menulis dan menempelkan nomor panggilan darurat (112), pemadam kebakaran (113), polisi (110), nomor anggota keluarga lain, dan nomor rumah sakit terdekat.

Karena kita tidak bisa mendapatkan keadaan dengan kemungkinan 0% bahaya, mengenali bahaya dan mencegah adalah bentuk kasih sayang kita kepada anak-anak tercinta.

Kenapa Menggunakan Nama Blog ini?

6 komentar
Maaf, tapi saya baru saja mengganti nama blog ini 😆.
Jadi, nama blog saya sebelum berganti menjadi zenethobarony adalah matzenn. Kenapa matzenn?

3 Tema Blog yang Disukai

Tidak ada komentar
Seiringnya dengan pertambahan usia, tema blog favorit saya juga berubah. Tapi dari dulu yang tidak berubah adalah blog mengenai ulasan produk. Baik blog luar yang saya baca ataupun blog yang saya tulis sendiri. Bedanya dulu dengan sekarang adalah ulasan apa dulu. Dulu saya hobi membaca dan mengulas tentang film, musik, dan buku. Kalau sekarang saya lebih suka membaca ulasan produk yang berkaitan dengan bayi-bayi. Life changes, mate!😁 

Alasan Kenapa Saya Memiliki Blog

1 komentar
Mungkin tidak seperti blogger lainnya, alasan saya memiliki blog tidak keren sama sekali. Ah, saya pun sebenarnya sungkan mentahbiskan diri sebagai seorang blogger. Ditambah dengan keadaan sekarang, rasanya saya tidak seproduktif dulu untuk menulis blog.

Dramatisasi Kisah Boneka Bebek

2 komentar
Sejak kecil, menjadi materialistis dan perhitungan tidak pernah menggelayuti diri saya. Kecuali (mungkin) perhitungan bakhil ke diri sendiri.