Arti Kepuasan Pelanggan

Tidak ada komentar
"Vun, HPnya setelah gw ganti lancar jaya. Batere yang udah gw ganti juga fully function."
Itu adalah WA teman saya yang baru membeli iPhone 5 saya terdahulu. Ada kelegaan dan kepuasan batin tersendiri pembeli puas.



Berhubung HP saya tersebut sudah uzur tanpa sengaja, saya berniat mengganti HP. Sebenarnya saya bukan pengguna HP yang abusive terhadap baterai. Namun karena saat saya menempati Apartemen di lantai 21 saat belum banyak penghuni, HP bekerja keras mencari sinyal. Ditambah saat itu iPhone saya menggunakan rubber case. Praktis cepat panas. Dan entah karena kelelahan terlalu sering diforsir mencari sinyal, Baterenya super soak. Awalnya cuma sampai se level baterai bocor. Lama-lama seserius buka aplikasi banyak langsung mati. Lama-lama sekronis cuma mau motret kalau tidak dicas langsung mati.

RIP iPhone 5.

Mau ganti HP uang cekak, HP lama juga tidak mungkin laku dijual. Alhamdulillah saya menemukan sepupu saya yang HP lamanya, iPhone 5s bisa diprospek. Karena dia sudah ganti iPhone 6s hihi. Setelah mengeluarkan rayuan maut, akhirnya mau juga dia menelorkan iPhone 5s nya ke saya. Alhamdulillah upgrade HP gratisan. Dengan begini tidak masalah kok jika saya tidak menjual iPhone 5 saya.

Sampai pada suatu hari di WA,

"Gw mau apply kartu kredit nih, HP awa rusak, mau ganti Z3 cicilan 0% mayan."

Dan gw tawarin HP gw,

"Kalo awak boleh nyicil 3x mau deh."

Nothing to lose. Toh saya ga beli HP baru dan butuh uang cepat. Lumayan lah jadi uang. Jadi kesepakatan kita adalah harga iPhone 5 Rp 2.500.000 ditawar menjadi Rp 2.300.000. Skema pembayaran Dp Rp 300.000, bulan depannya (25 Februari) bayar Rp 1.000.000, dan bulan Maret bayar sisa Rp 1.000.000 dikurangi dengan biaya ganti batere. Saya pastikan menjual dengan harga murah. Kapan lagi HP tak bernyawa itu bisa jadi berubah uang. Di sisi lain, saya menyuruh teman saya mengganti sendiri dan mencari tahu batere. Saya juga menjelaskan kekurangan iPhone 5 tersebut selain baterai seperti goret halus di bumper tombol power agak keras.

Pada tanggal 25 Februari teman saya dan istrinya datang ke apartemen, guna bertamu, ambil barang dan transfer Rp 1.000.000. Saya menyerahkan kelengkapan untuk dicek, kemudian uang pun di transfer. Sesampai teman saya dirumah, doi sedikit meragukan permasalahan iPhone nya hanya cuma baterai. Masa sudah di cas 100% cabut cas langsung mati.

"Itu fake full battery bang. Kan udah soak. Ganti aja yang baru. Kalau sampai diganti belum benar, uang lo gw balikin."

Setelah sempat misuh-misuh dan galau akhirnya dia menemukan tempat ganti baterai yang OK. Dan Alhamdulilah, total ganti baterai kurang dari Rp 300.000. Rejeki saya berarti :D

Akhirnya pelanggan puas, teman tetap teman (tanpa sengketa wkwkwk), dan sisa uang sejuta ditransfer akhir bulan nanti :D

Tidak ada komentar